Per bulan 4 milyar, 28 April ini hrs bayar. Diantaranya listrik & tenaga kerja. Kayaknya penguasa udah teriak teriak; ampooon bos Que!! Karena, Perpres yg digunakan tuk oper handle TMII tdk bs dijadikan landasan tuk menarik dana APBN. Sokorinnn!! Ingpo palid. Serikat pekerja.
Pengambil Alihan TMII adalah upaya untuk perbaikan, atau menjadi liberalisasi, ataupun kapitalisasi TMII, ini perlu dipertanyakan oleh masyarakat. Konsekwensi TMII menjadi BUMN, artinya berhak menarik investor asing, yg akhirnya merusak keanekaragaman nasional yg ada di TMII.
Artinya, bisa saja investor asing membuat miniatur anjungan Eskimo, Indian, atau apapun budaya2 asing di TMII.
Saat ini tiket TMII hanya 20 rb rupiah, lebih murah dari tiket masuk bioskop, karena tujuannya tidak hanya wisata namun edukasi keberagaman Indonesia
Lalu apakah kemudian jika dikelola investor asing tiket masuk bisa 20 ribu saja? Ini yg kami khawatirkan; TMII jadi ajang kapitalisasi& liberalisasi. Ide besar memperkenalkan keberagaman pada anak dan generasi muda, musnah. Dufan saja tiket masuknya 250k/orang, dikelola BUMD
Jangan-jangan tiket untuk masuk TMII nantinya di kisaran 300k/ orang. Hal ini perlu diawasi masyarakat, bagaimana pemerintah yang mengembar-gemborkan ke-bhinekaan, bernarasi paling pancasilais, tetap menjaga TMII menjadi lebih baik, bukan untuk komersial seperti DisneyLand dsb.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sejarah Singkat Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah
Taman Mini Indonesia Indah digagas oleh Ibu Negara Hj. Tien Soeharto, mulai dibangun oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 30 Juni 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975.
Beliau memiliki dasar pemikiran mewujudkan Taman Mini “Indonesia Indah” sebagai suatu Kontribusi bagi rakyat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bentuk warisan nasional (national heritage) budaya bangsa Indonesia untuk dilestarikan.
Maksud dan tujuan dibangunnya Taman Mini Indonesia Indah:
1. Membangun, mempertebal rasa cinta tanah air.
2. Memupuk, membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa, meskipun tiap daerah terdiri dari berbagai suku (Bhineka Tunggal Ika) mempunyai cara hidup yang berbeda-beda.
Yayasan Harapan Kita Siap Melakukan Perundingan dengan Pemerintah Pasca Perpres 19/2021
Pasca Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Mensesneg Pratikno menyampaikan dalam konferensi persnya pada Rabu 8 April 2021 lalu,
bahwa pemerintah mengambil alih kembali pengelolaan TMII dari Yayasan Harapan Kita. Menurut Pratikno, dengan berlakunya Perpres 19/2021 tentang Pengelolaan TMII yang diteken Presiden Jokowi pada 31 Maret, berarti Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 1977
Sosial media itu tentang interaksi. Jika loe mau profesional di Sosial media Menejemen, kuatkan narasi. Investasi digital itu bukan pada perangkat, mu, akan tetapi akun mu. Defrensiasi, penting. Pembeda akun loe dengan lainnya. Jangan merasa seleb. Wong bikin akun itu gratis.
Yang mau jualan di sosial media, pelajari komunikasi publik. Tidak harus posting dagangan terus, namun akun mu ( ava dan bio ) harus mencerminkan apa yg hendak loe jual. Untuk platform Twitter, lebih tepat menggunakan pola "Sosial Enterpreuner." Berbeda dengan IG.
Gwe contohkan akun @TongSate. Ia tak selalu posting dagangannya. Namun, akunnya muncul di mana mana. Strategi yg keren. Berkelompok untuk mengejar tayangan dengan cara saling retwet - komen - like, sesama pedagang di sosial media, tidak selamanya tepat.
Membersihkan Cinta dari Belukar. Salah satu lokasi di Saung Berkarya yang nantinya akan kita jadikan Areal Perkemahan. Di sekeliling Danau Tadah Hujan. "Wisata Edukasi Pertanian & Peternakan Terintegrasi"
Wisata Edukasi yang menekankan pada pentingnya 1. Kemandirian Pangan dan Energi Terbarukan (Bio Gas). 2. Peternakan Kolektif 3. Incoming Property 4. Menejemen Pertanian Moderen
Wisata dan Berdiskusi bersama para Ahli dan Praktisi.
Wisata Eduksi yang diperuntukan bagi Umum. Wisata Keluarga, Kelompok, Organisasi, Kelompok remaja ataupun Pelajar tingkat Sekolah Dasar. Tentunya Dengan Materi yang Berbeda pada setiap Kelompok Wisata
Hari Ini. Tahap Pemasangan Plastik Mulsa, di Lahan Bagian Tengah dari Saung Berkarya. Kami sedang melakukan riset u/ konsep "Incoming Property With Integreted Farming." Fasum Perumahan yg Kita Optimalkan dgn Melakukan budidaya tanaman produktif. Tampak Rumah Contoh Type 36 LT 72.
Mengoptimalkan Lahan Pekarangan Warga agar dapat menghasilkan income yang kemudian dikelola oleh Koperasi Warga. Budidaya 14 Komuditi ; Jangka Pendek Menengah dan Panjang, kemudian membuat kandang Kolektif u/ ternak milik warga yang juga dikelola Koperasi Warga
Limbah ternak dari Kandang Kolektif Warga, dan Limbah Organik diubah menjadi energi; Biogas, sehingga warga lingkungan tidak perlu lagi menggunakan elpiji. Masih pada lingkungan perumahan tsb, dipasangkan Biodigester.
Bayangkan jika lingkungan Perumahan tempat kamu tinggal di-optimalkan tuk tanaman produktif. Kemudian, scurity nya ganti menjadi tukang Kebun, dan warga ber-koperasi. Semua hasil dari penjualan untuk membayar cicilan KPR. Itulah yg sedang kami lakukan dengan @PetaniRasional.
Incoming Property With Integreted Farming. Lalu, siapa pembeli sayuran / tanaman produktif yang ada di lingkungan perumahan kalian tadi? Ya Warga. Lalu siapa yang mengelola? Ya Koperasi. Lalu siapa yang diuntungkan? Ya kalean. Mau?
Kami buka dalam tataran teori namun sudah mempraktikkan dan membuat hitungan secara rinci. Tanaman jangka pendek, menengah, panjang, yang akan menjadi income warga perumahan itu, dan mengakumulasi biaya cicilan KPR yg telah dikeluarkan. Itu semua dikelola oleh Koperasi Warga