Melawan misinformasi itu dg cara memberikan informasi seterang2nya, konsisten + empati (dlm keadaan krisis)
Seperti menghadapi gelap dengan cahaya..
Tp bedakan antara fakta yg salah/palsu (hoax) yg sengaja disebar, dengan pendapat/pemikiran yg punya cara pandang berbeda.
Seperti menghadapi gelap dengan cahaya..
Tp bedakan antara fakta yg salah/palsu (hoax) yg sengaja disebar, dengan pendapat/pemikiran yg punya cara pandang berbeda.
Menggunakan buzzer tdk akan membantu, apalagi jk pake pendekatan ala #HamaDemokraksi dalam membela sebuah kebijakan.
Yg dihasilkan justru resistensi, bahkan mgkn rasa jengah, atau bahkan jijik, terutama krn kecenderungan berkata kasar, menyerang personal dan menyebar hoax.
Yg dihasilkan justru resistensi, bahkan mgkn rasa jengah, atau bahkan jijik, terutama krn kecenderungan berkata kasar, menyerang personal dan menyebar hoax.
Bhkan sekalipun para buzzer yg bergerak tanpa dibayar (scr langsung), hal tsb tdk akan berdampak positif thd kebijakan yg dibela. Apalagi skrg masyarakat paham dan dg mudah mengelompokkan kredibilitas pihak2 yg bicara.
Dulu mgkn bs. Sekarang? Malah bs jd cemooh..
Dulu mgkn bs. Sekarang? Malah bs jd cemooh..
Smg belum terlambat untuk mengkoreksi strategi komunikasi agar kebijakan yg baik tersampaikan dg baik, dan sebaliknya, kebijakan yg buruk mendapat ruang kritik yg terbuka. Tnpa informasi sampah yg direkayasa para #HamaDemokraksi.
Dan yg trpenting membangun dialog..
Semoga..
Dan yg trpenting membangun dialog..
Semoga..
Ini berlaku utk pihak manapun yg masih berpikir menggunakan buzzer yg berperilaku #HamaDemokrasi sbg salah1 bagian strategi komunikasi.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
