Putriku menjawab dgn benar 85% soal2 past papers (tahun 2018) Matematika A Level sore ini...Turun dr 90% dr hari kemarin...
Dilanjut malam ini dgn putriku belajar ttg Cahaya fi Fisika A Level
Putriku ingin kuliah Matematika. Boleh tp dia harus tuntaskan "Gödel, Escher, Bach" (matematikawan, pelukis & pemusik) spy memahami matematika sbg keindahan bukan ttg manipulasi angka. Dia mau. Kubilang ke dia, @mnjp juga membacanya😊amazon.com/G%C3%B6del-Esc…
Puti sdg nyoba soal2 STEP 3 u/ seleksi Matematika @Cambridge_Uni. Dia pelajari setahun ini..Kata orang2, STEP adalah tes seleksi Matematika paling menantang di dunia. Ada 2 perempuan Indonesia yg kutahu pernah lolos ini: Tracey & Cindy en.m.wikipedia.org/wiki/Sixth_Ter…
Kenalin Cindy Anggraini yg lolos seleksi STEP 1, 2 & 3 sehingga berhasil kuliah di Matematika @Cambridge_Uni
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Debat soal masker antara politisi progresif dgn konservatif ini bukan sekadar SIKAP POLITIK (misal sbg protes elite Partai Republik pd elite Partai Demokrat yg berkuasa). Tp ini memang oal IDEOLOGIS: nilai2 masyarakat menanggapi sains! kompas.com/global/read/20…
Jadi problemnya lebih mendalam dr soal suka atau tidak suka pd pemerintah. Ada soal lebih mendalam. Dan itu adalah PR seluruh dunia (bayangin itu kejadian di AS lho, negara tempat peraih Nobel terbanyak di dunia & 8 dr 10 universitas top dunia!)
Juga ini bukan tentanh soal IQ warga negara. Ini tentang NILAI2 dalam masyarakat.
Namanya juga sedang revolusi industri & pandemi. Dulu-dulu juga begitu.
Tp pd akhirnya sains & ide2 progresif yg menang.
Jika tidak, manusia sudah lama punah!
Sejarah adalah filsafat tentang hal2 baik dan tidak baik (etika),
masuk akal dan tidak masuk akal (logika) serta indah dan tidak indah (estetika), yg kita pelajari dr tindakan2 orang banyak di masa lalu.... nasional.kompas.com/read/2021/07/2…
Sejarah (history) berbeda dgn kisah (his story atau her story) meskipun sama2 bersumber dr masa lalu.
Apa yg membedakannya?
Besaran & jangkauan dampak sosialnya.
Sensasinya sejarah ada pd esensinya.
Esensinya kisah ada pd sensasinya...
Sejarah bukan ttg kisah 1 individu manusia dalam jam tertentu di tempat tertentu saja.
Sejarah adalah tentang massa di masanya & tentang masa dengan massanya.
Sejarah adalah dialektika orang banyak dgn waktu di masa lampau
Sungguh dunia tak sesederhana layar wayang kulit...di mana hanya ada orang baik semua di 1 sisi (Pandawa) & orang jahat semua di sisi lain (Kurawa).
Lawanmu bukan berarti lawan dari kawanmu.... republika.co.id/share/qw6pve37…
Jangan kaget sih...kalau dalam 10 tahun ke depan Kabul, Kandahar & Mazar-i-Sharif jadi kota2 riset biotek & bisnis software...
Iya sih...kalau 1 negara didekati China jgn harap negara itu jd liberal. Itu bukan kepentingan China. Tp ia jd kenceng infrastruktur & teknologinya, bisa jadi. Di sini titik temu China dgn Taliban. Kepentingan China, Afghan gak jd basisnya separatis Uyghur
Sekali lagi kuingatkan: hal yg kita hadapi adalah persoalan eksistensial (hidup mati). Fokuslah menyelesaikan hal2 eksistensial & esensial (berguna).
Kurangi buat hal2 sensasional (caper) yg gak mengatasi soal hidup mati (eksistensial) & gak guna (esensial)
Jadi soal beragam kesibukan manusia dari dulu, kalau diperas itu cuma 3: 1. urusan hidup mati (eksistensi) 2. kegunaan (esensi) 3. pengakuan (sensasi)
Caranya juga 3: 1. merekayasa biologi 2. merekayasa atom 3. merekayasa persepsi
Nah pandai2lah & bajiklah dalam mengatur ketiganya. Jgn saat semua orang sibuk berurusan dgn hal2 eksistensial, kalian malah sensasional.
Mendingan jika yg sensasional itu esensial...
Kalau cuma caper?
Menarik jika membandingkan peta ini dgn peta konfkik & pemilu 1955 sampai 2019, peta psikometri Dept. Psikiatri @Cambridge_Uni 2016 (dr riset 36 negara yg mau pemilu). Pola sama ditemukan dr Peta Perang Saudara & pilihan politik di AS m.antaranews.com/berita/2059006…
Ideologi (dalam artian yg luas sbg cara pandang & nilai2 masyarakat, bukan sbg paket doktrin politik) memang mempengaruhi cara pandang pd sains, filsafat, budaya & agama. Bukan soal pendidikan formalnya tp soal nilai2 kebebasan, keterbukaan & kesetaraan
Di masa pandemi ini, ideologi2 itu (yg tertanam & terbentuk o/ konflik2 di masa lalu) tercermin dalam penyikapan atas vaksinasi. Ia terjadi di Indonesia, AS & negara2 demokrasi liberal lain yg punya sejarah konflik domestik.
Padahal kita sdg menghadapi ini=>
Kabar kematian bertubi2. Kita tak tahu yg terjadi pd orang2 tercinta "di seberang sana" (kecuali iman kita). Peluang yg kita punya adalah u/ menata hidup di sini dgn metodologi yg tertata rapi. Ilmu & kebajikan adalah senjata kita. Yg belajarlah yg selamat
Spt ujian, kita cuma perlu belajar yg cermat, memahami rumus2 & pemahaman yg pernah diajarkan (silahkan berdo'a). Pd akhirnya tim penguji yg akan menilai berapa nilai kita. Lulus (selamat), tak lulus (wafat) atau lulus pas-pasan (selamat dgn rasa sakit)
Spt juga belajar u/ ujian, kita perlu juga teman2 belajar (menjalani hidup) yg baik, yg mau berbagi buku catatannya yg lebih lengkap. Bukan memaksakan pikiran kita yg catatannya tak lengkap. Diskusikan & masuk ruang ujian sendiri2 & dinilai sendiri2...