kemaren2 mendag seruin benci ecomurz aseng malah dinyinyirin
skrg ecomurz asengnya bayar murce ke kurir disalahin juga
semudah itukah terbolak balik stancenya?
kan udah dijelaskan, alasan disuruh "benci" itu karena predatory pricing dan ada inflow barang cina super murah yang entah apakah diimpor legal atau piye
emang salah kosakatanya, cmn kan jelas indikasi persaingan usaha tdk sehatnya, dan mendag udah benar arahnya investigasi
harga murah jelas berdampak pada biaya produksi yang harus ditekan toh, prinsip sangat sederhana, dampaknya ya kurir yang kena
kok kaget? Amaz0n kan sudah bertahun2 melakukan praktik tidak sehat ke tenaga kerjanya toh? begitulah ecommurz
sekarang ya pilihannya ada 2, mau pemerintah ikut campur langsung, entah dari kebijakan atau sanksi
atau
diperbesar kompetisinya biar gak ada penguasaan pasar yang isi cuma oren atau ijo
solusi paling cepet?
inget kan ada penentuan tarif batas atas dan tarif batas bawah? inget gak dulu pro-kontranya gmn?
sekarang sih dah adem-ayem aja, cuman msh bawel masalah poverty penalty
tapi, yg w permasalahin ya orang2 keledai yang main ngikut aja, pokoknya membenci aja, ya benci pemerintah, benci kapitalis, pokoknya benci aja semuanya dibenci
gmn ceritanya u ga percaya pemerenta tp minta solusi dr pemerenta, bebas wes
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
jadi, karena banyak yg dm nanya2 probono terkait masalah hokum mengenai ditepu dengan dalil macem2, krn w cape balesin 1-1, w kasih di sini aja ya FAQ-nya
rata2 pertanyaan yg masuk ya antara ketipu investasi bodong ala2 pake segala macam cerita deh, dari yang diputerin duitnya lah, dipinjem dulu lah
cuman karakteristiknya 1 yang sama: tdk ada perjanjian tertulisnya, biasa berdasarkan chat aja, atau bahkan lisan
Coba perhatiin deh, 10th lalu, kerjaan di sektor migas & batubara itu primadona bgt, makanya byk anak SMA yg berlomba2 masuk Fakultas Teknik Pertambangan, biar bisa merealisasikan impian menjadi menantu idaman non-PNS
Tapi, apakah skrg kerja di sektor migas & batubara msh seksi?
Temen2 gw anak tambang malah skrg kerja di consulting firm
Temen2 yng dulu ortunya tajir melintir kerja di sektor migas malah skrg udah pensiun dini, soalnya perusahaan multinasionalnya udh tutup operasi di Indonesia
Ada temen kalian yg gini juga?
Tanpa disadari, fenomena ini adalah konsekuensi dr transformasi global Green Economy yg mengutamakan sustainability dan renewable energy
Jadi, sektor energi fosil udah makin lama makin ditinggalin, dan ini berdampak ke sektor ketenagakerjaan juga
w mau share pengalaman pribadi w mengenai hal ini, mudah2an bisa menambah diskursus mengenai "badmouthing bos di belakang" dan apa aja tindakan yg dihindari dan yg dilakukan
w sendiri sih ga peduli bgt ya sama atasan waktu jadi kroco, karena gw ada di posisi paling bawah, jd yg gw manage kan performa pribadi, bukan tim, kolega atau bawahan
so far, dulu sih pas di level entry kerjaan lancar jaya, bisa memenuhi ekspektasi atasan dan company, sehingga aman2 aja, life's good
pertanyaan sederhana aja, jika si anak miskin ini diberikan akses ke pendidikan tinggi dan sukses, apakah ia pasti akan membantu teman2nya yg underprivileged?
kita semua sudah bisa mengidentifikasi ada masalah dengan gap privilege, tapi tidak ada yg mem-propose sistem baru untuk bisa mendistribusikan privilege
yang miskin bisa aja teriak2 ga dapet privilege, tp ketika diberikan akses dan privilege agar bs sukses, belum tentu ia akan membantu teman2nya untuk mempunyai akses ke privilege tersebut
jadi, w sendiri sudah memerangi bad temper w sendiri sejak 2015 [hampir 5 tahun], yea 2015 was a shitty year, sampai akhirnya w memutuskan untuk mengubah diri sedikit demi sedikit, sampai akhirnya ke titik sekarang yang ...
menurut gw sendiri sih udah lebih chill ya, but idk
terkadang diri sendiri tidak bisa menilai bagaimana diri ini, maka dari itu, memang harus dari orang lain, tapi setidaknya udah lebih nggak marah2 yang meledak [seharusnya]