gil Profile picture
Oct 10, 2021 102 tweets 18 min read Read on X
Cek ombak dulu ya, silahkan like & RT dulu utas ini.. Kalau udah banyak akan segera saya tulis.. Image
Klaten 1998

Sebuah keluarga,
Terdiri dari 4 orang, yaitu :
-Ayah
-Ibu
-🙇: Farid (Tokoh/nara sumber)
-Dan adik Dina
.
Ayah farid dulunya adalah seorang manajer di bank swasta di bandung, tapi karena efek krisis moneter tahun 1998, bank tempat ia bekerja terkena likuidasi..
Akhirnya ayah farid, memutuskan untuk mengundurkan diri, menjual rumahnya di bandung, dan pulang kampung serta membuka usaha di klaten, di kampung halamannya.. Keluarga farid kini tinggal di rumah kakek neneknya, yg sudah meninggal pada tahun 1996.
Bisa dibilang rumah tua ini adalah warisan, tapi sejak kakek nenek farid meninggal, rumah ini memang tak terurus, karena keluarga ayah farid atau om dan tantenya sudah sukses tinggal di luar kota, dan kebanyakan dari mereka, enggan tinggal di rumah ini**
Farid sangat bersemangat tinggal di rumah ini, dia baru saja lulus SMA, dan kebetulan ingin melanjutkan kuliah di jogja, tapi karena keuangan keluarga sedang tidak stabil, ayah meminta farid untuk menunda kuliahnya selama 1 tahun, faridpun menerima & memaklumi keputusan itu..
Tinggalah keluarga farid dirumah yg cukup besar ini, para tetangga juga menyambut baik kepulangan ayah farid ke kampung halamannya, mereka senang rumah ini sekarang ada penghuninya, karena sudah 2 tahunan rumah ini kosong dan terlihat singup..
Tapi ternyata rumah ini bukan rumah biasa, karena selalu mengeluarkan bau harum di jam-jam tertentu, tempatnya pun berpindah-pindah.. Keluarga farid juga mengalami hal-hal ganjil..
"Gondo Arum" dalam istilah jawa gondo bisa diartikan "Sifat dasar" dan Arum berarti "Harum**
**/wangi/ semerbak.. Simak kesaksian dari keluarga farid di utas ini
---"GONDO ARUM"---
Klaten kisaran tahun 1998-99

Silahkan like dan RT utas ini...
Klaten, menjelang akhir Tahun 1998
(sudut pandang farid)

Sudah sekira 4 bulan aku tinggal dirumah ini, semua masih ku anggap biasa, walau adikku Dina, dan ibuku sering ketakutan karena katanya melihat hantu dirumah ini, aku tak peduli, memang sih aku sering mencium***
Bau wangi dirumah ini, tapi anggapanku bau itu berasal dari taman di sebelah jendela kamarku, disitu ada banyak macam bunga, kenanga, mawar, melati dll. Aku memang seperti ayah, tidak begitu perduli dengan hal-hal seperti itu, takaranku adalah logika..
Walau desas desus tetangga mengatakan rumah ini angker, aku justru nyaman tinggal disini, aku pilih kamar paling belakang.. Dekat dengan taman dan sumur, aku memang suka keheningan, karena itu cocok dengan hobbyku membaca komik dan mendengarkan musik..
Meski akhir2 ini aku sering mengalami hal aneh, tapi aku selalu mencoba menepisnya dengan logika-logika, seperti bau wangi dan ketukan di pintu itu masih bisa lah dilogikakan.. Sampai suatu hari ada kejadian yg membuatku sedikit berfikir & sulit diterima nalar..
Waktu itu suasana rumah memang menjadi berbeda, setelah makan malam, aku mendengar dari ruang tengah bapak & ibu sedikit bertengkar entah apa yg diperdebatkan, yg jelas itu membuatku agak gelisah, akupun masuk kamar lebih awal dari biasannya..
Dikamar aku mendengarkan musik dari radio tape, sembari membaca komik, tidak terasa wktu menunjukan jam 11 malam, aku mencoba untuk tidur, tapi entah kenapa malam itu aku merasa tidak mengantuk sama sekali, sejak lulus sekolah dan menganggur aku memang sering tidur larut sih..
Akupun pergi ke dapur untuk membuat kopi, air panas sudah kutuangkan tapi ketika aku memasukkan sendok dan ingin mengaduk kopi itu, tiba2 dari arah belakang, aku mendengar suara "sssst hhey" dengan nada yg membisik, sontak aku menoleh, tapi tidak ada siapa-siapa**
Ah mungkin aku salah dengar, batinku, akupun mengaduk kopi, sembari menyesap rokok di genggamanku, dan lagi2 terdengar suara itu "sssst heyyy", aku menoleh lagi, dan "Tak ada siapapun", aku langsung bergegas membawa kopi ku masuk kamar..
Dikamar aku mulai berfikir kalau itu adikku Dina yg menjahili aku, tapi dina ini sangat penakut, mana berani dia keluar malam2, Lhawong kencing aja minta ditemani..aku mulai merasa takut wktu itu tapi coba kutepis, dengan mendengarkan musik dan membaca majalah..
Sambil menyesap rokok, kubuka majalah2 itu, tapi pikiranku seperti terganggu dengan suara di dapur tadi, majalah hanya ku buka2 saja tanpa ku baca.. Dan tiba2 tercium bau wangi... Baunya cukup menyengat, aku memang sering mencium bau ini, tapi biasanya aku cuma berasumsi saja***
**tanpa membuktikannya, tapi malam ini rasanya aku sangat penasaran, aku mulai membuka jendela kamarku, dan berharap bau wangi ini berasal dari bunga-bunga di taman samping kamarku ini.. Tapi setelah aku buka bau itu tidak berasal dari situ.. Aku mulai berjalan didalam kamar**
**membau memeriksa setiap sudut kamarku, tapi bau itu seperti berkutat di ruangan ini tanpa ada titik sumbernya.. Kututup lagi jendela kamarku yg tadi sempat aku buka, dan ketika aku setengah menutupnya, aku seperti melihat bayangan putih yg lewat dengan cepat di depanku..
Aku sempat terkaget, segera ku tutup dan aku kunci cepat2 jendela kamarku, aku duduk di ranjang sembari menenangkan diri, aku meminum kopi dan menyesap rokok, bau wangi itu hilang begitu saja, sedikit aku keraskan volume radio tape ku, tapi aku mulai mendengar "krenyitan"..
Awalnya kukira itu berasal dari radio tape ku, tapi setelah aku kecilkan volumenya dan aku dengar dengan seksama, suara krenyitan itu berasal dari depan kamarku, menurut, pengamatanku suara krenyitan itu adalah suara dari mesin jahit yg dikayuh, memang didepan kamarku**
Ada mesin jahit peninggalan nenekku, dan sejak kami pindah kerumah ini hobi baru ibuku adalah menjahit dengan mesin itu, aku melihat jam sudah hampir pukul 12 malam, ibu ngapain menjahit tengah malam batinku, dengan perasaan ragu aku memanggil ibuku..
Mahhh...mahh..mamah ya, krenyitan itu masih ada, tapi berhenti sejenak, aku panggil lagi.. Mah..mamah, ngejahit ya??, terdengar lagi suara krenyitan itu lagi dan berhenti.. Tidak ada jawaban dari ibuku.. Aku memanggil lagi.. Mahhhh...mahhh... Tapi tetap tidak ada jawaban**
Perasaanku mulai tak enak, disini aku merasa sangat penasaran tapi entah kenapa nyaliku terasa tipis untuk sekedar membuka pintu dan melihat keluar kamar, aku mengamati ventilasi atas pintu, terlihat terang karena tadi aku lupa mematikan lampunya..
Tapi tetap saja aku tal berani membuka pintu kamarku, akhirnya aku mencoba mengintip lewat lubang kunci, jadi tepat didepan kamarku adalah ruang makan, nah ketika aku mengintip, aku melihat sosok yg sedang duduh bersimpuh di meja makan..
Aku ingat sekali, sosok itu telanjang bulat, kurus kering, keriput lebih seperti lansia, rambutnya putih dan jarang.. Sosok itu menunduk, aku yg ketakutan justru malah terus mengamatinya dari lubang kunci.. Berkedip saja aku seperti tidak bisa..
Dan perlahan sosok iti mulai melihat kearahku, wajahnya seperti nenek2, matanya menyala, dia menengadahkan kedua tangannya, dan terlihat (maaf) payudaranya yg sudah mengglambir, aku masih tidak bisa berkedip dan menjauh dari lubang kunci itu, aku seperti terhipnotis olehnya..
Hingga sosok itu berkata, "ssssttt hey!! Sambil menyeringai, baru aku bisa menundukan penglihatanku dari lubang kunci, aku langsung terduduk lemas, bersandar di balik pintu, lalu bersamaan dengan itu, pintu kamarku digedor dengan sangat keras..
Aku ketakutan dan menangis sejadi-jadinya..tapi tubuhku seperti sulit untuk berjalan, aku mencoba untuk berdoa tapi lidahku kelu tak mampu berkata2, sambil menangis aku merayap ke dekat ranjang.. Dengan suara gedoran pintu yg seperti semakin keras..
Aku mencoba meraih Alquran, di meja samping ranjangku, tapi tiba2 sosok nenek tua telanjang itu seperti turun dari langit dan jongkok tepat didepan mataku, dan semuapun mejadi gelap, akupun tak sadarkan diri.. dan ketika aku terbangun , aku sudah berada diatas ranjang..
Aku sempat lega karena itu hanya mimpi, tapi ketika aku menoleh ke meja samping ranjangku, aku melihat gelas kopi yg semalam aku buat, dan puntung rokok yg terjatuh didekat pintu kamar, kalau aku semalam pingsan harusnya aku masih berada di lantai kamarku bukan diatas ranjang..
Melihat kopi di meja dan puntung rokok itu aku mulai merasa bahwa semalam bukanlah mimpi, aku segera beranjak dan keluar kamar, aku melihat ibuku sedang menyiapkan sarapan pagi..

---bersambung---
Singkat cerita kitapun sarapan bersama, jelas sekali aku kehilangan selera makanku gegara kejadian semalam, setelah sarapan ayahpun pergi mengantar adik ke sekolah, tinggalah aku dan ibu dirumah, disitu sebenarnya aku ingin menceritakan kejadian semalam..
Tapi Seperti ada rasa gengsi di dalam diriku, karena sempat tidak percaya, sebelumnya ibu juga pernah bercerita tentang hal aneh di rumah ini..tapi aku selalu mengejek dan terkesan cuek dengan ceritanya akupun memutuskan untuk tidak bercerita kepada ibu..
Beberapa saat kemudian ayah datang setelah tadi mengantar adik kesekolah.. Ayahpun menyuruh aku dan ibuku untuk mandi dan bersiap-siap ke toko,

sebagai informasi, setelah mengundurkan diri dari pekerjaanya dulu di bandung sekarang ayah membuka usaha toko kelontong**
Di pasar induk klaten, karena usahanya masih tergolong baru dan belum punya karyawan, aku dan ibukulah yg biasanya ikut membantu berjualan disana..

Di dalam mobil saat perjalanan sepertinya ibu agak curiga dengan gelagatku, dia bertanya "Kamu kenapa sih kok diem aja?" Sakit ya?
Aku mencoba berlagak tenang, dengan menjawab "Gak papa kok mah, cuma kurang tidur aja semalem" sambil meraih buku komik disampingku dan pura-pura membaca.. Setelah sampai ditoko kamipun beraktifitas seperti biasa..
Singkat cerita sekira haripun berlalu.. Walau tak ada gangguan lagi namun hari2ku setelah kejadian itu, aku menjadi sulit untuk berkonsentrasi, bahkan hanya sekedar membaca komik satu lembar saja, aku tidak bisa fokus, ibadah juga menjadi tidak khusyuk.
Aku mulai sulit tidur dan kehilangan selera makan, dan memang benar kata orang2, ikatan batin antara ibu dan anak memang kuat, sejak kejadian itu setiap hari ibuku selalu bertanya "ada apa denganku", walaupun aku selalu menjawab "tidak apa2" tapi ibu selalu**
Menanyakan pertanyaan itu setiap hari bahkan setiap saat, seakan tahu bahwa ada sesuatu yg terjadi dengan anaknya.. Semakin hari keadaanku semakin tidak baik, akhirnya akupun jatuh sakit, mungkin karena pola makan yg buruk & kurang tidur. Nah dalam sakitku, sekali lagi**
*ibu bertanya lagi kepadaku, disinilah aku akhirnya menceritakan semuanya...

Bersambung..
Didalam kamarku, sambil berbaring aku menceritakan kejadian malam itu, tak lama kemudian ayah masuk, dan juga ikut mendengarkan ceritaku, aku ceritakan detil demi detil tentang apa yg aku alami malam itu, ketika aku menceritakan detil sosok nenek tua itu***
Bapak langsung memotong pembicaraanku, begini katanya "Oh nenek tua telanjang itu?, itu "mbah jingkrak", dulu papah waktu remaja juga sering dijahilin sama dia, itu adalah jin penunggu sumur belakang yg udah gak kepakai, kata eyang kakung (kakekku) dia sebenarnya baik,
Cuma emang suka jahil, terutama sama orang yg takabur dan gak percaya keberadaan dia dirumah ini, begitu kata bapak, aku dan ibu cuma melongo mendengar penjelasannya, bapak bercerita lagi kalau dirumah ini tidak hanya ada satu penunggu.. Aku yg penasaran bertanya, apa aja pah?
Tapi bapak ini memang orangnya tidak banyak bicara, dia cuma bicara seperlunya saja... Mendengar pertanyaan itu bapak hanya menjawab, "nanti kalian juga tahu sendiri, yg penting jangan takut, jangan lupa ibadah," bapak pun beranjak pergi keluar kamar, tinggal aku dan ibu disitu**
Melongo saling tatap, aku tahu ibu pasti takut.. Tapi ibu tetap mencoba menenangkanku, memberiku nasihat agar aku tidak takut, malamnya karena aku demam, aku tidur ditemani ibu.. Malam itu aku seperti gelisah tidak bisa memejamkan mata..
Sambil menggigil, aku hanya membolak-balikan posisi tidurku merasakan badanku yg pegal-pegal, aku lihat ibuku sudah tidur nyenyak di kasur lantai bawah ranjangku.. Aku melihat jam, sudah pukul 1 dini hari.. Aku mengambil buku komik dan membacanya walau kepalaku terasa pusing**
Tapi itu sedikit bekerja, nyatanya aku merasa agak mengantuk, disini aku sudah merasa ada keberanian, aku sudah tidak lagi memikirkan sosok nenek tua itu, aku baca komik berlembar-lembar.. Sampai tiba2 aku mencium bau wangi itu lagi, tapi entah kenapa setelah mencium bau itu**
**aku merasakan kantuk yg luar biasa, akupun tertidur dan bermimpi, dalam mimpiku aku bertemu dengan sosok nenek tua itu lagi, tapi kali ini dia tidak telanjang, dia mengenakan kebaya putih, dalam mimpi itu, dia datang masuk ke kamarku, menghampiriku** Image
Yg sedang rebahan di ranjang, dengan kasarnya dia menyeret kakiku hingga aku terjatuh kebawah ranjang, aku yg ketakutan mencoba memberontak, tapi nenek itu tenaganya sangat kuat, dengan satu tangan dia melemparkanku kepundaknya, dia menggendongku, aku masih memberontak tapi**
Tak bisa, dia terlalu kuat, akupun digendongnya menuju sebuah sumur.. Dan menurunkanku di samping sumur itu, aku mencoba melarikan diri, tapi sosok itu mencengkeram bahuku, kuat sekali, dengan nada marah dia berkata "Wess manuto nang!! Pengen mari to?"***
***( sudah!! Menurut saja nak!! ingin sembuh kan??) itu kata yg aku paling ingat, kemudian nenek itu mengambil air disumur itu dan memandikanku, menyiramku sebanyak tiga kali kalau tidak salah..dan akupun terbangun dari mimpi itu..
Dengan keringat yg bercucuran, tapi disitu badanku terasa baikan, aku memegang kepalaku, demamku juga sudah turun, badanku sudah tidak pegal-pegal lagi.. Aku lihat ibu masih tertidur pulas.. Akupun melanjutkan tidurku lagi.. Dan bangun keesokan harinya dengan badan yg segar..
Tapi tak henti pikiranku bertanya tentang mimpi semalam, mungkon benar kata bapak "Mbah jingkrak" sosok nenek tua itu baik, meski terasa kasar dan menyeramkan, tapi apa dia yg menyembuhkanku lewat mimpi itu?? Akupun tak tahu pasti..
Setelah mendapat nasihat dari bapak, memang aku mulai timbul keberanian, walau sejujurnya rasa takut masih ada, tapi aku harus berani, pernah suatu malam ada kejadian yg cukup menyeramkan,
Jadi adikku "dina" ini mempunyai gangguan tidur, dia sering banget mengigau**
Dan tidur berjalan, waktu itu belum begitu malam, sekitar jam 10an lah, dina sudah tidur, dan aku sedang menonton tv, kebetulan ayah & ibu sedang keluar sebentar untuk beli martabak. Tinggalah dirumah, aku dan dina yg sudah tidur..tiba-tiba terdengar suara "Gubrakk!!!"
Sontak aku langsung menoleh ke sumber suara itu, aku lihat dina yg berjalan dengan mata yg temaram dan menyenggol rak buku kecil.. "Wah ngelindur lagi ni bocah", dina terus berjalan ke arahku.. Hingga melewati kakiku yg sedang rebahan didepan tv waktu itu..
Aku tertawa wktu itu, karena memang lucu sih, dina berjalan dengan mulutnya yg manyun..tanpa sadar dina sudah berjalan agak jauh menuju ruang tamu depan yg dalam keadaan gelap, akupun beranjak menyusulnya, untuk menuntunnya kembali ke kamar tanpa membangunkannya, karena kata**
Kita tidak boleh membangunkan orang yg sedang tidur berjalan.. Kembali ke cerita, ketika aku hendak menyusul dina, disitu dalam ruangan yg agak gelap, aku melihat dina berjalan kembali ke arahku, tapi semakin dekat semakin terlihat kalau dina sepertinya tidak berjalan sendiri**
Dia berjalan berdua, aku yg kaget, langsung mundur.. Dan terus mencermati, memang benar, dia berjalan dengan satu sosok yg entah siapa itu, sosoknya kecil, tingginya hampir sama dengan dina.. Disitu jelas aku meringkuk ketakutan dipojokan depan TV, & dinapun lewat**
Didepanku, dituntun oleh anak kecil seumuranya, laki2, memakai pakaian adat jawa, lengkap dengan blangkonya, namun yg agak aneh disini dia memakai celana pendek.. Ketika sampai didepanku sosok anak kecil itu menoleh, dan seperti mengisyaratkan untuk jangan berisik "Sssssst", *** Image
Dan lewat begitu saja, menuntun dina menuju kamarnya, sekujur tubuhku bergidik, aku hanya terpaku.. Sembari terus berdoa dalam hati, hingga beberapa saat kemudian , ayah dan ibuku pulang setelah membeli martabak, aku mencoba tenang dan tidak bercerita dimalam itu**
Hingga ke esokan harinya baru aku bercerita ke bapak & ibu, tentang sosok anak kecil yg menuntun dina di malam itu.. Dan taukah kalian tanggapan ayah?? Begini katanya..

"Oh anak kecil itu, Pake blangkon? Itu namanya "Mas Onggo", (apa-apaan ini batinku),
"Ayah lanjut bercerita, kata eyang putri (nenekku) dulu papah waktu kecil juga sering dituntun saat tidur berjalan" .
Baru tau ak ternyata kebiasaan tidur berjalan dina itu diturunkan dari ayah... cerita ayah ini semakin mematahkan tetang persepsiku dulu terhadap ayah..
Sebelum tinggal dirumah ini, aku melihat ayah adalah sosok yg mendasarkan semua kejadian dan pikirannya dengan logika, ternyata tidak juga, setelah mendengar pendapat ayah tentang sosok "mbah jingkrak dan Mas onggo" ini ternyata pengalaman tidak nalar ayah cukup dalam juga..
Beberapa saat kemudian ayah menyudahi pembicaraan ini, dan mengajakku berangkat ke pasar..

-----Bersambung-----
Ini benar2 pengalaman yg gila bagiku, rumah ini merubahku.. Tentu saja dibalik rasa takutku aku menjadi sangat penasaran dengan semua ini, apa dan siapa lagi penunggu rumah ini..?
Haripun berlalu, walau setidaknya aku sudah mulai membiasakan diri dengan rumah ini tapi ternyata tidak semudah yg aku kira, karena pernah disuatu siang malah, waktu itu aku sedang sendiri dirumah, bapak dan ibu sedang ke pasar, dina sekolah..
Aku belum sempat menyusul ke pasar, karena aku tadi bangun agak kesiangan, kebetulan di toko ada barang yg dateng pagi, jadi bapak dan ibu berangkat lebih awal.. Tidak ada perasaan apa-apa waktu itu, setelah bangun, sebelum mandi aku ke depan rumah untuk menyiram tanaman**
Milik ibu, yg tadi sempat ibu pesankan ke aku.. Waktu itu sekitar pukul 10-stengah 11an lah.. Sambil tolak pinggang satu tanganku memegang selang.. Cerah sekali cuaca waktu itu, sembari menjawab orang lewat yg menyapa..
Dan ada satu orang lewat yg menyapaku, aku ingat sekali itu bu narmi, tetangga sebelah rumah, belakangan ini beliau memang teman akrab ibuku.. Begini katanya :
"Pagi mas, tumben nyiram2, emang ibuke kmn?" dengan logat medoknya.. Sembari menghentikan sepeda kayuhnya..
"Ibuk sudah di toko, tante" jawabku.. Bu narmi terlihat mengamati sesuatu dibelakangku, dan berkata "Loh itu kok dina lagi nyapu2 diruang tamu? Emang dia ndak sekolah?" Saya yg kebingungan cuma tolah-toleh.. Tapi ketika saya mau menjelaskan..
Bu narmi buru2 pergi meninggalkan aku yg kebingungan, saya periksa ruang tamu, ya emang gak ada siapa-siap dong, jadi siapa yg tadi bu narmi lihat? Seketika aku langsung merinding, tidak jadi mandi, cuma cuci muka terus langsung berangkat ke pasar..
Sampai sana aku langsung cerita ke ibu tentang kejadian aneh itu, ibu yg kurang yakin, ingin menanyakan langsung tentang kejadian itu kepada bu narmi.. Selang hari akhirnya ibu berhasil membuat bu narmi bercerita, karena tadinya dia enggan untuk menceritakannya..
Jadi begini ceritanya menurut bu narmi :

Setelah menyapaku di pagi itu, bu narmi melihat wanita sedang menyapu di ruang tamu, tapi tak begitu jelas soalnya terhalang jendela, beliau ini melihat dari sela2 jendela yg terbuka.. Yg jelas itu wanita..
Awalnya bu Narmi menyangka itu adalah dina, sehingga dia bertanya kepada saya tadi, tapi setelah beliau mengamati, bu Narmi sepertinya sadar kalo itu bukan dina, karena melihat perawakanya yg lebih seperti remaja dewasa..bu Narmi terus mengamati untuk meyakinkan penglihatannya.. Image
Tapi ketika Bu Narmi mengamati, tiba2 saja sosok wanita itu berjalan keluar, berdiri & bersandar di gawang pintu, kata beliau wujudnya adalah wanita muda, seumuranku mungkin, memakai kebaya oranye, bawahan jarik, dan rambutnya terurai.. Mukanya cantik namun pucat.. Image
Bu Narmi yg menyadari itu bukanlah Dina, langsung pergi karena takut.. Yg membuat saya tidak habis pikir, ini di pagi hari.. Bisa-bisanya menampakkan diri.. Belakangan setelah aku tanya ke bapak, sosok itu adalah "Sri murni", kata bapak itu adalah jin penunggu**
Keris milik eyang kakung, yg sengaja ditanam di tengah rumah, kejadian ini membuat aku yg sudah agak terbiasa menjadi takut lagi, setelah itu aku tidak berani lagi berada di rumah sendiri.. Meski kata bapak penunggu dirumah ini tidak jahat..tapi ini cukup keterlaluan juga sih..
---Bersambung--- dulu ya, hamba sudah mengantuk, sampai jumpa :))
Oh ya, banyakin dong, like sama RTnya.. Biar semangat akunya... ya ndak? #GondoArum
klaten 1999,
(( Masih dari sudut pandang Farid))

Tahun ini harusnya aku kuliah, tapi sepertinya aku sudah nyaman dengan pekerjaanku membantu Bapak di Toko Sembako di pasar induk klaten, gajinya juga lumayan, 40rb / hari,itu sudah cukup banyak untuk waktu itu..
Sangat lumayan sekali, aku tidak perlu minta uang ke orang tua lagi untuk menambah koleksi komikku, aku juga mulai punya sahabat, Anaknya bu Narmi, Teddy, kita seumuran dan sama-sama sudah lulus sekolah.. Sebenarnya bapak memintaku untuk tetap kuliah**
Agar jadi sarjana, tapi aku menjanjikannya tahun depan, dengan punya uang sendiri aku mulai mencoba hal yg aneh2, bersama teddy tentunya.. Diam2 kita suka membeli minuman keras, dan ada kejadian lagi yg membuatku berhenti minum minuman keras.. Begini ceritanya,
Jadi hampir setiap malam minggu, aku dan teddy ini minum, tapi kita tidak pernah kemana2, minumnya juga dikamar, sembunyi2, sambil dengerin musik.. Tapi lama-lama seperti menjadi adiksi, intensitas kita minum menjadi semakin sering.. Dan agak kelewat banyak sih..
Dan disuatu malam, aku ingat sekali itu malam minggu, kebetulan bapak & ibu sedang keluar kota ke tempat kerabat, adikku dina juga ikut, tadinya aku disuruh ikut, tapi aku tidak mau, dengan alasan ingin jaga rumah, tumben2an kata bapakku, padahal sebenarnya ada alasan lain..
Mereka berencana akan pulang esok harinya, aku yg senang bukan kepalang, langsung menghampiri Teddy dan meminta ijin kepada bu Narmi agar Teddy menginap dirumahku untuk menemaniku.. Kami mengajak 2 orang lagi, sebut saja deny dan suryo, jadi ada 4 orang sekarang dirumahku..
Aku, Teddy, Deny & Suryo. Tidak lupa aku menyuruh mereka untuk membeli minuman, kita patungan disitu, dan kebeli banyak tuh sekitar 5 botol, kitapun minum disitu sambil bermain gitar, berisik sekali, kita juga ketawa-ketawa..
Ketika kita lagi asik gegitaran sambil nyanyi2, tiba si Suryo menghentikan petikan gitarnya, sambil mengendus-endus dia bilang "Kalian nyium bau wangi nggak??" udahlah itu biasa, jawab si teddy, tapi kemudian ada suara Tok..tok..tok dari pintu jendela..
Deny yg sudah terlihat mabuk, langsung membuka jendela itu.. Dan tidak ada siapa-siapa, kami yg sebenarnya sudah mabuk, cuek saja dan terus melanjutkan minum sampai habis... Sekitar jam 12 malam Deny dan suryo pamit pulang..
Tinggalah aku dan teddy dirumah, kami berdua yg sudah agak sempoyongan akhirnya rebahan di kasur, sambil memejamkan mata.. Disitulah lama-lama sepertinya aku ingin muntah.. Karena sudah tidak tahan lagi akhirnya aku berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan semua isi perutku..
Saat aku muntah, aku merasa ada yg memijit-mijit tengkukku.. Aku mengira itu teddy, wah kebetulan sekali nih, akupun terus muntah.. Tapi lama-lama pijitan itu semakin keras dan sakit, seakan kuku tangannya ikut menekan kulit tengkukku.. Telapaknya juga terasa dingin..
Udah ted!!! Dihela nafasku.. Tapi malah disambut dengan suara ketawa cekikikan, seketika aku yg kaget langsung menoleh.. Dan di situ, sosok nenek tua telanjang itu lagi "Mbah jingkrak", sambil bertolak pinggang dia berkata "KAPOKMU KAPAN HEH!!", aku langsung roboh hingga**
Bajuku basah semua, sosok itupun melompat ke atas dan menghilang, aku teriak memanggil teddy tapi tidak ada jawaban.. Seketika sepertinya rasa mabukku langsung hilang, aku langsung sadar, sambil ketakutan aku berlari merangkak menuju kamarku..
Aku melihat teddy masih tertidur..tapi yg aku kaget disini, ada sosok anak kecil yg sedang duduk di dada teddy.. Iya "Mas onggo".. Aku hanya terpaku.. Anak kecil itu duduk sambil menggoyang2 kan tubuh teddy, dan teddypun terbangun bersamaan dengan sosok anak kecil itu**
***yg menghilang begitu saja, teddy terbangun seperti kaget, jadi ternyata tadi dia tau kalau sedang diduduki oleh sosok anak kecil itu.. Teddy nampak sangat ketakutan.. Dia ingin berlari pulang tapi aku mencegahnya, untuk memohon tetap bersamaku dirumah hingga esok hari..
Akupun mencoba terlihat tenang, aku ganti baju, membersihkan kamar, menutup pintu dan jendela, menyetel musik agak keras, hingga akhirnya kita berdua bisa tertidur dan bangun keesokan harinya dengan keaadan yg kurang sehat..
teddy demam, dan kuantarkan kerumah, sejak kejadian itu saya memutuskan untuk berhenti minum, karena memang kebiasaan ini sangat tidak baik, disini aku belajar bahwa mahluk gaib sepertinya juga tidak suka dengan maksiat.. Terbukti dengan kejadian malam itu..
Haripun berlalu, aku sudah bisa tenang, dan terbiasa, aku juga mulai rajin beribadah, tidak ada lagi gangguan yg berarti, palingan cuma seklebat bayangan dan bau wangi, itu, yg terjadi hampir setiap hari, akupun tidak begitu mempermasalahkannya,
Tahun 2000, akhirnya aku diterima di salah satu universitas negeri di jogja, akupun berkuliah dan kost disana, dan rutin 2 hari dalam seminggu aku pulang ke rumah ini lagi..

Sekian (Farid)
Sebenarnya masih ada banyak kejadian yg dialami oleh bang farid ini, tapi belum sempat diceritakan.. Besok kalau aku ketemu lagi bakalan aku buat part 2 untuk cerita "Gondo arum" ini..

Sekian dan terimakasih :))

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with gil

gil Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @AgilRSapoetra

Jun 25
[HORROR STORY]

PENGHUNI LAMA

~ Jiwa-jiwa yang tertinggal ~

[A THREAD]

#bacahorror #menghorror #IDN_Horror @bacahorror @menghorror @IDN_Horor Image
Temanggung, Jawa Tengah 2007,

Malam itu, Bau asap rokok menyelinap masuk ke kamar Tari, menusuk kuat hingga membangunkannya.

Tari pun melihat kearah jam di dinding kamarnya yg menunjukkan pukul 00.30.

"Oh Mas Doni sudah pulang". Batin Tari yg menyadari bahwa bau rokok ini ada-
-lah Mas Doni (Suaminya) yg sudah pulang dari bekerja & sekarang tengah merokok di ruang tamu.

Dengan kantuknya Tari pun beranjak keluar dari kamarnya, untuk membuatkan kopi bakal sang suamui

"Mas,sudah pulang?". Ucapnya-
Read 204 tweets
Jun 17
[HORROR STORY]

PASAR SETAN ~ Alas Randu

[A THREAD]

@bacahorror @IDN_Horor @menghorror #bacahorror #menghorror #IDNhoror Image
Hi.. Lama bgt gak bikin thread ya.. :)

Kali ini saya akan menceritakan sebuah pengalaman ganjil sekaligus ngeri dari seorang kerabat, yg bersaksi bahwa ia pernah tersesat di 'Pasar Setan', cerita ini terjadi sudah cukup lampau, yakni kisaran tahun 1994-95, tapi bagi nara-
-sumber, setiap detilnya masih membekas, bahkan menyisakan trauma yg cukup dalam.

*****

Jawa Tengah kisaran tahun 1994-95,

Pada suatu sore..

"Mbok dikirim besok pagi saja to Le". Kata seorang ibu kepada anaknya yg sedang menali 3 ekor kambing di atas mobil baknya. Image
Read 68 tweets
Apr 26
GUMBOLO PATI #13 (TAMAT)

Bedhong Mayit 2

"Terlambat, kita sudah terlanjur terikat, ku ucapkan selamat datang wahai inangku sekarang, akulah 'GUMBOLO PATI', Sang Gembala Kematian penjaga 'Kain Rombeng' itu. @bacahorror @IDN_Horor @menghorror @ceritaht #bacahorror Image
Sebelumnya Part 12 :

Part 13 ( Akhir ) :

****

“GUMBOLO PATI #13”.

Pukul 05.30 pagi..

Sampai Pagi ini Darwis &Pak Dirja masih terjaga di dalam kamar, tampang-tampang lesu & kelopak mata yg agak menghitam, terlihat jelas di pa-
karyakarsa.com/AgilRSapoetra/…
-gi ini, apa lagi penyebabnya kalau bukan kejadian semalam.

Matahari pun mulai muncul, mengembalikan kewarasan anak & cucu mendiang Mbah Gajul itu, untuk keluar dari kamar.

“Ayo ‘metu’ (keluar)”. Kata Pak Dirja lirih membisik untuk mengajak Darwis.
Read 94 tweets
Apr 8
GUMBOLO PATI #12

Bedhong Mayit 2

"Terlambat, kita sudah terlanjur terikat, ku ucapkan selamat datang wahai inangku sekarang, akulah 'GUMBOLO PATI', Sang Gembala Kematian penjaga 'Kain Rombeng' itu. @bacahorror @IDN_Horor @menghorror @ceritaht #bacahorror Image
“GUMBOLO PATI #12”.

Perjalanan Pak Dirja dan Darwis menuju desa Turi..

“Alon-alon penting tekan nggih Pak..”.

(Pelan-pelan yang penting sampai tujuan ya Pak). Kata Darwis yang agaknya mulai mengerti kenapa ayahnya sejak berangkat tadi mengendarai mobilnya dengan cukup pelan.
Read 70 tweets
Mar 22
GUMBOLO PATI #11

Bedhong Mayit 2

"Terlambat, kita sudah terlanjur terikat, ku ucapkan selamat datang wahai inangku sekarang, akulah 'GUMBOLO PATI', Sang Gembala Kematian penjaga 'Kain Rombeng' itu. @bacahorror @IDN_Horor @menghorror @ceritaht #bacahorror Image
Bagian sebelumnya di @X :

Selanjutnya di @karyakarsa_id :
11.

12.

13. (Tamat) - ongoing.

*****

GUMBOLO PATI #11

Tiga hari berlalu sudah, sejak ‘Bedhong Mayit’ itu di ambil kembali dari almarhum Pak-
karyakarsa.com/AgilRSapoetra/…
karyakarsa.com/AgilRSapoetra/…
-Broto. & sudah selama tiga hari ini pula Pak Dirja hampir dibuat putus asa, karena teror dari jin kafan yg semakin mengerikan saja.

Bagaimana tidak, semalam ada kejadian yg hampir saja mencelakai Darwis. Cucu mendiang Mbah Gajul atau anak Pak Dirja itu hampir menelungkupkan ke-
Read 71 tweets
Mar 15
GUMBOLO PATI #10

Bedhong Mayit 2

"Terlambat, kita sudah terlanjur terikat, ku ucapkan selamat datang wahai inangku sekarang, akulah 'GUMBOLO PATI', Sang Gembala Kematian penjaga 'Kain Rombeng' itu. @bacahorror @IDN_Horor @menghorror @ceritaht #bacahorror Image
Part sebelumnya #9

On @karyakarsa_id

10.
11.
12.
13 -Tamat. (On going)

“GUMBOLO PATI” #10.

Sore ini, sekira pukul 16.00.
Tampak Pak Dirja & Darwis sudah berada di dekat mulut-
karyakarsa.com/AgilRSapoetra/…
karyakarsa.com/AgilRSapoetra/…
karyakarsa.com/AgilRSapoetra/…
-terminal, di dalam mobil pinjaman dari kantornya, mereka menunggu Pak Sukoco untuk melayat ke tempat Pak Broto.

Sekira 5 menit menunggu, Pak Sukoco pun muncul, dengan pakaian rapinya, ia langsung masuk ke dalam mobil, dan mengajak untuk segera berangkat.

“Ayo berangkat”. Ka-
Read 74 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(