Oke berikut review kami untuk The Medium (2021) Image
Buat yang belum tau, The Medium ini dihandle oleh 2 orang yang berpengalaman di ranah horor dan thriller. Banjong Pisanthanakun dan Na Hong-Jin.

Yang satu sutradaranya Shutter, 4Bia & 4Bia 2. Satunya lagi, penulis sekaligus sutradara The Chaser dan The Wailing. Image
Ini mungkin sebaiknya kami infoin sejak awal.

Buat yang mikir kalo The Medium bakal punya treatment yang mirip-mirip dengan The Wailing, well... meski ditangani oleh orang yang sama, film ini punya cara yang berbeda dalam memberikan teror kepada para penontonnya. ImageImageImageImage
The Medium dikemas format ala dokumenter gitu.

Buat yang familiar dengan Keramat-nya Monty Tiwa, "The Medium" bisa dibilang "versi thailand"-nya.

Tentu saja semua dikemas dengan unsur keagamaan, kepercayaan lokal yang kental, dan lingkungan perdukunan setempat yang kuat ImageImageImageImage
Harus diakui 30 sampe 50 menit pertama bakal bisa jadi bagian yang bosenin untuk sebagian penonton.

Ga aneh kalo ada penonton yang ngantuk di fase ini. Kedistraksi dikit aja bakal loss aja gitu.

Ini barangkali jadi poin yang patut di-highlight buat para calon penonton! ImageImageImageImage
Cara bertutur The Medium yang cukup lambat cukup beralasan sih. Penonton emang semacem diajak "masuk" ke dalam film dengan cara memperhatikan detil-detil kecil sepanjang film.

Filmnya sendiri kerasa minim jumpscare, tapi creepy moment jelas ada di mana-mana. Keren. ImageImageImageImage
Untuk sebuah "found footage" kami ngerasa di beberapa scene kameramenny kelewat sakti aja gitu.

Ada momen di mana: "ha? kondisi kek begitu kok masih bisa ngerekam?"

di scene-scene tertentu pun sudut pengambilannya pun terbilang clear. Kerasa mengganjal sih, sayang aja. ImageImageImageImage
30 menit terakhir jelas jadi bagian paling "gila" dari film ini. Nuansa mencekam tersaji dengan manteb.

Jelas menjadi kepuasan tersendiri bisa menikmati kegilaan tersebut di layar yang proper dengan audio yang menggelegar.

Filmnya ditutup dengan cukup banyak pertanyaan. Suka! ImageImageImageImage
Pada akhirnya untuk sebuah film hasil kolaborasi maut Banjong Pisanthanakun dan Na Hong-Jin kami berekspektasi kalo The Medium bisa lebih dari ini sih.

Berada di bawah ekspektasi, tapi nggak yang sampe di taraf mengecewakan.

Buat yang demen horor, ini wajib masuk list sih. ImageImageImageImage
The Medium (2021)
Rating: *komat kamit* / 10 Image

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with WatchmenID

WatchmenID Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @WatchmenID

22 Oct
Oke berikut review kami untuk Free Guy (2021)
Ekspektasi awal kami nonton Free Guy sebenernya karena penasaran aja sama film yang "menjual" tema gaming sejak kemunculan trailer perdananya.

Setelah menonton ternyata di luar ekspektasi, Free Guy lebih dari sekadar sci-fi action comedy hahahehe doang.

Ryan Reynolds just being Ryan Reynolds, tektokan bareng Lil Rel Howery-nya asik bener di sini.

Jodie Comer? cakep bener deh, sampe pusying. Joe Keery sebagai main cast porsinya pas aja sih.

Yang paling manteb justru Taika Waititi, asik bener liat dia jadi villain di sini :))
Read 9 tweets
21 Oct
Oke berikut review kami untuk Halloween Kills (2021) Image
Kalo ada yang menarik dari Halloween Kills, menurut kami sih ada di scene awal-awalnya. Vibe horor thriller 70an-nya kerasa asik banget.

Ada semacam kilas balik di scene awal ini. Lumayan penting ga penting sih, setidaknya ada info tambahan dari franchise legend yang satu ini. ImageImageImageImage
Selain scene awal yang barusan kami bahas, kagak ada hal menarik lain yang bikin kami antusias pasca menonton Halloween Kills ini.

Kami ngerasa seri "Kills" ini cuma jadi filler doang yang menjembatani Halloween tahun 2018 dan Halloween Ends yang direncanakan rilis tahun depan. ImageImageImageImage
Read 9 tweets
29 Sep
Oke berikut review kami untuk Sinkhole (2021)
Yang lumayan bikin kami tertarik di trailernya Sinkhole ini ya kehadiran Lee Kwang-So di sini. Selebihnya ya b aja sih.

Dan setelah kami kelar nonton nampaknya memang langkah yang tepat bagi kami untuk menurunkan ekspektasi sejak awal. Hmm.

Sinkhole sebenarnya dibuka dengan cukup baik. Kami beneran bisa menikmati pengenalan karakter di filmnya.

Selain Kwang-So, tektokan antara Cha Seung-Won dan Kim Sung-Kyun di sini asik juga.

Gambarin awkwardnya hubungan antar tetangga dengan lucu dan menghibur.
Read 8 tweets
26 Sep
Midnight Mass adalah sebuah horor nan megah dari Mike Flanagan yang dengan berani menyentil unsur keagamaan.

Iya, ni series emang kerasa lama "panas" nya, pokoknya sabar dan nikmati aja pendalaman karakter di 2 episode awal.

Karena semua kesabaran itu bakal terbayar di akhir 🔥 Image
Kami infoin aja dari awal, ni series hampir nggak ada jumpscarenya!

Kalo dibandingin sama 2 series The Haunting, boleh dibilang Midnight Mass ini series garapan Mike Flanagan yang paling kagak ada jumpscare-nya. ImageImageImage
Suka bagaimana series ini ngasih karakter yang beneran beraneka ragam.

Tiap penduduk Croockett Island punya ciri khas dari segi kepribadian, latar belakang agama dan cara berpikir.

Makanya penting buat bisa "betah" dan fokus sejak episode-episode awal. ImageImageImageImage
Read 5 tweets
23 Jul 20
Sejujurnya dengan hanya mengingat judulnya saja membuat kami mengingat scene demi scene "mengerikan" yang muncul di film ini.

Silenced, bukanlah film yang bisa dinikmati dan ditonton berulang kali. Butuh "tenaga ekstra" untuk bisa menyelesaikan film ini dari awal sampai akhir.
Kalo filmnya sebegitu "ngeri"nya, kenapa dibahas?

Karena film ini berhasil memberi pengaruh besar terhadap sebuah "real case" yang coba diangkatnya.

Kalian bisa baca tweet dan artikel yang dishare oleh @widysaaja berikut ini

Bercerita tentang seorang guru baru yang mengajar di sekolah anak-anak tunarungu. Salah satu alasan mengapa film ini diberi judul Silenced.

Tapi setelah menonton cukup lama, kalian akan tau maksud "Silenced" di sini memiliki makna berbeda selain yang dijelaskan di awal.
Read 6 tweets
11 Dec 19
Oke berikut review kami untuk Knives Out (2019)
Knives Out tuh layaknya film misteri pembunuhan pada umumnya. Ada korban, terus datanglah detektif untuk menyelesaikan dan menguak siapa pelakunya. Tebak2an deh itu pelakunya.

Namun tidak seperti film drama pembunuhan yg udah udah, Knives Out malah..... gitu deh, ntar spoiler.
Knives Out berhasil "menyetir" penonton ke arah yang tak disangka-sangka, berkali-kali.

Kalau Anda berpikir film berjalan ke arah A, filmnya bakal nampar ke jalan cerita F. Oh abis ini G, lalu disleding ke S. Begitu seterusnya beberapa kali, sampe penonton gemes sendiri.
Read 8 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(