Kalau kamu membeli bitcoin dengan modal 100.000 pada Juli 2010, saat ini kamu mempunyai uang 40 miliar! Apakah ini merupakan sebuah fenomena penipuan? Atau teknologi masa depan dalam dunia keuangan digital?
Tentang Bitcoin, Cryptocurrency, dan Blockchain
- a thread!
Salah satu pro kontra dalam dunia teknologi saat ini yang selalu hangat dibicarakan ialah perihal Cryptocurrency.
Bitcoin misalnya, dalam 1 bulan terakhir harganya meloncat dari 250 juta menuju 580 juta malam tadi, tetapi siang ini turun menjadi 480 juta.
Banyak informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam linimasa, dengan berbagai stigma, baik yang dibuat oleh para pencinta dunia Crypto, maupun para haters.
Mari kita mulai thread hari ini dengan membahas Cryptocurrency terlebih dahulu.
Cryptocurrency merupakan mata uang digital yang dipakai untuk bertransaksi virtual dalam jaringan internet. Sandi-sandi rahasia yang cukup rumit berfungsi melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital ini.
Bayangkan, kamu ingin beli album baru Billie Eilish, atau Phoebe Bridgers, atau IU dari luar negeri. Kamu ingin transfer menggunakan credit yang biayanya tinggi, atau kartu-kartu lain yang sampai uangnya memakan waktu.
Kemudian, ada satu mata uang yang mengubah kedua hal itu.
Cryptocurrency bukan hanya dapat mentransfer mata uang digital ini dengan sangat aman, tetapi juga sangat cepat (bisa sepersekian detik) dan tanpa limit (bisa transfer triliunan).
Kamu bisa membeli rumah di Beverly Hills seharga 200 miliar dengan sekali transfer dan sampai dalam 1 detik dengan biaya tidak sampai 100 rupiah!
Nah, ini salah satu contoh singkat penggunaan Cryptocurrency.
Lalu, apa itu Bitcoin? Bitcoin merupakan cryptocurrency pertama yang beredar.
Dalam perkembangan selanjutnya, ada Litecoin, Ethereum, Stellar Lumens, dan lainnya yang sudah digunakan oleh berbagai bank dan negara di banyak belahan dunia.
Ada satu pembeda Bitcoin dkk dengan mata uang konvensional yang kita pakai saat ini. Mata uang digital bersifat desentralisasi. Tak ada pihak yang hadir dan berperan sebagai perantara dalam suatu transaksi.
Pembayaran dengan mata uang digital berlangsung dari pengirim ke penerima atau peer-to-peer. Jadi, privasi pengguna sangat terjaga.
Nah, ini juga menjadi "kelemahan" dari mata uang digital karena sering disalahgunakan, misalnya dijadikan alat pencucian uang dan lainnya.
Masih ingat beberapa kasus tentang hacker yang minta bitcoin agar data perusahaan yang di hacknya bisa kembali? Nah, mereka bisa tak terdeteksi karena sifat desentralisasi dari mata uang digital ini.
Walau begitu, seluruh transaksi yang dilakukan tetap dicatat dan dipantau dalam sistem jaringan cryptocurrency.
Nah, ini singkat tentang Crypto dari sudut pandang teknologi. Bagaimana dengan sudut pandang investasi?
Tidak kalah kontroversial, perdagangan bitcoin menuai banyak pro kontra dari dahulu. Harganya sangat volatile, naik turun dengan cepat.
Misalnya kemarin malam harganya 580 juta dan siang ini menjadi 480 juta!
Kamu bisa kehilangan 100 juta ketika kamu tidur (karena perdagangan bitcoin berlangsung selama 24 jam, tidak seperti saham).
Tapi kamu juga bisa mendapatkan 100 juta dalam semalam!
Sebenarnya apabila dilihat dari segi teknologi, cryptocurrency dengan sistem blockchainnya (akan kita bahas di kemudian waktu) sangat menjanjikan.
Banyak universitas ternama seperti MIT dan NTU sampai saat ini melakukan projek menggunakan teknologi blockchain loh!
Selain itu, cryptocurrency juga menghindari pemalsuan uang karena sistem blockchain tidak memungkinkan mata uang sama melakukan dua transaksi berbeda.
Tapi sekali lagi, dari semua kemenarikan itu, cryptocurrency yang diperdagangkan harus dipikirkan berkali-kali sebelum kalian terjun. Volatilitas tinggi ini bisa membuat anda cepat dapat uang, juga cepat kehilangan uang.
Analisis fundamental dan teknikal bisa dilakukan, tetapi jauh lebih rumit daripada perdagangan saham.
Intinya, teknologi ini sangatlah bagus dan akan terus berkembang seiring berjalan waktu. Kalau untuk trading, kami menyarankan untuk dipikirkan matang-matang.
Kalau kamu anak IT, seru juga loh untuk ngoding pakai Solidity buat bikin crypto sendiri!
Selanjutnya kita akan bahas teknologi blockchainnya sendiri yang sangat "futuristik".
Ibukota AS, Washington, hari ini mengalami kerusuhan akibat sekelompok orang yang bentrok dengan aparat kepolisian di Capitol Hill.
Para demonstran ini juga ada yang merangsek masuk ke gedung parlemen tersebut.
Akibat kejadian ini, pertemuan kongres yang sedang berlangsung untuk menegaskan kemenangan Joe Biden pun mengumumkan adanya ancaman keamanan dari eksternal.
Para perusuh diketahui menggunakan "bahan kimia" saat mencoba menerobos masuk ke gedung, sebelum masuk ke ruang Senat.
Pernahkah kalian mendengar kalimat semacam itu? Atau, jangan-jangan kalian pernah pake? Tapi, apa sih “artsy” itu? Apa saja hal yang bisa disebut sebagai “karya seni”?
Kali ini Logos membahas estetika modern!
A thread
Beberapa waktu lalu, Logos udah ngebahas kecenderungan estetika Yunani Klasik. Bagi yang belum baca, baca dulu yaa
Dalam estetika Yunani Klasik, seni dipahami sebagai sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan metode dan/atau standar tertentu dengan tujuan menghasilkan efek tertentu. Dengan demikian, seni dan teknik tidak berbeda.
Tapi, dalam estetika modern, dua hal itu dibedakan. Kok bisa?
Pertanyaan yang sangat epistemologis. Kali ini Logos membahas fenomenologi Edmund Husserl.
A thread!
Edmund Husserl adalah salah satu filsuf yang cukup berpengaruh dalam sejarah filsafat, terutama filsafat pascamodern. Ia dikenal karena pemikirannya yang disebut sebagai “Fenomenologi”.
Pemikiran Husserl berangkat dari kritiknya terhadap pemikiran Rene Descartes. Sebagaimana kita ketahui, Descartes terkenal dengan kalimatnya “cogito ergo sum” (aku berpikir, maka aku ada).
[LIVE UPDATE] Saat ini tengah berlangsung webinar Logos bersama @raikala bertemakan Sastra Indonesia dan Perempuan. Livestream sekarang melalui link berikut! 🥳
Dalam sejarah sastra Indonesia, perbincangan (dan perdebatan) tidak hanya berputar dalam hal teknik penulisan. Namun, lebih dari itu, persoalan Keperempuanan juga merupakan bagian dari sejarah sastra Indonesia.
Di Indonesia, penulis perempuan jarang terekspos oleh publik. Hal tersebut tentu saja bukan hanya persoalan "pembaca yang malas", tapi terdapat persoalan struktural yang menyangkut nilai-nilai dan kepentingan.
Honjok merupakan seni hidup sendiri/menikmati fenomena kesendirian ala anak muda Korea. Bukan hanya sekadar me-time, Honjok ini juga biasa berlanjut sampai hidup melajang seumur hidup.
Mari kita mengenal lebih jauh tentang Honjok!
- a thread!
Ketika mendengar "anak muda Korea", kita biasa langsung terpikir dunia entertainment, BTS, drama Startup, IU, atau mungkin dunia akademisnya yang sangat maju.
Tetapi sisi lain kehidupan anak muda Korea menunjukkan hal yang berbeda, jauh dari hingar bingar manusia, kesendirian.
Honjok merupakan sebuah keadaan di mana seseorang melakukan segala sesuatu sendiri. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan generasi muda Korea yang mandiri dan lebih suka melakukan segalanya sendirian.
Ikigai merupakan sebuah istilah dari negara Jepang untuk menjelaskan kesenangan & makna kehidupan.
Apa yang gua suka? Apa yang bisa gua lakuin dengan baik? Apakah kemampuan gua layak dapat bayaran? Apa yang dibutuhkan dunia dari gua?
Mari kita membahas Ikigai!
- a thread!
Etos kerja di Jepang mungkin dapat dibilang unik, mereka sangat terbiasa dengan kondisi sushi-zume, sebuah kondisi di mana para pekerja kantoran berdesak-desakan pada pagi hari di kereta komuter. Kemudian, bekerja setengah mati dan pulang ke rumah tengah malam.
Bagaimana warga Jepang dapat bertahan dalam situasi ini? Salah satu rahasianya ialah apa yang disebut-sebut sebagai Ikigai.