ADZAN & KIDUNG
.
.
.
Sifat orang Indonesia itu cenderung reaktif, mudah kaget, mudah terkejut dan mudah marah
1/15
Terkait dengan puisinya Sukmawati yg bikin heboh beberapa waktu lalu, sebetulnya puisi itu adalah otokritik yg dapat menjadi bahan refleksi bagi umat islam
Ketika itu Sukma mengatakan,
"KIDUNG IBU LEBIH INDAH DARIPADA ADZAN-MU"
2/15
Nah ‘MU’ ini tujuannya kemana?
Kalau ‘MU’ ini tujuannya kepada orang yg adzan, yg kadang suaranya sember, suaranya tak beraturan, kadang juga asal teriak atau asal bunyi, sudahlah kencang fals pula...
3/15
Tentu secara faktual memang lebih indah mendengarkan kidung2 yg merdu, yg berirama, yg menyentuh hati
Sukmawati sudah bicara jujur apa adanya
4/15
Kondisi seperti ini sudah diantisipasi oleh para wali pada jaman dahulu, saat itu Sunan Kalijaga mentransformasikan pesan2 agama menggunakan seni, budaya dan tradisi
Supaya lebih indah, lebih mudah diterima dan lebih menyenangkan bagi orang2 yg mendengarkannya
5/15
Dengan cara seperti itu justru Islam bisa diterima oleh semua orang, dibanding dengan teriak2 dengan suara "sumbang", meski isinya mengandung kebaikan
Ini fakta, harus dibedakan antara pesan agama, ajaran agama dengan metode atau cara untuk menyampaikan pesan agama tsb
6/15
Karena adzan adalah bagian dari ritual agama dalam memanggil orang untuk melaksanakan shalat, dan karena suara adzan itu suara sakral, maka mestinya harus disampaikan dengan suara yg indah, sehingga jangan sampai kalah dengan kidung
7/15
Kalau langgam kalah dengan kidung akhirnya dia menjadi bahan tertawaan orang dan bahan ejekan orang
Ketika ada orang yang merasakan seperti itu ya kita jangan marah, mestinya kita instropeksi, lain kali kalau adzan, suara atau langgamnya harus bagus, harus yg merdu
8/15
Dulu Sunan Kalijaga, ketika membangunkan orang untuk shalat malam (tahajjud), tidak langsung mengutip ayat2 kitab suci, melainkan ditransformasikan menjadi kidung "Rumekso Ing Wengi"
9/15
Ini adalah salah satu contoh, Sunan Kalijaga mencoba memperindah, mempercantik, supaya pesan2 agama ini lebih mudah dan lebih enak diterima oleh orang yg mendengarkan
10/15
Pesan2 agama harus sesuai dengan kondisi psikologis, kondisi kultural dan kondisi tradisional masyarakatnya
Itu akan menjadikan agama lebih mudah untuk dipahami
11/15
Kalau pesan2 agama disampaikan dengan cara2 kultur Timur Tengah, tentunya akan ada kesenjangan budaya
Sehingga orang Indonesia akan kesulitan untuk memahami dan menerima pesan2 agama tsb
12/15
Dengan Islam yg dipribumikan, orang menjadi tidak mudah marah
Jika Islam sedikit2 marah, akhirnya orang menjadi berpikir, ajaran Islam itu ajaran yg penuh amarah
13/15
Bukan berarti kita tidak boleh marah, tetapi harus pada tempatnya
Kalau kita mudah marah, apalagi dengan membesar2kan suatu masalah, itu sama saja dengan mengkerdilkan Islam itu sendiri
14/15
✍️ Ngatawi Al-Zastrow
15/15
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1792) yg lahir di Najed
Dia dipengaruhi oleh seorang orientalis Inggris bernama HEMPHER yg bekerja sebagai mata2 Inggris di Timur Tengah
1/22
Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte2, bahkan agama baru di tengah umat Islam, seperti Ahmadiyah dan Baha‘i
Muhammad bin Abdul Wahab juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan aliran Wahabi-nya
2/22
Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan Sunni pengikut madzhab Hambali, ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang Sunni yg baik, begitu pula guru2nya
Bicara Barus adalah bicara sejarah yg sangat tua, setua ketika kapal2 asing beribu tahun sebelum Masehi singgah mencari kapur barus di sana
Dari Barus pula, agama Islam dan Kristen pertama kali dikenalkan ke Nusantara
1/20
BARUS atau biasa disebut Fansur, adalah satu2nya kota di Nusantara yg namanya telah disebut sejak awal abad Masehi oleh literatur2 dalam berbagai bahasa, seperti Yunani, Siriah, Armenia, Arab, India, Tamil, China, Melayu, dan Jawa
2/20
Ptolemaus, seorang gubernur dari Kerajaan Yunani yang berpusat di Alexandria, Mesir, pada abad ke-2 menulis,
"Kapur barus dari Barousai itu merupakan salah satu bahan pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II, atau sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi"
ISLAM DI TANAH BATAK
.
.
.
Sebelum Islam dan Kristen masuk ke Tanah Batak, agama asli orang Batak adalah Parmalim dan kepercayaan animisme
1/17
Sejarawan menyebutkan, Islam pertama kali masuk ke Tanah Batak dibawa oleh para pedagang Minangkabau yang menikah dengan perempuan di wilayah Tapanuli bagian Selatan
2/17
Pada masa Perang Paderi, pasukan Imam Bonjol melakukan invasi ke tanah Batak dan melakukan pengislaman besar2an di Mandailing dan Angkola
Invasi tentara Paderi ke tanah Batak diyakini sebagai cikal bakal tersebarnya Islam secara meluas
Ada yg berteori orang Minangkabau berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnain, Alexander The Great
Ada pula yg berteori nenek moyang orang Minangkabau berasal dari India Selatan
1/16
Sebagian lainnya berteori sisa laskar Macedonia yg mengembara ke Tiongkok Selatan, Siam dan Melayu
Entah teori mana yg benar, yg pasti orang Minang berasal dari luar Nusantara
Itu artinya tidak ada orang Minang asli atau Minang ‘pribumi’
2/16
Secara genetika, penelitian Prof Herawati dari Eijkman Institute pada 2017 membuktikan semua orang Indonesia ialah ‘imigran’, tidak ada orang Indonesia ‘pribumi’
Semua manusia pada dasarnya migran, tetapi sebagian orang ingin membaginya menjadi dua: MIGRAN dan PRIBUMI
Sebelumnya, orang2 Syiah telah memerintah di Minangkabau selama lebih dari 200 tahun
Namun, pemerintahan itu tumbang akibat adanya gerakan Wahabi
Perang saudara tsb dikenal sebagai Perang Padri pada awal abad ke-19
1/16
Syiah ternyata memberikan pengaruh yang tidak sedikit pada perkembangan Islam dan kebudayaan di nusantara
DR M Zafar Iqbal dalam buku "Kafilah Budaya" meruntut fakta tentang pengaruh2 Syiah di tanah Minang, dari perayaan tabut hingga berbagai istilah di bidang pelayaran
2/16
Dalam buku "Kafilah Budaya" di jelaskan, di samping ulama, para pedagang dan mubalig persia (Iran) juga memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan Islam di tanah Melayu