Thread by @Miduk17

FYI, Mari Kita Bongkar :

Rapid test antibody IgG/IgM merk CLUNGENE itu harganya CUMA Rp. 600.000/box atau 24 ribu/pcs

Tapi, @DKIJakarta membeli seharga Rp. 197.500/pcs atau Rp 4.937.500/box

Nilai MARK UP/KORUPSI harga sebesar Rp 173.500/pcs atau Rp 4.337.500

Lalu, untuk pengadaan 50.000 Pcs alat Rapid IgG/IgM dengan harga 24.000/pcs

Maka harga sebenarnya adalah Rp 1.200.000.000 atau 1,2 Miliar rupiah

Tapi @DKIJakarta membayar Rp 9.875.000.000

Ada potensi korupsi/Mark Up sebesar Rp 8,675 Miliar Rupiah

Tapi kan yang disepakai juga penyediaan jasa Rapidnya sesuai nilai kontrak 18 Mei

Oke...saya ikuti. Mari kita hitung.

Anggaplah 1 tenaga medis bisa merapid 1000 org selama masa yg ditentukan misalnya

Maka, 50.000 pcs : 1.000 org

Ini artinya, butuh 50 tenaga jasa Rapid test

Anggaplah jasa tenaga medis digaji 10 juta/ orang, (Wow Gede banget)

Maka jasa rapid test itu cuma 500 juta rupiah

Kita kurangi dengan potensi korupsi tanpa jasa sebelumnya

8,675 miliar - 500 juta = 8,175 Miliar Potensi Korupsi

Kontrak kedua, tanggal 25 Mei lebih PARAH lagi

Harga per pcs yg disepakati Rp 227.272

Mengacu pada harga rapid test IgG/IgM Clungene di pasaran yg CUMA Rp 24.000/pcs

Maka potensi KORUPSI per pcs sebesar Rp 203.272/pcs (WOW 😢😯😮)

Atau KORUPSI Rp 5.081.000/ Box Rapid IgG/IgM

Kontrak kedua dengan kesepakatan 40.000 pcs tgl (koreksi 29 Mei)

Maka harga seharusnya adl 40.000 pcs × Rp 24.000 = 960 juta rupiah

Tapi nilai Kontrak yg disepakati senilai Rp 9.090.090.091 😮 (Sembilan Miliar Lebih)

Ini artinya nilai KORUPSI lebih dari 10 kali 😢 harga barang

Bagaimana dengan nilai jasa? Oke saya ikuti

Seperti hitungan jasa sebelumnya, butuh 40 Nakes dgn fee 10 juta

Maka, 960 juta rupiah + 400 juta rupiah = 1,36 Miliar Rupiah utk pengadaan alat + jasa

Maka nilai KORUPSI tender kedua adl Rp 7.730.090.091

WOW 😮😮😢

Maka, TOTAL KORUPSI :

1. Tender I dengan PT. NPN tanggal 18 Mei sebesar Rp 8,175 Miliar

2. Tender II dengan PT. TKM tanggal 29 Mei sebesar Rp 7,730 Miliar

Total potensi KORUPSI yang saya temukan adalah Rp 15,905 Miliar khusus pengadaan / jasa Rapid Test IgG/IgM

Lalu, mengapa @bpkri hanya menemukan temuan hanya Rp 1,1 Miliar?

Ya, karena BPK hanya melihat perbedaan kontrak 1 kepada PT. NPN dengan kontrak 2 kepada PT. TKM

Kontrak pertama yg disepakati utk 50.000 pcs adl Rp 9.875 M dgn harga 197.500 / pcs

Lanjut...

Kontrak kedua lebih mahal, harga per pcs jadi Rp 227.272 ( total 40.000 pcs) atau senilai Rp.9,09 Miliar

Maka karena perbedaan harga, @bpkri memberi koreksi jika @DKIJakarta harusnya bs pakai tender 1 agar tidak boros

Sayangnya, @bpkri tidak meneliti harga pasar rapid Antibody

Berdasarkan temuan saya, KORUPSI pengadaan alat/barang/jasa kesehatan ini dilakukan scr sadar

Temuan saya Rp 15,9 Miliar potensi KORUPSI

@KPK_RI dan @bpkri harus meneliti lebih dalam lagi

Saya prihatin, harusnya uang rakyat dipakai sebaik2nya bkn malah kekantong sebanyak2nya