Oke berikut review kami untuk Halloween Kills (2021)
Kalo ada yang menarik dari Halloween Kills, menurut kami sih ada di scene awal-awalnya. Vibe horor thriller 70an-nya kerasa asik banget.
Ada semacam kilas balik di scene awal ini. Lumayan penting ga penting sih, setidaknya ada info tambahan dari franchise legend yang satu ini.
Selain scene awal yang barusan kami bahas, kagak ada hal menarik lain yang bikin kami antusias pasca menonton Halloween Kills ini.
Kami ngerasa seri "Kills" ini cuma jadi filler doang yang menjembatani Halloween tahun 2018 dan Halloween Ends yang direncanakan rilis tahun depan.
Heran aja gitu, karakter di universe-nya Halloween masih goblok seperti biasanya. iya, masih goblok dalam hal bagaimana cara menghadapi Michael Myers.
Buat yang bisa haha hehe liatin Michael Myers bunuhin karakter "receh", jelas ini masih tetep jadi poin positif.
Buat kami yang ngerasa puas di Halloween 2018, puas dengan perlawanan dari karakter utama vs Michael Myers lumayan kecewa sih nonton Halloween Kills ini.
Semacem "yah balik pada goblok lagi". Cara ngadepinnya bodoh, cara matinya juga lebih konyol lagi. Mbohlah.
Bukan kecewa di situ saja, satu-satunya karakter "pintar" di franchise ini, Jamie Lee Curtis pun kagak dikasih screen time yang layak.
Di film yang satu ini dia cuma dikasih jatah buat ceramah doang. Emang beneran kerasa filler aja gitu.
Ya di luar segala kekurangannya, untuk urusan thrill dan berdarah-darahnya nggak ada yang perlu dipertanyakan dari franchise legendaris yang satu ini.
Buat yang ekspektasinya cuma mau liat scene bacok tusuk bunuh crat crot sana sini, Halloween Kills masih bisa ditonton lah.
Pada akhirnya Halloween Kills ini kami ngerasanya cuma sebagai filler doang yang perannya cuma buat ngulur waktu ke film berikutnya.
Porsi Jamie Lee Curtis yang seuprit jelas menjadi hal yang paling kami sayangkan. Berharap Halloween Ends jauh lebih baik dari ini. Semoga.
Halloween Kills (2021)
Rating: Evil Dies Tonight! / 10
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Buat yang belum tau, The Medium ini dihandle oleh 2 orang yang berpengalaman di ranah horor dan thriller. Banjong Pisanthanakun dan Na Hong-Jin.
Yang satu sutradaranya Shutter, 4Bia & 4Bia 2. Satunya lagi, penulis sekaligus sutradara The Chaser dan The Wailing.
Ini mungkin sebaiknya kami infoin sejak awal.
Buat yang mikir kalo The Medium bakal punya treatment yang mirip-mirip dengan The Wailing, well... meski ditangani oleh orang yang sama, film ini punya cara yang berbeda dalam memberikan teror kepada para penontonnya.
Sejujurnya dengan hanya mengingat judulnya saja membuat kami mengingat scene demi scene "mengerikan" yang muncul di film ini.
Silenced, bukanlah film yang bisa dinikmati dan ditonton berulang kali. Butuh "tenaga ekstra" untuk bisa menyelesaikan film ini dari awal sampai akhir.
Kalo filmnya sebegitu "ngeri"nya, kenapa dibahas?
Karena film ini berhasil memberi pengaruh besar terhadap sebuah "real case" yang coba diangkatnya.
Kalian bisa baca tweet dan artikel yang dishare oleh @widysaaja berikut ini
Knives Out tuh layaknya film misteri pembunuhan pada umumnya. Ada korban, terus datanglah detektif untuk menyelesaikan dan menguak siapa pelakunya. Tebak2an deh itu pelakunya.
Namun tidak seperti film drama pembunuhan yg udah udah, Knives Out malah..... gitu deh, ntar spoiler.
Knives Out berhasil "menyetir" penonton ke arah yang tak disangka-sangka, berkali-kali.
Kalau Anda berpikir film berjalan ke arah A, filmnya bakal nampar ke jalan cerita F. Oh abis ini G, lalu disleding ke S. Begitu seterusnya beberapa kali, sampe penonton gemes sendiri.