F.A.J.A.R Profile picture
Feb 14, 2021 83 tweets 13 min read Read on X
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part III

Selamat membaca

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
~~~~~
Lelah, itulah yang ia rasakan. Namun tak dapat ia pungkiri karena tak bisa berlama-lama disana. Begitulah pikirnya, tanpa ia sadari itu adalah pilihan terburuk dalam hidupnya.
Sore itu angin berhembus dengan kencangnya, suara adzan sudah menggema di berbagai penjuru. Disepanjang jalan banyak ia temui pedagang rambutan, sempat ia berhenti untuk membeli beberapa ikat dan dimasukkannya ke dalam Bagasi.
Tak lama ia pun berhenti di sebuah mushola, selepas shalat ia istirahat sebentar di pelataran mushola sembari menghubungi ibunya bahwasanya ia sedang dalam perjalan pulang. Sempat ibunya menyuruh untuk istirahat saja disana dan besok baru ia pulang, namun ia menolak__
dengan alasan tak ingin berlama-lama disana. Seharusnya ia dengarkan perkataan ibunya itu, namun waktu sudah tak bisa ia ulang lagi. Sebelum ingin melanjutkan perjalanan, ia sempatkan untuk makan di warung makan dekat mushola terlebih dulu.
Waktu itu jam sudah menunjuk pukul 16:00 sore, pikirnya mungkin sampai rumah sekitar jam 10/11 malam kalau lewat jalur K. Yang dia pikirkan saat itu mungkin pohon yang tumbang sudah tak ada disana, jadi dia mutusin untuk ambil jalur K.
Selesai makan, ia pun langsung kembali melanjutkan perjalanan pulang. Tak jauh memang jalur K itu dari kota S, hanya ditempuh setengah jam lamanya dari tempat ia istirahat tadi. Seratus meter sebelum ia sampai di tugu bertuliskan jalur K, ia merasa ada yang aneh.
Ia lihat tak ada satupun kendaraan yang masuk ke jalur K itu, berhentilah ia sejenak di warung dan bertanya kepemilik warung.
"Assalamu'allaikum bu, kulo meh takon?"
(Assalamu'allaikum bu, saya mau tanya?) ucapnya
"Wa'alaikumsallam, iyo mas meh takon opo?"
(Wa'alaikumsallam, iya mas mau tanya apa?)
"Iki kok ra ene mobil utawi motor sing lewat jalur K yo bu, nengopo toh?"
(Ini kok gak ada mobil atau motor yang lewat jalur K ya bu, kenapa?) tanyanya heran
"Mboten ngertos luh mas"
(Gak tau luh mas) ujar ibunya
"Ouh nggih bu, yo wes nek ngono"
(Ouh iya bu, ya udah kalo gitu) kemudian ia pun lanjut jalan lagi. Mungkin nanti disana juga bakal banyak pengendara yang berpapasan, pikirnya positif. Lima puluh meter ia jalan, ia sempatkan untuk mengisi bensin dulu dan mengisi angin ban__
motornya untuk antisipasi dijalan nanti. Lanjut ia jalan, dilihat langit sudah mulai mendung mungkin mau hujan lagi. Ia pun sekarang sudah masuk di jalur K, awal-awal jalan masih biasa saja tak banyak hal aneh-aneh. Sempat ia jumpai beberapa pengendara yang berpapasan dari__ Image
lawan arah. Langit perlahan-lahan mulai gelap, lampu penerangan jalan tak ada satupun yang menyala. Apa mungkin ini gara-gara pohon tumbang? atau mungkin sedang ada gangguan? ia hanya bisa berpikir positif disana. Terakhir ia jumpai pengendara dari lawan arah sekitar setengah__
jam yang lalu pikirnya mungkin, karena daritadi ia tak melihat jam tangannya. Namun anehnya dari arah ia jalan, tak ada satupun pengendara dan hanya dia seorang. Ia tetap berpikir positif disitu, pikirnya mungkin masih tertinggal jauh di belakang.
~~~~~
Kembali ke satu jam yang lalu. Ini cerita dari sudut pandang ibu si pemilik warung. Sore itu tepatnya pukul 17:00 ia sedang beres-beres warungnya karena mau tutup dan pulang. Ia melihat dari arah kanan ada sekitar lima mobil polisi berdatangan dan berhenti tepat di__
depan tugu jalur K. Ia pun jalan agak cepat ke tugu itu untuk melihat apa yang terjadi disana. Sesampainya ia disana, ia melihat seorang polisi membawa Police Line, dan di bentangkan Police Line itu dari satu sisi ke sisi yang lain seperti tak ada yang boleh masuk ke jalur K. Image
Ada apa ini? kenapa tugunya dikasih Police Line? Kemudian beberapa masyarakat sudah banyak berkumpul di sekitaran area itu. Seorang polisi kemudian mengambil sebuah sebuah Megaphone, dan iapun bicara kepada masyarakat.
"Perhatian semuanya, tolong dengarkan dengan seksama saya__
akan bicara disini kenapa kami memberi garis polisi pada tugu ini. Di dalam hutan sana, ada beberapa pohon besar yang tumbang. Kami baru mendapat informasi dari pusat. Diharapkan jangan ada yang melewati garis polisi ini, kami akan segera melakukan investigasi disana.
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan" mendengar polisi bicara seperti itu, kagetlah ia, karena tadi ada seorang pemuda masuk ke jalur K. Belum sempat ia mau memberitahu polisi, tiba-tiba ada lelaki nyamperin pak Polisi itu dan bilang kalau tadi ada pemuda yang masuk__
ke jalur K. Awalnya polisi itu tak mempercayai omongan pria itu, lalu di jelaskanlah oleh beberapa orang yang mungkin melihat Majid masuk ke jalur K. Polisi itu kemudian mengumumkan kembali ke masyarakat jika pemuda itu belum kembali dalam waktu satu jam. Mereka akan langsung__
masuk ke hutan, benar saja selama satu jam itu Majid tak terlihat kembali. Dan yang anehnya tak ada satupun kendaraan yang keluar dari jalur K, sedangkan tadi kan Majid berpapasan dengan beberapa pengendara. Lalu itu apa yang berpapasan dengan Majid?
Tanpa berpikir panjang, tiga mobil polisi pun masuk ke jalur K untuk mencari keberadaan Majid. Karena seharusnya, perjalanan satu jam itu sudah sampai di tempat pohon yang tumbang itu. Pikir mereka jika Majid dalam perjalan kembali, mereka pasti akan berpapasan di jalan nanti.
~~~~~
Kembali ke cerita Majid.
Lama ia jalan, suasana di jalan saat itu benar-benar sangat gelap dan mencekam, hanya lampu penerangan Motornya saja yang menyala. Ia tambah kecepatan, lalu tiba-tiba motornya seperti berat. Pikirnya apa ban nya kempes? ia pun coba berhenti__
sejenak di pinggir jalan, terlihat di sebrang jalan ada sebuah gubuk kecil yang sepertinya itu sebuah warung. Keadaan warung itu sangat gelap, karena tak ada penerangan sama sekali. Setelah ia cek ternyata ban baik-baik saja tak kempes, kemudian ia pun lanjut jalan lagi.
Sepuluh menit ia jalan, motornya kembali terasa berat. Ia pun berhenti lagi di pinggir jalan, dan mengecek ban nya kembali. Ternyata ban baik-baik saja, pas ia liat ke sebrang jalan ternyata ada sebuah gubuk kecil lagi. Ia positif thingking, mungkin itu bukan gubuk yang sama.
Ia kembali jalan karena memang ban nya baik-baik saja, sepuluh menit ia jalan. Motor pun kembali terasa berat lagi, disitu Majid merasa kesal. Ada apa ini? kenapa motor terasa berat terus? ia pun akhirnya kembali berhenti lagi, dan di lihatnya ban itu. Ternyata baik-baik saja__
pas ia kembali nengok ke arah sebrang jalan, alangkah terkejutnya ia melihat sebuah gubuk kecil yang sama seperti awal ia melihat tadi. Lalu tiba-tiba dari dalam gubuk itu keluar sosok Kuntilanak Merah yang sama persis seperti apa ia mimpikan waktu itu.
Majid sontak langsung teriak "Hhuuaaaa...!!!!!"
Langsung ia naiki motornya dan pergi dari tempat itu dengan perasaan yang sudah tak karuan. Jantung berdegup dengan sangat kencangnya, nafas sudah tak karuan, berharap sosok itu tak mengejarnya.
Pas ia belok ke kiri tiba-tiba dari arah depan, sosok Kuntilanak itu sudah menghadangnya. Sontak Majid langsung banting stang ke kanan, karena tak bisa menahan keseimbangan akhirnya majid terjatuh.
Ia terlempar dari motornya sejauh 5 meter, tampak sosok itu mendekatinya perlahan dengan raut wajah menyeramkannya. Berusaha bangun dengan nafas yang terengah-engah sambil sesekali menggeram kesakitan.
Kemudian ia copot helm nya dan lari tak tentu arah masuk ke dalam hutan mengingat motornya tak bisa ia ambil. Pikirnya sosok itu sudah berhenti mengejar, namun ia salah. Sosok kuntilanak itu masih mengikutinya terbang di atas kepalanya sambil tertawa melengking.
Ia tahan semua rasa sakit yang dirasakan dan terus lari dengan nafas yang terengah-engah, berharap ada seseorang datang membantunya. Kemudian dari kejauhan ia melihat sebuah cahaya, ia lari terus menuju cahaya itu.
Sampai disana, ia melihat sebuah rumah gubuk tua dengan lampu petromak sebagai cahayanya dan ia melihat ada seorang nenek duduk di teras gubuk itu. Ia pun langsung lari ke arah gubuk itu.
Dengan nafasnya yang tak karuan, ia lari seraya memanggil nenek itu.
"Mbah tolong mbah!!!" ucapnya, nenek itu hanya diam membisu seperti tak mendengar dan melihat Majid. Terus ia lari ke arah gubuk itu, namun bukannya mendekat ternyata ia hanya lari di tempat.
Bingung tak tau harus bagaimana, Majid nangis sejadi-jadinya. Semua bebacaan seperti tak mempan terhadap sosok kuntilanak itu, yang kini ia sudah ada tiga meter tepat di depannya.
Badan Majid kaku tak bisa ia gerakkan, mulut pun tak bisa untuk bicara. Sosok itu perlahan mendekat dengan tangan yang sudah siap menusuk Majid, sosok itu bilang
"Hahaha.. Kowe bakal mati"
(Hahaha.. Kamu akan mati) ucap sosok itu dengan ngerinya.
Belum sempat ia menusuk Majid, seketika itu juga tubuhnya bisa di gerakkan dan berhasil menghindar dari serangan demit itu. Lari ia ke arah gubuk dan alanglah terkejutnya melihat bahwa gubuk itu sudah tak ada disana.
Tubuh, kaki, tangan, semua anggota badannya sudah benar-benar lemas. Seperti tak kuat lagi untuk berlari, namun jika tak begitu ia akan dibunuh. Sekuat tenaga ia berlari, Kuntilanak itu masih mengejarnya.
Ia sempat menengok belakang ke arah sosok itu, karena tak melihat jalan di depannya tiba-tiba Majid tersandung sebuah akar dan ia pun terjatuh.
Terengah-engah ia di buatnya, dadanya sakit terkena batu, sempat ia batuk karenanya. Kacau, panik, sudah campur aduk ia rasakan. Sosok itu terus mendekatinya dengan kuku panjangnya yang siap menusuk Majid.
Lalu tiba-tiba ada sosok hitam tinggi besar berbulu, matanya merah, dengan taring dan kukunya yang panjang. Genderuwo itu barlari dari arah kanan menuju sosok Kuntilanak dan betapa kagetnya ia melihat mereka saling bertarung.
Akhirnya sosok kuntilanak itupun menghilang, dan yang lebih parahnya sekarang Genderuwo itu mengincar Majid untuk ia makan. Ada apa ini? kenapa aku jadi incaran demit? kenapa harus seperti ini? apa ini akhir dari hidupku? jika benar, tolong jangan seperti ini?.
Ucapnya dalam hati, benar-benar putus asa saat itu ia rasakan. Tak kuat lagi ia berdiri dan berjalan, hanya bisa terbaring lemas. Genderuwo itu sekarang ada tepat di atasnya, Majid hanya bisa pasrah.
Wajah Genderuwo itu berada tepat di wajahnya, air liurnya terus menetes ke wajahnya, ia buka mulutnya dengan begitu lebarnya seperti siap melahap Majid.
Lalu "Huuuaaaaa!!!!!" ia terbangun sambil memegangi lehernya. Majid kaget ternyata ia masih berada di jalan, dengan posisinya yang telentang sedangkan motornya berada 5 meter darinya.
Ia pun bangun dan melihat kesekitar, ternyata sudah tak ada lagi sosok kuntilanak itu. Sebenarnya apa yang terjadi, perasaan tadi ada di tengah hutan kenapa sekarang ada disini? apa semua itu hanya mimpi? ucapnya dalam hati seraya bersyukur karena masih di beri kesempatan untuk__
hidup. Perlahan ia jalan ke motor, karena badannya masih terasa nyeri. Berharap ia bisa cepat sampai rumah, dan tak ada gangguan-gangguan lagi. Ia pun meriksa jam berapa sekarang, namun jam tangannya mati, kacanya pecah, mungkin karena jatuh tadi, ia keluarkan HP nya dan__
ternyata mati juga. Jadi ia tak tau jam berapa sekarang, sampai di motor dan di dirikanlah sama dia. Terlihat tak banyak yang rusak, hanya saja body bagian kirinya retak dan banyak yang lecet.
Beruntung, itulah pikirnya karena motor tak banyak kerusakan. Lanjutlah ia jalan walau dengan perlahan, benar-benar sepi tak ada kendaraan satupun yang lewat malam itu.
Sepuluh menit jalan, ia melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan dan ada seorang wanita melambai-lambai ke arahnya seraya teriak minta tolong. Ia pun berhenti dan bertanya ke wanita itu
"Nengopo mba, mobile mogok?"
(Kenapa mba, mobilnya mogok?) tanyanya__
seraya menstandart dua motornya sebagai penerangan.
"Nggih mas mogok, iso benerke mboten?"
(Iya mas mogok, bisa benerin gak?)
"Insha allah mba, kulo cek sek"
(Insha allah mba, saya cek dulu)
Di cek lah sampai ketemu masalahnya, saat otak-atik mobil itu.
Ia merasa aneh, wanita tadi kemana setelah memberinya senter. Ia coba panggil wanita itu namun tak ada jawaban sama sekali. Tiba-tiba bulu kuduk nya merinding, ia mencium bau busuk yang sangat menyengat, dan terbesit ada suara seperti rintik-rintik air di arah belakangnya.
Ia pun berhenti dan coba perlahan berputar badan, sontak ia kaget ternyata Pocong sudah berdiri tepat di belakangnya dengan wajah penuh belatung dan matanya hampir copot. Majid teriak dan langsung ia naik ke motornya pergi dari tempat itu.
Jalan terus ia tanpa henti, tanpa memikirkan apapun lagi. Ia hanya ingin cepat-cepat bisa sampai rumah. Disaat ia sedang fokus ke jalan, tiba-tiba motornya mati. Paniklah ia, kenapa harus berhenti? kenapa lagi ini? tolong..!!!
Ia pun berhenti di pinggir jalan, mengecek motornya__
Nafas dulu, di lanjut habis maghrib.
Mohon maaf belum bisa lanjutin malam ini, besok saya usahain part 3 selesai.
dan kali ini parah. Bensin motornya habis, padahal baru ia isi full tadi sore. Mau tak mau ia hanya bisa menuntun motornya, dengan keadaan gelap gulita dan hanya ada sedikit cahaya dari bulan saja yang tembus diantara pepohonan pinus itu.
Rasa takut, sakit badan, capek, lelah, bingung, semua ia rasakan saat itu juga. Berharap ada seseorang yang datang menolongnya. Kalau saja tadi ia dengarkan perkataan ibunya, mungkin semua tak akan seperti ini.
Lama ia tuntun, dari sisi hutan kiri kanan dia seperti sudah banyak pasang mata melihat kearahnya. Takut, itu yang benar-benar ia rasakan sekarang. Tak lama ia jalan, di depan terlihat seperti ada gubuk kecil.
Ia putuskan untuk istirahat sebentar disana, sepertinya ini warung pikirnya. Ia rebahkan badan di sebuah bangku panjang, rasa lapar, haus, semua ia rasakan, kemudian ia tertidur. Tiba-tiba dari dalam gubuk terdengar suara benda jatuh, sontak ia kaget dan terbangun.
Jantung berdegup dengan kencangnya, rasa takut dan was-was ia rasakan. Lalu pintu warung perlahan terbuka dan terlihat seperti ada cahaya lampu petromak mulai perlahan muncul.
Ia berlari ke arah motornya, belum sempat ia mau lanjut jalan menuntun motornya. Tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya.
"Jid.. Majid.. Sini.." suara itu pelan tapi sangat menyeramkan.
"Aduh opo neh iki. Ya allah tulung hambamu iki"
(Duh apa lagi ini. Ya allah tolong hambamu ini) ucapnya lirih menahan rasa takutnya, kemudian ia perlahan nengok ke arah sumber suara itu. Betapa terkejutnya ia melihat sosok nenek tua yang sebelumnya ia temui di mimpi itu.
Penampilan nenek itu benar-benar sangat mengerikan sambil memegang lampu petromak di tangan kirinya sedangkan tangan kanan memegang sebuah clurit panjang. Kemudian nenek itu jalan mendekatinya sambil terus memanggil namanya.
Dug dug dug dug!!!!!!! detak jantungnya terus bertambah cepat lalu tanpa pikir panjang ia langsung lari meninggalkan motor juga gubuk itu karena takut juga panik. Terus ia lari dengan perasaan takut yang benar-benar ia rasakan.
Disaat ia sedang lari, dari arah depan ternyata ada sebuah mobil datang. Ia lambaikan tangannya sambil berseru minta tolong. Kemudian mobil itu berhenti, dan Majid langsung menuju kearahnya.
"Nengopo mas?"
(Kenapa mas?) tanya seorang lelaki dari dalam mobil itu. Kemudian perempuan di sebelah lelaki itu nanya
"Tersesat nopo mas?"
(Tersesat apa mas?)
"Nggih mas mba, tulung kulo"
(Iya mas mba, tolong saya)
"Yo wes mas mlebu, njegong mburi yo"
(Ya udah mas masuk, duduk__
di belakang ya) ucap lelaki itu.
"Nggih mas, matur nuwun"
(Iya mas, terimakasih) ia pun masuk ke dalam mobil itu dan duduk di bangku belakang, ia sedikit lega disitu karena ada seseorang yang akhirnya membantunya.
"Alhamdulillah, akhire aku selamet"
(Alhamdulillah, akhirnya aku selamat) ucapnya dalam hati. Mereka pun kemudian jalan, ia sempat di kasih minuman oleh sepasang kekasih itu dan sebuah roti untuknya makan.
Selang berapa lama, ia akhirnya melewati gubuk itu lagi dan terlihat motornya masih ada disana. Namun ia benar-benar kaget setengah mati, karena ia melihat dirinya ada disana sedang tidur di sebuah bangku panjang.
Itu siapa? kenapa ada aku disana? bukannya aku ada disini, di dalam mobil?
Lalu tiba-tiba botol minuman yang ia pegang berubah menjadi botol yang isinya darah, dan makanan yang ia pegang berubah menjadi roti busuk yang sudah banyak belatungnya.
Melihat semua tiba-tiba berubah seperti itu sontak ia langsung muntah. Dan terbesit ada suara ketawa khas kuntilanak dari arah depannya, pas ia kembali nengok ke depan tiba-tiba kedua sosok itu sudah menatap tajam kearahnya.
Sontak ia kaget, dan terbangun sudah berada di gubuk kecil itu lagi. Perasaannya sudah tak karuan, langsung ia buru-buru pergi dari tempat itu. Lelah, entah kapan semua ini selesai? kenapa harus seperti ini, dan kenapa juga tak ada satupun kendaraan yang melintas.
Ia terus memikirkan ibu dan adik-adiknya, berharap bisa bertemu lagi dengan mereka. Dan kenapa aku bisa melihat mereka? bukankah aku tak mempunyai kemampuan seperti ini? sejak kapan aku bisa melihat mereka? dan kenapa aku terus mengalami hal ini, salahku apa?
Beribu pertanyaan datang di pikirannya, karena memang ia sangat tak menyangka bisa mengalami hal seperti ini yang bahkan sebelumnya tak pernah ia rasakan. Tiba-tiba ia teringat dengan perkataan kakek-kakek yang ia temui di pasar waktu itu, ia bilang
"Cu, ojo lungo lewat jalur K, bahaya. Okeh sing meh nyilakani kowe, rungokno omongan si mbah"
(Cu, jangan pergi lewat jalur K, bahaya. Banyak yang mau nyelakain kamu, dengerin perkataan kakek) kagetlah ia mengingat semua itu, jadi ini maksud dari perkataan kakek itu.
Kenapa aku tak mendengarkannya? kenapa aku malah lupa? ucapnya dengan perasaan bersalahnya. Sedih yang ia rasakan, air mata pun sedari tadi sudah menetes tak kuat menahan rasa penyesalannya. Teringat waktu ia berangkat ke kota S, banyak sekali gangguan-gangguan yang__
menghalanginya untuk lewat jalur K. Ia tak menyadari semua itu dan karena ke egoisannya ingin cepat sampai rumah juga tak mendengarkan ibunya, ia pun memutuskan lewat jalur K. Seharusnya ia tak memilih jalur ini.
Ia usap air matanya dan terus lanjut jalan sambil menuntun motor. Samar-samar dari arah belakang, seperti ada suara cekikikan yang perlahan berubah menjadi suara ketawa melengking kuntilanak. Pas ia nengok ke arah belakang ternyata itu adalah sosok Kuntilanak merah yang__
sepertinya ingin membunuhnya. Marah, kesal, benci, muak, semuanya jadi satu dan ia pun bilang ke sosok itu.
"Sopo kowe, ngopo gangguni aku, ono urusan apa kowe ro aku?"
(Siapa kamu, kenapa ganggu saya, ada urusan apa kamu sama saya?) ucapnya dengan lantang karena kesal
"Hihihihihi.. Kowe kudu mati"
(Hihihihihi.. Kamu harus mati) ucap sosok itu dengan wajah menyeramkannya seraya menodongkang kuku panjangnya itu ke arah Majid.
"Opo salahku"
(Apa salahku) sosok itu tak menjawab pertanyaan Majid, lalu kuntilanak itu terbang ke arahnya.
Lanjut di Part 4.
Terimakasih sudah membaca. 🙏🏻
Besok saya pos part 4 nya, sekaligus sebagai part terakhir cerita ini.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with F.A.J.A.R

F.A.J.A.R Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @fajarpra18

Feb 18, 2021
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part IV
End

Selamat membaca

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #horor #solo Image
Melihat sosok itu terbang ke arahnya, tak ada pilihan lain selain lari. Kini semua seperti tak ada harapan lagi untuknya, tak bisa ia pergi kemanapun dalam keadaan seperti ini. Lari pun tak tau harus kemana, ia benar-benar putus asa saat itu.
Dalam larinya ia sempat kepikiran ibu dan adik-adiknya ingin rasanya ia berada bersama mereka sampai air matapun tak bisa ia keluarkan lagi, tangisan pun sudah tak ada artinya.
Read 79 tweets
Feb 10, 2021
-A THREAD-

SOLO RIDING
Based on a true story
Part II

Selamat membaca.

(Gambar hanya ilustrasi)
#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
---
Sore itu Majid sedang berdagang di tempat ia biasa mangkal di alun-alun desanya. Keadaan ramai seperti biasanya, banyak pedagang di pinggiran alun-alun. Dilapangan banyak anak-anak yang sedang bermain kesana kemari, dan tak sedikit juga ada pasangan muda mudi yang sedang__ Image
duduk berdua beralaskan tikar yang mereka bawa. Alun-alun itu emang selalu ramai setiap harinya bukan hanya setiap malam minggu saja. Di sebelah kiri sebrang alun-alun terdapat Masjid yang memudahkan masyarakat sekitar untuk beribadah jikalau waktu shalat telah tiba.
Read 87 tweets
Feb 9, 2021
-A THREAD-

SOLO RIDING

Based on a true story

Nama dan tempat sudah di samarkan, jika ada kesamaan dalam penamaan tokoh dan tempat saya memohon maaf.

(Gambar hanya ilustrasi)

#thread #threadhorror #bacahorror #ceritahoror #solo Image
Senin, 14 Januari 2019

Kring kring kring!!! Suara alarm nyaring terdengar dari Handphone miliknya, sampai ia pun terbangun dari tidurnya. Dilihatnya waktu sudah menunjuk pukul 4 pagi, ia pun bangun untuk membersihkan diri dan bergegas ke Mushola dekat rumahnya.
Pagi itu masih gelap gulita, namun suara ayam jago sudah berkokok di berbagai penjuru desa kala itu. Selepas membersihkan diri ia tak lupa untuk membangunkan Ibu dan adik-adiknya yang masih terlelap akan tidurnya.
Read 45 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(