Nggak usah takut sama Matematika kalau mau belajar Data Scientist!
.
.
.
A thread
Kata siapa kalau mau mulai belajar Data Sains harus jago matematika? 🧐
Coba, mimin mau tau hubungan kalian sama matematika gimana sih?
Tenang, buat kamu yang lagi berantem atau lagi LDR sama matematika, bukan berarti kamu nggak bisa mulai belajar Data Sains.
Here’s the statement: Kamu nggak perlu jago matematika buat mulai belajar Data Sains. Kamu cuma perlu menguasai essential math needed.
Buat tau seberapa banyak kamu bakal butuh matematika, coba jawab 2 pertanyaan ini: (1) Kamu mau belajar Data Sains buat tujuan apa?
Pada dasarnya, Data Sains bisa dibagi jadi dua tujuan. Data Sains dengan tujuan akademis, dan data sains dengan tujuan bisnis.
Data sains dengan tujuan akademis, tentunya punya goals buat mengembangkan ilmu Data Sains, bikin bidang Data Sains makin maju. Sedangkan data sains untuk bisnis punya goals buat memenuhi tujuan bisnis, meningkatkan revenue.
Dari goalsnya aja udah beda, cara mencapai juga pasti beda, dong. Otomatis, tools yang dibutuhkan juga pasti bakal beda. Dengan kata lain, math yang diperlukan buat Data Scientist yang sekaligus akademisi
bakal beda dengan yang diperlukan Data Scientist praktisi. Kamu mungkin nggak akan membutuhkan kemampuan math mendalam buat bikin analisis bisnis, tapi kamu bakal butuh pemahaman matematika advance untuk bikin paper.
(2) Are you a junior data scientist or senior data scientist?
Role kamu di tempat kerja juga bakal nentuin seberapa banyak matematika yang bakal kamu butuhkan buat ngelakuin kerjaan.
Kalau kamu baru masuk kerja atau titelnya junior data scientist, besar kemungkinan kamu nggak bakal butuh banyak kemampuan matematika advance. Soalnya, hal-hal yang kamu lakukan nggak bakal serumit yang dilakukan senior data scientist.
Soalnya, buat ngelakuin hal-hal dasar di Data Sains emang nggak melibatkan matematika yang rumit. Kayak Data Manipulation, Data Visualization. Tapi ini untuk Junior DS ya. (Pertanyaannya, kamu mau jadi Junior DS terus? :D)
Berarti min kesimpulannya, kita nggak butuh matematika buat jadi data scientist dong?
Bukan gitu:(
Kamu nggak perlu jago matematika buat mulai belajar Data Sains, tapi kamu tetap harus bisa Math yang penting buat jadi Data Scientist yang keren 😎
‘Yaah, kirain bisa nggak usah ngerti matematika min:( Emang math di Data Sains gunanya buat apa sih?’ Oke, mimin kasih tau ya!
Yang pertama nih. Kalau di Data Sains, ada kemungkinan kita bakal ketemu data yang punya dimensi yang banyak dan buat diproses lebih lanjut kita perlu mengurangi dimensinya. Kamu pasti tau tahapan untuk melakukan itu: Principal Component Analysis.
Nah, Principal Component Analysis pada dasarnya dilatarbelakangi oleh matematika, tepatnya Linear Algebra. Anyway, kalo kamu tertarik buat baca tentang PCA, mimin ada threadnya:
Yang kedua. Pernah denger tentang algoritma Gradient Descent? Kalau belum pernah, mimin kasih gambaran singkat ya. Di data sains kita bakal sering banget diminta membuat model prediksi.
Namanya prediksi, pastinya kita pengen hasilnya mendekati realita dong? Maksudnya, ya ngapain gitu kita bikin prediksi tapi kemungkinan terjadinya jauh banget dari realita. Nah, perbedaan antara prediksi dan kenyataan yang terjadi ini disebutnya error.
Lewat algoritma Gradient Descent, kita bisa mengoptimumkan nilai error jadi sekecil mungkin dengan model prediksi yang tepat. Untuk paham gimana algoritma ini bekerja, kamu mesti paham konsep aljabar kayak fungsi, diferensial dan integral.
Jangan langsung manyun gitu dong baca kata ‘aljabar’. :D
Ketiga, ada peluang. Ini bagian matematika yang penting banget wajib hukumnya seorang Data Scientist pahamin.
Soalnya peluang ini konsep dasar yang bakal dipake seorang Data Scientist bisa jadi tiap hari. Selain bikin Data Scientistnya jadi lebih sadar gimana sebuah kejadian lebih mungkin terjadi, konsep teorema bayes
Yang berkaitan sama peluang bersyarat juga jadi makanan sehari-harinya data scientist. Not to mention keharusan mengenali data yang bisa lebih mudah dilakukan kalau data scientistnya paham jenis-jenis distribusi data.
The last but not the least, Data Sains nggak bisa dilepasin dari yang namanya model.
Penentuan model buat menyelesaikan suatu task jadi tahapan penting dari to-do-list nya data scientist. Nah, math bisa bikin tahapan ini jadi lebih mudah.
Kalau kita punya pemahaman terhadap konsep matematika dengan baik, besar kemungkinan bahwa kita bakal lebih mudah buat memahami masalah dan milih model mana yang tepat untuk menyelesaikannya. Jadi lebih efektif, deh!
Jadi kesimpulannya, apakah data scientist butuh matematika?
Kesimpulan dari mimin: ketika masuk ke dunia data sains, gak usah takut dengan matematika. Matematika di data sains ada untuk membantu kamu menyelesaikan masalah dengan lebih mudah, bukan nambah masalah, hehe.
Kalau nyontek dikit susunan kalimatnya dari Joma: Meski semisalnya apa yang kita lakukan 99% nggak kaitan dengan math, ada 1% kemungkinan kita bakal pake math. Dan 1% itu yang bikin kita beda dari DS lain.
‘Tapi aku nggak tau min harus belajar mathnya darimana, apa aja yang dibutuhin DS?’
Berarti kamu cocok ikut non-degree programnya Pacmann. Di Non-Degree program Data Scientist Pacmann, kamu juga bakal belajar math yang diperluin seorang DS.
Nggak percaya? Cek aja sendiri di kurikulumnya: bit.ly/brosurpacmannai atauu kalau kalian udah ga sabar belajar biar bisa jadi seorang DS, langsung aja daftarin diri kalian di bit.ly/PendaftaranNon… ada potongan hingga 500k loh untuk 10 pendaftar pertama di batch 3!
Awas terciduk melanggar aturan lalu lintas sama AI 🚨⚠️
Penerapan Genetic Algorithm
.
.
.
A thread
Udah pada tau belom nihh kalau sekarang di Indonesia udah nerapin tilang elektronik? Jadi walaupun ga ada polisi lalu lintas, kalian tetap bisa keciduk loh kalau melakukan pelanggaran 😅
Loh, kok ga ada polisi tapi bisa ketilang? Emangnya siapa deh yang ngawasin?
Mengembangkang produk Machine Learning di dalam perusahaan (Part II): Feature Engineering Principal
.
.
.
A Thread
Haloo guys kali ini kita bakal lanjut nih bahas hal-hal yang dibutuhin buat mengembangkan produk machine learning di perusahaan, yukk ikutin !
Di thread ini mimin akan menjelaskan fase lanjutan setelah kemarin kita bahas Machine Learning Pipeline. Eits bagi yang ketinggalan jangan sedih, bisa langsung cek disini nihh
Naikin sales dengan prediksi konsumen yang hamil 🤰
.
.
.
A thread
Mimin yakin kita semua setuju deh kalau bisnis bisa banget naikin sales nya dengan melakukan consumer analytics. Dulu mimin udah pernah bahas nih tentang consumer analytics, kalian bisa cek disini yaa
Alasan untuk tidur lebih banyak menurut Pak Bayes
.
.
.
A thread buat kalian kaum rebahan:)
Mimin yakin banget pasti para kaum rebahan langsung pada melek pas baca judul threadnya, iya banget atau iya ajaa? Supaya punya jawaban konkrit kalau ditanya kenapa tidur terus, yuk simak thread mimin ini!😎
Pernah gak sih kamu merasa udah tidur secukupnya, tapi badan tetap berasa lelah besoknya?
Dear followers dan warganet twitter. Kali ini kami mau share info terkait lowongan kerja yang sedang kami buka. Jadi kali ini kami sedang membuka posisi ML Researcher - Course Lecturer (pacmann.io/careers#ml-res…)
Nah, ini deskripsi pekerjaannya: 1. Kami ingin teman-teman untuk melakukan studi literatur dari State of The Art Machine Learning dan Statistics, mengerti cara algoritmanya bekerja dan mengimplementasikan di kasus industri, dan mampu untuk menjelaskan secara detil.
2. Dari hasil studi literatur tadi, kami ingin teman-teman untuk menyampaikan materi tersebut ke peserta kami.
Belajar buat nambah ilmu atau buat ngodein HRD?🧐
.
.
.
A thread
Siapa yang disini masih menuntut ilmu / mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Anyway, entah kalian masih menempuh pendidikan / mau melanjutkannya, mimin penasaran deh, apa sih yang mendorong kalian buat nuntut ilmu?
Pada dasarnya, ada 2 pandangan tentang pendidikan, pertama itu human capital, dan kedua itu signaling. Kalau kalian nuntut ilmu buat nambah pengetahuan, bisa dikatakan kalau kalian memandang pendidikan sebagai human capital