Logos ID Profile picture
11 Feb, 21 tweets, 4 min read
Perdebatan mengenai keberadaan Tuhan sepanjang sejarah dunia perfilsafatan tidak pernah selesai. Salah satu pemikiran penting yang menarik untuk kita pelajari adalah argumen ontologis Rene Descartes.

3 Bukti Keberadaan Tuhan a la argumentasi ontologis Descartes!

- a thread!
Argumentasi ontologis Descartes ini adalah argumen yang menarik sekaligus banyak disalahmengertikan sepanjang orang-orang mendalami pemikirannya. Kita mencoba mengupasnya perlahan ya.

Tanpa berlama lagi, mari kita masuk ke materi hari ini.
Bukti Pertama tentang Tuhan: Ide dan Penyebab.

Descartes berkata bahwa kita semua memiliki Ide Ketuhanan yang jelas dan nyata. Semua ide ini merupakan sebuah akibat dari sebab. Maka dari itu, pasti ada penyebab dan Ide Ketuhanan yang kita semua miliki.
Kita harus mengingat 3 kesimpulan bukti diri mengenai sebab.

1. Pasti ada banyak realitas dalam sebab seperti halnya akibatnya.
2. Sesuatu tak mungkin berlanjut dari sesuatu yang tidak ada.
3. Apa yang lebih sempurna tidak mungkin berlanjur dari yang kurang sempurna.
Karena itu, tak ada yang menjadi sebab dari Ide ketuhananku sebagai zat yang sempurna, kecuali sama sempurnanya dengan ide tersebut.

Kita tak bisa menjadi sebab munculnya Ide Ketuhanan karena kita terbatas & tak sempurna, Ide Ketuhanan berasal dari zat sempurna dan tak terbatas
Descartes beranggapan bahwa sesuatu yang lain, yang lebih hebat dari dirinya pasti yang menjadi sebab Ide Ketuhanan, sesuatu yang paling tidak, sehebat dan sesempurna akibatnya (Ide Ketuhanan).
Karena itu, sebab dari Ide Ketuhanan (karena harus sehebat efeknya), pasti hanyalah zat yang tak terbatas dan sempurna, yakni Tuhan itu sendiri. Tuhan itu ada sebagai satu-satunya sebab Ide kita mengenai-Nya.
Bukti pertama ini sampai sekarang banyak dikritik maupun dikembangkan lebih lanjut oleh para filsuf masa kini. Tapi kita akan bahas di lain waktu, kita akan move on ke bukti kedua dan ketiga mengenai Tuhan.
Bukti Kedua Mengenai Tuhan

Descartes menyadari bahwa bukti pertama yang ia kemukakan itu akan terlalu rumit bagi pembacanya (dan seharusnya memang seperti itu), tapi ia juga memberikan dua bukti lain.
Descartes memulainya dengan pertanyaan, "Apakah aku, yang memiliki ide mengenai zat yang tak terbatas dan sempurna, bisa ada jika zat ini tidak ada?"

Bukti ini yang berdasarkan Cogito, terletak pada keberadaannya sebagai makhluk berkesadaran yang memiliki ide.
Lalu, apa yang menjadi sebab paling mungkin dari keberadaanku? Descartes mencoba menghitung semua kemungkinannya: Aku sendiri? Orang tuaku/sumber lain yang kurang sempurna dibanding Tuhan? Ataukah Tuhan?

Descartes melanjutkan pendapatnya dengan menggunakan proses eliminasi.
(1) Bukan diriku. Aku tak mungkin menyebabkan diriku sendiri ada karena jika aku adalah pencipta keberadaanku sendiri dan terbebas dari segala sesuatu yang lain, aku takkan mempunyai kekurangan, takkan meragukan dan menginginkan sesuatu.
Kalau aku bisa, kata Descartes, aku akan memberi diriku segala kesempurnaan. Tapi diriku tak punya kekuasaan itu. Makanya, tak mungkin aku menjadi sebab diriku sendiri.
(2) Bukan orang tuaku/penyebab lain yang kurang sempurna dibanding Tuhan. Orang tuaku merupakan sebab aku ada, lalu pasti harus ditanyakan juga siapa yang menjadi sebab orang tuaku ada, dan seterusnya dari generasi sebelumnya ke generasi sebelumnya lagi.
(3) Oleh karena itu, Tuhan ada sebagai satu-satunya sebab keberadaan diriku sebagai benda yang berpikir.
Bukti Ketiga Mengenai Tuhan

Disini, Descartes memfokuskan Ide Ketuhanannya sebagai ide yang jelas dan nyata. Setelah menunjukkan bahwa idenya yang jelas dan nyata itu benar, ia melihat bahwa ini mungkin bisa digunakan sebagai bukti lain keberadaan Tuhan.
Dia berkata, segala ciri yang dengan jelas dan nyata aku adalah milik Tuhan, benar-benar milikNya, seperti halnya ciri segitiga yang dengan jelas dan nyata aku persepsikan sebagai milik segitiga itu (misalnya jumlah sudut dalam segitiga yang aku persepsikan adalah 180 derajat).
Decartes mengatakan, sama halnya seperti ide segitiga itu, maka ide zat sempurna yang jelas dan nyata meliputi kesempurnaan keberadaan. Ada, katanya, merupakan bagian dari sifat Tuhan sebagai zat sempurna.
Jika Tuhan memiliki kekurangan dalam keberadaannya, berarti dia kurang sempurna. Namun, Tuhan tak memiliki ketidaksempurnaan. Ide Ketuhanan yang jelas dan nyata terletak di alam akhirat dengan segala kesempurnaan, dan paling utama adalah kesempurnaan keberadaannya.
Nah, di sini Descrates menggunakan argumen ontologisnya. Banyak sekali kritik maupun pengembangan pemikirannya. Kalian bisa tonton juga lebih lengkapnya dalam webinar Logos bersama Martin Suryajaya yang diselenggarakan tahun lalu yang membahas lebih luas!
Konten oleh @NathPribady

Sumber dan rujukan lain:

1. From Socrates to Sartre (T. Z. Lavine)
2. Descartes' Ontological Argument (Stanford Encyclopedia of Philosophy) plato.stanford.edu/entries/descar…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Logos ID

Logos ID Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @logos_id

21 Jan
Nathan Shipley, seorang film director asal Amerika Serikat membuat eksperimen GAN menggunakan Artifical Intelligence yang dapat membawa kita melihat wajah "asli" dari lukisan-lukisan terkemuka.
Bloody Mary (Mary I of England)
George Washington
Read 8 tweets
11 Jan
Kalau kamu membeli bitcoin dengan modal 100.000 pada Juli 2010, saat ini kamu mempunyai uang 40 miliar! Apakah ini merupakan sebuah fenomena penipuan? Atau teknologi masa depan dalam dunia keuangan digital?

Tentang Bitcoin, Cryptocurrency, dan Blockchain

- a thread!
Salah satu pro kontra dalam dunia teknologi saat ini yang selalu hangat dibicarakan ialah perihal Cryptocurrency.

Bitcoin misalnya, dalam 1 bulan terakhir harganya meloncat dari 250 juta menuju 580 juta malam tadi, tetapi siang ini turun menjadi 480 juta.
Banyak informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam linimasa, dengan berbagai stigma, baik yang dibuat oleh para pencinta dunia Crypto, maupun para haters.

Mari kita mulai thread hari ini dengan membahas Cryptocurrency terlebih dahulu.
Read 20 tweets
7 Jan
Apa yang saat ini terjadi di Amerika Serikat?

- a thread
Ibukota AS, Washington, hari ini mengalami kerusuhan akibat sekelompok orang yang bentrok dengan aparat kepolisian di Capitol Hill.

Para demonstran ini juga ada yang merangsek masuk ke gedung parlemen tersebut.
Akibat kejadian ini, pertemuan kongres yang sedang berlangsung untuk menegaskan kemenangan Joe Biden pun mengumumkan adanya ancaman keamanan dari eksternal.

Para perusuh diketahui menggunakan "bahan kimia" saat mencoba menerobos masuk ke gedung, sebelum masuk ke ruang Senat.
Read 11 tweets
5 Jan
“Widih! Artsy banget penampilan lu!”

“VLOG juga karya!”

Pernahkah kalian mendengar kalimat semacam itu? Atau, jangan-jangan kalian pernah pake? Tapi, apa sih “artsy” itu? Apa saja hal yang bisa disebut sebagai “karya seni”?

Kali ini Logos membahas estetika modern!

A thread Image
Beberapa waktu lalu, Logos udah ngebahas kecenderungan estetika Yunani Klasik. Bagi yang belum baca, baca dulu yaa
Dalam estetika Yunani Klasik, seni dipahami sebagai sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan metode dan/atau standar tertentu dengan tujuan menghasilkan efek tertentu. Dengan demikian, seni dan teknik tidak berbeda.

Tapi, dalam estetika modern, dua hal itu dibedakan. Kok bisa?
Read 20 tweets
27 Dec 20
“Bagaimana kita mengetahui sesuatu?”

Pertanyaan yang sangat epistemologis. Kali ini Logos membahas fenomenologi Edmund Husserl.

A thread!
Edmund Husserl adalah salah satu filsuf yang cukup berpengaruh dalam sejarah filsafat, terutama filsafat pascamodern. Ia dikenal karena pemikirannya yang disebut sebagai “Fenomenologi”.
Pemikiran Husserl berangkat dari kritiknya terhadap pemikiran Rene Descartes. Sebagaimana kita ketahui, Descartes terkenal dengan kalimatnya “cogito ergo sum” (aku berpikir, maka aku ada).

Gimana sih kritik Husserl pada Descartes?
Read 12 tweets
26 Dec 20
[LIVE UPDATE] Saat ini tengah berlangsung webinar Logos bersama @raikala bertemakan Sastra Indonesia dan Perempuan. Livestream sekarang melalui link berikut! 🥳
Dalam sejarah sastra Indonesia, perbincangan (dan perdebatan) tidak hanya berputar dalam hal teknik penulisan. Namun, lebih dari itu, persoalan Keperempuanan juga merupakan bagian dari sejarah sastra Indonesia.

#LogosWebinar
Di Indonesia, penulis perempuan jarang terekspos oleh publik. Hal tersebut tentu saja bukan hanya persoalan "pembaca yang malas", tapi terdapat persoalan struktural yang menyangkut nilai-nilai dan kepentingan.

#LogosWebinar
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!