Tak jarang, mahasiswa saya pun berkeluh kesah terhadap beberapa dosen yang tak kunjung membalas pesan mereka dan akhirnya semuanya terasa “serbasalah”.
Maksudnya, kalau ditanya lagi, takutnya dosen yang bersangkutan “baper” (kesannya si mahasiswa tidak sabar), tetapi kalau “pasrah” saja, siapa yang tahu kapan beliau akan (atau mau) membalas?
Akhirnya, masalah menge-chat dosen ini menjadi sesuatu yang bersifat (bisa dibilang) “gambling”.
Saya sendiri tentu tidak selalu membalas semua pesan mahasiswa saya secara instan. Namun, saya berusaha balas secepat mungkin karena, dalam mindset saya, kalau mahasiswa saya menghubungi saya itu berarti mereka memang butuh saya.
Kadang-kadang, saya pun lupa membalas. Namun, saya tidak pernah marah kalau mahasiswa saya menghubungi lagi untuk mem-follow up pertanyaan yang belum terbalas.
Betul, ada yang namanya etika. Namun, saya melihat etika sering kali dijadikan “tameng” bagi si dosen untuk menunda-nunda membalas pesan mahasiswanya.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Seperti yang saya janjikan, silakan bergabung kalau tertarik. Kelas ini sepenuhnya gratis (sayang Zoom-nya tidak terpakai). Kapasitas tiap sesi 500 orang. Mulai Kamis, 6 Mei 2021.
Ada yang pernah berpikir begitu? Atau, misalnya, kenapa harus hip-hop? Kenapa bukan hop-hip? Atau kenapa zig-zag, bukan zag-zig? Atau ... tip-top, bukan top-tip? Ping-pong, bukan pong-ping? Chit-chat, bukan chat-chit?
Kadang, pertanyaan-pertanyaan semacam ini melintas secara tiba-tiba tengah malam, dan ya ... akhirnya saya enggak bisa tidur dan mencoba mencari tahu karena saya enggak suka dengan jawaban “terima saja, memang sudah dari sananya”.
Ternyata jawabannya memang berkaitan erat dengan linguistik.
Hal semacam ini memang merupakan bentuk reduplikasi dalam bahasa Inggris. Namun, sebagian besar orang memang tidak mempertanyakan ini, apalagi penutur jati bahasa Inggris itu sendiri.
Pagi! Mungkin di antara kalian ada yang bingung cara menuliskan daftar acuan, bagaimana menuliskan referensi ala APA, Chicago, MLA, dsb.? Sebetulnya, ada cara mudah “antiribet” di Microsoft Word. Silakan ikuti langkah-langkah berikut.
1. Klik tab References.
2. Klik ikon Citations.
3. Panel Citations terbuka.
4. Klik tombol + untuk menambahkan referensi.
5. Jendela Create Source muncul, di sini kita masukkan segala informasi yang ingin kita sisipkan ke dalam teks.
6. Pilih jenis referensi yang ingin digunakan: buku, artikel dalam jurnal, situs web, dsb.
7. Masukkan nama penulis, klik tombol Edit di samping kolom Author.
Mana yang disebut nama sekolah? SD 05 Sukamaju, misalnya. Itu NAMA sekolah, tetapi SD itu sendiri bukan nama. Karena itu kepanjangan-nya tidak ditulis dengan huruf kapital.
Apakah KTP itu nama kartu? Bukan, itu CUMA JENIS kartu. KTP hanyalah jenis dokumen penanda identitas berbentuk kartu. Karena itu, kartu tanda penduduk hanyalah JENIS kartu.