Akal-akalan Firli Pakai Cap 'Taliban' & TWK untuk Pecat Pegawai KPK | Cak Harun salah satu target penyingkiran, dan jika ia dianggap gak nasionalis gw mo ketawa ngakak. tirto.id/akal-akalan-fi…
Penetrasi perwira di periode kedua Jokowi gw rasa harus jd perhatian byk kalangan. Karena akan memengaruhi Indonesia pasca 2024.
Sblm pembentukan kabinet gw pernah mengeluhkan soalnya banyaknya perwira yang diakomodasi ke seorang pejabat istana. Nalar dan tradisi perwira itu beda, gak cocok buat membangun Indonesia yang demokratis. Hanya bbrp yang bnr-bnr paham berdemokrasi. Umumnya tangan besi.
Menguatnya kelompok kanan muslim mgk membuat sejumlah kalangan cari sandaran dan mendukung para perwira ini. Dan ini menurutku pilihan yang sgt berisiko.
Perwira yang jd staf khusus Sandiaga (Menparekraf) ini salah satu contoh. Kalo dilacak lbh byk lagi, dan byk yang gak terkait pertahanan-keamanan. travel.detik.com/travel-news/d-…
Duh, hari libur mikir serius. Lagi pula 2024 kan gw berencana pensiun. Ngapain gw pikirin ya? #eh 😂

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with savic ali

savic ali Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @savicali

8 Jun
Pilih Qur'an ato Pancasila?

Ada yg galak kalo kita pilih Pancasila, karna agama yg utama. Tapi ada yg gak suka kalo kita pilih Qur'an, karna dianggap berpotensi radikal. Lalu ributlah kita.

Smntr sang pembuat pertanyaan yg mempertentangkan itu aman-aman aja dg kepentingannya.
Kelompok Islam politik & puritan selalu mempertentangkan Pancasila dg Qur'an, demokrasi dan agama. Lha kok skr aparat negara yg merasa berwawasan kebangsaan kok mempertentangkannya. Bikin masalah baru aja.
Bung Karno penemu Pancasila aja tdk mempertentangkannya. Ia bahkan punya konsep Nasakom. Tapi kom-nya udah gak mgkn.
Read 5 tweets
8 Jun
Di tengah byk org kupingnya tipis, pemidanaan penghinaan bs jd blur. Subyektif. Problematik lg kalo menghina lembaga dipidana.

Mundur kok gak uwis-uwis. Kecemplung kali ntar pakde...
Menghina tentu bukan hal baik. Tapi memenjarakan penghina lbh tdk baik lg.
Org menghina itu ada yg karena ekspresi kesombongan & merasa lbh powerful dan lbh ok dr yg dihina, tp menghina lembaga biasanya karena ekspresi kemarahan ato kekecewaan—yg justru mesti dicari penyebabnya.
Read 4 tweets
25 Aug 20
Wong-wong do pengen khilafah. Lha khilafah itu kesultanan, koyo kerajaan. Nek sultane mati yang gantiin anak, adik ato kerabat yang lain. Kekhilafahan umayah, abasiyah maupun ustmani ya gitu. Karena itu sistem yang lazim jaman itu. Kok mo dihidupin jaman skr?
Abad 9-10 Masehi misal, saat kekhilafahan Abbasiyah berkuasa, di Nusantara ada Wangsa Syailendra (Borobudur) hingga Sriwijaya dan Mataram Hindu ya sistem politiknya gak beda jauh: kerajaan/kesultanan. Beda agama aja. Raja/sultan tdk dipilih dan kalo meninggal yang gantiin turunan
Gak ada yg bisa disebut "sistem politik Islam" yang baku. Qur'an dan hadist tak membakukan itu. Yang ada perintah musyawarah dalam menyelesaikan persoalan dan tata hidup bersama, yang dipraktekkan khulafaur rasyidin tp gak dipraktekkan umayah abbasiyah maupun Turki ustmani.
Read 5 tweets
1 Oct 19
Perjuangan demokrasi dan kemanusiaan itu butuh nafas panjang. Jika kamu mudah apriori dan gak percaya ama orang sampe level gak mau komunikasi maka kamu baiknya pergi ke surga duluan aja. #eh #circlenote
Berkaca pengalaman sejarah negara-negara, demokrasi selalu naik-turun. Liat Mesir, India, Filipina, Thailand, Malaysia bahkan Amerika. Dan kita hanya mahluk-mahluk yg memainkan peran kecil dlm pergerakan sejarah. So jgn mudah patah ato apriori trhdp sejarah.
Polarisasi jelas sdh terjadi. Solidaritas in-group menguat sbg aksi/reaksi atas out-group. Ada byk perdebatan, makian, fitnahan dst. "I’ve been a victim of that, I’ve been a perpetrator of that," kata pemain bola Megan Rapinoe menggambarkan.
Read 5 tweets
21 Feb 19
Kalah byk tepatnya. Yg radikal (pro-kekerasan, ISIS, al-Qaeda) jg gak cukup renyah. Lbh apokaliptik dan meneror rasa takut org—dg neraka dst. Dan mrk (radikal) diuntungkan oleh yg banyaknya ustadz2 politis & ultrakonservatif yg menyemaikan bibit & pupuk.
Tapi media online bukan satu-satunya faktor. Faktor offline menurutku memainkan peran lbh besar dlm urusan radikalisme: eks-school agama, rohis, ustadz2 masjid tertutup, pengajian terbatas dst.

Kalo yg intoleran ato (sekedar) ultrakonservatif mgk faktor online peran lbh besar.
6 besar web keislaman:

1. NU Online
2. Portal-islam aka piyungan
3. Eramuslim
4. Rumaysho
5. Muslim[or]id
6. Almanhaj

List di atas cermin web islam. Moderat cuma satu (NU Online). Yg 5 ntoleran dan ultrakonservatif. Tp gak radikal (pro-kekerasan). Yg web2 radikal turun.
Read 13 tweets
13 Dec 18
Karna tdk pernah didoktrin sbg pemegang kunci surga, menyadari msh pembelajar, dan kerendahan hati dlm beragama. Tp ada jg sih yg kurang woles, meski dikit.
Semangat amar makmur nahi munkar berkobar di kalangan "the new muslim". Tapi tanpa ilmu, jadinya kayak pak ogah yg punya hasrat menilang org yg melanggar lalu lintas.
Warga negara yg baik hrs taat hukum. Muslim yg baik hrs taat aturan, jalanin perintah dan ninggalin larangan. Tp jika kamu bukan penegak hukum kamu gak boleh memaksa ato menghakimi warga. Yg kamu bs adalah berdakwah, mendidik—tanpa paksaan.
Read 8 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(