metafisikah Profile picture
Apr 29, 2021 236 tweets >60 min read Read on X
Keluarga Korban Pesugihan

-- a thread --

#bacahoror #bacahorror #threadhoror #threadhorror Image
Begitulah garis besarnya. Ini adalah cerita nyata dari salah seorang teman yang mengenalkanku pada seseorang.
Kita panggil saja namanya Misel, waktu itu tidak ada niatan untuk bercerita.
Namun karena biasanya sebuah obrolan lama kelamaan pasti akan membahas tentang perghaiban, barulah dia bercerita tentang Ayah dan ibunya yang mempraktekan pesugihan.
Butuh waktu yang agak lama mendapatkan detail ceritanya, apalagi sampe sekarang hal itu masih menghantui keluarga Misel.
Bahkan di sela" waktu cerita Misel selalu meneteskan air mata.

Dia sudah benar benar hilang akal dan tidak menyangka ini semua bisa terjadi kepada keluarga
"ku kira cuma di sinetron aja mas kejadian kek gini, ternyata aku alami sendiri " dengan mata yang sembab.
Ini semua bermula ketika Misel masih kecil, ketika kedua adiknya belum lahir ke dunia.
Dulu ayahnya bekerja di sebuah perusahaan besar di Yogyakarta dan ekonomi keluarga bisa dibilang berkecukupan.
Hingga suatu waktu sang ayah dipecat karena difitnah menggelapkan uang oleh teman kantornya.
Dari sinilah ekonomi keluarga berubah total, sang ayah yang kesulitan mencari pekerjaan dan pekerjaan ibunya sebagai ART tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari hari.
Lama kelamaan barang" berharga satu persatu dijual. Mobil, motor, dan perhiasaan dijual hanya untuk kebutuhan sehari hari sembari sang ayah yang bekerja serabutan.
Misel yang pada waktu itu baru akan masuk SD berbarengan dengan sang ibu mengandung adik pertamanya. Kebutuhan yang semakin meningkat membuat sang ayah kebingungan mencari nafkah.
Akhirnya diputuskan untuk menjual rumah dan mencari yang lebih murah.
Namanya rumah pasti tidak secepat itu terjual, butuh berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Sang ayah tak habis akal, dia menawari rumahnya ke beberapa orang dan juga ke teman ayahnya dahulu.
Sang ayah berkelana kesana kemari untuk menjual rumahnya.
Namun ditengah perjalanannya, ketika Misel masih diselimuti kepolosan.

Suatu haribsekitar jam 11 malam, rumahnya didatangi oleh segerombolan orang.
" kalo jumlah lupa mas, tapi yang ku inget ada dua mobil.. aku itu kebangun karena rame banget rumahku, ibuku aja bingung gelas dirumah gak cukup buat ngasih minum "

Begitulah penuturan Misel saat menceritakan segerombolan orang datang ke rumahnya.
Menurut penuturan Misel, orang" itu agak aneh karena memakai baju yang sama semua dan pakain yang dipakai dari atas sampai bawah berwarna hitam. Dan salah satu dari mereka membawa sebuah plastik hitam besar.
Misel sempat bertanya kepada ibunya mereka itu siapa karena Misel belum pernah melihat orang" itu sama sekali. Usut punya usut ternyata ibunya juga tidak tahu dengan orang" yang datang pada waktu itu.
Misel tidak tahu yang diobrolkan sang ayah dengan segerombolan orang itu, karena mereka berkerumun di dekat mobil yang agak jauh dari teras rumahnya.
Tak lama kemudian sang Ayah ikut dengan segerombolan dan pergi entah kemana. Sang ibu sempat bertanya namun sang ayah hanya terdiam.
Bukan satu dua hari, sang ayah tak kunjung pulang hingga 7 hari lamanya. Sang ibu yang sedang mengandung kebingungan dan tidak tahu mencari kemana, apalagi dia tidak mengenal orang" yang datang malam itu.
Ditengah kebingungan karena sang ayah tak kunjung pulang. Tiba tiba di suatu pagi ketika Misel berangkat ke sekolah dikagetkan sang ayah yang sudah ada diteras rumah.
Tetapi Misel melihat ada sesuatu yang berbeda dari ayahnya. Sang Ayah yang biasanya terlihat murung, kali ini terlihat bahagia.

" beda banget pokoknya, pas itu ayahku kayak bahagia banget, malah nganter aku ke sekolah.. padahal biasanya gak pernah samsek"
Misel yang bertanya" didalam hati sempat kebingungan walaupun dia senang melihat ayahnya sekarang sudah tidak bersedih lagi.
Dibalik ayahnya yang bahagia itu, ternyata sang ayah bercerita kepada ibunya bahwa sudah bekerja lagi dan pekerjaan ia dapatkan dari salah seorang teman barunya. Teman baru yang dimaksud adalah segerombolan orang yang datang malam itu.
Ibunya bertanya kepada sang ayah
👩 : yang kemarin itu siapa pak ? kok aku baru liat yaa
👨‍🦱 : itu temenku bu, aku ketemu pas nawarin rumah yang mau kita jual, tapi gak jadi ku jual aku udah dpt kerja.. gajinya juga lumayan..
Sejak ayahnya bekerja lagi, ekonomi keluarga Misel berubah drastis. Yang dulunya ingin menjual rumah, malah ayahnya membeli rumah baru dan bisa dibilang lebih besar dari rumah sebelumnya.
Apapun dibeli oleh ayahnya untuk kebahagian keluarga. Hingga adik pertamanya lahir ekonomi keluarga semakin naik dan tak jarang ayahnya bergonta ganti mobil
Misel yang ikut kecipratan bahagia karena apapun yang ia inginkan selalu diberi oleh ayahnya. Bahkan dari teman Misel yang lain, Misel bisa dibilang paling loyal dan dianggap orang kaya.
Waktu terus berjalan, Misel dan Adiknya yang bertambah dewasa semakin jaya dan bahagia dengan kehidupan mereka.
Hingga suatu hari, sempat ada pertengkaran hebat antara ibu dan ayahnya. Pertengakaran itu terjadi karena ibunya mempermasalahkan sang ayah yang selalu pergi sampai pagi hari dengan gerombolan teman yang selalu menggunakan pakaian hitam.
Menurut penuturan Misel, memang di hari hari tertentu sang ayah selalu pergi entah kemana dan pulang ketika subuh tiba. Ketika ditanya, sang ayah selalu menjawab "lembur".
Sang ibu yang awalnya percaya lama kelamaan curiga dengan kebiasaan sang ayah.

" ya masak lembur cuma tiap hari hari itu mas, dan lemburnya itu pasti dia berangkat jam 9 mlm sampe subuh" begitulah penuturan Misel ketika mengobrol denganku.
Pertengkaran yang terjadi tidak membuat lembur ayahnya berubah.
Pertengakaran itu terus berulang- ulang hingga ibunya lebih baik mengalah dan membiarkan kebiasaan ayahnya yang cukup aneh itu.
Bertahun tahun lamanya Misel selalu melihat ayahnya dengan kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkan. Ayahnya juga lama kelamaan berubah jadi lebih pendiam dan lebih banyak diluar daripada dirumah.
Ayahnya bertambah berubah ketika adik keduanya lahir, ayahnya semakin menjadi jadi. Yang dulunya ia tidak pernah mengajak gerombolan temannya itu ke rumah, setelah adiknya lahir ayahnya sangat sering mengajak mereka ke rumahnya.
Karena mungkin terlalu sering kerumah, Misel dan keluarganya malah menjadi akrab dengan para gerombolan berpakaian hitam itu. Bahkan tak jarang ayahnya mengajak salah satu dari mereka untuk menginap di rumahnya.
Sang ibu yang dulunya kesal dengan kebiasaan ayahnya berubah 360° ketika ibunya tahu bahwa sang ayah pergi "lembur" dengan para gerombolan itu.

"awal tu kesel mas, ya mungkin karena udah kenal jadi malah akrab mas, ibu juga dah gak kesel lagi waktu itu "
Semenjak mereka akrab dengan para gerombolan itu. Misel merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Dia sering bermimpi bertemu dengan ular berkepala wanita dengan tangan yang menggenggam sebilah pedang panjang berlumuran darah.
Mimpi itu berulang kali terjadi, namun Misel tidak berani becerita kepada ayah dan ibunya karena dia berfikir hanya mimpi yang kebetulan berulang ulang.
Lama kelamaan, Misel merasa ada yang janggal ketika ayahnya pergi "lembur" seperti biasanya. Misel sering mendengar ketukan dari jendela kamar dan dia merasa selalu ada yang mengawasi dimalam dimana ayahnya pergi.
Kembali lagi, ia merasakan itu berulang kali hingga tibalah titik dimana Misel tidak kuat lagi.

" iya mas, aku ngerasa itu tiap ayahku pergi... pas aku tidur sama adekku, adekku juga denger.. dia juga takut mas, ngetoknya terus"an gak berhenti"
Misel bercerita apa yang selalu dialaminya kepada ayah dan ibunya. Ibunya panik dan menyarankan untuk didatangkan ahli spiritual, namun berbeda dengan tanggapan ayahnya yang hanya diam bahkan tidak setuju dengan saran mendatangkan ahli spiritual.
Misel kebingungan dengan tanggapan ayahnya yang biasa saja, bahkan seperti menghiraukan apa yang dialaminya. Dia juga melihat raut ibunya yang keheranan ketika melihat tanggapan sang ayah.
Sempat terjadi perdebatan namun sang ayah menang dalam perdebatan itu, anehnya sang ayah mengancam tidak akan kembali ke rumah kalo tetap mendatangkan ahli spritual.
Misel masih merasakan gangguan itu, bahkan berbulan bulan lamanya. Walaupun kadang hilang, akan tetapi mimpi bertemu sosok ular juga masih menghantuinya.
Ibunya menyarankan berpindah kamar dan tidur bersamanya. Misel. mengiyakan dan benar saja, gangguan dan mimpi itu tidak pernah ia rasakan sama sekali di kamar ibunya.
Hingga suatu saat, ketika ibunya membereskan kamar Misel untuk dijadikan gudang karena sudah jarang dipakai. Ibunya menemukan sebuah keris kecil yang dibalut dengan kain kafan dengan beberapa bercak tanah tepat diatas jendela kamar.
Ibunya ketakutan dan tanpa basi basi membuang keris itu ke tong sampah. Malam harinya, ibunya bercerita kepada sang ayah.. dan bisa ditebak sang ayah malah murka dan mencari keris itu di tong sampah rumah.
"dia tu nyari di tong sampah, sampe dibalik tong sampahnyaa.. udah kayak kehilangan uang ratusan juta lah.. dia nemu kerisnya lagi tapi malah dia simpen dilemarinya 😊"
Misel tak habis pikir dengan ayahnya yang semakin aneh, ia pun menebak" apakah keris itu ada hubungannya dengan mimpi dan gangguan yang sering ia alami. Ibunya juga berfikiran sama dengan misel pada waktu itu.
Yang tambah membingunhkan lagi, kenapa sang ayah selalu menghindar ketika ada sesuatu yang menyangkut keluarganya. Bahkan tidak ada pembelaan sedikitpun dari ayahnya..
Waktu terus berjalan dengan sifat ayahnya yang semakin aneh. Gangguan yang terjadi juga semakin kuat, adiknya nomor dua yang masih kecil sering menangis tiba" dan adiknya nomor satu juga tak jarang mendengar suara misterius dari luar rumah.
Kebiasaan "lembur" sang ayah semakin brutal, yang awalnya hanya satu minggu sekali bertambah tiap bulan bahkan sampai tidak pulang kerumah satu bulan lamanya.
Apalagi menyangkut pekerjaan ayahnya yang semakin tidak jelas.

" masaak dia pernah sebulan gak pulang mas, kan ibuku juga curiga apa dia tu gak kerja apa gimana.. soalnya waktu itu ayahku jarang ngobrol mas, tiba tiba ada tiba tiba pergi.. gitu aja tiap hari"
" ya aku nyoba bikin ibu mikir positif aja mas dia kerja luar kota, atau mungkin udah naik jabatan apa gimana makanya sibuk.. soalnya kita emang bener" gak tau waktu itu"
Menurut penuturan Misel, pada waktu itu sempat terbesit pikiran curiga dengan ibunya karena tidak pernah tahu apa yang dilakukan sang ayah selama ini. Dia curiga ibunya selama ini berpura-pura tidak tahu apa" dan sebenarnya sangat tahu apa yang sebenarnya ayahnya lakukan.
Dan dia berfikir apa yang selama ini diperlihatkan oleh ibunya hanya pura" semata untuk membuatku tenang.
" Awalnya curiga sama ibu, ya logiknya harusnya tahu gitu apa yang dilakuin ayahku yang dia bilang lembur.."

Kecurigaan itu seketika datang dibenak Misel. Misel bahkan sempat berfikir ada sesuatu yang besar disembunyikan oleh ibunya.
Kecurigaan kecurigaan itulah yang terus terbayang dibenaknya. Misel bahkan secara tidak langsung menanyakan hal itu, akan tetapi dibantah mentah mentah oleh ibunya.
Apalagi setelah Misel masuk SMA, ayah dan ibunya berpisah dengan Misel dan 2 adiknya. Waktu itu sang ayah bercerita harus berpindah ke daerah utara jogja yang cukup jauh karena ada pekerjaan yang harus dilakukan disana.
Dengan terpaksa ayah dan ibunya meninggalkan Misel dan 2 adiknya. Tak tanggung tanggung, mereka berencana menetap disana selama 1,5 tahun lamanya.
Kecurigaan Misel semakin menguat ketika suasana keluarga setelah ayah dan ibunya pergi keluar kota. Misel merasakan lebih nyaman dan tentram hidup bersama 2 adiknya. Walaupun komunikasi dengan ayah dan ibunya masih berjalan.
Apalagi mereka memilih berpindah ke rumah eyang karena takut ketika ada gangguan tidak ada yang menolong mereka.
"pas pindah ke rumah eyang tuh mas, ya kayak biasa aja.. aku udah gak mimpi lagi, adikku udah gak nangsi lagi, adikku satunya juga udah gak pernah dengar suara lagi"
Ditambah lagi eyang kakungnya yang pernah bercerita semenjak sang ayahnya bekerja dan bisa dibilang sukses tidak pernah berkunjung lagi ke rumah, sekedar menengokpun tidak pernah sama sekali.
Memang setelah ayahnya bekerja dari para gerombolan itu, hanya misel, ibu dan dua adiknya saja yang sering mengunjungi eyangnya. Sang ayah memang tidak pernah mau ketika diajak berkunjung ke rumah eyangnya.
Sifat dan kehidupan sang eyang yang apa adanya pasti ada apanya. Saat Misel hidup bersama disana, Misel sering diberikan petuah yang intinya selalu berhati hati di dalam kehidupannya sehari-hari.
Misel merasakan dia diistimewakan dan paling dijaga daripada kedua adiknya.

" aku tu kemana mana pasti dianter eyang, eyang tu kayak gak mau jauh mas dari aku.. kadang kasihan kan SMAku juga jauh dari rumah eyang, tapi eyang tu pasti ngotot kemanapun harus sama dia"
Bahkan dia dilarang untuk pergi malam hari, ketika ada temannya yang ingin mengajaknya pergi malam hari. Teman"nya yang harus datang kerumah eyangnya, apabila terpaksa keluar kadang diantar oleh eyangnya ataupun orang kepercayaan eyang.
Namanya anak SMA pasti lama kelamaan jenuh karena merasa tidak bebas kesana kemari. Misel sempat colong"an dengan eyangnya dan akhirnya Misel mendapatkan sesuatu yang tidak diingikan sama sekali oleh semua orang di dunia ini.
Misel bersama teman"nya menggunakan sepeda motor dan berniat untuk berlibur kepantai. Namun apa dikata dan sudah menjadi kehendak-Nya
Misel mengalami kecelakaan hebat, dia menabrak bak truk dan kemudian badannya terjatuh ke kiri dan naas salah satu bagian dari tubuhnya terlindas ban mobil yang melaju kencang dari belakang.
"aku tu gak tau kenapa mas, kayak tiba tiba item aja pandangaku. seingetku cuma aku liat bak truk ada didepan mataku habis itu udah gak inget apa-apa lagi.. bangun bangun udah diruangan dan udah kayak gini"
Menurut penuturan eyangnya yang langsung datang ketika mendengar kabar dari teman" Misel. Eyangnya sempat pesimis Misel bisa selamat karena di beberapa bagian badannya patah dan banyak darah yang keluar pada saat itu.
Tak hanya itu, dibagian organ dalam juga banyak terkena benturan karena kecelakaan itu. Yang paling parah salah satu tubuhnya tidak bisa aktif lagi sampai sekarang :)
Sebelum siuman, Misel sempat koma selama 12 hari. Misel menuturkan sangat bersyukur masih bisa hidup sampai sekarang, bahkan waktu itu dokter mengatakan kepada keluarganya kemungkinan untuk selamat sangatlah kecil.
Ibunya yang datang, air matanya pecah melihat Misel terkapar lemah tak berdaya dengan bantuan alat pernapasan dan bantuan alat lainnya yang tertancap ditubuhnya.
Eyang dan 2 adiknya mencoba menenangkan sang ibu yang menangis tiada henti. Ibunya selalu menangis setiap hari dan berharap sang anak bisa kembali siuman.
Setiap hari sang ibu selalu berada di samping Misel, bahkan tidak mau beranjak dari tempatnya karena tak ingin kehilangan sosok Misel.
Sang eyang lah yang selalu menyemangati sang ibu agar percaya Misel bisa melewati semua ini dan harus pasrah pada kehendak Tuhan.
Walaupun dalam benak sang eyang menanyakan kemanakah sang ayah karena tidak menunjukkan batang hidungnya ketika semua sedang bersedih dan berdo'a untuk keselamatan Misel.
Penantian itu pun datang ketika Misel siuman. Kebahagian, rasa haru, dan ketidak percayaan bercampur aduk mendengar Misel sudah siuman dari mimpi panjangnya.
Akan tetapi, Misel sempat tidak percaya karena salah satu bagian tubuhnya tidak bisa ia lihat kembali. Dia belum ikhlas dengan apa yang terjadi dengannya, namun keluarga yang ada didekatnya selalu menguatkan dirinya.
Dan selalu mengingatkan agar bersyukur dengan apa yang sudah diberikan, apalagi masih diberi kesempatan untuk melihat keindahan dunia ini.
Berjalannya waktu, Misel berangsur pulih walaupun harus melakukan beberapa terapi untuk menghilangkan trauma dan rasa sakit yang ada ditubuhnya dari bekas operasi yang dilakukan.
Ibunya yang selalu menemami Misel berbanding terbalik dengan sang ayah yang belum pernah ia lihat semenjak dia siuman. Ada sedikit rasa kecewa dan berulang kali ia bertanya kepada ibunya pergi kemana sang ayah.
Namun ibuu hanya diam dan menitihkan air mata ketika Misel bertanya keberadaan sang ayah.
"udah yang penting kamu sembuh dulu"
Begitulah ucapan yang selalu ia dengar dari ibunya ketika bertanya keberadaan sang ayah.
Kita lanjutkan besok lagi ya :)
Yuk lanjut tipis tipis ya kawan.
Ketika Misel benar-benar sembuh dan sudah bisa beraktifitas seperti biasanya. Terhitung sudah 1,5 tahun lamanya semenjak dia siuman tidak melihat sang ayah. Ibunya yang sudah meninggalkan sang ayah juga tidak mengetahui keberadaan ayahnya.
Misel merasa sudah tidak dianggap sebagai anak oleh ayahnya dan begitu sebaliknya. Bahkan rasa benci selalu ada didalam benaknya ketika nama ayahnya terdengar telinga manisnya. Tetapi sebagai seorang anak dan didalam hati kecilnya masih ingin bertemu dengan ayahnya.
“walaupun aku tu benci tapi ya kok sebegitunya.. ya masak dari aku sakit sampe aku belajar jalan gak pernah sekalipun liat.. telfonpun enggak sama sekali “
Begitulah kalimat yang keluar dengan matanya yang menahan air mata.
Beriringan dengan Misel yang msih berharap ayahnya untuk datang, Misel merasakan ada sesuatu yang berbeda darinya setelah kecelakaan itu. Misel merasa indra keenamnya seperti terbuka dengan sendiri secara perlahan.
Dari awalnya yang hanya merasakan bayangan lama kelamaan bayangan itu menjadi bentuk dan berbagai macam bentuk yang menakutkan.
“Awalnya takut mas, bingung juga bisa lihat.. tiba tiba aja dan itu kayak tiap hari tu nambah-nambah terus.. dulu mah cuma ngrasa ada bayangan, tapi lama lama jadi kayak upgrade mas .. kadang kaget tapi udah terbiasa sih sekarang“
Misel yang awalnya sempat takut dengan kemampuannya mencoba untuk mengontrolnya sendiri. Dia ingin bercerita dengan ibunya namun takut akan membuat ibunya panik. Hingga suatu hari sang eyang menemuinya dan betapa kagetnya Misel mendengar perkataan dari eyangnnya.
“Untung kamu masih hidup le, maaf yaa mbah gak bisa bantu kamu.. mbah juga gak kuat buat ngelawan ayahmu” dengan nada bergetar sambil memegang tangan Misel dengan eratnya.
Misel benar benar tidak tahu maksud dari perkataan eyangnya itu. Misel bingung melihat sang eyang yang kemudian menangis dan meminta maaf atas segala sesuatu yang terjadi bahkan menunduk di hadapannya.
Dia yang tak tega membangkitkan sang eyang dan mencoba menenangkan untuk menjelaskan maksud dari perkataan tadi.
Beberapa menit setelahnya, sang eyang yang sudah mulai tenang bercerita bahwa kejadian yang dialami misel sebenarnya adalah perbuatan dari ayahnya.
Secara tidak langsung Misel dijadikan tumbal pesugihan oleh ayahnya sendiri. Namun karena kehendakNya Misel masih diberikan kesempatan untuk hidup, dan alasan itulah sang ayah tidak berani menemuinya.
Ini lah maksud dari eyangnya selalu menjaganya dan mendapat perlakukan istimewa daripada dua adiknya.
Sang eyang juga menjelaskan efek dari kegagalan tumbal itu membuatnya punya kemampuan lebih, bahkan sang eyang juga menceritakan teman” ayahnya yang membuat ayahnya salah arah.
Ketika ditanya teman yang mana, sang eyang menjawab gerombolan orang yang selalu memakai pakain serba hitam itulah yang dimaksud eyangnya. Sang eyang juga mengetahui kebiasaan ayahnya yang sering pergi dari malam hingga subuh.
Uniknya eyang juga mengetahui kejadian dimana saat sang ibu menemukan sebilah keris yang terbalut kain di atas jendela kamar. Misel yang mendengar semua itu sangat shock dan tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
Ketika ditanya teman yang mana, sang eyang menjawab gerombolan orang yang selalu memakai pakain serba hitam itulah yang dimaksud eyangnya.
Sang eyang juga mengetahui kebiasaan ayahnya yang sering pergi dari malam hingga subuh, dia juga mengetahui kejadian dimana saat sang ibu menemukan sebilah keris yang terbalut kain di atas jendela kamar.
Misel yang mendengar semua itu sangat shock dan tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
“shock banget sih mas, tapi bingung mau percaya atau gak waktu itu.. yang aku gak habis pikir eyang bisa tahu semuanya padahal kita tu gak pernah cerita sama sekali soal gangguan sama kebiasaan ayahku mas.. ya aku juga tahu sih eyang emang bisa..tapi kok bisa sedetail itu“
Sang eyang hanya menitip pesan kepada Misel agar segera mencari obat ataupun orang yang mampu melawan kekuatan ayahnya dan memberikannya sebotol air putih untuk digunakannya mandi dan minum setiap pagi.
Disitu sang eyang bercerita, dia pernah melawan sosok yang ada dibalik ayahnya, yaitu sosok ular berkepala wanita dengan tangan yang menggenggam sebilah pedang panjang berlumuran darah.
Yaaa.. sosok ini yang sering masuk dalam mimpi Misel ketika masih hidup bersama ayahnya , sebelum bepindah ke rumah eyang. Menurut sang eyang, sosok ular ini yang diutus untuk mengambil nyawanya sebagai tumbal dengan cara membuat Misel celaka.
Tetapi percobaan yang dilakukan selalu gagal karena sang eyang lah yang mencegah dan melawan dari kejauhan. Kesaksian misel sendiri sang eyang memang mempunyai kekuatan lebih, itupun dia baru tahu ketika hidup bersama eyangnya.
Eyangnya sering menyalakan dupa di setiap sudut rumah, kadang juga menyendiri dikamar saat malam- malam tertentu, bahkan Misel sering disuruh mandi air dari dalam bak besar dibelakang rumah.
Misel sempat menghubungan dengan apa yang dikatakan eyangnya, dia bertanya kenapa dia masih bisa seperti ini sedangkan sang eyang berkata bahwa melawan sosok yang akan mengambil raganya. Dan yang dipertanyakan adalah kenapa eyangnya tidak pernah memberitahu tentang semua ini.
Eyangnya menjelaskan alasan dia tidak pernah memberitahu karena takut akan terjadi perpecahan diantara keluarganya. Dan eyangnya juga berkelak Misel pasti tidak percaya dan akan membuatnya khawatir apabila dia mengetahuinya dari awal.
Dengan gamblangnya, sang eyang menjelaskan di suatu hari ketika belum lama Misel tinggal di rumah eyang. Rumahnya pernah disatroni oleh beberapa makhluk kiriman dari ayahnya, eyangnya yang melawannya tidak mampu karena kekuatan yang besar.
Itulah maksud dari eyangnya sangat menjaga dengan baik seorang Misel, karena sang eyang sudah tidak mampu menjaganya secara ghaib akhirnya melakukan pencegahan sesuai kemampuannya. Sang eyang juga mewanti-wanti dengan dua adiknya takut menjadi korban selanjutnya.
Misel tidak lagsung percaya dengan perkataan eyangnya. Bahkan tidak tahu kenapa kesedihan tidak menyelimuti hatinya, hanya kebingungan tentang mana yang benar mana yang salah.
“Bingung juga mas aku harus cerita sama siapa lagi, masak ya sama adekku gak mungkin jugaa .. apalagi sama temenku sekolahku gak mungkin juga. Yaudah cuma ibu yang bisa ku ceritain“
Suatu malam ketika ibunya selesai memasak, Misel memberanikan diri menceritakan apa yang ia dengar kepada ibunya. Misel bercerita dengan hati hati karena takut akan membuat ibunya sakit hati.
Disaat Misel bercerita soal hubungan pesugihan dengan para gerombolan berpakaian hitam, Ibunya meneteskan air mata dan memeluk Misel dengan erat.
“pas aku cerita soal pesugihan itu, ibuku langsung meluk sambil nangis.. nah disitu aku mikir kalo emang bener ayahku kek gitu dan aku jadi tumbalnya... dah keliatan banget deh pokoknya waktu itu “
Tangisan semakin pecah namun Misel mencoba melepaskan pelukan ibunya dan mencoba menghentikan tangisan ibunya untuk menjelaskan semuanya. Dengan sedikit paksaan dan kemarahan Misel, akhirnya sang ibu menceritakan segalanya yang ibunya tahu.
Benar saja, Ibunya sudah mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan ayahnya. Semua terbuka semenjak berpindah ke utara jogja. Sang ibu pernah diajak oleh ayahnya pergi ke sebuah hutan tepatnya dibawah kaki Gunung.
Pertama kali ibunya mengira akan diajak ke rumah saudara yang arahnya sama dengan arah malam itu. Ditengah jalan, ayahnya malah bertemu dengan gerombolan temannya yang sering memakai pakaian serba hitam. Disitu ibunya bingung sebenarnya dirinya akan dibawa kemana.
Sampailah di sebuah hutan, dan sang ibu diajak berjalan kaki masuk ke dalam hutan bersama para gerombolan itu. Tibalah di sebuah gubuk yang tak jauh dari situ terdapat sebuah gua.
Dengan mata kepalanya sendiri, ibunya melihat ayah dan para gerombolan itu melakukan ritual memutari sebuah benda yang berada di tengah” mereka.
Ritual yang mereka lakukan dengan membaca sesuatu secara bersama –sama, ibunya menunggu sekitar 1 jam dan setelah selesai melakukan ritual ayahnya membawa sebuah bungkusan dan dibawanya pulang.
Diperjalanan pulang, sang ibu sempat bertanya apa yang sebenarnya dilakukan di tengah hutan dan apa isi dari bungkusan yang dibawanya. Bukannya dijawab, sang ayah malah marah dengan apa yang ditanyakan kepadanya.
Dengan penuh amarah, sang ayah mengelak yang dilakukannya hanyalah ritual untuk keselamatan dia dan keluarganya. Dan ketika ibunya ingin mengambil bungkusan itu, tiba tiba sang ayah langsung mengambil bungkusan itu dari tangan ibunya.
Tak hilang akal, ibunya mencoba mengambil bungkusan itu ketika ayahnya tertidur pulas. Begitu kagetnya di dalam bungkusan terdapat sebuah bungkusan kain putih panjang dan beberapa bunga di sekitarnya.
Ibunya yang terkejut dengan refleknya membuang bungkusan itu dan segera pergi meninggalkan bungkusan yang sempat tercecer di lantai.
Pagi harinya, sang ayah yang mengetahui bungkusan berserakan langsung mencari ibunya dan tak segan menampar bahkan memukulnya. Ibunya sempat meminta ampun tetapi tidak digubris oleh sang ayah.
Ibunya sangat terpukul dengan kejadian itu, karena selama mereka menikah tidak pernah sekalipun sang ayah berbuat sampe segitunya. Semarah marahnya mungkin hanya sekedar membanting benda" di sekitarnya.
Sang ibu yang bisa dibilang kepo, selalu mencoba bertanya kepada sang ayah tentang bungkusan yang sangat dijaganya, tetapi pasti terjadi perkelahian diantara keduanya.
Hingga di suatu malam, sang ayah yang pergi bersama teman- temannya dan kemungkinan menuju tempat ritual itu lagi.
Ibunya mencuri kesempatan dengan mencoba mendatangkan ahli spiritual untuk langsung mengecek rumahnya dan menjawab apa sebenarnya dibalik semua ini.
Ahli spiritual itu menjelaskan bahwa apa yang ada dibungkusan kain adalah sebuah alat untuk ritual pesugihan. Dan alat ini lah sebagai penarik harta, tetapi hanya bisa dipakai pemiliknya langsung.
Dia menjelaskan pula akan ada satu korban dari salah satu anggota keluarga, yaitu anak pertamanya yang bernama Misel.
Sang ibu hanya terdiam dan terpukul dengan apa yang didengarnyaa. Sempat tak bisa berkata kata apa" lagi, namun ibunya tak patah arang. Dia mencari sudut pandang lain dan berharap itu semua tidak benar.
Namun, ketika dia bertemu 3 orang yang berbeda jawaba ke 3 orang itu sama persis dengan orang yang pertama kali ia datangkan ke rumah.
Bahkan salah satu dari mereka mengatakan tumbal tidak bisa dihentikan karena sudah ada perjanjian apalagi apa yang diinginkan ayahnya sudah diberikan semuanya. Intinya tinggal menunggu waktu saja
Ibunya terus berusaha untuk melindungi anaknya bagaimanpun caranya. Tak tanggung tanggung, ia kembali mencari ahli spiritual di beberapa penjuru, tapi apa daya kebanyakan dari mereka menyerah ketika mencoba menerawang ataupun melawan kekuatan yang ada didalam diri ayahnya.
"kata ibu sih kebanyakan dah nyerah dulu pas ibu cerita detailnya.. yang didatengin ibu malah kebanyakan nyaranin ke orang lain.. ada juga yang nyoba tapi katanya ada yang sampe muntah darah"
Ibunya sangat takut, sudah tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa berdo'a sepanjang waktu. Sempat terbenak dalam pikiran ibunya untuk memberitahu Misel dan eyangnya. Namun ibunya takut akan menganggap apa yang dikatakan hanya omong kosong belaka.
Bahkan ibunya takut bertemu sang ayah dan selalu mengurung diri dikamar. Berani keluar hanya ketika sang ayah pergi keluar rumah.
Disaat ibunya menguatkan mental dan keberaniannya untuk membuka semuanyaa, namun sudah terlambat ketika ibunya mendapat kabar Misel mengalami kecelakaan dahsyat.
Sang ibu yang mendengar kabar itu bergegas meninggalkan ayahnya yang di malam sebelum Misel kecelakaan, dari balik jendela kamar ibunya melihat sang Ayah pergi dengan membawa bungkusan kain itu.
Misel sempat tak bisa berkata apa" mendengar langsung kesaksian ibunya. Air matanya pecah tanpa henti bahkan membuatnya hampir tak sadarkan diri.
" habis denger itu.. langsung mak deg mas.. aku udah gak bisa ngomong cuma bisa nangis doang.. kan aku juga sempet curiga sama ibuku sebelumnya.. dah gak bisa jelasin lagi"
Begitulah kalimat yang keluar dari Misel dan kembali mengusap air matanya dan coba ditenangkan oleh kawanku kala itu.
Setelah Misel mendengar cerita dari eyang dan ibunya. Walaupun ada kesedihan bagaimana sang ayah sangat tega mengorbankan dirinya hanya karena harta, namun Misel masih bisa bersyukur karena berkat kuasaNya masih memberi kesempatan untuk hidup.
Tetapi Misel berkata seperti ada dendam dan tidak pernah mengharapkan bertemu ayahnya lagi. Dia juga masih takut tumbal ini masih ada dan yang selanjutnya menimpa kedua adiknya.
"kalo dendam sih ada mas, aku jelasinnya gak tau itu dendam apa gimana, ya maaf yaa mas.. aku dah gak pengen ayahku hidup lagi.. aku juga sempet mikir buat mau ngebunuh ayahku, tapi aku mikir lagi nanti aku malah lebih jahat lagi kalo sampe itu kejadian"
Cerita tentang ayah Misel cepat tersebar ke telinga seluruh kerabatnya hingga terdengar kedua adiknya. Misel mengira akan dikuncilkan ketika mendengar sang ayah melakukan seperti itu, namun sebaliknya.
Seluruh kerabatnya mendukung Misel dan ingin membantunya. Bahkan fakta fakta yang selama ini tersimpan terbuka dengan sendirinya. Ternyata sebelum ayahnya melakukan itu sempat mengajak adiknya atau bisa dibilang om dari Misel untuk ikut bersamanya.
Namun omnya tidak mau dan menganggap itu jalan yang salah, bahkan ia sempat memberi nasihat agar tidak melakukanya dan ternyata dia tidak tahu ayah Misel menggeluti hal itu sampai terjadi kejadian ini.
Seluruh kerabatnya membantu Misel untuk menemukan ahli yang benar benar ahli untuk menghilangkan kutukan itu dan membantu ayahnya sadar.
maaf gaes ketiduran :)
Dan waktunya tiba, Misel dan kerabatnya berhasil menemukan orang yang bisa membantu. Entah kebetulan atau bagaimana, orang ini dulunya juga sempat ikut dalam lingkaran ayahnya. Sebuah perkumpulan yang memang bertujuan untuk mencari harta dengan bantuan ghaib.
(nama dari perkumpulan tidak kita sebutkan demi kemuslahatan bersama)
Orang ini sempat terjerumus, namun mendapat berkah yang membuatnya bisa keluar dari lingkaran itu.
Namun kembali lagi, dia hanya bisa membantu sebisanya dan tidak benar" menyembuhkan ayahnya. Karena menurut dia, sukma dari ayahnya sudah tidak terkontrol dan bisa saja sudah dikuasai oleh makhluk lain.
Suatu malam, orang ini mengadakan doa bersama dan melakukan sebuah ritual,saat itu ia dibantu muridnya yang berjumlah 7 orang dan eyang Misel juga ikut melakukan ritual tersebut.
Tujuan dari ritual ini adalah menyadarkan ayahnya dan mencegah agar makhluk ini tidak bisa menguasai raga ayahnya.
" pas itu rame banget mas, aku lupa tempatnya dimana. Tapi aku keluarga sama saudara"ku dibantu si bapak doa bersama mas, rame banget kok waktu itu"
Aku pun bertanya kepada Misel dimana posisi ayahnya ketika mereka melakukan doa bersama. Misel menjawab ketika mereka melakukan doa bersama ayahnya masih ada dirumah rantaunya dan memang belum pulang pada saat itu.
Ritual itu rutin dilakukan hingga di suatu pagi terdengar kabar bahwa ayahnya datang menemui salah seorang kerabatnya. Ayahnya datang dengan penuh emosi dan bertanya dimana keberadaan keluarganya saat itu.
Seluruh kerabatnya ia satroni, bahkan rumah eyang juga menjadi sasaran ayahnya. Tetapi Misel dan keluarganya sudah bersiap apabila hal ini terjadi. Mereka memilih mengontrak rumah yang dimana ayahnya tidak tahu keberadaannya secara pasti.
Ayahnya yang juga sangat gigih mencari keberadaan istri dan anaknya. Menemukan rumah kontrakan yang pada saat itu hanya ada Ibu dan dua adiknya.
Ibunya yang melihat sosok sang ayah langsung menutup pintu dan mengunci dengan rapat agar ayahnya tidak bisa masuk ke rumah. Sempat terjadi perdebatan bahkan teriakan ayahnya terdengar tetangga rumah.
Kerabatnya yang tak lain adalah Om Misel mendapat telfon berdiring dari sang ibu dan mengatakan ayahnya sedang berada dirumah dan juga membawa sesuatu ditangannya.
Omnya bergegas menggeber motor menuju rumah kontrakan dan melihat Ayah Misel yang menggedor" pintu dengan membawa sebilah bambu runcing panjang di tangannya.
" Kata omku pas dia dateng udah bawa bambu mas, akhirnya omku juga ambil balok kayu.. gak pikir panjang langsung kelahi disitu, tapi gak lama sih mas soalnya tetangga ada yang misahin juga"
Menurut Misel, Omnya sudah dipuncak emosi bahkan tidak bisa terkontrol lagi saat itu. Setelah di lerai, ayahnya langsung pergi entah kemana dan sempat mengucapkan sebuah kalimat
" Awasss sesuk mati kabeh !"
Semua keluarganya berkoordinasi dan sempat meminta petunjuk si ahli spiritual agar cepat menyelesaikan semuanya.
Akhirnya diputuskan untuk adanya perang ghaib di antara perguruan ahli spiritual dengan makhluk yang ada dibalik ayahnya. Dan perang itu disaksikan oleh seluruh keluarga dan kerabat Misel.
"itu aku lihat sendiri mas, aku liat sosok ular yang selama ini di mimpi ku itu mengelilingi tempat kita.. aku juga liat kayak beberapa makhluk badan manusia tapi kepala hewan dan itu besar besar mas.. pokoknyaa rame banget.. ibuku aja sampe muntah mas kena energinya "
Eyangnya yang sudah mengetahui akan kemampuan Misel memberikan sebuah benda yang berguna untuk keselamatan dirinya, apalagi makhluk yang akan dilawan dulunya mengincar Misel untuk dijadikan tumbal.
Misel bercerita suasana yang dirasakan saat itu sangatlah panas bahkan membuat telinga dan tengkuknya berat seperti tertekan sesuatu.
Sempat terdengar beberapa kali lemparan benda di atas rumah, beberapa kali jendela bergetar dan pantulan cahaya merah dari arah luar beberapa kali.
"bapaknya sempet kelempar mas pas narik sesuatu dari luar, hbs itu anak buahnya juga kelempar.. tapi pas eyang ikut ke lingkaran udah kayak biasa aja dan udah pada diem, merem sama posisi sila "
Ketika Misel melihat orang" termasuk eyangnya yang sedang melawan itu cukup tersentuh hatinya. Misel merasa masih ada yang mau membantunya walaupun dia bukan siapa", bahkan waktu itu Misel berfikir imbalan apa yang pantas diberikan kepada orang" yang membantunya.
"mereka bertaruh nyawa mas, aku bingung kenapa kok mereka mau demi aku" begitulah yang terfikir dibenaknya waktu itu.
Perang ghaib itu berlangsung beberapa jam dan berakhir ketika eyangnya tersungkur sambil meremas bagian perutnya. Seketika semua membuka mata dan membawa eyangnya di sebuah tikar terpisah dengan yang lain.
"aku kaget mas liat eyang.. pas aku deketin eyang cuma bilang " Alhamdulillah, semoga ada efeknya ya le".. tapi aku masih liat yang lain semedi.. bingung sebenarnya udah selesai belum"
Tak lama berselang, salah satu ketua dari perang ghaib itu membuka mata dan langsung menghisap rokok sembari meminum segelas kopi hitam yang ada di hadapannya.
Suasana hening dan tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya. Misel dan yang lain saling menatap kebingungan dan tidak ada yang berani bertanyaa.
Tiba tiba dia memanjatkan do'a ke sebuah botol berisi air putih dan memberikan kepada Misel.
"Ini buat kamu,ibumu, sama 2 adekmu yaa, itu buat mandi pagi sama sore.. untuk 2 bulan ya"
Misel bertanya apa kegunaan air dan bagaimana hasil dari perang itu. Dijelaskan bahwa air itu berguna untuk pagar keluarganya agar sang ayah takut melihat mereka terutama Misel dan bisa menjadi benteng ghaib dari ayahnya apabila masih ingin melakukannya.
Dan hasil perangnya bisa dikatakan berhasil bisa tidak. Dijelaskan bahwa makhluk yang bersekutu dengan ayahnya sangat banyak karena ayahnya memiliki beberapa ilmu ajian.
Beberapa makhluk yang ada sudah dilawan dan tidak akan kembali, namun ada satu makhluk yang sekarang 90% menguasai ayahnya dan tinggal menunggu waktu menuju 100%. Makhluk itu adalah ular yang dulunya masuk ke dalam mimpi Misel.
Misel bertanya kenapa ular itu bisa menguasai ayahnya. Usut punya usut, ular itu menagih janji tumbal yang dijanjikan ayahnya. Tumbal itu adalah Misel, yang kebetulan ketika sang ayah memulai semua itu Misel adalah anak satu"nya.
Namun Misel gagal menjadi tumbal karena dia bisa selamat dari kecelakaan dahsyat itu. Maka dari itu, sang ayah harus mencari korban lain agar dia tidak mengorbankan dirinya sendiri. Otomatis tinggal 2 adeknya sebelum makhluk itu 100% menguasainya.
" aku langsung liat 2 adekku mas, soalnya mereka juga denger apa yang dibilang bapaknya.. tapi adekku yang nomor satu malah bilang kalo dia dah siap ngelawan kalo emang bapaknya mau ngincer dia"
Saran dari ketua perang mengharuskan Misel, ibu, dan kedua adiknya untuk berpindah tempat yang jauh dari jangkauan sang ayah.
Namun karena Misel dan kedua adeknya yang masih bersekolah, diputuskan mereka tinggal di rumah saudara yang pada saat itu baru saja membuat rumah. Mereka tinggal disitu dengan pertimbangan sang ayah benar- tidak mengetahui tempat itu.
Ternyata itu salah, berjalannya waktu setelah Misel dan keluarga kecilnya hidup tanpa seorang ayah. Misel yang pada saat itu sedang berkuliah, mendapat kabar bahwa sang ayah kembali dan menempati rumahnya terdahulu.
Sang ayah ternyata sudah beberapa bulan tinggal disana, namun menurut penuturan warga sang ayah jarang keluar rumah. Bahkan warga sang ayah sudah pergi lagi karena rumah yang sudah tidak terawat.
Bukan rasa takut yang muncul, namun di dalam benak Misel ingin betemu dan ingin langsung menatap sang ayah.
" aku gak takut mas.. tapi pengen aja liat ayah walaupun itu gak tau yang terakhir atau bukan.. tapi sempet dilarang sama eyang sama ibu juga"
Terjadi perdebatan hingga diputuskan salah satu kerabatnya yang menemui sang ayah seorang diri. Sesampainya disana, bukannya keributan yang ada namun malah kerabatnya terheran-heran ketika melihat rumah yang sangat tidak terurus.
Banyak sampah berceceran dan banyak sarang laba" yang menempel di dinding rumah.
Sempat mengetuk rumah namun tidak ada jawaban sama sekali.
Setelah mencoba berkeliling rumah, betapa kagetnya melihat sang ayah yang sedang duduk disebuah meja di ruang tamu dengan tatapan kosong.
Kerabatnya sempat memanggil terus menerus namun sang ayah tidak pernah menggubris. Karena khawatir, sang kerabat menelpon Misel dan yang lain untuk datang menemui sang ayah.
Mereka berbondong- bondong datang dan sudah bersiap dengan apa yang akan terjadi nantinya.

" kita udah siap mas, om ku aja udah bawa golok siapa tau ayah tiba" ngamuk kayak dulu"
Setibanya disana, Misel masih dilarang oleh keluarganya untuk mendekat. Dan yang mendekat pertama kali adalah eyang, ibu, dan kedua adiknya.
Ibunya yang memanggil nama sang ayah tidak digubris sama sekali, ingin memaksa masuk namun seluruh pintu terkunci rapat. Misel yang melihat dari kejauhan teringat eyangnya masih membawa kunci karena dulu eyang yang selalu mengurus rumah ketika Misel tinggal dirumah eyangnya.
Sang eyang yang teringat perkataan Misel mencoba mencari kunci yang selalu ia tinggalkan diventilasi rumah.
Terbukalah pintu rumah dan betapa kagetnya sang ibu melihat ayahnya yang berpakain lusuh tak terawat dengan badan yang tak segagah dulu, selangkah demi langkah ibunya mencoba mendekat dan memegang pundak ayahnya.
Ibunya mencoba terus memanggil" nama ayahnya namun sang ayah tak bergeming sama sekali.
" ayah cuma diem aja mas, tapi aku liat dari jauh ular itu ngelilit rumah... eyang juga bilang kayaknya kalo itu udah bukan ayah"
Misel mencoba berfikir dan membenarkan perkataan ketua perang dahulu bahwa ayahnya benar-benar dikuasai oleh makhluk ghaib yang bersekutu dengannya.
Ibunya seketika duduk terdiam sambil menatap keadaan sang ayah, tak lama tangisan itu pecah seketika. Kedua adiknya mencoba memeluk dan menenangkan ibunya.
Misel yang sudah tak tahan mencoba mendekat dan beberapa langkah sebelum ia melihat sang ayah, tiba tiba ayahnya bergeming dari posisinya.
" dia liat aku kayak liat setan mas,.. dia juga ngusir aku kayak takut lah, ayahku juga nangis pas aku mau deketin"
Sang eyang segera menahan Misel karena takut ada reaksi lain ketika Misel benar ada didekat sang ayah.
Misel menolak dan ingin mencoba berbicara dengan ayahnya.
"Kenapa sih yah kok kek gini ? ayah kok tega sama Misel" begitulah perkataan Misel ketika ia benar benar berhadapan dengan ayahnya yang masih dan bergetar penuh ketakutan menatap Misel.
"udah gak bisa sedih lagi mas, nangis juga udah gak bisa.. dijalan aja aku sempet pengen ngebunuh ayah.. tapi pas aku liat ibu nangis kayak gitu niatanku hilang mas"
Setelah pertemuan itu, ibunya mengingkan sang ayah untuk dibawa pulang karena berhubung keadaan sekarang yang memprihatinkan. Keputusan sang ibu ditolak mentah" oleh Misel karena di dalam hatinya masih ada kebencian yang tertanam.
Terjadi talik ulur diantara keluarganya, namun kerabat dan eyangnya juga tidak setuju apabila sang ayah dibawa pulang karena ditakutkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Apalagi bisa dikatakan didalam tubuhnya bukanlah sosok sang ayah sebenarnya.
Kemudian eyangnya menelpon ketua perang ghaib yang sempat melawan makhluk yang bersekutu dengan sang ayah. Meminta solusi bagaimana baiknya dan semua bisa aman.
Diberilah saran bahwa sang ayah dibawa ke rumah ketua perang untuk dilakukan terapi menghilangkan sosok ular itu walaupun kemungkinannya sangatlah kecil.
Saran itu setujui oleh semua keluarga termasuk sang ibu. Dijemputlah sang ayah oleh ketua perang dengan para muridnya berjumlah 8 orang.
Ketika melakukan penjemputan, mereka mencoba menyisir rumah dan ditemukan beberapa uang di dalam bungkusan putih yang dulu sempat dipertanyakan oleh sang ibu.
Ditemukan juga beberapa keris, dupa dan berbagai macam alat. Dan paling mengagetkan ditemukan secarik kertas dan tertera nama misel lengkap dengan tanggal lahirnya.
Sempat ada perlawanan dari sang ayah bahkan sempat memukul salah satu orang hingga tersungkur. Namun karena kalah jumlah sang ayah tidak bisa berkutik, bahkan kaki dan tangannya diikat dengan tambang agar tidak bisa melawan lagi.
" kalo sekarang katanya ayah masih diterapi mas, tapi dibuatin ruangan sendiri.. cuma ibu yang sering nengokin ayah.. ya walaupun bapak" itu sering bilang kalo sebenarnya udah gak bisa dan cuma nunggu waktu, tapi aku tau alasan ibu masih mau kesana "
Setelah sang ayah dikarantina, memang di saat tertentu terutama di malam dimana ia melakukan "lembur", ia sering mengamuk dan kadang menyiksa dirinya sendiri.
Misel sendiri sudah tidak mau berurusan dengan ayahnya dan lebih memilih menjalani kehidupannya walaupun tubuhnya tidak sesempurna seperti dahulu.
Misel masih tak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya. Misel yang dulunya periang kini lebih banyak diam dan mengurung diri. Namun keluargalah terutama kedua adiknya yang selalu memberi motivasi ketika ia sedang berada di titik terendah.
Rasa benci, dendam, bahkan rasa ingin membalas masih Misel rasakan hingga saat ini.
" aku sempet pengen bunuh diri mas, untung aku sadar kalo dulu aku tu dikasih kesempatan hidup dan itu jangan sampe aku sia"in "
Karena itulah sekarang Misel rutin berkunjung ke eyangnya untuk menyejukkan hati dan pikirannya dengan mengasah kemampuan ghaib yang ia dapat setelah kecelakaam dahsyat.
Begitu pula dengan adiknya nomor satu yang ikut mengasah kemampuan dengan alasan apabila terjadi lagi dilain waktu dia bisa mengetahuinya lebih awal :)
Ketika aku dan Misel tiba dipenghujung obrolan, aku sempat bertanya bagaimana dengan gerombolan pakaian serba hitam itu ?
Misel menjawab para gerombolan itu pernah mendatangi rumah ketua perang yang berpura pura berkunjung mencari obat, mungkin ingin membawa sang ayah. Namun sebelum itu terjadi, para gerombolan itu diusir bahkan sempat akan terjadi perkelahian.
Sempat ada juga serangan ghaib yang meyerang eyang dan itu disinyalir sumbernya dari para gerombolan itu namun bisa dilawan eyangnya.
Sampai sekarang serangan" itu masih terjadi walaupun intensitasnya tidak seperti dahulu.
Begitulah cerita dari Misel, wanita tangguh yang bisa menghadapi dan kuat dengan apa yang ia alami. Ketika tim kami mengulik cerita dari Misel, beberapa dari kami sempat menangis karena terheran" dan tak percaya dengan apa yang kami dengar.
Tak hanya Misel, kami juga menemui semua yang menjadi saksi pesugihan sang ayah. Dari ibu, eyang, dan para kerabat Misel lainnya. Dan ketika cerita ini sudah menjadi bacaan khalayak umum, segala sesuatunya sudah disetujui oleh orang" yang terlibat didalamnya.
Mohon maaf bila ada salah dalam penulisan, tanda baca ataupun kata" yang kurang berkenan. Kami hanya ingin menjadikan ini sebagai pembelajaran untuk kita semua.

Tunggu thread kami selanjutnya !
Terima kasih atensinya 🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with metafisikah

metafisikah Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ukmpengamatan

Dec 26, 2022
--"MEREKA" yang ikut berjaga malam--
a thread

"Menelisik Kisah Horror Security Kampus Yogyakarta"

@cerita_setann @bacahorror_id @IDN_Horor Image
Sudah lama tidak menyapa dengan cerita horror, beberapa minggu yang lalu kami sempat mengunjungi beberapa kampus dan menyapa security yang ada disana.
Cukup sulit menanyakan soal kejadian horror karena banyak yang skeptis soal kehorroran kampus. Namun ketika menelisik lebih jauh, kami bertemu dengan 5 orang security kampus yang mau membagikan cerita mereka ketika jaga malam di tempat mereka bekerja.
Read 138 tweets
Mar 23, 2022
LEGENDA TARUNA MERAH
_ a thread_

sebuah legenda dari institusi negara
@bacahorror #bacahorror
Kisah mistis memang selalu ada di sekitar kita, entah itu di jalan, disekolah, rumah sakit, atau rumah kita. Dari segala kisah yang ada, ada yang menarik dari sebuah cerita dari institusi militer Indonesia.
Institusi yang telah berdiri sejak tahun 1945 di bawah perintah Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat ini pastinya memiliki banyak kisah apalagi usianya yang sama dengan usia Indonesia.
Read 40 tweets
Feb 16, 2022
Misteri Pesugihan dan Sosok Terpancung Tiga di Makam Imogiri, Yogyakarta
-- a thread --

@bacahorror #bacahorror
@cerita_setann sumber : kaskus.co.id
Makam raja-raja Imogiri yang terletak di Jogja atau yang biasa disebut Pasareyan Imogiri merupakan salah satu makam angker di Jawa. Bahkan banyak orang menganggap angker tempat ini karena merupakan pemakaman raja-raja dari kesultanan Mataram yang menyimpan banyak misteri.
Kerajaan Mataram Islam terbagi menjadi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Karena terpecah inilah, makam juga terbagi menjadi dua, yakni barat dan timur.
Read 44 tweets
Dec 3, 2021
TAPAK TILAS
"Bank BHS Jogja"

@bacahorror #bacahorror Image
BHS berdiri pada tahun 1969 dengan nama PT Bank Dagang Surabaya. Kemudian tahun 1981 berubah nama menjadi BHS.
Setahun kemudian BHS bergabung dengan PT Bank Perdagangan Nasional Medan. Setelah itu, BHS merger kembali dengan PT Bank Tonsea yang berdiri tahun 1914, sebuah bank swasta tertua di Indonesia
Read 66 tweets
Oct 27, 2021
RIUH DALAM SUNYI
"Rumah Tak Bertuan"

Sebuah kontrakan seharusnya menjadi tempat yang nyaman,namun berbanding terbalik dengan apa yang dialami 5 orang mahasiswa yogyakarta. Bukan hanya gangguan, bahkan mereka tidak tahu siapa sang pemilik rumah.
a thread
#bacahorror @bacahorror Image
Cerita ini diambil dari salah seorang bernama ilham yang menceritakan kejadian dirumah kontrakan ketika dia kuliah dahulu. Rumah ini terletak di daerah Minomartani Sleman, tepatnya dekat dengan sebuah masjid besar disana.
Rumah itu ditempati 5 orang, yaitu Ilham, Galih, Assa, Dimas dan Bobby. Awalnya mereka tidak berencana untuk mengontrak bersama, namun saat itu Ilham bertemu salah satu seniornya dan menawarkan rumah yang besar dengan harga yang miring.
Read 142 tweets
Sep 14, 2021
8 ORANG TERSESAT DI BUMI PERKEMAHAN
"bertemu keluarga misterius"

-- a thread --

#bacahoror #bacahorror #threadhoror #threadhorror #bagihorror @bagihorror @bacahorror Image
Ini adalah dari kisah dari salah seorang sahabatku, sebuat saja Anis. Entah moment ataupun sebuah kebetulan semata. Aku sudah mengenalnya lebih dari 5 tahun lamanya, namun selama ini dia tidak pernah menceritakan hal ini.
Kisah dimana dia dan keenam temannya berserta seorang guru tersesat di sebuah bumi perkemahan yang cukup luas, tepatnya di lereng Gunung Lawu
Read 205 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(