Ketika definisi Tho'at Ngulil Ngamri - merujuk kepada negara MONARKI -adalah sebuah keniscayaan, maka bermunculanlah narasi penolakan.
Mereka bingung bagaimana mencounter narasi yang terbukti bahwa ybs berbuat sebuah tindakan KH03R4F4T
Ada 1001 dalil dan hujjah untuk mendukung slogan itu agar bisa diterima oleh ummat.
Dari narasi "dari kesholehan ummat, Mas'ul Sholeh akan muncul"
Dari narasi "nasehati lah secara 4 mata jika ditemukan kekeliruan"
Sampai "kritik Ngulil Ngamri adalah bentuk Bighot"
Para "khawarij" tidak kehilangan akal dalam membantah narasi di atas.
Cukup sodorkan fakta bahwa Belanda ( waktu itu sebagai penjajah ) adalah Ngulil Ngamri yang sah di bumi Pertiwi.
Bahwa para pemberontak di Aljazair adalah "khawarij" karena memberontak terhadap Prancis
Terlihat kebingungan mereka dalam membantah fakta akan hal itu.
Ditambah fakta lain bahwa Bani Saud ( negara rujukan #BaniMantiqThufuliy ) adalah Pemberontak terhadap Turki Ustmani.
Entah motif apa dibalik narasi buruk tentang kerajaan Turki Ustmani yang mereka sebarkan.
Yang pasti saat ini, mereka pusing tujuh keliling melihat apapun argumentasi mereka tentang Tho'at Ngulil Ngamri menjadi mentah karena ada aktifitas ritual mandi kembang yang dilakukan oleh ....
Selamat berpusing ria, dude.
Monarki itu BUKAN Demokrasi #Fakta#Noted
Kenapa saya dinilai "kecil nyali" ketika terjadi sebuah diskusi yang baru saja dimulai sudah saya "cut" potong dengan hanya melihat satu reply ( respon ) lawan diskusi.
Ada pernyataan "saya kasih sepotong ( stik ) logika" ...
Ada pernyataan "saya kasih sepotong ( stik ) logika "
Dari narasi di atas sang penanya sudah membatas area diskusi dg penggunaan logika.
Lalu ada narasi lanjutan "Rasulullah dan Sahabat Tidak Tahlilan Kematian"
Masalah dimulai ketika sipenanya mengajukan pertanyaan "jebakan"
Pengikut A tidak tahlilan kematian
Pengikut B tahlilan kematian
Pertanyaan :
Mana yang mendekati ke Rasul saw dalam hal tersebut.
Anak TK pasti menjawab "Pengikut A" dengan pedoman "Nabi saw dan Para Sahabatnya Tidak Tahlilan Kematian"
*Dia dan Temannya Dekatnya*
⠀
“Keadaan agama seseorang dilihat dari keadaan agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian lihat siapa teman dekatnya” (HR. Tirmidzi no.2378, ia berkata: ‘hasan gharib)
الرَّجُلُ على دِينِ خليلِهِ؛ فلينظُرْ أحَدُكم مَن يخالِلُ
رواه الترمذي : ٢٣٧٨ حسن غريب
Ingin tahu tentang seseorang jangan tanya dirinya tapi bertanyalah siapa temannya #
Setiap rekan akan meniru orang yang diteladaninya.
Definisi Label a/ selembar kertas & lain² yg melekat pd sesuatu & memberikan informasi tentangnya.
Fungsi dr sebuah label a/ untuk menunjukkan informasi detail ttg sebuah produk atau sesuatu.
((( Memberikan & Menunjukkan Informasi )))
sebuah tread
Dalam terminologi ushul fikih, fatwa dimaknai sebagai pendapat yang dikemukakan seorang mujtahid atau fakih sebagai jawaban yang diajukan oleh peminta fatwa dalam suatu kasus yang sifatnya tidak mengingat.
Secara etimologis, fatwa berarti, petuah, nasehat dan jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan hukum.
Fatwa sebuah istilah mengenai pendapat atau tafsiran pada suatu masalah yang berkaitan dengan hukum Islam.
((( pendapat or tafsiran masalah yang terkait hukum Islam )))
Nahi a/ tuntutan meninggalkan sesuatu yg datangnya dari orang yg lebih tinggi tingkatannya kpd orang yg lebih rendah tingkatannya. #BelajarFiqh
5. Bentuk-bentuk nahi
5. A. Fi’il Mudhari yang didahului dengan “la nahiah” / lam nahi = janganlah
Contoh ; ِلَا تُفسِدُوا فِى الأَرض #BelajarFiqh
5. B. Lafadz-lafadz lain yang memberikan pengertian haram atau perintah meninggalkan perbuatan / suatu larangan contoh ;
وَأَحَـلَّ اللهُ البَيعَ وحَـرَّمَ الرِّبَا #BelajarFiqh
1. Ilmu rijāl al-hạdīs
Ilmu rijāl al-hạdīs,ׂ yakni ilmu yg mengkaji ttg para perawi hadist, baik dari sahabat, tabi’in, maupun tabaqah setelahnya dlm kapasitasnya sbg PERAWI HADIST.