Thread by @WidasSatyo

Quick tips khususnya buat yg baru pertamakali masuk dunia kerja.

Mungkin pada suatu titik Anda akan ketemu sama masalah yg bikin Anda pusing luar biasa. Hanya saja, ndak semua masalah itu bisa Anda ambil keputusan sendiri.

Ini yg kemudian menjadikan komunikasi sangat penting.

Beberapa orang takut ngasih laporan atau minta masukan ke atasan karna takut salah, misalnya. Takut dimarahi. Takut digoblok-goblokin krna gak bisa mikir sendiri.

Sehingga kemudian milih menyimpan rapat-rapat masalah itu dan ngambil keputusan sendiri.

Persoalannya adalah...... Biasanya itu ntar bikin masalah baru di kemudian hari.

Sebab gak semua hal bisa kita putuskan sendiri. Terlebih kalo persoalan itu menyangkut koordinasi dengan departemen lain.

Sehingga atasan perlu tau agar tidak terjadi miskomunikasi.

Misalnya gini.
Kepala departemen A sudah berkoordinasi sama atasan Anda akan beli gandum di vendor dari Bali dgn pertimbangan kualitas lebih bagus.

Disaat yg sama Anda dapet tawaran gandum lebih murah dari vendor Tangerang. Anda lalu putusin sendiri beli kesana.

Saat itu Anda bimbang mau beli gandum dari Bali atau Bekasi. Tapi karna Anda berasumsi sendiri kalo beli lebih murah tentu lebih efisien, maka Anda putuskan ambil itu barang dari Bekasi.

Padahal atasan Anda sudah sepakat sama departemen lain beli vendor Bali krna faktor quality.

Emang terkesan sepele, tapi ini kemudian jadi masalah saat atasanmu tau Anda ambil keputusan sendiri tanpa diskusi lebih dulu.

Padahal miskomunikasi ini bisa dihindari kalo saja Anda konfirmasi lagi ke atasan sebelum mengambil keputusan.

Dari contoh diatas, bisa kita pahami komunikasi sama atasan sebelum ambil keputusan itu penting.

Tujuannya adalah untuk memastikan semua keputusan yg diambil udah sinergis. Jangan sampe atasan maunya A, lalu Anda putuskan sendiri maunya B. Bakalan ruwet sendiri ntar.

Kukasih contoh lain.

Anda diberitau kalo akhir bulan nanti akan ada audit dari pihak kementrian, misalnya.

Atasan meminta Anda menyiapkan sejumlah data-data yg dibutuhkan. Sebagai orang yg baru masuk disitu, mungkin Anda akan kelabakan dan menemui masalah.

Ternyata saat Anda kerjakan, Anda bingung sama dokumen A. Datanya gak lengkap. Waktu udah mepet. Anda diskusi sama pihak terkait itu tetep gak nemu solusi.

Anda frustasi. Stress. Dan bingung harus ngapain.

Apa yg akan Anda lakukan?

Disinilah menurutku pentingnya Anda bicara sama atasan. MUMPUNG masih jauh-jauh hari sebelum hari H audit dari pihak Kementrian. Atasan punya waktu buat memikirkan solusi alternatif.

Bayangin Anda sodorkan masalah itu saat H-1 sebelum audit. Ini sama kyk Anda nginjak ranjau.

Posisikan dirimu sebagai atasan yg pikirannya bercabang. Ygak hanya membawahi satu divisi.

Anda mungkin gak punya waktu buat cek satu per satu semua pekerjaan staff Anda.

Biasanya Anda baru tau ada problem saat staff Anda melaporkan itu ke Anda.

Bayangin Anda gak diinfo apa-apa. Staff Anda diem-dieman kalo pas ada masalah. Giliran masalahnya meletus, Anda baru dilaporin dan diminta beresin. Bruh....

Tentu saat Anda diinfo jauh-jauh hari dan Anda punya waktu buat mikir alternatif solusi. Masalah bisa ditangani.

Dari dua gambaran case diatas, kuharap bisa jadi reminder bersama soal pentingnya komunikasi. It takes skill and courage, too.

Banyak orang takut bicara dan milih diam. Ujung2nya pas masalah itu beneran kejadian, Anda malah merepotkan banyak orang.

Padahal itu bisa dicegah.

Lagipula atasan dibayar lebih mahal dari Anda ya buat ikut mikir. Jadi jangan malah diam dan membebani diri Anda sendiri.

Dengan speak up, Anda udah membagi beban itu dgn atasan Anda dan mikir bareng gimana cari solusinya.

Dua kepala yg mikir lebih baik drpd cuman satu kan. 😁