SELAMATKAN "DUTA" ABAIKAN GENERASI MUDA
.
.
.
Kita dibuat bingung dan tak mengerti kenapa seorang warga di NTB mainan tiktok menghina Palestina ditangkap polisi dan seorang siswi di Bengkulu dikeluarkan dari sekolah atas hal yang sama.
.
.
.
Kita dibuat bingung dan tak mengerti kenapa seorang warga di NTB mainan tiktok menghina Palestina ditangkap polisi dan seorang siswi di Bengkulu dikeluarkan dari sekolah atas hal yang sama.
Benarkah mereka terkena tindakan karena telah menghina negara lain?
Menghina lambang negara kita sendiri, ada undang-undang yang mengaturnya. Apakah menghina negara lain juga diatur?
Trus siapa yang merasa dirugikan karena hinaan itu dan kemudian melaporkannya?
Menghina lambang negara kita sendiri, ada undang-undang yang mengaturnya. Apakah menghina negara lain juga diatur?
Trus siapa yang merasa dirugikan karena hinaan itu dan kemudian melaporkannya?
Bukankah penghinaan adalah delik aduan dan maka akan dilakukan penyelidikan oleh yang berwenang ketika sudah ada yang mengadukannya?
Sepertinya ini tentang tindakan yang dianggap dapat meresahkan. Pada poin ini, polisi memang punya penilaian subyektif.
Sepertinya ini tentang tindakan yang dianggap dapat meresahkan. Pada poin ini, polisi memang punya penilaian subyektif.
Atas warga di Lombok Barat yang diamankan, kita masih dapat menunggu proses. Ada penyelidikan dari aparat dan bila yang bersangkutan langsung diamankan kita harus berpraduga baik, demi keamanan yang bersangkutan itu sendiri.
Namun bagi siswi yang telah langsung dikeluarkan dari sekolah kita harus protes keras. Hukuman langsung sudah diberikan tanpa proses hukum yang layak. Lagi pula, tepatkah seorang anak yang terpeleset justru dikeluarkan? Bukan justru dididik?
Bukankah belum lama ini ada yang memaki petugas kepolisian dengan nama binatang dan namun bisa selesai dengan damai?
.
.
.
.
.
.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
