Istilah2 Sakral Yang Telah Dinodai & Dicuri Oleh Perompak Bertopeng Agama

Hizbut Tahrir Indonesia adlh ormas pemberontak bertopeng agama & pengasong khilafah memang sdh dibubarkan oleh pemerintah. Tetapi gerakan & ideologi mereka msh ada dan terus bergentayangan di sekitar kita.
Mereka lebih mengemas diri dengan simbol-simbol agama untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat. Inilah liciknya pemberontak dengan kedok agama untuk membuat keributan di Indonesia yang sudah aman dan damai, negeri nan indah yang diakui dunia internasional.
Keindahan tak melulu hanya melulu penampilan dan rupa yang cantik. Deretan huruf dan rangkaian kata juga merupakan jenis keindahan yang mampu menghadirkan ‘sense of beauty’ yang menyejukkan dan mampu menyihir pembacanya ke alam lain.
Kita mengenal para sastrawan dan penyair-penyair seperti Rumi, Hafidz, Gibran, dan banyak lagi sastrawan lainnya telah menghipnotis banyak orang di berbagai belahan dunia dengan rerangkai indah kata-katanya.
Dalam Islam pun, ada banyak sekali kata-kata yang indah, menyejukkan, dan memiliki makna yang sangat dalam.
Sebagai umat Islam, kita tentu akrab dengan kata-kata seperti ‘sunnah’, ‘rahmah’, ‘salaf’, ‘ikhlas’, ‘jihad’, ‘dakwah’, dan yang lainnya, yang sedari awal selalu kita asosiasikan dalam bentuknya yang indah, penuh berkah, menyejukkan, dan sakral.
Tapi dewasa ini, ironisnya kata-kata yang mestinya indah itu mengalami peyoratifisasi dengan kecepatan yang sangat patut ditangisi.
Peyoratif adlh penyempitan & penurunan nilai makna sebuah kata. Yg dulunya kita persepsi dlm nilai2 yg baik & positif, skrg dirasakan kurang baik drpd semula. Kata2 yg saya sebutkan di atas, adlh sedikit dari byk contoh kata yg mengalami proses peyoratifisasi yg sangat2 parah.
Dewasa ini, mau atau tidak mau kita harus akui, ada banyak sekali kata-kata yang maknanya semakin merosot jauh dari makna awalnya. Terutama dalam kamus Islam karena ulah sekelompok manusia-manusia dungu berwawasan pendek, cuma pakai kacamata kuda, dan arogannya tidak ketulungan.
Sekelompok hewan-hewan buas yang merampok istilah-istilah suci ini untuk memuaskan hasrat rendah kebinatangannya belaka. Beberapa istilah yang telah dinodai ini antara lain:
“Allahu Akbar!”

Awalnya kalimat ‘Allahu Akbar’ adlh kalimat agung untuk menunjukkan kerendahan dan kehambaan manusia pada Tuhannya. Tapi dewasa ini, konotasi kalimat ‘Allahu Akbar’ terjun bebas menjadi semacam password untuk membuang hati nurani dan akal sehat ke tempat sampah.
Karena ia seolah menjadi pembenar untuk menganiaya orang lain, melakukan kekerasan dan kerusakan, bahkan pembunuhan atas nama Tuhan.
“Kembali kepada al-Quran dan Sunnah”

Ini adalah kalimat indah yg telah dizalimi maknanya oleh para pembacot2 dekil intoleran. Seolah2 hanya mereka saja yg ingin mengikuti al-Qur’an & Sunnah. Seolah2 hanya mereka saja yg punya hak menafsirkan jalan al-Qur’an & Sunnah.
Padahal semua yang bersyahadat juga pasti mengikuti al-Qur’an dan Sunnah. Meski mungkin berbeda penafsiran, tetapi spiritnya sama, mengikuti al-Qur’an dan Sunnah.
“Jihad”

Jihad adlh kata2 yg sakral, memiliki makna yg dalam. Tetapi skrg ini, krn ulah para kaum takfiri yg tanpa adab & kehormatan mengkapling kata jihad hanya utk dirinya saat melakukan kezaliman & pemaksaan, bom & pembunuhan, kata jihad diasosiasikan dgn makna ‘jahat’.
Jangan heran jika banyak orang ‘alergi’ mendengar kata jihad didengung-dengungkan.
“Mujahidin”

Awalnya ia bermakna pejuang. Namun lagi-lagi karena ulah sekelompok cecunguk-cecunguk tak punya akhlak itu, ia kini lebih sering diplesetkan dengan istilah ‘Mujahilin’ (orang-orang yang dungu).
“Iman”

Secara leksikal, iman artinya aman, tenang, tentram, tak ada gangguan. Namun lagi-lagi, kata iman sekarang justru menjadi momok, karena ulah sekelompok orang barbar yang memaksakan orang untuk beriman menurut versi mereka.
Dan tentu saja, ‘iman’ telah menjadi bermakna ‘tidak aman’ gara-gara kedekilan mereka. terlebih bagi kelompok-kelompok minoritas yg sering jadi korban pemaksaan ‘iman’ ini.
“Salaf”

Salaf secara bahasa artinya adalah kelompok terdahulu. Dan yang dimaksud dengan kelompok terdahulu ini adalah para Tabi’in dan Tabi’in-tabi’in.
Sementara Syahid Syeikh al-Buthi, ulama Sunni terkemuka Suriah yg dibom oleh kelompok takfiri menyebutkan bahwa Salaf adalah periode atau zaman kedamaian, ketentraman, kesejukan, kesolehan, ahli ibadah, dan tanpa konflik.
(Saya sendiri lahir dan dibesarkan dalam lingkungan Salaf. Ayah saya adalah penjual kitab kuning yang menjadi langganan santri-santri pesantren Salaf di kampung. dan saya biasa menjadi kurir mengantarkan kitab kuning pesanan santri pada ayah saya.) Kata Syeikh Al-Buthi
Tetapi sekarang nama ‘salaf’ secara sepihak dibajak oleh orang2 yg keras dan menyukai kekerasan, garang, intoleran, suka memaksakan pendapatnya, dan lain sebagainya. Akibatnya kata ‘salaf’ sekarang cenderung diasosiasikan sebagai kata yg ‘seram’, galak, tanpa kompromi, dan jahat.
“ar-rahmah”

Awalnya arti ar-rahmah, adalah rahmat, berkah, kedamaian, ketentraman. Tetapi sekarang kata ar-rahmah tiba-tiba, karena diserobot oleh sebuah website ‘jorok’, asosiasi orang sekarang langsung mengaitkannya dengan ‘ammarah’ (kemarahan).
Apalagi mereka dengan tanpa malu mengobar-ngobarkan kebencian dan kemarahan-kemarahan tidak berdasar dengan media yang bernama ‘ar-rahmah’.
Lebih lucu lagi, media yg membawa nama ar-rahmah ini, pernah menulis artikel yg isinya menyatakan bahwa Islam bukan mengajarkan ‘rahmatan lil alamin’ tetapi segera dihapus krn takut membongkar kedoknya. Tetapi artikel itu kembali dipublish. Dan begitu juga web-web jorok lainnya…
Kesemua ini adalah beberapa dari banyak kata-kata indah dan sakral yg mengalami peyoratifisasi yg sangat patut ditangisi. Pada gilirannya, yg menjadi korban paling dirugikan adalah Islam itu sendiri.
Karena ulah para pembajak-pencoleng-perampok inilah, wajah Islam dinodai keagungan dan kesuciannya. Demi Allah, terkutuklah orang-orang buas dan tak tahu adab seperti mereka!
Unroll please!
@threadreaderapp

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with MA Nasikin

MA Nasikin Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Nasikin_MA

31 May
Nahdlatul Ulama Menegaskan Hubungan Pancasila Dengan Islam

Tidak mudah bagi ormas Islam untuk menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi. Namun tidak demikian dengan Nahdlatul Ulama.

#HariLahirPancasila
Sedari awal, organisasi yg didirikan oleh para kiai pesantren ini berupaya memperkuat substansi & praksis keagamaan dlm membangun bangsa & negara secara bersama-sama. Substansi yang terkandung dalam Pancasila telah sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang perlu diperjuangkan.
Pancasila dirancang sebagai ideologi pemersatu sehingga substansinya harus mampu mengakomodasi seluruh rakyat Indonesia yg terdiri dari berbagai macam suku, agama, etnik, dan lain-lain.
Substansi ini yg perlu digali
sehingga Pancasila dapat diterima sebagai asas.
Read 23 tweets
31 May
Nasionalisme itu bukti cinta dan syukur kita kepada Tuhan.
Bagaimana mungkin warga negara yang lahir di Indonesia, KTP pun jelas berpenduduk di wilayah yang berada di NKRI, serta mencari nafkah di Indonesia, namun ia tidak mau mengakui pilar-pilar kebangsaan Indonesia.
Ada yg tak mau mengakui Pancasila & UUD'45.
Ada yg tak mau hormat kpd sang saka merah putih.
Yg terkini ada yg tak mau ikut menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' yg dianggap bukan tradisi mereka, dan merasa bahwa itu hak mereka, krn menganggapnya itu mulut mereka sendiri.
Ironisnya, hal itu muncul dari tokoh-tokoh yg memiliki pengikut banyak, dan suaranya bisa mengandung unsur ajakan. Padahal yg namanya tokoh masyarakat dan tokoh agama seharusnya jauh lebih paham dan mengerti betapa pentingnya sebuah nasionalisme.
Read 9 tweets
31 May
Memberikan Suatu Sisa Untuk Mereka Yang Susah?

Dahulu...
Saat masih sekolah dasar (SD) setiap kali nenek selesai masak, beliau menyuruh saya mengantar makanan untuk minimal dua orang tetangga di kanan kiri rumah. Nenek tak pernah memberikan makanan sisa untuk tetangga.
Memang tidak setiap hari beliau memberi makanan, paling seminggu dua atau tiga kali. Setelah saya sekolah SMP, ibu bilang pada saya tentang kebiasaan nenek;
"Ingat ya Nak, kalau niat mau memberi makanan pada tetangga, beri yang baru kita masak, bukan yang sudah sisa dengan alasan dari pada dibuang. Tetangga yang hidupnya susah itu bukan tempat sampah!"
Read 17 tweets
30 May
Guru Ngajiku
Mungkin guru ngajiku seorang ustadz yang sederhana.
Tidak rupawan, tidak ahli ceramah, tidak bergaji.
Tidak punya gelar pendidikan.
Tidak dikenal banyak orang.
Tidak pernah tampil di TV, radio dan koran.
Penampilannya sering dianggap kampungan. Image
Di mata dunia, beliau tidak diperhitungkan.
Tapi jasa-jasa luar biasa dari guru ngajiku tidak bisa dinilai dengan apapun.

1. Jika iman adalah jalan keselamatan, ketenangan dan kebahagiaan dunia akhirat, guru ngajiku adalah orang yang menanamkannya padaku.
2. Jika isi otak, hati dan jiwa manusia lebih utama daripada isi perut manusia. Guru ngajiku adalah orang yang telah mengisi ilmu dan ruhiyah otak, hati dan jiwaku.
Read 7 tweets
30 May
KEMENANGAN SEMU...

Kalau ribut dengan pelanggan,
Walaupun kita menang,
Pelanggan tetap akan lari.

Kalau ribut dengan rekan sekerja,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim.
Kalau kita ribut dengan boss,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi masa depan di tempat itu.

Kalau kita ribut dengan keluarga,
Walaupun kita menang,
Hubungan kekeluargaan akan renggang.
Kalau kita ribut dengan guru,
Walaupun kita menang,
Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang.

Kalau ribut dengan kawan,
Walaupun kita menang,
Yang pasti kita akan berkurang jumlah kawan.
Read 5 tweets
30 May
RUMAH BERBAU BUNGA MELATI

Ketika Kas Masjid Dana Umat Hanya Sibuk Untuk Renovasi Masjid

Waktu Magrib yang menegangkan.
Orang-orang bergerak menuju rumah kosong setelah pencuri kotak amal lari ke dalam bangunan angker untuk bersembunyi.
Tidak ada azan magrib hari itu,
sebab seluruhnya pergi mengejar pencuri laknat yang lancang mencemari rumah suci dengan perbuatannya yang keji.

Pencuri sialan!

Dia harus ditangkap dan diadili!
Rombongan massa itu
saling sahut-menyahut, menumpahkan sumpah serapah, sesekali salah satu di antara
mereka meneriakkan takbir.

Mereka makin dekat.
Semerbak melati dibawa angin
dari arah rerimbunan pepohonan di halaman rumah angker.
Read 25 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(