Aku sudah bikin protokol ke istri dan anak2ku. Seandainya aku meninggal, istri meninggal, atau keduanya meninggal sehingga anak2ku jadi yatim piatu.
Menyedihkan memang. Tapi harus dilakukan.
Menyedihkan memang. Tapi harus dilakukan.
Hal2 tsb antara lain:
1. Saling memberitahu PIN atm utk suami istri. Terbuka mengenai deposito, asuransi, saham, rumah, tanah, kepemilikan perusahaan, utang, piutang, dll
2. Skenario pengelolaan aset, pendidikan anak, dan bagaimana mencari nafkah pasca salah satu meninggal.
1. Saling memberitahu PIN atm utk suami istri. Terbuka mengenai deposito, asuransi, saham, rumah, tanah, kepemilikan perusahaan, utang, piutang, dll
2. Skenario pengelolaan aset, pendidikan anak, dan bagaimana mencari nafkah pasca salah satu meninggal.
Membuat draft surat hak waris dan diberikan ke 2 orang yg dipercayai selain pasangan. Dalam kasus saya, saya berikan ke adik dan kakak saya.
Skenario kalau saya mati, istri saya sudah tahu. Demikian sebaliknya.
Skenario kalau saya mati, istri saya sudah tahu. Demikian sebaliknya.
Seram? Ya iyalah. Mana ada yg siap meninggal dan ditinggalkan orang tersayang.
Aku lagi mikir2 kalau mati apa tidak sebaiknya seluruh organku didonorkan dan sisanya menjadi bahan riset/lab/fakultas kedokteran.
Dikubur sebagian saja. Jaga2 kalau ada yg kangen. #halah
Dikubur sebagian saja. Jaga2 kalau ada yg kangen. #halah
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
