Tempat cari data & statistik pendukung untuk strategi social media & digital marketing.
(A Thread)
Setiap kali bikin strategi social media / digital marketing, kita perlu punya data untuk menguatkan strategi kita. Biasanya ada di bagian background / latar belakang.
Bisa tentang trend, demografi audiens, data industri, dan masih banyak lagi.
Baru-baru ini, BPS merilis hasil data sensus penduduk 2020. Data ini bisa langsung dipakai di deck / strategi 2021, buat menggambarkan populasi segmen yang mau kita sasar.
Selain itu, di website BPS.go.id juga banyak data-data yang lebih spesifik seperti ini.
Kalau data digital behavior, banyak yang berpatokan dari data WeAreSocial. Biasanya data setahun lalu rilis setiap bulan Januari. Selagi menunggu, kita bisa lihat data terakhir di Oktober 2020.
Buat yang mau tahu berapa banyak pengguna Facebook, Instagram dan LinkedIn plus segmentasi umurnya, bisa mampir ke NapoleonCat. napoleoncat.com/stats/social-m…
Socialbakers biasanya juga mengeluarkan report digital marketing khusus Indonesia setiap bulannya.
Facebook sendiri punya yang namanya Facebook Insights To Go yang menampilkan data-data behavior Facebook user per industri seperti di gambar ini.
Itu dia beberapa sumber data yang biasa aku pakai di proposal / strategi digital marketing. Kalau ada yang mau menambahkan, boleh banget. Terima kasih sudah mengikuti thread ini dan selamat berakhir pekan.
Menurut survey @KATADATAcoid, 82.9% UMKM kena dampak negatif dari pandemi. Semoga thread ini bisa membantu teman-teman UMKM.
Masih menurut sumber yang sama, kebanyakan teman-teman UMKM sudah memanfaatkan social media untuk jualan. Social media sendiri baru 1 bagian dari keseluruhan aspek digital marketing yang bisa dioptimalkan.
4 konsep digital marketing penting untuk dipahami dan dipraktekkan.
(A mini thread)
Zero Moment of Truth dari Google.
Sederhananya, sebelum orang-orang mengambil keputusan pembelian di toko, mereka akan memutuskan beli atau nggak berdasarkan informasi yang ada di mesin pencari.
Kita mau beli kamera atau mau jadian pasti di googling dulu kan namanya?
Berarti, untuk memenangkan ZMOT ini, kita perlu memastikan reputasi kita di mesin pencari bagus.
Semua informasinya lengkap, websitenya experiencenya bagus, review dari orang-orang juga positif.
Kalaupun ada yang negatif, harus segera dijawab / diluruskan.
Sebuah dongeng sebelum Senin tentang Social Media Marketing.
(A mini thread)
Anggaplah lagi nggak pandemi. Kita lagi nongkrong di sebuah kafe yang ramai. Isinya rata-rata cowok, 25-35 tahun. Setiap meja berisi 6-7 orang, lagi ngobrol seru tentang bola, film, teknologi, sepeda, musik, dll.
Kita lagi asik ngobrolin mobil listrik nih. Datang tak dijemput, tiba-tiba ada sales rumah sakit A ikut nimbrung. Jualan. Dia cerita panjang lebar tentang rumah sakit dia, dan kehebatan dokter-dokternya padahal nggak ada yang minta. Nyerocos terus.
Sebuah dongeng pengantar tidur tentang SEO dan SEM.
(A mini thread)
Anggap aja lagi nggak pandemi. Ada wisatawan lokal lagi di Malioboro, bertanya ke tukang becak (TB).
"Pak, bakpia yang enak dimana?"
TB 1 bilang : Bakpia A
TB 2 bilang : Bakpia B
TB 3 bilang : Bakpia B
TB 2 dan 3, mengusulkan Bakpia B karena memang lebih terkenal, banyak testimoni positif, pengalaman kesana pelayanannya juga bagus. Tanpa dibayar sama owner Bakpia B.
Nah ini SEO.
Google mempertimbangkan relevansi, kualitas isi (on-page), experience dan reputasi (off-page).
Gimana caranya untuk membawa website kita ke halaman 1 pencarian Google? Beberapa tools ini bisa membantu.
Memang perlu proses yang agak lama, sekitar 3-6 bulan, tapi bisa bertahan jangka panjang.
1. SEO Audit Tools
Tujuannya biar kita tahu keadaan website sekarang seperti apa, dan apa yang perlu diperbaiki. Bisa juga untuk audit website kompetitor.