Dari kemarin masih ributin ucapan selamat natal, sampai gak tau kalo China punya program untuk menekan angka obesitas dan food waste.

Salah satunya dgn bikin RUU yg bisa memberikan hukuman denda cukup besar kepada social media influencer yg dapet duit dari konten mukbang.
Rabu kemarin, pemerintah China melaporkan lebih dari setengah populasi orang dewasa di China mengalami overweight dan obesitas.

Angka ini melesat tinggi dlm 20 tahun terakhir dan pemerintah mengingatkan akan bahaya penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan kanker.
Laporan tersebut memaparkan kalo 34,3% orang dewasa sana dinyatakan overweight. Dan 16,4% dinyatakan obesitas.

Data tersebut merujuk pada sampel 600,000 penduduk di rentang 2015-2019.

Sbg perbandingan, pada taun 2012, yg overweight 30% dan yg obesitas 11,9%.
Li Bin, pejabat senior Kemenkes di China, mengatakan bahwa gaya hidup tidak sehat jd salah satu faktor utamanya.

Banyak rumah tangga di China yg pake garam dan minyak melebihi takaran yg disarankan. Selain itu, banyak orang beralih ke makanan olahan dan menu resto yg berminyak.
Li Bin juga memaparkan kalo makanan minuman yg mengandung gula juga berkontribusi signifikan pada melonjaknya angka obesitas. Khususnya pada anak-anak usia muda.

Menurut data terbaru tadi, 19% kelompok anak usia 6-17 tahun mengalami overweight ataupun obesitas.
Menurut Li Bin, Pemerintah akan berusaha mengurangi angka obesitas, demi terwujudnya visi "Healthy China 2030".

Statement ini dipertegas oleh Zhao Wenhua, nutritionist China's Center of Disease Control, yg ingin membuat regulasi takaran fat dan sugar di produk makanan minuman.
Selain fokus mencegah obesitas, China juga aktif melakukan kampanye untuk mencegah food waste.

Draft RUU terkait itu sudah di submit ke parlemen pada hari selasa kemarin.

Salah satu yg dibahas adalah pemberian sanksi denda $15,300 dollar bagi influencer yg ngadain mukbang.
Selain itu, RUU tersebut mewajibkan restoran memberikan opsi untuk variasi size porsi yg akan disajikan.

Kampanye ini sebetulnya udah dilakukan Presiden Xi Jinping sejak musim panas lalu. Dia pengen hapus kebiasaan orang2 yg suka order menu berlebih ya karna dia punya duit aja.
Meskipun ndak ada pernyataan resmi dari pemerintah, namun kampanye "clean plate" ini diduga berkaitan dengan isu kelangkaan pangan disana.

Maklum, kebijakan ini keluar gak lama setelah banyak sawah di China ludes diterjang banjir besar dan bikin harga pangan naik.
Meskipun China klaim berhasil mengurangi kelaparan di negerinya, namun menurut data World Food Programme, 151 juta penduduk China masih ada yg mengalami malnutrisi.

Meski demikian, dengan kemajuan China yg pesat skrg, obesitas diklaim membunuh lebih banyak orang drpd malnutrisi.
Statistik obesitas di China ini selaras dgn pola yg terjadi secara global.

Obesitas penduduk Amerika, misalnya, naik sebanyak 12,4% selama 18 tahun terakhir.

Sebanyak 42,9% orang dewasa di Amerika mengalami obesitas. Jumlah ini meningkat 3x lipat sejak tahun 1975 menurut WHO.
Obesitas juga jadi indikator keparahan gejala pada pasien Covid-19.

Studi terakhir di China menunjukkan, dari 112 pasien Covid-19 yg dirawat, ada 17 pasien yg meninggal. 15 orang dari angka yg meninggal itu kalo ndak overweight ya obesitas.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Widas 🐊

Widas 🐊 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @WidasSatyo

25 Dec
Aku pernah interview sama salah satu HRD perusahaan yg cukup dikenal lah produknya.

Cuman karna orangnya tengil dan terlihat ngremehkan, aku jd hilang interest dan kujawab jujur-jujuran. Gak pake pencitraan. Krna wes bodo amat kalo ketolak juga.

Sedikit cerita aja.
Kejadian ini sekitar akhir tahun 2014.

Seperti biasa, kalo interview di pabrik, kita mesti di screening dulu sama security nya. Suruh ninggal KTP dan sejenisnya. Lalu diminta nunggu di suatu ruangan sebelum akhirnya dipanggil HRD.
Ketika masuk ruangan, saya jabat erat tangan beliau dan ucapin selamat pagi. Eh tiba2 mbak HRD nya nyeletuk dong.

"Buset, masnya ini besar banget ya."

Opening semacam itu udah kuprediksi sebelumnya jadi ya aku cuman senyum ketawa tipis aja. Awkward tp msh terkendali.
Read 9 tweets
25 Dec
Dari kemarin masih pada ribut soal Tacobell makanan rakyat jelata, sampai gak tau kalo banyak scientist, khususnya di Afrika, khawatir akan ada kemunculan virus mematikan lain setelah Covid-19 di masa mendatang.

Mereka memberinya nama "Disease X".

X disini maknanya Unexpected.
Ada seorang pasien yg menunjukkan gejala awal hermorraghic fever, sejenis penyakit yg mencegah kemampuan darah untuk menggumpal, di rumah sakit daerah Ingende, Democratic Republic of Congo (DCR).

Dia nunggu hasil test untuk penyakit Ebola.
Pasien hanya bisa berkomunikasi dgn keluarga dan kerabatnya lewat jendela yg dibatasi sm plastik khusus.

Identitasnya dirahasiakan untuk menghindari dia dari stigma negatif dari warga sekitar yg takut tertular sama Ebola.

Untungnya, Vaksin dan penanganan buat Ebola sudah ada.
Read 19 tweets
24 Dec
Udah banyak yg julid, jadi saya akan jelaskan gambaran singkat ttg konsep yg disebut Purchasing Power Parity (PPP).

PPP merupakan alat analisis yg digunakan dalam makroekonomi untuk menghitung harga di berbagai lokasi (negara).
Konsep PPP berangkat dari asumsi,

"Kalo TIDAK ADA cost transaksi ataupun trade barrier untuk produk tertentu, maka harga barang tersebut mestinya sama di semua lokasi".

Berarti, harusnya harga McD di London atau Surabaya, mestinya sama kan? Namun kenapa kok beda?
Angka kemiskinan, perbedaan kurs mata uang, tarif bea cukai, merupakan barrier umum yg ditemui dalam aktivitas perdagangan.

Kalo kemudian harga dibuat sama, maka hitungannya akan kacau karna kondisi di Amerika sama kita berbeda bukan? Kursnya aja udah beda.
Read 9 tweets
24 Dec
Dari kemarin kalian ribut soal Bu Risma rangkap jabatan, sampai gak tau kalo "ohitorisama" atau solo culture lagi tren di Jepang.

Banyak penduduk Jepang yg mulai normalize pergi ke bar, travelling, makan di restoran, hingga karaoke, semuanya dilakukan sendirian. Anti sirkel2an.
Sekitar 10 tahun lalu, banyak orang Jepang yg malu kalo terlihat sendirian. Seperti di kantin sekolah, misalnya. Saking malunya, ada yg sampe makan di toilet loh.

Sampe ada istilah yg dikenal sbg "benjo meshi" atau "toilet lunch". Saking ga pengennya terlihat sendirian.
Namun situasi ini perlahan berubah. Salah satunya yg dialami oleh Miki Tateishi, salah satu bartender yg bekerja di Bar Hitori.

Bar Hitori merupakan bar dunia malam di daerah Shinjuku yg didesain khusus buat para solo drinkers. Padahal umumnya orang Jepang minum2 berkelompok.
Read 15 tweets
23 Dec
DONGENG SEBELUM TIDUR

“Bite The Bullet”

Kita seringkali dituntut untuk bisa melakukan segala bentuk antisipasi.

Namun, ndak jarang juga semua itu berjalan ndak sesuai rencana.

When the times is come, maybe… maybe we should really prepare ourselves to bite the bullet.
Bite The Bullet merupakan salah satu idiom dalam Bahasa Inggris yang punya makna cukup beragam.

Secara sederhana dipahami sebagai sesuatu yang gak bisa kita hindari.

Sesuatu yg mungkin menyakitkan atau ndak nyaman buat kita, namun mau gak mau harus kita hadapi.
Anda ketika kuliah pasti harus beresin skripsi dulu kalo mau wisuda kan? Itu sesuatu yg gak akan bisa Anda hindari.

Mungkin Anda akan jatuh bangun karenanya. Mungkin Anda akan kesulitan menghadapinya.

Namun, ini tetap harus Anda hadapi, bukan?
Read 12 tweets
23 Dec
Bukan alergi. Dia cuman merasa cewek itu out of his league. Alias bukan segmentasi pasarnya.

Kita gak bisa maksa semua orang sanggup beli iphone. Krna kemampuan finansial tiap orang berbeda.

Ya sama. Ndak semua cowok bisa ngimbangin cewek yg punya wawasan luas.
Apakah salah? Ya ndak juga. Daripada maksain terus minder, ya kalo merasa gak sanggup, mending mundur aja. Berarti dia emg bukan segmennya cewek highly educated.

Sama kayak iphone tadi. Kalo emang gak sanggup beli, ya gpp. Cari yg sesuai sama finansialmu. Yg terjangkau olehmu.
Semakin premium suatu barang, maka consumer yg jd segmennya semakin spesifik. Kalo iphone td jelas segmennya kelompok yg punya duit lebih, which is gak semua orang bisa gitu.

Pun demikian cewek tadi. Makin tinggi pendidikannya, makin terbatas segmen yg cocok disana.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!