A N A K K O L O N G
.
.
.

“Le.. Tuhanmu tak akan marah bila kamu meminta kepadaNYA, tapi sering-seringlah menyapaNYA daripada kau meminta, karena temanmu akan lebih suka kau menyapanya daripada kau sering meminta, walaupun Tuhan, tidak sama dan sebanding dengan temanmu.”
Demikian seorang yang saya kenal melalui akunnya pernah mendapat nasehat dari almarhum ayahnya 30 tahun yang lalu.
Di sela kesibukkannya menjadi diri sendiri lewat cuitan-cuitan yang mengajak kita untuk menempatkan manusia di atas agama. Kadang ia menyelipkan cerita tentang bagaimana keluarganya hidup dalam ke Bhinnekaan.
Sang Ragil yang ber-ibu seorang Katholik kerap menjadi juru bicara untuk kedua kakak yang usianya jauh diatasnya, saat mereka takut bertanya pada Bapak yang adalah seorang militer.
Cara beliau menyapa, sering tidak seperti kebanyakan orang biasa lakukan. Ada nada keras dan perintah seolah menyertainya. Apakah kehangatan lantas sirna?
Tidak… itu hanya aksen, hanya kebiasaan yang selalu berulang didalam kesatuannya. Namun, tentu berbeda bila orang lain yang menilainya.
.
.
Demikianlah sebuah kehangatan tidak selalu tentang tutur kata lembut dan nada ringan, selalu ada warna berbeda sesuai dengan siapa kita berbicara.
Ya…., menurut tutur cuitannya. Sang Bapak adalah sosok teladan. Banyak hal baru ia dapat darinya. Sejak kecil kehangatan khas seorang ayah selalu hadir dalam banyak warna.
Ia mengenal bagaimana seharusnya menjadi seorang lelaki, menjadi paham bagaimana harus melindungi perempuan dan anak-anak.

Ia diperkenalkan pada sebuah dunia, yakni dunia laki-laki, calon ayah, calon pemimpin dan calon pelindung bagi siapapun yang lemah dalam masyarakat.
Namun ketika ia harus kehilangan istrinya, yang selama 6 tahun harus terbaring di rumah sakit berjuang melawan kanker. Ia jatuh tersungkur tanpa daya, seperti kehilangan buku panduan.
Gagap ia mencari sang kekasih hati, berharap ada, namun tak pernah ia temukan disana untuk ia baca apalagi memilikinya kembali untuk berbagi cerita dan cinta.
Tidak ada persiapan bahkan pelajaran tentang hal seperti itu. Ia hanya dapat menatap penuh tanya pada mata berlinang anak semata wayangnya berharap ada jawab disana. Namun putrinya pun berharap hal sama pada matanya… Sang Ayah…
Sepasang ayah dan putri kecil, buta satu dengan yang lain. Tak tahu siapa seharusnya menuntun siapa kini menjadi tanya berebut jawab.

Runtuh dunia angkuhnya..ia terkapar..!!

Lima belas tahun tanpa sadar ia menyesal, entah kepada siapa duka nya berserak.
Bayangan akan sang Bapak selalu hadir. Bahkan setelah beliau wafatpun tak pernah lelah hadir dalam remang kalut gundah pikiran sang Ragil.
Kadang kucari apa yang kurang darinya demi puas hati ini mendapat jawab rasa marah.
Ya.. sepeda..!! Bapak hadir ketika aku butuh seorang yang akan melindungiku saat terjatuh dan berdarah gara-gara pelajaran bersepedaku.

Dia ada disana seperti seharusnya seorang Bapak bagi anak laki-lakinya, ditengah kesibukan dengan dunianya.
Senyum ramah terbalut wibawa khas miliknya yang membuat ragil selalu kagum dan kerinduan melintas dalam pikiran.

.
.
Saat itu pula saya yakin, rasa perih kembali menusuk, dan ia tertawa sinis mengejek dirinya sendiri.
Ia-sang Pilot tidak lebih baik dari hal terburuk yang sengaja ia benamkan kepada rasa marah pada Bapak yang sempat mengajarinya naik sepeda. Disana ia gagal melakukan hal yang sama kepada anak semata wayangnya.
.
.
Ya.. bagaimana seharusnya seorang ayah dan sepeda..!
Putri yang harus hidup terpisah ribuan kilometer ayahnya, setelah kehilangan sosok ibu yang sangat mencintainya, yang hingga tak rela sang pilot – suaminya membangunkan buah hati mereka- malaikat kecilnya, ketika ia harus berpulang menghadap sang Khalik.
Seorang putri yang ketika ia temui untuk kedua kalinya dengan penuh semangat dengan menenteng hadiah sebuah sepeda, terlihat sedih….

Tak ada raut wajah gembira melihat kedatangan ayah yang selalu dirindukan.
Putri yang ia rindukan melihatnya dengan sinis, dan dengan sorot mata kecewa yang menusuk.

Betapa akhirnya ia membenci dirinya ketika dengan marah, putri kesayangan mengungkapkan penantiannya pada sang ayah yang berjanji mengajarkan naik sepeda sejak puluhan tahun sebelumnya.
Menunggu hingga sekolah menengah, tanpa mau menerima tawaran orang lain. HANYA menunggu sang ayah datang mengajarkan bagaimana bersepeda.
.
.
Moment paling menyakitkan, tamparan paling keras ketika seorang ayah mendapati sang putri menunggu kehadirannya tanpa tuntutan dan rentetan pertanyaan kenapa, bagaimana dan siapa yang memisahkan mereka.
Ia hanya menunggu ayah memenuhi satu janjinya saja : AYAH AKAN AJARKAN kamu bersepeda, nak….
Hingga hari ini, saat ayah -sang akun misterius- ini merindukan putrinya.
.
.
Ia berusaha menghukum dirinya sendiri di ruang hampa atas kelalaiannya bertanggung jawab atas HANYA satu janji yang menyebabkan satu-satunya malaikat kecilnya menatap nanar saat teman-temannya memamerkan kepiawaan dan harus menolak ajakan temannya bersepeda.
Tuhanmu tak akan marah bila kamu meminta kepadaNYA, tapi sering-seringlah menyapaNYA harusnya juga menjadi caraku berdialog, membuka pintu bagi masuknya kearifan tentang bagaimana seharusnya komunikasi ayah dan anak semata wayangnya sekaligus anak dengan almarhum ayahnya.
Sapalah, maka senyum mengembang dan binar mata ramah penuh cinta dan kerinduannya akan selalu menjadi milikmu.
.
.
.
Semoga mengobati kangen pada Putri kesayangan.

@AnakKolong_
@eLFathir_

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @__MV_llestari__

7 Jan
TERASING DI NEGERI SENDIRI
.
.
.
.

Tak jauh dari petilasan Ario Penangsang, di desa Jipang, Cepu, Kabupten Blora, seluruh keturunan kakek dari kakeknya Hardjo adalah penganut kejawen. Mereka hidup dengan tenang dan damai. Image
Dalam mengekpresikan budaya dan agamanya, sebagai orang Jawa, kakek Hardjo sangat menghormati pola hubungan yang seimbang.

Hal itu selalu dilakukan pada sesama individu, alam dan Tuhan dimana adalah sebagai pusat segala kehidupan dunia.
Keseimbangan adalah tentang melihat kedalam, (introspeksi) bukan menunjuk siapa yang bersalah. Bukan pula tentang bonus surga dan denda neraka, ini adalah tentang membuat dirinya semakin hari semakin baik dalam seluruh perjalanan hidupnya hingga keseimbangan terwujud. Image
Read 21 tweets
6 Jan
POLITIK DUA KAKI GERINDRA
.
.
.
.

Memaknai keterpilihan dan menang demi suara terbanyak, itulah entitas demokrasi kita kenal. Paling tidak, itulah cerita selalu kita dengar setiap pemilu, di mana pun juga. Image
Prabowo jadi Presiden, jelas adalah target awal Pilpres 2019 lalu. Target berikutnya yang mungkin lebih besar dari target awal itu tak pernah kita dengar. Dia layu sebelum mekar, tenggelam sebelum sempat berlayar. Lainnya, silahkan tambahin sendiri.🤔
"Apa yang tak pernah kita dengar sebagai target selanjutnya?"

Namanya juga hasrat, bisa apa saja. Yang jelas, semua pihak yang tak suka Jokowi berkumpul di sana. Apa agenda ingin agar Jokowi tak terpilih kembali, itulah makna hasrat menjadi relevan. Image
Read 21 tweets
5 Jan
FADLI WARAS, YANG LAIN PASTI GILA....
.
.
.
.

Sulit kita mencoba paham dengan ekspresi muka "mbecetut"-nya. Lebih sulit lagi kita memahami bunyi yang sering dihasilkan oleh mulutnya.
Selalu saja ada nada tak harmonis dan telinga ini menjadi obyek penderita sebagai akibatnya. Menderita dalam arti sesungguhnya.

Sampah, itu ketika mata menjadi juri. Noise, masih terdengar lebih enak bila telinga adalah alat penilai.
Entahlah... dia benar punya mulut, tapi seolah berkodrat tak baik. Bukan suara dengan makna harafiah kita dengar keluar dari mulutnya, bunyi-bunyian, itu lebih tepat.
Read 9 tweets
5 Jan
BU RISMA BANGET
.
.
.
.
Kemana penghuni yang kemarin sempat diajak bicara ibu Mensos, mungkin tak lagi penting. Keberadaan tuna wisma yang tertangkap oleh kepedulian si ibu itu telah menampar sang penguasa tertinggi hingga covid-19 pun turut menjauh.
Kolong jembatan itu kini mendapat perhatian sang wali kota. Bersih-bersih demi indah taman penuh lampu dikejar hingga Februari nanti.

Akan banyak tempat kumuh yang lain berubah dan berbenah bukan karena harus dan demi pantas Jakarta bersolek,
membatasi spontan ibu Mensos baru yang tak tahan tangan untuk selalu berbagi dan menebar rasa solider tak mendapat ruang, sepertinya itulah alasan tepatnya.
Read 4 tweets
5 Jan
POSITIF, POSITIF, POSITIF !!!
.
.
.
KERJA, KERJA, KERJA!!
.
.

Ronaldo hanya butuh waktu enam tahun kerja bersama Manchester United sebelum akhirnya memilih kerja bareng dengan Real Madrid. Image
Bukan masalah MU kalah hebat dibanding Madrid, ini adalah masalah keputusan logis Ronaldo pribadi. Dia melakukan sebuah keputusan profesional bagi perkembangan karir pribadinya.
Demikianlah Indonesia di jaman Jokowi, bukan masalah Amerika lebih buruk dibanding China, namun arah perkembangan dunia tak mungkin berpihak kepada Indonesia bila terus menempel AS. Dunia sedang berubah. Image
Read 31 tweets
4 Jan
HABIS MANIS SEPAH DILEPEH
.
.
.
.

Caranya berpikir, selalu mencoba untuk mencari jalan keluar ketika prahara ekonomi, entah suami bangkrut atau bahkan PHK saat pandemi menimpa rumah tangganya. Bukan lari, apalagi mencari siapa salah dibalik cerita itu. Image
Menjual apapun yang berharga dan masih laku yang masih dia miliki demi selamat dan utuh keluarga. Apa saja yang dia punya tak lagi lebih berharga dibanding keluarga.
Ketika menikah telah disepakati, susah senang bersama disambut dengan senyum. Suami terlalu berat bekerja, cepat tangan kanan membantu sementara tangan kirinya tak lepas dari gendong si anak. Image
Read 13 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!