Thread by @logos_id

SEDANG BERLANGSUNG! Kita lagi ngobrolin filsafat keraguannya Descartes bareng Pdt. Jadi, lulusan S2 Filsafat dari Vrije Universiteit Belanda.

Ikutin diskusinya di !

Descartes lahir pada 31 Maret 1596 di Haye, Perancis dalam keluarga Katolik.

Ayah Descartes adalah pengacara dan jarang ada di rumah.

#LogosWebinar

Descartes mempelajari banyak sekali bidang ilmu, yaitu hukum, matematik, teknik, dan fisika.

Ia juga memikirkan bagaimana matematika dan fisika memiliki metode yang sama.

#LogosWebinar

Descartes meninggal pada 1 November 1650 karena pneumonia.

#LogosWebinar

Proyek filsafat Descartes adalah menemukan pengetahuan yang pasti, yaitu kepastian keberadaan Tuhan dan kekalan jiwa.

Jalan yang ditempuh oleh Descartes adalah "keraguan" atau "skeptisisme."

#LogosWebinar

Dengan keraguan itu, Descartes menolak pembuktian eksistensi Tuhan dan kekekalan jiwa dengan iman.

Descartes menggunakan rasio untuk membuktikan bahwa Tuhan ada dan bahwa jiwa bersifat kekal.

#LogosWebinar

Dengan rasio, Descartes menyadari bahwa banyak hal yang ia "ketahui" sejak lahir ternyata memiliki celah pembuktian sehingga bisa diragukan.

Untuk itu, Descartes membersihkan "pengetahuan" dengan memulai pencarian dari nol.

#LogosWebinar

Bagi Descartes, kita tidak boleh menyatakan suatu hal sebagai benar jika kita tidak pernah membuktikannya.

Kemudian, kita mesti melakukan analisis, yaitu memilah-milah persoalan hingga ke taraf terkecil.

#LogosWebinar

Skeptisisme bukan ide original dari Descartes. Ada beberapa nama yang terlebih dahulu bersikap skeptis, seperti Phyrro, Augustinus, Al-Ghazali, dan Michel de Montaigne.

#LogosWebinar

Skeptisisme yang dianut Phyrro bertujuan untuk mewujudkan kehidupan dan pikiran tanpa dogma.

Sedangkan skeptisisme ala Agustinus, dkk. bertujuan untuk menunjukkan batas dari pengetahuan sehingga ada wilayah bagi Iman.

#LogosWebinar

Descartes "melanjutkan" skeptisisme ala Agustinus, yaitu dengan tidak hanya menunjukkan batas dari pengetahuan dan mempostulatkan Tuhan, namun juga mengafirmasi keberadaan Tuhan dengan penalaran yang sahih.

#LogosWebinar

Terlepas dari keberagamannya dalam sejarah filsafat, skeptisisme dapat dipahami sebagai suatu tindak penundaan terhadap penilaian. Tujuannya adalah menolak dogma dan melakukan investigasi secara terus-menerus.

#LogosWebinar

Misalnya, A dinilai baik. Namun, pada satu konteks tertentu, A dinilai buruk.

Menghadapi hal itu, Skeptisisme memilih tidak menduduki posisi manapun.

#LogosWebinar

Terdapat satu kritik terhadap skeptisisme, yaitu bahwa asumsi utama skeptisisme, "segalanya relatif dan mesti diragukan" sendiri adalah suatu dogma.

#LogosWebinar

Agustinus, sekalipun juga menerima skeptisisme, mempertanyakan tendensi relativisme dalam skeptisisme, yaitu bahwa jika kebenaran tidak ada, maka untuk apa ada investigasi terhadap kebenaran? Sikap skeptis semacam ini dapat menolak keberadaan Tuhan.

#LogosWebinar

Apa yang diwarisi Descartes dari pemikiran Agustinus adalah bahwa skeptisisme mesti memiliki tujuan yang jelas.

Bagi Descartes, skeptisisme bertujuan menemukan pengetahuan yang pasti.

#LogosWebinar

Dalam filsafat Descartes, apa yang dapat disebut sebagai pengetahuan adalah "kepercayaan yang terbukti sebagai benar" atau "justified-true belief".

#LogosWebinar

Descartes menyatakan kita hanya boleh menyatakan suatu hal sebagai benar jika kita punya dasar.

Kemudian, dasar dari dasar adalah pengetahuan yang pasti.

#LogosWebinar

Jadi, bagi Descartes, filsafat bertujuan menemukan hukum paling dasar yang bersifat tetap dari realitas yang berubah-ubah.

#LogosWebinar

Dari Descartes, kita belajar bahwa kita tidak semestinya kita mudah percaya pada segala hal yang tampak (viral, dll.); Kita semestinya melakukan investigasi terlebih dahulu untuk menemukan kebenaran.

#LogosWebinar

Terima kasih kepada lebih dari 500 total penonton di Zoom maupun Youtube!

Siaran ulangnya dapat kalian saksikan melalui link di bawah ini ya! Selamat menikmati malam minggu, terutama yang jomblo 🙊