Silsilah Nabi عَلَيْهِ السَّلَامُ Dan Beberapa Peristiwa Penting

Yarad bin Mahlail Dan Kelahiran Hanuh (Idris) bin Yarad

Ada yang berpendapat inilah leluhur Yarad dari ibu:
Adam - Qayn - Hanuh - Mahwil - Birakil - Sam'an (perempuan) - Yarad
Ia dilahirkan ketika usia Nabi Adam 460 tahun.

Pada masa kepemimpinannya, berhala mulai dibuat, dan orang mulai berpaling dari Islam.

Ibnu Ishaq berkata, Yarad menikah ketika umurnya 162 tahun dengan perempuan bernama Birikta.
Adam - Qayn - Hanuh - Mahwil - Daramsil - Birikta (perempuan, istri Yarad).

Dari pernikahan ini lahir Hanuh bin Yarad (Nabi Idris), orang pertama yang dianugerahi nubuwah, menulis dengan pena, meneliti perbintangan dan menghitung.
Bijak bestari Yunani menjulukinya Hermes yang bijak. Ia pribadi yang sangat agung bagi para bijak Yunani.

Setelah kelahiran Idris, Yarad hidup selama 800 tahun dan memiliki banyak anak. Ia hidup sampai usia 962 tahun.
Ada satu versi yang menyebut bahwa Allah menurunkan pada Idris 30 sahifah. Ia adalah orang pertama yang memotong dan menjahit pakaian. Ia pula orang pertama yang berperang fisabilillah, menawan keturunan Qabil dan memperbudak sebagian darinya.
Idris adalah pewaris kepemimpinan ayahnya dan menerima pesan leluhurnya. Nabi Adam wafat ketika Idris berusia 308 tahun.
Nabi Idris menyeru, memperingatkan, dan menyuruh kaumnya untuk taat pada Allah, melanggar ajakan setan, dan agar tidak menyerupai keturunan Qabil. Tetapi mereka tidak menerima ajakannya.
Sumber Torah menyebut bahwa Nabi Idris diangkat oleh Allah ketika usianya 365 tahun, ketika ayahnya yakni Yarad berusia 527 tahun. Setelah Idris diangkat, Yarad hidup selama 435 tahun, genap 962 tahun.
Nabi Muhammad SAW: “Hai Abu Dzar, ada empat orang Suryani yang menjadi rasul. Yaitu Adam, Syits, Nuh, dan Hanuh (Idris).”
Hanuh ini orang pertama yang menulis dengan pena. Allah menurunkan padanya 30 sahifah.
Ada pula yang mengatakan bahwa Allah mengutusnya pada semua manusia yang ada pada masanya. Ia mengumpulkan ilmu orang-orang sebelumnya (suhuf Adam dan Suhuf Syits) ditambah 30 sahifah.
Yang lain menyebutkan bahwa raja yang berkuasa pada masa kerasulan Idris adalah Biwarasib. Ia mendapatkan sebuah kalimat dari Nabi Adam dan menjadikannya mantra sihir.
Kerajaan Tohmuruts

Juyumarts (Adam) - Maisya (Syits) - Siyamik (Anwasy) - Afaruwal (Qaynan) - Usyahanju (Mahlail)

Orang Persia berasumsi bahwa yang berkuasa setelah Usyahanju (Mahlail bin Qaynan) adalah Tohmuruts bin Wayunjahan orang terbaik di bumi bin Habayidad bin Usyahanju.
Versi lain menyebut bukan itu garis leluhur Tohmuruts.

Selain itu, orang Persia juga berasumsi bahwa Tohmuruts menguasai tujuh negeri dan mengikatkan mahkota di kepalanya. Ia adalah penguasa yang terpuji dan belas asih pada rakyatnya.
Ia membangun kota Sabur Persia dan berhenti sejenak di situ, lalu berpindah dari satu negeri ke negeri lain.

Ia melemparkan Iblis lalu menungganginya dan mengelilingi penjuru bumi, dan membuatnya ketakutan.
Ialah orang pertama yang menggunakan bulu binatang sebagai pakaian dan alas tidur. Ia pula orang pertama yang memakai aksesoris raja berupa kuda dan keledai. Ia juga memerintahkan penggunaan anjing sebagai penjaga ternak dan untuk berburu.
Ia menulis dengan bahasa Persia. Ia menyeru pada agama Shobi'in.

Orang Persia juga menyebut bahwa raja Biyaurasib - siapa dia nanti dijelaskan empat bab setelah bab ini- muncul pada tahun-tahun pertama kekuasaan Tohmuruts.
Kisah di atas tentang menunggangi Iblis dan mengelilingi bumi itu diceritakan oleh Abu Ja'far At Thabari dan ulama lain, dan saya (Ibnu Atsir) hanya mengutip pendapat mereka.
Ibnu Al Kalbi berkata bahwa raja pertama dari kota Babil adalah Tohmuruts. Ia orang yang taat pada Allah. Ia berkuasa selama 40 tahun. Ia orang pertama yang menulis dengan bahasa Persia. Pada masa kekuasaannya, orang mulai menyembah berhala.
Ritus puasa pertama kali dilakukan di kerajaannya. Penyebabnya adalah orang-orang miskin yang tidak memiliki makanan hanya bisa menahan lapar pada siang hari dan makan pada malam hari.
Lalu mereka meyakini bahwa hal itu dilakukan untuk mendekatkan diri pada Allah sehingga turun syariat tentang puasa semacam itu.
Hanuh, Ialah Nabi Idris AS Dan Kelahiran Nabi Nuh AS (a)

Adam - Syits - Anwasy - Qoynan - Mahlail - Yarad - Hanuh (Idris) - Matusyalakh.

Hanuh bin Yarad (Idris) menikahi Hudanah/Udzanah pada saat usianya 65 tahun.
Hanuh bin Yarad (Idris) menikahi Hudanah/Udzanah pada saat usianya 65 tahun.

Adam - Qayn - Hanuh - Mahwil - Bawil - Hudanah (perempuan, istri Idris)

Dari pernikahan ini lahir Matusyalakh. Setelah kelahiran Matusyalakh, Hanuh hidup selama 300 tahun.
Menjelang pengangkatannya, Hanuh mengangkat Matusyalakh sebagai penggantinya. Ia berwasiat pada Matusyalakh dan keluarganya yang lain dan memberi tahu mereka bahwa Allah akan menghukum anak-anak Qobil dan orang yang berbaur dengan mereka.
Dan tentu saja Hanuh melarang keluarganya untuk berbaur dengan anak-anak Qobil.

Matusyalakh adalah orang pertama yang menunggang kuda, karena ia mengikuti jejak jihad Hanuh, ayahnya. [Hanuh adalah orang pertama yang melakukan perang jihad fisabilillah
Matusyalakh menikahi Arba saat berumur 137 tahun.

Adam - Qayn - Hanuh - Anusyil - Azazil - Arba (perempuan, istri Matusyalakh bin Idris)

Dari pernikahan ini lahir Lamak bin Matusyalakh. Setelah kelahiran Lamak, Matusyalakh hidup selama 700 tahun.
Ia dianugerahi banyak anak laki-laki dan perempuan. Keseluruhan masa hidup Matusyalakh adalah 927 tahun ( riwayat lain 917)

Lalu ia digantikan oleh Lamak. Ketika Lamak memperingatkan kaumnya agar tidak bergaul dengan keturunan Qabil, mereka tidak mengindahkannya.
Sampai-sampai semua orang yang tinggal di gunung turun ke lembah tempat keturunan Qabil berada.

Versi lain menyebutkan bahwa Matusyalakh memiliki anak lain bernama Shobi'. Golongan Shobi'in merujuk pada nama ini.
Lamak bin Matusyalakh menikah dengan Qinusy ketika berusia 187 tahun.

Adam - Qayn - Hanuh - Mahwil - Birakil - Qinusy (perempuan, istri Lamak, ibu Nuh)
Dari pernikahan Lamak bin Matusyalakh dan Qinusy binti Birakil lahir Nabi Nuh AS. Lamak hidup selama 595 tahun setelah kelahiran Nuh. Ia juga memiliki banyak putra putri.

Kelahiran Nabi Nuh selisih 126 tahun dari wafatnya Nabi Adam.
Nuh bin Lamak menikahi 'Izrah ketika berusia 500 tahun. Kemudian ia memiliki anak Sam, Ham, dan Yafits.

Adam - Qayn - Hanuh - Mahwil - Birakil - Izrah (perempuan, istri Nuh)
Ketika Nabi Nuh sudah mengetahui dan memahami situasi, Lamak, ayahnya berkata padanya, "Kamu sudah tahu bahwa yang tersisa di gunung ini tinggal kita. Jangan kamu mengeluh, jangan pula mengikuti umat yang salah".
Lalu Nabi Nuh menyeru kaumnya, namun mereka meremehkan dan mengabaikannya.

Ada satu versi menyebutkan bahwa Nabi Nuh berdakwah pada masa kekuasaan Biyaurasib. Ia menyeru mereka selama 956 tahun.
Satu generasi habis digantikan generasi selanjutnya yang mengikuti agama kufur yang sama sampai Allah menurunkan siksa-Nya.
Abu Solih meriwayatkan dari Ibnu Al Kalbi dari Ibnu Abbas:

Lamak memiliki anak Nuh ketika berusia 82 tahun. Pada masa itu tidak seorangpun yang mencegah perbuatan cela. Lalu Allah mengutus Nabi Nuh saat usianya 480 tahun. Ia menyeru umatnya selama 120 tahun.
Kemudian Allah memerintahkannya membuat bahtera, dan ia menaiki bahtera itu di usia 600 tahun. Setelah itu ia hidup 350 tahun lamanya.
Ada juga versi yang menyebut bahwa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh selisih sepuluh generasi yang kesemuanya mengikuti agama yang benar. Dan kekufuran baru terjadi pada masa Nabi Nuh diutus.
Jadi, Nabi Nuh adalah Rasul pertama yang memiliki tugas menakut-nakuti kekufuran dan menyeru agama tauhid. Ini adalah versi Ibnu Abbas dan Qatadah.
Peristiwa Semasa Kerasulan Nabi Nuh AS

Para sejarawan berbeda pendapat tentang agama umat Nabi Nuh AS. Satu versi menyebutkan bahwa mereka melakukan sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT berupa perbuatan cabul, kufur, minum arak,
dan sibuk dengan kesenangan yang melalaikan diri dari ibadah pada Allah. Namun versi lain menyebutkan bahwa sebenarnya mereka ini taat, dan Biyaurasib adalah yang memopulerkan aliran Sobi'in yang diikuti oleh umat dakwah Nabi Nuh AS.
Sedangkan Al Qur'an menyebutkan bahwa mereka adalah penganut agama pagan.

Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr".
Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia). QS. Nuh 23-24.

Menurutku (Syekh Ibnu Atsir), tiga pendapat bahwa kaum Nuh
1. Pelaku dosa besar
2. Umat yang taat
3. Penganut agama pagan
tidaklah saling bertentangan.
Pendapat pertama yang harus diikuti tentu saja nas Qur'an tentang agama pagan mereka. Inilah aliran agama yang dianut kaum Sobi'in. Karena pada dasarnya mereka adalah pemuja makhluk Ruhani seperti malaikat dengan tujuan agar malaikat mendekatkan mereka pada Tuhan.
Kaum Shobi'in mengakui eksistensi pencipta semesta yang maha bijaksana, berkuasa, dan maha suci. Hanya saja mereka berkeyakinan bahwa kewajiban mereka adalah mengakui kelemahan untuk mengetahui Sang Pencipta,
sehingga mereka berupaya mendekatkan diri pada-Nya dengan lantaran makhluk yang terdekat dengan-Nya, yaitu para makhluk Ruhani.

Seandainya Shobi'in ini tidak mampu menggapai para makhluk ruhani langsung, mereka akan berupaya mendekat pada ruhaniyin dengan lantaran Haikal,
yaitu tujuh bintang yang terus bergerak. Karena menurut kepercayaan mereka, Haikal adalah pengatur semesta.
Kemudian ada sebagian dari kaum ini yang punya ide untuk mencetak berhala sebagai lantaran menuju Haikal yang terbit dan terbenam, dan bisa dilihat di malam hari namun tidak nampak pada siang hari.
Berhala > bintang Haikal > makhluk ruhani > Sang Pencipta

Pola rantai inilah asal mula pemujaan terhadap berhala. Keyakinan bahwa pemujaan berhala adalah media untuk mendekatkan diri pada Pencipta juga dapat ditemukan pada tradisi Arab menjelang nubuwah Muhammad.
Al Qur'an merekam dalih penyembah berhala Arab, "Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya"
(Az Zumar 3)

Dari pemujaan berhala ini muncul aliran Shobi'in, kufur, cabul, dan maksiat-maksiat yang lain.
Ketika kaum Nabi Nuh sudah keterlaluan dalam kekufuran dan maksiat, Allah mengutus Nabi Nuh untuk memperingatkan mereka akan hukuman-Nya dan menyeru agar mereka bertaubat, kembali pada kebenaran, dan menjalankan perintah Allah.
Nuh diangkat menjadi rasul pada usia 50 tahun, dan menjalankan tugas kerasulan selama 950 tahun.

Menurut 'Aun bin Abi Syaddad (wafat 130 H), Allah mengutus Nabi Nuh ketika usianya 350 tahun, beliau mengemban tugas kerasulan selama 950 tahun,
kemudian hidup setelahnya (peristiwa badai) selama 350 tahun.

Versi lain tentang usia Nabi Nuh sudah dijelaskan pada bab sebelumnya
Ibnu Ishaq berkata bahwa kaum Nuh menyerang dan mencekik beliau sampai pingsan. Lalu ketika siuman beliau berdoa: "Ya Allah, ampunilah aku dan kaumku, karena mereka tidak tahu".
Ketika pembangkangan mereka sudah sangat keterlaluan, kesalahan mereka sangat besar, dan situasi buruk itu berlarut-larut, beliau merasakan cobaan yang semakin berat.
Beliau sudah menunggu dari satu generasi ke generasi selanjutnya, yang beliau dapati hanyalah generasi yang lebih buruk daripada sebelumnya.
Generasi akhir dari kaumnya berkata, "Orang ini dianggap gila oleh ayah dan kakek kita. Mereka sama sekali tidak mau menerima ajakannya. Dia dipukul, diikat, dan dilemparkan ke rumahnya, dan mereka pikir dia sudah mati.
Ketika dia terbangun lagi, dia mandi lalu keluar lagi untuk menyeru pada Allah.

Ketika situasi semacam itu berkepanjangan, dan beliau mendapati bahwa generasi baru lebih buruk daripada leluhur mereka, beliau berdoa:
"Ya Tuhan, Engkau maha tahu apa yang mereka lakukan padaku hamba-Mu ini. Jika Engkau berkehendak, berilah mereka petunjuk. Jika tidak, jadikanlah aku mampu mengadili mereka".
Lalu dijawab oleh Allah;

"Sesungguhnya yang akan beriman kepadamu hanya orang yang sekarang sudah beriman".

Ketika pada akhirnya Nabi Nuh sudah putus asa/ tidak lagi berharap keimanan mereka, ia mendoakan mereka:
"Ya Allah janganlah Engkau menyisakan mereka sedikitpun di muka bumi".

Nabi Nuh mengadu dan meminta pertolongan untuk mengatasi kaumnya.
Lalu Allah berfirman, "Buatlah bahtera di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, s/d dan janganlah kamu mengajak-Ku berbicara tentang orang-orang yang dholim, karena mereka semua akan ditenggelamkan".
Lalu Nabi Nuh mulai bersiap untuk mengerjakan bahtera dan berhenti menyeru kaumnya. Beliau menyiapkan semua material, mulai dari kayu, besi, belangkin (cairan aspal hitam), dan material terbaik lainnya.
Kaumnya yang lewat dan melihatnya bertukang lantas menghinanya, beliau jawab, "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami), nanti kalian akan mengetahuinya".
"Hai, Nuh. Sekarang kau jadi tukang kayu setelah mengaku jadi nabi", ejek mereka.

Lalu Allah memandulkan rahim perempuan kaum itu sehingga tidak melahirkan anak untuk mereka.
Material utama bahtera itu adalah kayu jati, dengan ukuran panjang 80 hasta, lebar 50 hasta, dan tinggi 30 hasta.

Menurut pendapat Qatadah, panjangnya 300 hasta, lebar 50 hasta, dan tinggi 30 hasta.

Sedangkan Al Hasan berkata, panjangnya 1200 hasta, dan lebarannya 600 hasta.
Bahtera itu dibuat memiliki tiga geladak (deck).

Ketika pengerjaan bahtera itu selesai, dan Allah sudah menjanjikan pada Nabi Nuh:

Hingga apabila perintah Kami datang dan tungku dapur telah memancarkan air,
Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman".
Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (QS. Hud 40)

Allah menjadikan tungku dapur sebagai waktu perjanjian-Nya dengan Nabi Nuh. Konon tungku dapur itu adalah milik ibu Hawa yang terbuat dari batu. Kalau menurut Ibnu Abbas, tungku itu terbuat dari tanah India.
Versi Imam Mujahid dan Imam Sya'bi:
Tanur itu berada di Kufah. Dan istri Nabi Nuh memberitahukannya tentang air yang memancar dari tanur itu.
Allah memerintahkan Jibril untuk mengangkat Ka'bah yang terbuat dari Yaqut surga ke langit ke empat.
Sedangkan apa yang sekarang kita sebut hajar aswad disimpan di gunung Abi Qubais sampai pembangunan Ka'bah oleh Nabi Ibrahim.
Ketika tanur itu sudah memancarkan air, Nabi Nuh membawa semua yang diperintahkan Allah yaitu tiga anaknya Ham, Sam, Yafits, istri mereka, dan enam orang lainnya. Jadi total 13 orang dengan Nabi Nuh.
Menurut Ibnu Abbas, orang yang ikut di bahtera ada 80 orang pria yang salah satunya adalah Jurhum. Semuanya keturunan Nabi Syits.

Imam Qatadah punya pendapat lain. Semuanya delapan orang yaitu Nabi Nuh, istrinya, tiga anak laki-laki dan istri-istri mereka.
Versi Imam A'masy tentang bahtera Nabi Nuh:

Yang ada dibahtera itu ada tujuh orang tanpa menyebutkan istri Nabi Nuh. Jasad Nabi Adam dibawa serta dan semua hewan-hewan yg diperintahkan untuk dibawa oleh Allah. Anaknya Yam yang kafir tidak ikut. Dan terakhir masuk adalah keledai.
Ketika si keledai ini hendak masuk ke bahtera, Iblis bergantung di ekornya sehingga ia tidak mampu mengangkat kakinya. Nabi Nuh menyuruhnya segera masuk, tetap saja ia tidak mampu melangkah, sampai-sampai Nabi Nuh berkata:
"Masuklah meskipun syetan ada bersamamu". Sebuah kalimat yang tersalah/terpeleset dari lisan Nabi Nuh yang memberi kesempatan syetan masuk bersama si keledai.

Siapa yang menyuruhmu masuk, hai Musuh Allah?

Bukankah kamu berkata, "Masuklah meskipun syetan ada bersamamu"?
Akhirnya Nabi Nuh membiarkan saja syetan ikut berada di bahtera.

Ketika diperintahkan untuk memasukkan hewan ke dalam bahtera, Nabi Nuh bertanya:

Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan pada singa dan sapi, anak kambing dan serigala, burung dan kucing?
Dzat yang membuat mereka bermusuhan akan mendamaikan mereka.

Lalu Nabi Nuh mebuat tempat penjagaan singa, jadi singa sibuk dengan dirinya sendiri. Oleh karena kisah ini sebuah syair digubah:

Tidaklah anjing dikerangkeng meski ia panjang umur
Tetapi kerangkeng ada bagi singa
Nabi Nuh menempatkan burung di geladak paling bawah, binatang buas di geladak antara, dan manusia di geladak atas. Ketika semua sudah tenang di posisi masing-masing, air datang sebagaimana firman Allah:
Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.
(QS. Al Qamar 11-12)
Jarak antara mulai memancarnya air dengan mengapungnya bahtera ada 40 hari 40 malam. Makin lama makin banyak, deras, tinggi, dan meluap. Nabi Nuh menutupi (melindungi) dirinya dan seluruh isi bahtera. Lalu bahtera itu berlayar di atas gelombang setinggi gunung.
Nabi Nuh memanggil anaknya Yam yang berada dalam bahaya di tempat terpisah:

Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil:
"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir".
(QS. Hud 42)

Dan Yam termasuk orang yang mengingkari ajaran ayahnya.

Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!"
Lalu Yam menuju ke gunung utk mencari tempat berlindung

Nuh berkata: "Tidak ada yg melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang2 yg ditenggelamkan
(QS. Hud 43)
Air semakin tinggi sehingga mencapai puncak gunung, sedangkan posisi Yam berada 15 hasta di atas puncak gunung. Lalu rusaklah semua hewan dan tumbuhan yg ada dipermukaan bumi, hanya menyisakan Nabi Nuh dan yg bersamanya, dan kecuali 'Uj bin 'Anaq (raksasa) menurut pemegang Torah.
Waktu dari mulai memancar sampai surutnya air adalah 6 bulan 10 hari.

{Kisah bahtera versi Imam A'masy selesai di sini}
Kisah bahtera Nuh versi Ibnu Abbas

Allah mengirimkan hujan selama 40 hari. Binatang buas yang kehujanan dan mulai terendam lumpur datang dan takluk pada Nabi Nuh. Dengan begitu binatang-binatang itu dibawa di dalam bahtera.
Mereka berlayar pada tanggal 10 Rajab, dan itu adalah hari ke 13 memancarnya air. Dan mereka keluar pada tanggal 10 Muharam. Ini salah satu alasan kesunahan puasa 'asyura.

Air itu ada yang bersumber dari tanah, ada pula yang turun dari langit.
Bahtera itu mengitari bumi tanpa berhenti sampai ketika berada di tanah haram Mekkah ia tidak masuk, hanya memutarinya tujuh kali lalu melanjutkan pelayarannya sampai berakhir di daerah Judy, yaitu sebuah gunung di daerah Qarda Mosul. Berhentilah bahtera di situ.
Dan difirmankan, “Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah.” Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, ”Binasalah orang-orang zalim.”
(QS. Hud: 44)
Air segera terserap oleh tanah. Nabi Nuh tetap berada di dalam bahtera sampai air surut.

Setelah turun, Nabi Nuh membangun sebuah pemukiman di daerah Qarda yang sekarang dinamakan desa tsamanin (80), karena setiap orang yang jumlahnya 80 orang membangun masing-masing satu rumah.
Ada juga ilmuwan Torah yang mengatakan bahwa Nabi Nuh hanya memiliki anak setelah peristiwa badai. Ada pula yang mengatakan bahwa Sam dilahirkan 98 tahun sebelum badai. Ada lagi yang mengatakan bahwa anak yang tenggelam bernama Kan'an, dialah Yam.
Sedangkan orang Majusi (legenda Persia) tidak mengenal peristiwa badai Nuh dan mereka berkata, "Imperium selalu berada di pihak kami semenjak zaman Juyumarts (Adam). Seandainya benar ada peristiwa badai, pastilah keturunan terputus dan kekuasaan raja juga hilang".
Akan tetapi ada pula orang Persia yang mengakui peristiwa badai dan ia berasumsi bahwa badai itu hanya terjadi di Babilonia dan sekitarnya saja. Sedangkan tempat tinggal keturunan Juyumarts yang berada di timur tidak terkena imbas badai itu.
Sedangkan firman Allah adalah yang paling benar bahwa yang tersisa hanya keturunan Nabi Nuh, karena dari semua orang yang ada di bahtera yang memiliki keturunan hanyalah anak-anak Nabi Nuh yakni Sam, Ham, dan Yafits.
Menjelang kewafatannya, Nabi Nuh ditanya tentang bagaimana beliau memandang dunia. Beliau menjawab, "Dunia itu seperti rumah dengan dua pintu. Aku masuk dari salah satunya dan keluar dari yang lain".
Kemudian beliau menyerahkan kepemimpinan pada anak tertuanya Sam.

{Selesai kisah bahtera Nuh versi Ibnu Abbas}
Keturunan Nabi Nuh AS

Nabi Muhammad SAW mengomentari ayat "Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan"
(QS. As Shafat 77/) dengan mengatakan bahwa mereka itu adalah Sam, Ham, dan Yafits.

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

23 Sep
Mau nyelesain silsilah para Nabi, ada yg ngirim video ini.
Ya kheir, saya bahas sedikit menurut sepengetahuan saya, kalau terdapat perbedaan jangan dihujat, tapi mohon di luruskan 🙏🏿☕️

Adakah sifat WUJUD / وجود tercatat didalam Al Qur'an?
Siyaqul kalam itu membahas sifat 20. Coba dengarkan secara utuh. Kiai Said Aqil Sirajd membahas QUDRAT, SAMA', BASHAR, dll. Tapi, tidak ditemukan teks sifat WUJUD dalam Al Qur'an.
Bagi yang sudah lama mengkaji kitab kifayatul awam, syarhus showi ala jauharotit tauhid, ummul barohin beserta hasyiyahnya Ad dasuqi Insya Allah mendengar hal beginian ga kaget.
Read 26 tweets
22 Sep
Cucu Muhammad Said Ramadhan al-Buthi Rahimahullah, Menceritakan Hari-Hari Sebelum Kakeknya Syahid

Pada bulan terakhir sebelum syahid, beliau panggil cucunya dan berpesan: "pakaian ini melebihi kebutuhan ku, aku khawatir akan dihisab oleh Allah sebab (kelebihan) itu.
Carilah pelajar yang membutuhkan, dan berikanlah kepadanya...!".

Seminggu sebelum syahid, beliau bagikan semua simpanan hartanya

Pada Kamis sore, beliau mengisi taklim di Masjid sebagaimana biasa.
Sekira dua puluh menit pelajaran berjalan, ada seorang kriminal yang meledakkan bom di majlis tersebut dan menyebabkan lampu padam.
Read 7 tweets
21 Sep
Wafat Nabi Adam

karena masalah utama pembunuhan Habil adalah rasa iri Qobil akan ilmu yang Nabi Adam berikan khusus pada Habil

Karena itulah Nabi Syits dan anaknya tidak memberitahukannya pada Qobil dan anaknya, sehingga keturunan Qobil tidak memiliki pengetahuan yg bermanfaat.
Abu Hurairah meriwayatkan hadits dari Rasulullah:
Ketika menciptakan Adam, Allah berkata padanya: Datangilah sekumpulan Malaikat itu dan ucapkanlah السلام عليكم (semoga keselamatan bagi kalian).
Ia mendatangi para malaikat dan mengucap salam. عليك السلام ورحمة الله (semoga keselamatan dan belas asih Allah juga bagimu).

Lalu ia kembali pada Allah, dan Allah berkata padanya, "itu adalah penghormatanmu dan penghormatan anak turunmu di antara mereka.
Read 40 tweets
20 Sep
Silsilah Nabi عَلَيْهِ السَّلَامُ Dan Beberapa Peristiwa Penting

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Peristiwa Semasa Nabi Adam عَلَيْهِ السَّلَامُ Di Dunia

Pembunuhan Habil

Peristiwa besar pertama adalah pembunuhan yang dilakukan Qobil bin Adam as pada saudaranya, Habil.
Para ilmuwan berbeda pendapat mengenai nama asli Qobil. Apakah Qin, Qoin, dan Qoyin adalah nama aslinya, atau memang nama aslinya adalah Qobil.

Pemicu terjadinya pembunuhan itu juga diperdebatkan.

Satu versi menyebutkan bahwa Qobil dan saudari kembarnya dilahirkan di surga.
Semasa hamil ini, ibu Hawa tidak merasakan keluhan-keluhan yang biasa dialami ibu hamil, kontraksi, dan darah persalinan. Sedangkan Habil dan anak-anak setelahnya dilahirkan di dunia dengan keluhan yang biasa ditemui pada ibu hamil.
Read 34 tweets
19 Sep
Lanjut Syarah Hikam 'Athaiyyah Syech Abdul Majid Asy Syarnubi

Abul Abbas Al Mursi kadang didatangi orang shalih tapi beliau tampak tidak menggubris orang itu, namun saat didatangi orang ahli maksiat justru beliau memuliakan tamunya ini.
Sikap beliau seperti itu karena beliau melihat/ mukasyafah bahwa orang shalih yang sowan itu datang dengan menyombongkan keshalihannya dan mengandalkan amalnya, sedangkan yang ahli maksiat datang dengan perasaan hina atas perbuatan dosanya.
فإن أعمال البر والطاعة ليست مشروعة لذاتها ولا مطلوبة لصورها ، بل لما احتوت عليه من التذلل والخشوع ، فإذا خلت من ذلك فخير منها المعصية التي تورث الخشوع .
Read 5 tweets
14 Sep
KESALAH PAHAMAN KELOMPOK PENENTANG TAWASSUL DALAM MEMAHAMI AYAT DAN HADITS

Tawassul dari segi bahasa dari kata “wasilah” yang berarti “darajah’ (kedudukan) ‘qurbah’ (kedekatan), atau dari ‘washlah’ (penyampai dan penghubung).
Dalam istilah syariat Islam tawassul dikenal sebagai sarana penghubung kepada Allah melalui ketaatan.

Dulu putra imam Ahmad bin hambal pernah bertanya kepada imam Ahmad bin hambal soal mencium mimbar Nabi ﷺ dan beliau menjawab tidak apa apa.
سألته عن الرجل يمس منبر النبي صلى الله عليه و سلم ويتبرك بمسه ويقبله ويفعل بالقبر مثل ذلك أو نحو هذا يريد بذلك التقرب إلى الله جل وعز فقال لا بأس بذلك
Read 52 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(