F.A.J.A.R Profile picture
Feb 9, 2021 45 tweets 8 min read Read on X
-A THREAD-

SOLO RIDING

Based on a true story

Nama dan tempat sudah di samarkan, jika ada kesamaan dalam penamaan tokoh dan tempat saya memohon maaf.

(Gambar hanya ilustrasi)

#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
Senin, 14 Januari 2019

Kring kring kring!!! Suara alarm nyaring terdengar dari Handphone miliknya, sampai ia pun terbangun dari tidurnya. Dilihatnya waktu sudah menunjuk pukul 4 pagi, ia pun bangun untuk membersihkan diri dan bergegas ke Mushola dekat rumahnya.
Pagi itu masih gelap gulita, namun suara ayam jago sudah berkokok di berbagai penjuru desa kala itu. Selepas membersihkan diri ia tak lupa untuk membangunkan Ibu dan adik-adiknya yang masih terlelap akan tidurnya.
Tok tok tok tok!!! suara ketukan pintu
"Bue, tangio wes isuk" ucapnya memanggil-manggil ibunya. Selang beberapa waktu, dibukalah pintu itu dan keluar ibu nya yang sudah rapih memakai mukena warna putihnya.
"Nopo toh le, bue ki wes tangi awit mau. Iki bar shalat Tahajud"
"Iyo bue, tak kiro durung tangi"
"Yo wes kono siap-siap neng langgar, bue meh gugah adi-adimu"
"Iyo bue"
Selang beberapa waktu suara adzan subuh sayup-sayup mulai menggema dari segala penjuru desa itu. Dan juga mushola dekat rumahnya sudah mulai terdengar tanda waktu subuh__
telah tiba. Ia pun bergegas ke Mushola dan tak luput pamit ke ibunya, ia adalah Majid pemuda asal Ci***** yang tinggal hanya bersama Ibu dan kedua adiknya (perempuan) karena ayahnya sudah meninggal empat tahun yang lalu dalam sebuah insiden kecelakaan.
Dan selama empat tahun itu, Majid serta Ibunya bekerja keras untuk membiayai sekolah adik-adiknya juga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Majid lulus sekolah menengah atas pada tahun 2016, beruntung selama dua tahun kebelakang ia sempat bekerja di sebuah perusahaan__
ternama di Bekasi. Dan dari hasil kerjanya itu, ia bisa membangun sebuah toko sembako di depan rumahnya untuk ibunya. Serta ia juga mempunyai sebuah usaha Mie Ayam Bakso yang baru ia geluti selama tiga bulan ke belakang.
~~~
Langit pagi itu mulai tampak sedikit agak terang tanda matahari akan segera muncul. Dilihatnya ia sedang membernarkan sepeda motornya yang sepertinya sedang ada kendala di bagian mesinnya, karena sudah beberapa kali ia coba untuk nyalakan namun tak pernah bisa.
"Motormu nengopo toh le, mogok meneh?" tanya ibunya yang sedang berjalan dari dalam keluar rumah sembari membawa dua cangkir teh hangat dan kemudian diletakkannya di meja teras rumah.
"Mboten ngertos iki bu nengopone, wes tak beneri kok iseh ra gelem moni" jawabnya yang masih__
sibuk mencari akar masalahnya.
"Wes toh rene ngeteh, mangke tak kon prentah pak Iwan benerke" jawab ibunya yang sudah duduk di bangku sambil sesekali menyeruput teh hangat itu
"Iyo bu delo" setelah beberapa kali di otak-atik, akhirnya motornya mau menyala.
"Alhamdulillah, moni juga kuwi motore" ujar ibunya
"Iyo bue, alhamdulillah"
Motornya ia standart dua untuk dipanaskan terlebih dulu sebelum digunakan. Dan kemudian ia pun ngebasuh tangan untuk segera duduk menemani ibunya.
Matahari perlahan-lahan mulai menunjukkan kehadirannya, langit yang tadinya gelap gulita sekarang mulai perlahan terang. Dan waktu saat itu sudah menunjuk pukul enam pagi, kedua adiknya sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Adik pertamanya bernama Amelia sekarang sudah kelas tiga SMA yang sebentar lagi akan segera lulus, dan adik keduanya bernama Ani sudah kelas satu SMA yang mana mereka berdua sekolah di tempat yang sama.
"Meh mangkat saiki nopo dik?" tanya Majid melihat kedua adiknya yang sudah rapih dengan pakaian sekolahnya.
"Iyo mas meh mangkat saiki" jawab lia sembari membenarkan krudungnya
"Mas aku tumbasno iki yo?" tunjuk ani di layar hp nya yang tiba-tiba menyodorkannya ke Majid
"Iyo mengko tak golet neng pasar" ujarnya seraya mengangguk tanda setuju
"Ojo neng pasar, iki wae neng Shopee"
"Yo dik iyo"
"Yee matur nuwun mas" girang Ani karena Majid mau membelikannya tas yang ia sukai itu, Amelia hanya diam saja melihat tingkah laku adiknya.
"Nduk rene" sahut ibunya ke Amelia
"Iyo bu piie?" tanya Amel
"Iki sangune nggo kowe cah loro" ibunya mengambil uang dari dompet dan di kasihkan ke amel
"Matur nuwun bu, yo wes kulo pamit meh mangkat sekolah nggih"
"Nggih, tiati neng ndalan nduk"
"Nggih bu"
Mereka berduapun berangkat sekolah dan tak luput pamitan dulu ke Majid serta Ibunya. Pagi itu terasa sejuk cuacanya dan begitu damai rasanya melihat adik-adiknya yang sekarang sudah tumbuh besar juga cantik seperti ibunya.
~~~
Istirahat dulu, di lanjut nanti.
Kring kring kring kring!!!! Terdengar suara seperti bel sepeda ontel dari arah depan rumah. Sepertinya ada seseorang yang datang, Majid kebetulan sedang ada di dapur menyiapkan segala sesuatu keperluan untuk dagangannya nanti sore. Sedangkan ibunya ada di ruang tamu sedang__
duduk sambil menghitung uang untuk belanja keperluan tokonya. Waktu itu jam menunjuk pukul delapan pagi, suara bel sepeda masih terdengar dan kemudian berhenti. Tak lama setelah itu, Tok Tok Tok!!! suara ketukan pintu dari arah pintu depan.
"Assalamu'allaikum" terdengar salam seraya masih mengetuk-ngetuk pintu
"Wa'alaikumsallam" sahut ibunya dan di bukalah pintu itu
Ternyata itu pak Iwan tetangga yang tak jauh dari rumahnya
"Pak iwan, tumben isuk-isuk wes rene. Ene opo pak?"
(Pak iwan, tumben pagi-pagi udah kesini.
Ada apa pak?)
Tanya ibunya sembari mempersilahkan pak Iwan untuk duduk di bangku teras rumah.
"Nggih bu, soale ene perlu karo Majid. Majide enten bu?"
(Iya bu, soalnya ada perlu sama Majid. Majidnya ada bu?)
"Enten, delo pak tak celukke majid"
(Ada, bentar pak tak panggil majid
dulu)
"Nggih bu"
(Iya bu)
Ibunya pun masuk ke dalam rumah, memanggil Majid untuk menemui pak Iwan yang sepertinya ada hal penting yang mau di bicarakan sama Majid.
Selang beberapa waktu Majid pun keluar menghampiri pak Iwan yang sedang memainkan HP nya.
"Assalamu'allaikum pak Iwan, pie kabare sehat?"
(Assalamu'allaikum pak iwan, gimana kabarnya sehat?" ucap hangat majid sembari menjabat tangan pak Iwan
"Wa'alaikumsallam jid, alhamdulillah sehat. Awakmu pie sehat?"
(Wa'alaikumsallam jid, alhamdulillah sehat. Kamu bagaimana sehat)
"Alhamdulillah pak sehat iki, pripun pak ene perlu opo kok pengen nemoni kulo?"
(Alhamdulillah pak sehat ini, gimana pak ada perlu apa kok pengen ketemu saya?"
"Iki jid, anakku Putri oleh panggilan kerjo neng Se******. Aku mrene meh njaluk tulung anterke Putri mrono, iso po ora?)
(Ini jid, anakku Putri dapat panggilan kerja di Se******. Aku kesini mau minta tolong anterin putri kesana, bisa apa gak?)
"Njaluk di anterke dino opo pak?"
(Minta dianterin hari apa pak?)
"Sesuk dino Selasa, soale mulai kerjo dino Kamis. Iso opo ora jid?"
(Besok hari selasa,
soalnya mulai kerja hari kamis. Bisa apa gak jid?"
Majid terdiam sejenak mendengar permintaan pak Iwan, ia sebenarnya ragu untuk setuju karena mengingat ia harus dagang. Lalu dari arah dalam rumah Ibunya keluar sembari membawa dua cangkir Kopi panas beserta cemilannya di sebuah__
nampan kayu dan di letakkannya di meja.
"Loh ene opo kok podo eneng-enengan?"
(Loh ada apa kok pada diem-dieman?) tanya ibunya heran melihat Majid sama pak Iwan saling terdiam
"Mboten bue, iki aku gek mikir seko permintaane pak Iwan"
(Nggak bu, ini aku lagi mikir dari permintaan
pak Iwan)
"Emange pak Iwan njaluk opo jid?"
(Emangnya pak Iwan minta apa jid?) tanyanya sembari duduk di sebelah Majid
Lalu pak Iwan pun ngejelasin apa yang di maksudkan Majid barusan ke Ibunya.
"Oh ngono toh, monggo di minum sek pak kopine mbok keburu adem"
(Oh gitu ya, silahkan
diminum dulu pak kopinya takut keburu dingin)
"Nggih bu, suwun"
(Iya bu, terimakasih)
"Jid libur sek wae dagange, sesuk anterke anake pak Iwan mrono. Dino Jumat iso mulai dagang meneh"
(Jid libur dulu dagangnya, besok anterin anaknya pak Iwan kesana. Hari jumat bisa mulai dagang
lagi) ujarnya meyakinkan Majid
"Nggih bu, sesuk tak anterke putrine pak Iwan"
(Iya bu, besok tak anterin putrinya pak Iwan) jawabnya tanda setuju
Pak Iwan pun merasa lega disitu karena Majid mau mengantarkan anaknya, lalu percakapan lain pun mereka obrolkan sampai sekitar jam__
setengah sepuluh pak Iwan pamit. Pukul sepuluh majid pergi kepasar untuk membeli beberapa keperluan buat dagangannya nanti sore. Jarak pasar dengan rumahnya lumayan jauh, kurang lebih ada sekitar 45 menitan untuk sampai di pasar dan ibunya sudah berjaga di tokonya.
~~~
Di pacunya kuda besi itu sembari membawa sebuah Krendeng yang sudah digantungkan di gantungan motornya (Motor Vario 150 2017). Jalan di tempuhnya dan ia pun sudah sampai di pasar, lalu kemudian ia membeli beberapa keperluan yang dibutuhkan buat dagang seperti Bawang, cabai, dll.
Tak lama ia belanja, hanya menghabiskan waktu sekitar setengah jam. Keadaan pasar saat itu sedang ramai seperti layaknya pasar kebanyakan. Tak lama kemudian ia merasa perutnya lapar, ia sempatkan waktu sejenak untuk makan di warung makan yang ada disana.
Dipesanlah makanan itu, banyak pilihannya ada sayur kangkung, kentang, ayam, ikan, telor, dll. Ia hanya memilih sayur kangkung dan ayam, di lahaplah makanan itu. Warung makan itu terbuka tidak sepeti warteg, jadi warung itu atapnya hanya menggunakan terpal yang setiap ujungnya__
sudah di pasangkan besi untuk di tancapkan ke tanah supaya kuat. Ia duduk menghadap ke arah jalan raya, ketika makan dengan lahapnya ia seperti melihat seorang kakek-kakek sedang duduk di dekat tiang listrik. Yang anehnya kakek itu melihat Majid dengan tatapan aneh, Majid tak__
terlalu pedulikan hal itu ia lalu lanjutkan makannya. Karena merasa aneh Majid pun mutusin untuk melihat kakek itu lagi, namun ia kaget ngeliat kakek itu sudah tidak ada disana. Padahal cuma selang beberapa menit dari awal ia melihatnya. Dan tiba-tiba kakek itu sudah ada di__
belakangnya, sontak ia kaget sembari istighfar. Kakek itu terlihat sudah berumur mungkin ada sekitar 70 tahunan mengenakan baju batik coklat yang sudah kucel, celana hitam dan juga mengenakan blangkon. Lalu kemudian kakek itu nunjuk-nunjuk ke arah makanannya Majid, sambil bilang
"Cu, mbah nyuwun kuwi"
(Cu, kakek minta itu) seraya menunjuk ke arah makanannya si Majid
Majid pun merasa iba, lalu ia mutusin untuk pesan satu bungkus makanan untuk kakek itu. Namun kakek itu menolak, ia hanya mau makanan yang dimakan oleh Majid.
"Mbah, iki kan bekas maeme kulo.
Mending tak bungkuske wae nggeh?"
(Kek, ini kan bekas makanan saya. Mending tak bungkusin aja ya?)
Kakek itu tetap kekeh menolak, yang ia mau hanya makanan yang Majid makan. Alhasil majid pun mau tak mau menuruti apa yang kakek itu mau, sampai ibu yang punya warung geleng-geleng
kepala dibuatnya. Dibungkuslah makanan bekas Majid makan, dan di kasihkanlah makanan itu ke kakek itu. Sebelum pergi kakek itu bilang sesuatu ke Majid yang membuat ia bingung dengan perkataan kakek itu, lalu kakek itupun pergi sembari membawa makanan bekas Majid.
Ia masih bingung dengan perkataan kakek itu, apa maksudnya? ada apa? kok kakek itu bisa bilang hal aneh di luar nalarnya. Tanpa pikir panjang Majid pun mutusin untuk tak terlalu memikirkan hal tersebut. Kemudian ia membayar makanannya itu dan segera pulang ke rumah, untuk__
menyiapkan dagangannya.

Ceritanya masih panjang, ini baru awalannya saja. Lanjut lagi di part 2 besok. Terimakasih.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with F.A.J.A.R

F.A.J.A.R Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @fajarpra18

Feb 18, 2021
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part IV
End

Selamat membaca

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #horor #solo Image
Melihat sosok itu terbang ke arahnya, tak ada pilihan lain selain lari. Kini semua seperti tak ada harapan lagi untuknya, tak bisa ia pergi kemanapun dalam keadaan seperti ini. Lari pun tak tau harus kemana, ia benar-benar putus asa saat itu.
Dalam larinya ia sempat kepikiran ibu dan adik-adiknya ingin rasanya ia berada bersama mereka sampai air matapun tak bisa ia keluarkan lagi, tangisan pun sudah tak ada artinya.
Read 79 tweets
Feb 14, 2021
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part III

Selamat membaca

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
~~~~~
Lelah, itulah yang ia rasakan. Namun tak dapat ia pungkiri karena tak bisa berlama-lama disana. Begitulah pikirnya, tanpa ia sadari itu adalah pilihan terburuk dalam hidupnya.
Sore itu angin berhembus dengan kencangnya, suara adzan sudah menggema di berbagai penjuru. Disepanjang jalan banyak ia temui pedagang rambutan, sempat ia berhenti untuk membeli beberapa ikat dan dimasukkannya ke dalam Bagasi.
Read 83 tweets
Feb 10, 2021
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part II

Selamat membaca.

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
---
Sore itu Majid sedang berdagang di tempat ia biasa mangkal di alun-alun desanya. Keadaan ramai seperti biasanya, banyak pedagang di pinggiran alun-alun. Dilapangan banyak anak-anak yang sedang bermain kesana kemari, dan tak sedikit juga ada pasangan muda mudi yang sedang__ Image
duduk berdua beralaskan tikar yang mereka bawa. Alun-alun itu emang selalu ramai setiap harinya bukan hanya setiap malam minggu saja. Di sebelah kiri sebrang alun-alun terdapat Masjid yang memudahkan masyarakat sekitar untuk beribadah jikalau waktu shalat telah tiba.
Read 87 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(