Digital marketing: low budget, high impact.
(A mini thread)
Sesuai janji, untuk yang belum bisa gabung di Clubhouse malam ini, inilah rangkuman diskusinya dalam bentuk thread.
Low budget = budget seminimal mungkin, hasil semaksimal mungkin.
Digital marketing sendiri kan sebenarnya fleksibel. Budget bisa menyesuaikan, nggak ada acuan bakunya harus mengeluarkan budget berapa.
Coba dulu aja dengan budget kecil, kalau oke digedein.
Biasanya yang makan budget paling banyak adalah distribusi konten atau ads.
Padahal sebelum kita masuk ke ads, ada pekerjaan rumah dulu yang bisa diselesaikan secara gratis atau minim budget.
Urutan PR kita adalah :
1. Menentukan audiens yang tepat -> ini gratis
Kita nyasar siapa sih?
- Psikografi
- Demografi
- Geografi
Apa yang mereka rasakan?
Gimana kita bisa jadi teman buat mereka?
2. Menentukan platform yang tepat -> ini juga gratis
- Website kita sudah oke belum ya?
- Kita harus effort di TikTok nggak sih?
- Audiencenya ada disana nggak?
- Kita harus lebih fokus ke IG atau FB?
- SEO kita sudah oke belum sekarang?
Mas, bikin website kan bayar?
Bikin website bisa pakai sites.google.com atau WIX, kalaupun mau berbayar bisa semurah Rp 300 ribu setahun.
3. Membuat konten yang menarik dan relevan -> ini gratis, bisa dibantu tools
- Konten kita sudah relevan belum ya sama audiens?
- Konten kita masih brand banget atau udah kayak temen ngobrol?
- Cara berinteraksi kita sudah dua arah belum?
- Copywriting kita sudah oke belum?
Content sendiri ada funnelnya.
Ada yang buat upper funnel, middle funnel dan lower funnel. Kita harus isi setiap tingkatan ini dengan jenis konten yang tepat.
Karena kemarin sempat terlibat ngerjain deck strategi digital sebuah mobil kelas atas, jadi tahu bahwa ada segmen orang kaya dengan sebutan HNWI, Ultra HNWI dan HENRY.
Sebuah thread singkat.
HNWI : High Net Worth Individual
Punya harta diatas $ 1 Juta atau setara Rp 14 Miliar.
Jumlahnya di Indonesia ada 129.000 orang atau cuma sekitar 0,05% dari 265 juta penduduk Indonesia.
Sumber : Capgemini dalam World Wealth Report 2019.
Masih dari laporan yang sama, hanya 1,1 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki kekayaan di atas 100.000 dollar AS atau Rp 1,4 Miliar.
Tempat cari data & statistik pendukung untuk strategi social media & digital marketing.
(A Thread)
Setiap kali bikin strategi social media / digital marketing, kita perlu punya data untuk menguatkan strategi kita. Biasanya ada di bagian background / latar belakang.
Bisa tentang trend, demografi audiens, data industri, dan masih banyak lagi.
Baru-baru ini, BPS merilis hasil data sensus penduduk 2020. Data ini bisa langsung dipakai di deck / strategi 2021, buat menggambarkan populasi segmen yang mau kita sasar.
Menurut survey @KATADATAcoid, 82.9% UMKM kena dampak negatif dari pandemi. Semoga thread ini bisa membantu teman-teman UMKM.
Masih menurut sumber yang sama, kebanyakan teman-teman UMKM sudah memanfaatkan social media untuk jualan. Social media sendiri baru 1 bagian dari keseluruhan aspek digital marketing yang bisa dioptimalkan.