Thread by @Alie_Fahnoor

KAIDAH² USHUL FIQH

4.  Pengertian Nahi ( Larangan )

النَهْيُ هُوَ طَلَبُ التَّرْكِ مِنَ الاَعْلَى اِلَى الاَدْنَى    
             
Nahi a/ tuntutan meninggalkan sesuatu yg datangnya dari orang yg lebih tinggi tingkatannya kpd orang yg lebih rendah tingkatannya. #BelajarFiqh

5.  Bentuk-bentuk nahi

5. A. Fi’il Mudhari yang didahului dengan “la nahiah” / lam nahi = janganlah
Contoh ;   ِلَا تُفسِدُوا فِى الأَرض   
#BelajarFiqh

5. B. Lafadz-lafadz lain yang memberikan pengertian haram atau perintah meninggalkan perbuatan / suatu larangan contoh ;
وَأَحَـلَّ اللهُ البَيعَ وحَـرَّمَ الرِّبَا 
#BelajarFiqh

6. Kaidah-Kaidah Nahi dan Maknanya

a. Kaidah Pertama
“Pada dasarnya larangan itu menunjukkan haram.”
الاَصْلُ فِى النَهْيِ لِلتَحْرِيْمِ

Tujuan adanya larangan pada dasarnya karena perkara tersebut tidak boleh dilakukan atau haram.
Ex : Larangan untuk minum arak. #BelajarFiqh

b. Kaidah Kedua
“Pada dasarnya larangan mutlaq itu menghendaki pengulangan dalam segala zaman ( waktu ).”
الاَصْلُ فِى النَهْيِ المُطْلَقْ يَقْتَضِى التِكْرَارَى فِى جَمِيْعِ الاَزْمِنَةِ

“Janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk.” (QS an-Nisa’ /4: 43) #BelajarFiqh

c. Kaidah Ketiga
“Melarang dari sesuatu itu berarti memerintahkan sesuatu yg menjadi kebalikannya.”
النَهْيُ عَنْ شَيْئٍ اَمْرٌ بِضِدِهِ

Sebagai contoh Larangan SYIRIK. Larangan itu berarti PERINTAH untuk meninggalkan perbuatan tsb. #BelajarFiqh

d. Kaidah Keempat
“Larangan menunjukan bahwa perkara yang dilarang itu rusak.”
النَهْيُ يَدُلُّ عَلَى فَسَادِ المُنْهِىِّ عَنْهُ

Baik secara hukum maupun secara dzohir. Contoh larangan jual beli barang najis menunjukan bahwa jual belinya rusak dan tidak sah. #BelajarFiqh

e. Kaedah Kelima
“Pada dasarnya perintah itu tidak menghendaki berulang²nya pekerjaan yg dituntut.”
الاَصْلُ فِى الاَمْرِ لاَ يَقْتَضِى التِكْرَار

QS Al-Baqarah/2 : 196

Perintah Haji & Umrah tidak menuntut wajib dikerjakan berulang kali, tetapi cukup sekali saja. #BelajarFiqh

f. Kaedah Ke6
“Pada dasarnya perintah itu tidak menuntut dilaksanakan segera.”
الاَصْلُ فِى الاَمْرِ لاَ يَقْتَضِى الفَوْرَ

2 : 184

Puasa Ramadhan yg ditinggalkan itu BOLEH ditunda mengerjakannya, asal tdk melalaikan pekerjaan itu & sblm masuk Ramadhan berikutnya. #BelajarFiqh

g. Kaedah Ke7
“Perintah ssdh larangan menunjukkan kebolehan.”
الاَمْرُ بَعْدَ النَّهْيِ يُعِيْدُ الابَاحَةِ

“Dahulu aku melarang kamu menziarahi kubur, sekarang berziarahlah.” (HR Muslim)

(5 : 2)

2 contoh di atas menunjukkan bahwa perintah after larangan itu mubah tidak wajib.

h. Kaedah Kedelapan
 “Pada dasarnya perintah itu menghendaki berulang-ulangnya perbuatan yang diminta selagi masih ada kesanggupan selama hidup.”

الاَصْلُ فِى الاَمْرِ يَقْتَضِى التِكْرَار مُدَّةَ العُمْرِ مَعَ الاِمْكَانِ

(5 : 6), (17: 78) #BelajarFiqh

i. Kaedah Ke9
“Perintah mengerjakan sesuatu berarti jg perintah mengerjakan wasilahnya / perantara.”
الاَمْرُ بِالشَّيْئِ اَمْرٌ بِوَسَائِلِهِ

Misalnya, perintah mendirikan shalat berarti perintah untuk berwudhu, krn wudhu merupakan salah satu syarat sahnya shalat. #BelajarFiqh

Jika ada penjelasan yang belum difahami dari postingan di atas, bisa melihat ke website di bawah ini

kateoelama.blogspot.com/2021/11/kaidah…

@bacautas

Ping