KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 41

Perang Hunain

Malam Rabu tanggal 10 Syawal pasukan muslim tiba di lembah Hunain. Namun diam-diam Malik bin Auf dan pasukannya sudah tiba lebih dulu di sana. Malik menyusupkan pasukannya di tengah kegelapan malam.
Ia menyebarkan mereka di setiap jalan masuk ceruk tersembunyi dan celah celah bukit.

Selepas sholat subuh Rasulullah ﷺ menyerahkan bendera dan membagi-bagikan tugas kepada setiap komandan. Setelah itu beliau memerintahkan agar pasukan muslim berangkat.
Tiba-tiba saja di dalam keremangan subuh, serangan panah yang gencar dan serentak datang seperti hujan. Pasukan musuh membuka serangan, mereka menyerbu turun didahului oleh seorang laki-laki yang menunggang unta merah. Ia membawa Bendera Hitam di ujung tombak.
Setiap kali menemui seorang muslim tombak itu dihantamkannya kuat-kuat.

Maka tanpa terkendalikan lagi pasukan muslim lari kocar-kacir. Perasaan takut dan gentar begitu kuat menghantui perasaan mereka, sehingga mereka lari tanpa menghiraukan teman-temannya lagi.
Abu Sufyan yang baru saja dikalahkan saat Fathu Makah, tersenyum sambil berkata,

"Mereka tidak berhenti lari sebelum sampai ke laut."

Beberapa orang Mekah yang baru masuk Islam seperti Suaiba bin Usman berkata:
"Sekarang aku dapat membalas Muhammad, dulu ia yang membunuh ayahku pada perang Uhud."

Kalada bin Hanbal berkata,
"Sekarang sihir Muhammad sudah tidak mempan lagi."
Rasulullah ﷺ yang saat itu duduk di atas keledai putihnya menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Ketika semua pengikutnya berlarian mundur, beliau tetap di tempat ditemani beberapa sahabatnya. Beliau memanggil-manggil orang yang berlarian.
"Hai orang-orang, kamu mau kemana? Mau kemana? aku adalah Rasulullah! Aku adalah Muhammad bin Abdullah."

Namun orang-orang tidak peduli, sebab yang mereka pikirkan hanya menyelamatkan diri sendiri.
Saat itu Abu Sufyan memegang tali kekang keledai dari Rasulullah ﷺ dan Abbas memegangi pelananya agar keledai Rasulullah ﷺ itu tidak melarikan diri karena ketakutan

Rasulullah ﷺ turun dari keledainya dan berdoa:

"Ya Allah turunkanlah Pertolonganmu."
Kemenangan

Selesai berdoa Rasulullah ﷺ memerintahkan pamannya, Abbas, untuk memanggil para prajurit. Abbas adalah laki-laki bersuara lantang. Kemudian ia menyeru:
"Manakah saudara-saudara Anshar yang telah memberi tempat dan pertolongan? Manakah saudara-saudara Muhajirin yang telah berikrar di bawah pohon? Kemarilah saudara-saudara. Rasulullah ﷺ masih hidup!"

Di kemudian hari Abbas menuturkan pengalamannya itu
"Demi Allah seakan-akan perasaan mereka saat mendengar teriakanku ini seperti perasaan seekor induk sapi terhadap anaknya."

Suara Abbas menggema berulang-ulang ke seluruh lembah. Terjadilah mukjizat Allah.
Orang-orang Anshor yang diingatkan akan baiat Aqobah segera teringat pada sosok Rasulullah ﷺ dan janji mereka untuk melindungi beliau.

Mendengar nama Rasulullah ﷺ, orang-orang Muhajirin teringat bahwa mereka telah berjuang begitu bersusah-payah bersama beliau.
Kehormatan mereka tersentuh sehingga dengan penuh semangat orang-orang Muhajirin dan Anshar berseru dari segala penjuru:

"Labbaik! Labbaik! Kami datang! Kami datang!"
Sekelompok pasukan muslim berdatangan ke tempat Rasulullah berada dan bertempur dengan dahsyat. Alangkah beratnya menahan serbuan musuh yg sudah di ambang kemenangan. Melihat para sahabatnya memberikan perlawanan sengit, dengan semangat yg makin melambung Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sekarang pertempuran benar-benar berkobar. Allah tidak menyalahi janji kepada Rasul-Nya"

Rasulullah ﷺ menyebarkan segenggam kerikil pada musuh sambil bersabda:

"Wajah-wajah buruk!"
Tidak lama kemudian pasukan musuh terpukul berantakan. Mereka lari meninggalkan semua istri, anak, dan harta mereka. 70 musuh terbunuh. Sebanyak 6.000 tawanan, 22.000 unta, 40.000 kambing dan 4.000 uqiyah perak direbut kaum Muslimin.
Pasukan Muslim terus mengejar musuh sampai ke atas. Di tempat ini Hawazin dihancurkan sama sekali. Duraid si buta juga terbunuh. Malik bin Auf lari ke dalam kota Tha'if dan berlindung di sana.
Dalam perang Hunain ini Abu Sufyan sedang memegang tali kekang kuda Rasulullah ﷺ. Ketika pasukan muslim kocar-kacir Abu Sufyan bersiap untuk syahid dengan tangan kanan menangkis serangan lawan dan tangan kiri memegang tali kekang.
Setelah pasukan muslim balik memukul, Rasulullah ﷺ menatap Abu Sufyan berlama-lama seraya berkata:

"Oh saudaraku Abu Sufyan bin Harits..."

Mendengar Rasulullah ﷺ mengatakan itu, Abu Sofyan menangis haru dan air matanya membasahi kaki Rasulullah ﷺ.
Perang Thaif

Saat itu turunlah Firman Allah

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun,
dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.”
Surah At-Taubah (9:25)
ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yg beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yg kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yg kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yg kafir”
At-Taubah (9:26)
Pasukan muslim mengepung kota Tha'if. Mereka kemudian menyerang dengan manjaniq dan "thank". Thank ini berbentuk seperti rumah kura-kura yang besar. Para prajurit maju dan dengan sengaja berlindung di bawahnya untuk mengebor dinding.
Namun musuh yang cerdik menuangkan besi panas hingga "thank" itu terbakar.

Pertempuran keras merebut benteng tidak berhasil. Rasulullah ﷺ memakai cara lain. Beliau memerintahkan agar kebun kurma dan anggur Thaif yang terkenal itu dibakar dan ditebang.
Namun, karena pihak musuh memohon agar beliau tidak melakukan itu. Rasulullah ﷺ pun membatalkan perintahnya.

Beliau juga berkata kepada musuh:

"Siapa pun yang turun dari benteng dan datang ke sini maka dia bebas."
Maka 20 orang pun turun dan bergabung dengan pasukan muslimin. Dari merekalah Rasulullah ﷺ mengetahui bahwa musuh mempunyai persediaan makanan yang cukup untuk bertempur berbulan-bulan. Karena itu beliau memutuskan untuk menarik mundur pasukannya.
Salah seorang sahabat berkata:
"Ya Rasulullah berdoalah bagi kemalangan orang-orang Bani Tsaqif di Thoif."

Namun Rasulullah ﷺ yang bijak dan penyayang malah berdoa:
"Ya Allah berikanlah petunjuk kepada penduduk Tsaqif dan berkahilah mereka."
Karena pengepungan akan berlangsung lama, Naufal bin Muawiyah memberi saran kepada Rasulullah ﷺ :
"Wahai Rasulullah, mereka itu seperti serigala di dalam lubangnya. Apabila engkau terus menungguinya tentu akhirnya engkau dapat mengambilnya. Namun ia pun tidak seberapa berbahaya jika engkau tinggalkan.."
Mengembalikan Tawanan Thaif

Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya meninggalkan kota Thaif.
Di Ji'rona, mereka berhenti untuk membagikan harta rampasan dan para tawanan perang. Di antara para tawanan ada seorang wanita tua yang berkata kepada para sahabat:
"Kamu tahu bahwa aku masih saudara sesusuan dengan pemimpin kamu itu?" Setengah tidak percaya mereka membawa wanita itu ke hadapan Rasulullah ﷺ.
Ternyata Rasulullah ﷺ segera mengenalinya walau pun sudah begitu lama tidak bertemu dengan wanita itu. Dia adalah Syaimah binti Al Harist, Putri Halimah as-Sa'diyah, ibu susuan Rasulullah ﷺ.
Rasulullah segera menghamparkan jubahnya, dan mempersilahkan Syaimah duduk di situ. Ketika beliau bertanya apakah dia ingin tinggal bersama beliau, Syaimah lebih memilih pulang kembali ke kabilahnya. Maka Rasulullah ﷺ pun membebaskan Syaimah.
Setelah itu datanglah para Utusan dari Bani Hawazin. Mereka meminta agar Rasulullah ﷺ memulangkan harta, wanita, dan anak-anak yang tertawan.

"Rasulullah, di antara para tawanan itu terdapat juga bibi-bibimu dari pihak ayah dan ibu-ibu yang dulu pernah memeliharamu.
Jika sekiranya kami menyusui Haris bin Abi Syimr atau Nu'man bin Al Mundzir, kemudian ia datang melihat keadaan kami seperti yang kami alami sekarang ini, tentu kami manfaatkan dan kami mintai belas kasihnya. Konon pula engkau yang sudah mendapat pengasuhan yang terbaik...."
Para utusan ini mengingatkan bahwa ketika kecil dulu Rasulullah ﷺ pernah dirawat di lingkungan mereka. Hati Rasulullah ﷺ yang penyayang amat terharu mendengarnya. Tahu berterimakasih dan mengingat budi orang lain sudah menjadi bawaan sifat Rasulullah ﷺ. Beliau pun bertanya:
"Anak-anak dan istri-istri kamu ataukah harta kamu yang lebih kamu sukai."

"Rasulullah kami disuruh memilih antara harta dan sanak keluarga kami?"
"Mengembalikan istri-istri dan anak-anak kami tentu lebih kami sukai."
Di hadapan pasukannya Rasulullah ﷺ mengumumkan bahwa beliau dan keluarganya melepaskan anak-anak dan kaum wanita Hawazin. Melihat itu, serentak para sahabat pun segera melepaskan para tawanan dengan berkata:

"Apa yang ada pada kami, kami serahkan kepada Rasulullah."
Rasulullah akhirnya menaklukkan Tha'if dengan cara sederhana. Beliau menawarkan kepada Malik bin Auf untuk masuk Islam dan seluruh keluarga serta hartanya akan dikembalikan, ditambah 100 ekor unta. Akhirnya pemimpin pasukan musuh di Perang Hunain itu memeluk Islam diikuti kaumnya
Pembagian Harta Rampasan

Rasulullah ﷺ mendahulukan mereka yang baru masuk islam dalam pembagian harta rampasan perang. Hati mereka masih lemah dan perlu diikat lebih erat ke dalam Islam dengan cara yang cerdik dan bijaksana.
Seratus ekor unta diberikan kepada Abu Sufyan yang masih juga bertanya,

"Bagaimana dengan anakku Yazid? Bagaimana pula dengan anakku Muawiyah?"

Maka, Rasulullah ﷺ memberikan kepada Yazid dan Muawiyah masing-masing 100 ekor unta.
Demikianlah, begitu murah hatinya beliau, sampai orang-orang yang baru memeluk Islam itu mengerumuni beliau untuk meminta harta hingga Rasulullah ﷺ terdesak ke sebuah pohon dan mantelnya yang terlepas pun diambil orang.
"Wahai saudara-saudara, kembalikan mantelku!" Sabda Rasulullah ﷺ.
"Demi diriku yang ada di tangan-Nya. Andaikan aku memiliki semua tanaman di Tihamah, tentu aku akan memberikannya kepada kalian hingga kalian tidak menyebut aku sebagai orang yang kikir, takut, dan dusta."
Kemudian beliau berdiri disamping unta milik beliau dengan sebelah tangan memegang punuk unta. Beliau mengangkat sebiji gandum dan bersabda:
"Wahai semua orang, demi Allah aku tidak lagi menyisakan harta rampasan kalian, termasuk pula sebiji gandum ini kecuali seperlimanya, dan seperlimanya itu pun sudah ku serahkan kepada kalian."
Keputusan Rasulullah ﷺ untuk memberikan sejumlah besar harta kepada yang baru memeluk Islam sangatlah tepat. Karena tidak semua orang memeluk Islam dengan akalnya. Banyak orang di dunia ini perlu ditarik kepada kebenaran dengan perut dan nafsunya.
Setelah itu barulah beliau memanggil Zaid bin Tsabit yang bertugas membagi-bagikan sisa harta rampasan kepada para sahabat Muhajirin dan Anshor. Masing-masing mendapat 4 ekor unta dan 40 domba. Sedangkan para penunggang kuda masing-masing mendapat 12 ekor unta dan 120 domba.
Jumlahnya tentu tidak seberapa dibanding dengan yang lain. Kebijakan Rasulullah ﷺ ini pun, mulanya tidak dipahami, sehingga ada segolongan sahabat yang kecewa.

Kemenangan Rasulullah ﷺ dan kaum muslimin bersumber dari ketakwaan. Inilah janji Allah untuk orang bertaqwa
1. Hidup berkah
2. Furqonan atau mampu memisahkan baik dan buruk
3. Albusyro yaitu kegembiraan 4. Bersama Allah
5. Dicintai Allah
6. Yusra atau diberi kemudahan
7. Merajan atau diberikan jalan keluar dari kesulitan
8. Tidak sulit rezeki
9. Mendapat ampunan Allah
10. Hasanah Khoiron yang mendapat kebaikan.
Orang-orang Anshar

Rasulullah ﷺ mendengar para sahabat Anshar berbisik-bisik tentang kebijakannya.
Bukankah Ansharlah yang bertempur gigih sehingga mereka membalikkan keadaan menjadi kemenangan pada perang Hunain?
Kemudian, mengapa orang lain yang justru melarikan diri dalam pertempuran yang menikmati hasilnya?

"Rasulullah ﷺ telah bertemu dengan masyarakatnya sendiri," demikian kata mereka

Maka Rasulullah ﷺ datang ke tempat Anshor berkumpul dan bertanya:
"Saudara2 Anshor aku mendengar bahwa ada perasaan kalian yg mengganjal terhadap aku. Bukankah dulu aku datang, sementara kalian dalam keadaan sesat, atau Allah memberi petunjuk kpd kalian? Bukankah kalian dulu miskin, lalu Allah membuat kalian kaya, lalu menyatukan hati kalian?"
Anshar menjawab, "Memang Allah dan Rasulullah juga yang lebih bermurah hati."

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Saudara-saudara Anshar mengapa kalian tidak menjawab kata-kataku"?
"Dengan apa harus kami Jawab ya Rasulullah? Segala kemurahan hati dan kebaikan itu ada pada Allah dan Rasul-Nya juga."
Rasulullah ﷺ bersabda:

"Ya sungguh, demi Allah, kalau kamu mau tentu kamu masih dapat mengatakan: engkau datang kepada kami dalam keadaan didustakan orang, kamilah mempercayaimu, engkau ditinggalkan orang, kamilah yang menolongmu, engkau diusir kamilah yang memberimu tempat,
engkau dalam kesengsaraan, kamilah yg menghiburmu.
Saudara-saudara Anshar masih adakah sekelumit juga rasa keduniaan itu dalam hatimu terhadap harta itu? Aku telah mengambil hati satu golongan kaum supaya mereka sudi menerima Islam, sedang terhadap keislamanmu aku sudah percaya.
Tidakkah kamu rela saudara-saudara Anshar apabila orang-orang itu pergi membawa kambing membawa unta, dan kamu pulang membawa Rasulullah ke tempat kamu?
Demi Dia yang memegang hidup Muhammad! Kalau tidak karena hijrah, tentu aku termasuk orang Anshar.
Jika orang menempuh suatu jalan di celah gunung dan Anshar menempuh jalan yang lain, niscaya aku akan menempuh jalan Anshar. Allahumma Ya Allah rahmatilah, orang-orang Anshar, anak-anak dan cucu-cucu Anshar."
Dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sebenarnya perumpamaan sahabat yang baik dan buruk itu bagaikan pembawa parfum dan peniup api. Maka pembawa parfum adakalanya memberi engkau atau engkau memberinya atau engkau mendapat bau harum darinya.
Adapun yang membawa api jika tidak membakar pakaianmu maka engkau akan mendapat bau busuknya."
Zainab Wafat

Kata-kata itu diucapkan Rasulullah ﷺ dengan penuh harap, penuh cinta, dan penuh sayang kepada mereka yang pernah memberi janji setia kepada beliau. Rasa haru menyesak di dalam dada semuanya sehingga seluruh orang Anshar menangis sambil berkata:
"Kami rela dengan Rasulullah sebagai bagian kami."

Setelah itu Rasulullah ﷺ kembali ke Mekah untuk berumrah. Selesai umroh Rasulullah ﷺ menunjuk 'Attab bin Asid dan Muadz bin Jabal untuk mengajar orang-orang untuk memperdalam Al Quran dan menjalankan ajaran agama.
Kemudian Rasulullah ﷺ pun kembali ke Madinah. Kini di seluruh Jazirah Arab tidak ada lagi yang berani mengganggu atau mencela Islam. Gembira sekali kaum Anshor dan Muhajirin. Semua merasa bahwa Allah telah membuka jalan kepada Rasulullah ﷺ dengan membebaskan tanah suci.
Mereka gembira karena penduduk Mekah telah mendapatkan hidayah dengan memeluk Islam termasuk beragam kabilah Arab yang telah tunduk dan taat kepada agama Islam ini.
Apalagi kemudian berbagai utusan kabilah-kabilah Arab yang lain berdatangan dan menyatakan memeluk Islam di hadapan Rasulullah ﷺ.

Namun segala ketentraman di dunia ini pasti ada kurangnya. Saat itulah, Zainab putri Rasulullah ﷺ wafat.
Sejak jatuh dari unta dan mengalami keguguran kandungan, Zaenab memang tidak pernah sembuh. Kini keturunan Rasulullah ﷺ yang masih hidup tinggal Fatimah az-Zahra, karena Ummu Kultsum dan Rukayah juga telah lebih dulu meninggalkan dunia.
Rasulullah ﷺ teringat betapa lembutnya Zainab dan betapa indah kesetiaannya kepada suaminya Abul Ash bin Ar-Rabi' Hati Rasulullah sedih sekali. Namun dalam keadaan sedih pun Rasulullah tidak pernah lupa dengan kebiasaan beliau selalu pergi ke pelosok-pelosok sampai ke ujung kota
Beliau tengok orang yang sakit dan beliau hibur orang yang menderita.

Allah pun menurunkan rahmat dan kasih sayang untuk menghibur hati Rasulullah ﷺ yang sedang berduka.
Kemudian lahirlah putra Rasulullah ﷺ dari rahim Mariah seorang budak Mesir yang dihadiahkan Mauqauqis kepada Rasulullah ﷺ. Saat itu Rasulullah ﷺ sudah lewat 60 tahun. Alangkah bahagianya hati beliau, putra laki-laki itu beliau beri nama Ibrahim.
Umamah adalah Putri Zaenab. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu
Qotadah, ketika kami sedang menunggu Rasulullah ﷺ pada waktu Dhuhur dan Ashar, keluarlah Rasulullah ﷺ bersama Umamah di atas bahunya.
Kemudian kami sholat di belakangnya jika Rasul sujud Umamah dilepaskan dan jika bangkit dari sujudnya Umamah dipangku, sedang waktu kepalanya diangkat dari sujud, Umamah diambil lagi.
Kelahiran Ibrahim

Rasulullah memberi sedekah uang utk setiap helai rambut Ibrahim kepada para fakir miskin. Seorang wanita bernama Ummu Saif diangkat menjadi ibu susu Ibrahim Kemudian Rasulullah menyediakan pula 7 ekor kambing yg setiap hari diperah susunya utk keperluan Ibrahim
Hampir setiap hari Rasulullah ﷺ mengunjungi Ibrahim. Beliau sangat senang melihat Ibrahim tumbuh sehat. Senyum bayi itu seperti cahaya pelita yang menghangatkan hati Rasulullah ﷺ. Suatu hari dengan penuh perasaan gembira Rasulullah ﷺ menggendong Ibrahim dan memanggil Aisyah.
Rasulullah ﷺ bertanya "Bukankah besar sekali persamaan Ibrahim dengan diriku?"
Namun Aisyah tidak mengiyakannya, demikian pula dengan istri-istri Rasulullah ﷺ yang lain. Aisyah dan istri2 Rasulullah ﷺ sangat sedih karena tidak bisa memberi beliau seorang keturunan.
Padahal mereka sangat menyayangi beliau. Karena itu, begitu melihat kegembiraan Rasulullah menggendong Ibrahim, mrk menunjukkan wajah kurang suka

Apa yg terjadi pada istri-istri Rasulullah sangatlah wajar krn pada zaman itu belum pernah kaum wanita diperlakukan sedemikian baik.
Begitu sayangnya mereka kepada Rasulullah ﷺ sampai-sampai mereka menganggap beliau lebih menyayangi istri yang satu dibandingkan yang lain. Pertentangan Ini akhirnya meresahkan hati Rasulullah ﷺ. Beliau memisahkan diri dari para istrinya.
Karena sudah lebih dari sebulan Rasulullah ﷺ hidup menyendiri, kaum muslimin menjadi gelisah. Mereka takut kalau ternyata Rasulullah ﷺ menceraikan istri-istrinya. Umar Bin Khattab datang menengok Rasulullah ﷺ di tempat pengasingannya.
Umar menangis melihat punggung Rasulullah ﷺ yang berbekas tikar kasar. Rasulullah ﷺ menghibur sahabatnya itu dengan mengatakan bahwa kehidupan akhirat jauh lebih berharga daripada harta seluruh bumi beserta isinya.
Setelah itu giliran Umar yang menghibur beliau. Umar terus bicara dengan Rasulullah ﷺ sampai beliau merasa terhibur dan tertawa. Kemudian, Rasulullah ﷺ menjelaskan kepada kaum muslimin bahwa beliau tidak menceraikan istri-istri beliau.
Kemudian turunlah firman Allah yang menegur istri-istri Rasulullah ﷺ. Kalau saja Rasulullah ﷺ sampai menceraikan mereka, karena mereka sudah begitu menyusahkan, niscaya Allah akan menggantikan mereka dengan wanita-wanita lain yang lebih baik.
Akhirnya para ibu kaum muslimin itu pun sadar dan hidup rukun seperti sedia kala.
Tidak ada laki-laki yang memperlakukan istri-istrinya sebaik Rasulullah ﷺ. Beliau senang bergurau dan senang melihat mereka bergurau.

Dari hadis riwayat Bukhari, dari Aisyah berkata:
"Saya pernah melumurkan adonan tepung ke wajah Saudah dan ia pun membalas melumurkan adonan tepung di wajah saya, sehingga membuat Rasulullah ﷺ tertawa."

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

17 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 43

Hari pertama pembukaan Mekah

Penghalalan darah beberapa penjahat
Rasulullah menghalalkan darah sembilan orang pelaku kejahatan Mekah, Rasulullah memerintahkan agar supaya kesembilan penjahat Mekah dibunuh, walaupun mereka terikat pada tirai Ka’bah Image
Mereka ialah:
~ Abd al-Uzza bin Khatal
~ Abdullah Ibni Abi Surah
~ Ikrimah bin Abi Jahal
~ Al-Harith bin Nufail bin Wahab
~ Muqis bin Sababah
~ Habbar bin Aswad
~ dua penyanyi wanita milik Ibn Khatal, keduanya ini sering mencaci Rasulullah melalui nyanyian mereka
~ Sarah hamba perempuan milik seorang Bani Abdul Muttalib, dia yang membawa risalah dari Hatib bin Abi Baltaah.
Ada pun Ibni Abi Surah, telah dibawa oleh Utsman ke hadapan Rasulullah, dia menjadi orang yang dekat dengan Rasulullah, karenanya ia terhindar dari ancaman pembunuhan,
Read 133 tweets
16 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 42

Orang-orang Munafik

Sementara orang-orang Mukmin dari berbagai kabilah berdatangan untuk bergabung bersama sambil berlomba membawa sedekah ke Madinah, orang-orang munafik malah berbisik-bisik. Image
Mereka mencari-cari alasan untuk tidak ikut di antara sesama mereka, terdengarlah cemoohan kepada ajakan Rasulullah ﷺ.

"Jangan kalian berangkat dalam keadaan udara panas ini," demikian ajak mereka kepada yang lain.
Tentang perkataan ini turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَ مِنۡہُمۡ مَّنۡ یَّقُوۡلُ ائۡذَنۡ لِّیۡ وَ لَا تَفۡتِنِّیۡ ؕ اَلَا فِی الۡفِتۡنَۃِ سَقَطُوۡا ؕ وَ اِنَّ جَہَنَّمَ لَمُحِیۡطَۃٌۢ بِالۡکٰفِرِیۡنَ
Read 111 tweets
16 Dec
Syuf, afwan ijin ane nambahin ya🙏🏿

Muazin Di Masa Rasulullah SAW

Abdullah bin Ummi Maktum ra merupakan muazin pada masa Nabi Muhammad. Sahabat Nabi ini termasuk Assabiqun al awwalun (orang-orang pertama yang masuk Islam).
Jika dibandingkan beberapa sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali bin Abu Thalib, Abdurahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqass, Zubbair, sahabat Nabi satu ini tidaklah begitu dikenal. Jangankan az Zubbair, bahkan dibandingkan Abu Darda sekali pun.
nama Abdullah jarang sekali ditulis dalam tradisi khazanah Islam, meski ia salah satu generasi as-sabiquna al-awwalun. Ia digambarkan memiliki fisik tak sempurna, sebab matanya tak dapat melihat (buta).
Read 43 tweets
14 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 40

Surat Hathib bin Abi Balta'ah

Rasulullah ﷺ memerintahkan semua orang untuk mengadakan persiapan. Beliau memberi tahu bahwa sasaran mereka kali ini adalah Mekah. Beliau pun berdoa:
"Ya Allah buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar ini, hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba."
Namun seorang sahabat yang bernama Hathib bin Abi Balta'ah menulis surat kepada Quraisy tentang rencana ini. Surat itu dibawa oleh Sarah, salah seorang budak wanita yang diberi uang oleh Hathib. Setelah menyembunyikan surat dalam gulungan rambutnya wanita itu pun berangkat.
Read 86 tweets
13 Dec
Mohon maaf tidak ada area abu-abu di dalam agama
Kalau ada ulama yang tidak memberi contoh yang baik bagi umat dan tidak mengikuti akhlak Rasulullah maka tinggalkan, jangan di ikutin hatta cucu Rasulullah sekalipun
Perihal rezim yang sebagian orang menyebutnya “zolim” maka sikap yang perlu di ambil sebagaimana kaedah hadis bukan dengan mengangkat senjata atau melaknatnya
Pemimpin Adalah Cerminan Rakyatnya

Allah berfirman:

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang2 yg zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yg lain disebabkan apa yg mereka usahakan" (Al-'An`ām: 129)
Read 8 tweets
11 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 39

Rasulullah Melarang Hidup Meminta-minta

Ketika kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah tiba kembali ke Madinah, sekali lagi Rasulullah ﷺ melihat beberapa dari mereka biasa hidup enak tanpa bekerja.
Maklum selama di Habasyah, mereka hidup dari pemberian-pemberian Najashi yang baik budi. Di Madinah, sebagian mereka bahkan hidup dari zakat. Maka Rasulullah ﷺ pun menganjurkan agar mereka mau bekerja.
"Orang miskin itu bukanlah orang yang tidak mendapatkan satu atau dua suap makanan, akan tetapi orang miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta kekayaan dan merasa malu meminta-minta kepada orang lain secara paksa," demikian nasihat Rasulullah ﷺ kepada orang-orang itu.
Read 114 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!