Lembaga Fatwa Mesir (Dar Al-Ifta Al-Mishriyyah), sudah sejak lama mengeluarkan Fatwa atas KEBOLEHAN mengucapkan "selamat" atas perayaan hari besar keagamaan umat beragama lain.
Bahkan dikatakan, hal itu termasuk dari KEBAIKAN DALAM ISLAM.
Buat teman-teman #CeritaGuruAdeirra yang belum bisa baca Arabic, saya sediakan short-link untuk web dar-alifta sehingga bisa langsung dicopas via google translate.
Mulai dari orang awam hingga para ulama, sudah pasti sangat mengerti bahwa TIDAK ADA dalil sahih yang dengan tegas melarang/mengharamkan untuk mengucapkan Selamat Natal ataupun ucapan selamat lainnya kepada perayaan hari besar keagamaan umat lain.
Bahkan Jumhur Fuqoha pun tidak pernah ada kesepakatan atas pelarangannya terkecuali hanya fatwa-fatwa dari pribadi seorang ulama.
Maka bagi siapapun yang tidak sepakat atas BOLEHNYA ucapan selamat ini... JANGANLAH sewenang-wenang.
Janganlah berlagak diri kalian sok suci lalu mengharamkan saudara muslim kalian yang berpegang pada fatwa "Bolehnya mengucapkan Selamat Natal" ataupun ucapan selamat-selamat lainnya pada umat beragama lain.
Dan sesungguhnya kamu dapati yg paling dekat persabahatannya dgn orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani"
(Al-Maidah 82)
Lupakah kalian saat Rasulullah pertama kali menerima wahyu, siapakah yang membenarkan kerasulan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?
Yah, dia adalah sepupu Ummu Khadijah yg bernama Waraqah bin Naufal, seorang Nasrani yang menulis kitab injil arabi.
Jangan pernah SOK SUCI (apalagi bangga krn sok suci), sementara kedengkian dlm diri berpesta pora.
Selalu meneguk hasad yg selalu kita ciptakan dari pandangan hina kita terhadap orang lain.
Ingatlah Rasulullah bersabda,
"HASAD dapat memakan kebaikan spt api memakan kayu bakar"
Karena itu...
Apapun yang terjadi kedamaian, keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama HARUS kita jaga dengan menebarkan cinta kasih & suka cita di muka bumi ini.
"DUNIA INI TIDAK BUTUH MANUSIA-MANUSIA PEMBUAT GADUH."
Semua perangai, tabiat, ucapan, perbuatan, kebiasaan, kelakuan yg diperbuat oleh manusia dalam kehidupan sehari-harinya adalah CERMINAN dari AKHLAKnya.
Banyak orang ngomong bahwa hal itu TAK BISA diubah.
Mengertilah, suatu perbuatan yg dilakukan berulang-ulang hingga jadi kebiasaan maka akan menjadi KARAKTER tabiat pada dirinya, entah itu kebiasaan baik atau kebiasaan buruk.
Banyak orang ngomong, karakter ini udah dari nenek moyangku, tidak bisa diubah.
Tabiat manusia yg dilengkapi akal & nurani, dibekali rajin sholat, baca Al-Quran, haji berkali2 TAPI mulutnya tak henti memaki, berkata keji, siap ngebom, siap memenggal kepala org lain, siap perang.
Sebenarnya manusia apa bukan?
Masa levelnya di bawah hewan buas?
~A THREAD~
Jelas bahwa Allah berfirman dalam surah Al-A'raf 33,
Katakanlah: Tuhanku hanya MENGHARAMKAN perbuatan yg KEJI, baik yg nampak ataupun yg tersembunyi, dan perbuatan DOSA, melanggar HAK MANUSIA tanpa alasan ug benar, ...dst.
Hal ini sesuai dengan hadits dengan banyak jalan riwayat diantaranya dari Imam Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Majah, dst.
Berikut akan saya lampirkan riwayat dari Kitab Hadits Sunan Ibnu Majah.
Bagaimana mungkin kita tak GEMBIRA saat gema Sholawat Nabi digaungkan meriah penuh khidmat di seluruh pelosok negeri sbg penghormatan atas waktu lahirnya (Maulid) Baginda Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Bagaimana mungkin kita tak GEMBIRA saat Sirah Agung perjalanan hidup Nabiyyur-Rahmah Sayyidina Muhammad Rasulullah dibacakan pada tiap-tiap majelis yg merayakan Maulid?
Mari saya kisahkan sedikit riwayat keagungan Baginda Nabi.
Anas bin Malik ra, berkata:
Rasulullah datang ke rumah kami dan tidur di atas tempat tidur Ummu Sulaim. Kemudian Ummu Sulaim disuruh pulang dan diberitahu bahwa Nabi sedang tidur di atas tempat tidurnya.