Kalau Facebook Ads, rata-ratanya 0.90%, tergantung industrinya. Ini dengan objective Traffic ya, kalau objectivenya beda ya hasilnya juga akan beda.
Dari sumber yang berbeda, rata-rata CTR Instagram Ads 0.22%. Bisa bervariasi ya per industri dan ini data Q1 2020, mungkin juga sudah bergerak.
Kalau Engagement Rate Facebook, rata-rata di 0.09%. Dari tahun ke tahun, engagement rate organic memang turun terus. Total engagement dibagi follower ya, bukan reach atau impressions.
Di Instagram, rata-rata Engagement Rate 1.22%. Sesuaikan lagi dengan industrinya ya.
Twitter juga buat brands nggak terlalu tinggi. Rata-rata globalnya 0.045%. Perkecualian buat brand-brand Indonesia yang sangat playful memainkan konten dan interaksi mereka.
Sekian dan terima kasih sudah mengikuti thread ini.
Sumber :
Menurut survey @KATADATAcoid, 82.9% UMKM kena dampak negatif dari pandemi. Semoga thread ini bisa membantu teman-teman UMKM.
Masih menurut sumber yang sama, kebanyakan teman-teman UMKM sudah memanfaatkan social media untuk jualan. Social media sendiri baru 1 bagian dari keseluruhan aspek digital marketing yang bisa dioptimalkan.
4 konsep digital marketing penting untuk dipahami dan dipraktekkan.
(A mini thread)
Zero Moment of Truth dari Google.
Sederhananya, sebelum orang-orang mengambil keputusan pembelian di toko, mereka akan memutuskan beli atau nggak berdasarkan informasi yang ada di mesin pencari.
Kita mau beli kamera atau mau jadian pasti di googling dulu kan namanya?
Berarti, untuk memenangkan ZMOT ini, kita perlu memastikan reputasi kita di mesin pencari bagus.
Semua informasinya lengkap, websitenya experiencenya bagus, review dari orang-orang juga positif.
Kalaupun ada yang negatif, harus segera dijawab / diluruskan.
Sebuah dongeng sebelum Senin tentang Social Media Marketing.
(A mini thread)
Anggaplah lagi nggak pandemi. Kita lagi nongkrong di sebuah kafe yang ramai. Isinya rata-rata cowok, 25-35 tahun. Setiap meja berisi 6-7 orang, lagi ngobrol seru tentang bola, film, teknologi, sepeda, musik, dll.
Kita lagi asik ngobrolin mobil listrik nih. Datang tak dijemput, tiba-tiba ada sales rumah sakit A ikut nimbrung. Jualan. Dia cerita panjang lebar tentang rumah sakit dia, dan kehebatan dokter-dokternya padahal nggak ada yang minta. Nyerocos terus.
Sebuah dongeng pengantar tidur tentang SEO dan SEM.
(A mini thread)
Anggap aja lagi nggak pandemi. Ada wisatawan lokal lagi di Malioboro, bertanya ke tukang becak (TB).
"Pak, bakpia yang enak dimana?"
TB 1 bilang : Bakpia A
TB 2 bilang : Bakpia B
TB 3 bilang : Bakpia B
TB 2 dan 3, mengusulkan Bakpia B karena memang lebih terkenal, banyak testimoni positif, pengalaman kesana pelayanannya juga bagus. Tanpa dibayar sama owner Bakpia B.
Nah ini SEO.
Google mempertimbangkan relevansi, kualitas isi (on-page), experience dan reputasi (off-page).
Gimana caranya untuk membawa website kita ke halaman 1 pencarian Google? Beberapa tools ini bisa membantu.
Memang perlu proses yang agak lama, sekitar 3-6 bulan, tapi bisa bertahan jangka panjang.
1. SEO Audit Tools
Tujuannya biar kita tahu keadaan website sekarang seperti apa, dan apa yang perlu diperbaiki. Bisa juga untuk audit website kompetitor.
Social media strategist
Social media specialist
Content specialist
Content writer
Copywriter
Apa bedanya?
(a mini thread)
Memang banyak perusahaan di Indonesia yang suka mencampuradukkan role-role ini. Padahal scope of work setiap role masing-masing berbeda. Yuk kita bahas.
Social media strategist tanggung jawabnya merancang strategi, seperti yang kita bahas di thread sebelumnya. Dia nggak bikin konten harian apa, tapi arah social medianya mau diapain dan evaluasi strategi bulanan.