Thread by @WidasSatyo

DONGENG SEBELUM TIDUR

“Bite The Bullet”

Kita seringkali dituntut untuk bisa melakukan segala bentuk antisipasi.

Namun, ndak jarang juga semua itu berjalan ndak sesuai rencana.

When the times is come, maybe… maybe we should really prepare ourselves to bite the bullet.

Bite The Bullet merupakan salah satu idiom dalam Bahasa Inggris yang punya makna cukup beragam.

Secara sederhana dipahami sebagai sesuatu yang gak bisa kita hindari.

Sesuatu yg mungkin menyakitkan atau ndak nyaman buat kita, namun mau gak mau harus kita hadapi.

Anda ketika kuliah pasti harus beresin skripsi dulu kalo mau wisuda kan? Itu sesuatu yg gak akan bisa Anda hindari.

Mungkin Anda akan jatuh bangun karenanya. Mungkin Anda akan kesulitan menghadapinya.

Namun, ini tetap harus Anda hadapi, bukan?

Setelah lulus, Anda mulai berpikir untuk mencari pekerjaan. Masuk lagi pada fase hidup yang baru.

Untuk bisa dapet kerja, Anda memasukkan lamaran ke banyak tempat. Anda mungkin akan mengalami penolakan dlm prosesnya.

Namun, ini tetap harus Anda hadapi, bukan?

Demikian pula saat Anda memasuki kehidupan rumah tangga.

Sebagai suami, misalnya, Anda diberikan tanggungjawab luar biasa untuk membahagiakan istri dan anak Anda.

Mungkin Anda akan temukan batu terjal dalam perjalanannya.

Namun, ini tetap harus Anda hadapi, bukan?

Pandemi covid telah terbukti merusak banyak ekonomi keluarga. Bisa jadi Anda termasuk salah satunya.

Pemasukan hampir nol. Kebutuhan hidup juga gak mau kompromi. Anda dituntut untuk tetap bisa survive dengan keterbatasan yg ada.

Namun, ini tetap harus Anda hadapi, bukan?

Di taun ini mungkin Anda kehilangan sosok yg Anda cintai. Allah telah memintanya kembali.

Anda mungkin merasa sedih. Anda mungkin masih belum bisa menerima kenyataan yg ada. Anda mungkin juga belum terbiasa hidup tanpanya.

Namun, ini tetap harus Anda hadapi, bukan?

Faktanya, ndak semua hal dlm hidup ini berjalan sesuai yg kita inginkan.

Seringkali kita bertemu dgn kegagalan. Seringkali kita nyesek merasa ndak berguna. Seringkali kita dibuat kecewa.

Namun, itu semua merupakan bagian dari dinamika hidup yg wajar. There are up and downs.

Memang tidak menyenangkan kalo kita lagi di bawah titik kehidupan.

Apalagi kalo kita udah melakukan antisipasi sedemikian rupa untuk mencegah kegagalan, namun ternyata tetap aja terjadi.

Mood bisa ambyar. Belom lagi perasaan insecure kalo lihat orang lain hidupnya lebih baik.

Situasi semacam ini akan kita temui dalam suatu titik kehidupan.

Meski mungkin pengalaman dan kesulitan yang dialami tiap orang berbeda-beda bentuknya.

Namun, muaranya tetap ke satu hal yg sama, bahwa ndak selamanya proses kehidupan akan berjalan mulus.

Kita mungkin akan sampai pada titik - tidak ada lagi pilihan lain selain BITE THE BULLET.

Being strong is the only option left.

Memberanikan diri untuk hadapi persoalan yg membelit di depan mata.

Kesampingkan rasa takut dan sedih yg menggunung di dada.

Pada akhirnya kita ndak mungkin lari dari keadaan. Meski itu menyakitkan.

Ada saat dimana kita harus menguatkan diri. Ada saat dimana kita harus merelakan mereka yg telah pergi.

Be strong. Be brave. Bite them bullets.

Panjang umur perjuangan. 🔥

Selamat malam.