Satu-satunya hadits dimana Nabiﷺ menegaskan bahwa “inilah sunnahku” justeru tidak berkaitan dengan masalah akidah atau ibadah sama sekali, melainkan dalam masalah kesucian hati
Perhatikan hadits yg diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya berikut ini:
Anas bin Malik berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda padaku: “Ananda, kalau engkau bisa setiap pagi dan sore hari, di dalam hatimu tidak ada rasa benci pada siapapun juga maka lakukanlah. Ananda, inilah sunnahku.
Siapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia mencintaiku. Siapa yang mencintaiku ia akan bersamaku di surga.”
Tanpa mengabaikan sunnah-sunnah dalam bidang akidah, ibadah dan sebagainya, mari berikan perhatian yang lebih besar pada sunnah Nabiﷺ yang satu ini ; kebersihan hati.
Kalau yang disorot selalu sunnah dalam masalah ibadah furu’iyyah, apalagi masalah penampilan luar, sementara sunnah yang lebih esensi yang langsung ditegaskan oleh Nabi melalui sabdanya: “inilah sunnahku…” kita diabaikan
Mari kita jaga hati dari hasad..!
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Memasuki tahun ke-2 Hijriyah Kota Madinah semakin sesak dipenuhi oleh manusia yang bersiap-siap untuk menyambut Perang Badar.
Rasulullah ﷺ melakukan pemeriksaan akhir pada pasukan pertama yang akan berangkat di bawah komandonya sendiri. Terlihat di sana, ada seorang anak kecil yang belum genap berusia 12 tahun. Di tangannya terdapat sebilah pedang yang sama panjangnya dengan tubuhnya.
Ia mendekat ke arah Rasulullah ﷺ lalu berkata, “Aku akan menjadi pelindungmu, ya Rasulullah. Izinkanlah aku turut serta bersamamu dan berperang melawan musuh-musuh Allah di bawah panjimu.”
Lalu Rasulullah ﷺ melihat anak ini dengan perasaan senang dan kagum.
SEJAK DIKABULKANNYA DOA NABI ﷺ DI MESJID, MAKA SETIAP MUSIBAH TIDAK ADA HUBUNGANNYA LAGI DENGAN DOSA SUATU KAUM
Hukuman dosa suatu kaum akan ditangguhkan sampai hari kiamat, kecuali dosa durhaka kepada orang tua dan dosa berzina, sesuai hadist yang berhubungan tentang itu.
Seperti kita ketahui, bahwa musibah yang menimpa seseorang bisa memiliki tiga makna: 1. Ujian kenaikan tingkat, seperti sakitnya Nabi Ayyub selama 7 tahun. 2. Penghapusan dosa bagi yang sabar 3. Hukuman bagi pendosa dan musuh Tuhan.
Nah, yang nomor 3 sudah tidak diberlakukan lagi sejak doa Nabi di Mesjid Ijabah. Jika diperlakukan, tentunya Israel yang zalim, bakal dihancurkan lebih dulu.
Abdullah ibn Mas’ud dan Bersedakah Untuk Suami Yang Faqir
Ibnu Mas’ud termasuk salah satu sahabat, dari sekian banyak sahabat yang mengumpulkan al Qur'an langsung dari "lisan" Rasulullah ﷺ
Imam Bukhari meriwayatkan atsar bahwa Ibnu Mas’ud bersumpah : "Demi Allah Yang tidak ada Ilah selain-Nya. Tidaklah satu surat pun yg diturunkan dari Kitabullah, kecuali saya mengetahui, di mana surat itu diturunkan.
Dan tidak ada satu ayat pun dari Kitabullah kecuali mengetahui, kepada siapa ayat itu diturunkan. Sekiranya aku tahu, ada orang yang lebih mengetahui tentang Kitabullah dan tempatnya bisa ditempuh oleh Unta, maka niscaya aku akan berangkat menemuinya."
Suatu ketika seorang Santri baru, yang masih lugu sedang mengikuti pengajian kitab Fathul Izar.
Setelah pengajian selesai ia pun bertanya mengenai hal-hal yang belum pernah ia dengar sebelumnya.
👦: Pak Ustadz JIMA' itu artinya apa?
👳: JIMA' itu ya, MENAIKI
👦: Kalo DZAKAR ?
👳: DZAKAR itu, ya BURUNG
👦: Kalau FARJI apa Pak Ust..?
👳: FARJI itu, artinya TAHU
👦: Kalo INZAL pak, apa artinya?
👳: INZAL itu KELUAR
👦: Kalo ANAH?
👳: emm.. 'ANAH itu RUMPUT udah ya 😓
👦: satu lagi pak Ustad HASYAFAH apa artinya?
👳: oh HASYAFAH itu artinya HELM 😁
Dari sekian banyak kelebihan Sayidina usman, apa yang paling dikenang para sahabat Nabi dan para Ahlillah tentang Sayyidina usman? Jawabanya adalah kecintaannya pada Alquran dan khidmahnya pada Alquran
Ikatan Sayyidina Usman dengan Alquran itu spesial. Mungkin ikatannya bisa disamakan dengan ikatan Sayidina Ali dengan ruh tasawuf, Sayidina Umar dengan ruh syariat, dan Sayyidina Abu Bakar dengan hakikat muhammadiyah.
Beliau lah yang menjadi salah satu penulis mushaf saat wahyu diturunkan, betapa sering Sayyidina Muhammad SAW berkata padanya saat wahyu turun "tulislah wahai usaimu(panggilan sayang Nabi SAW padanya)"
Habib Umar Bin Hafidz Bin Syeikh Abubakar Bin Salim meriwayatkan bahwa Habib Ali Ibn Hassan Al Attas berkata :
Ada 3 macam wirid yg tdk pernah berpisah dgn para auliya' wa sholihin, krn manfaatnya yg sangat besar dalam hidup, baik didunia maupun akhirat yaitu:
1. Membaca 100x sebelum sholat subuh:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفرالله
Ini dikenal dengan sebutan:
ISTIGHFAR PARA MALAIKAT.
2. Membaca 100x sesudah sholat dhuhur:
لاإله إلا الله الملك الحق المبين
(Lâ ilâha illallôh. Al Malikul haqqul mubin)
Rasulullah SAW bersabda:
'Siapa yang membaca kalimat ini, akan selamat (dijauhkan) dari kemiskinan dan akan menenangkan serta menyenangkan di alam kubur dari rasa kesepian."
3. Dan membaca sebelum tidur :
سبحان الله 33x
الحمدلله 33x
الله اكبر 34x