NENEK
"Iri berujung maut"

HOROR (T)HREAD
------------------------
@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
@Penikmathorror
#pusarawaktu #ceritaseram #kisahhoror #bacahoror #threadhorror Image
Hallo PWers, balik lagi di thread horor Pusara Waktu. Kali ini saya akan membawakan kisah yang cukup singkat tapi semoga tetap ada pelajaran yang bis kita ambil dari kisah ini yaa.

Selamat membaca ~
Hallo nama saya Yesi. Saya akan menceritakan sebuah kisah nyata yang dialami oleh keluarga saya sendiri. Sebetulnya cerita ini panjang, cuman saya akan menceritakannya secara singkat.
Keluarga nenekku bisa terbilang sangat kekurangan pada saat itu, dan karena faktor ekonomi itu juga lah yang kemudian membuat ibuku pergi merantau ke Jakarta, dengan harapan bisa mengubah nasib agar lebih baik, setidaknya kami bisa hidup lebih layak.
Dengan berat hati nenekku pun akhirnya mengizinkan ibuku untuk pergi kerja, merantau di Jakarta dan meninggalkan aku. Aku sendri pada saat itu dititpkan dan dibesarkan oleh nenekku di kampung.

Selama bertahun-tahun ibuku merantau di Jakarta..
... dan sesekali dia pun mengirimkan uang untuk nenekku, yang kemudian nenek kumpulkan uang itu sedikit demi sedikit, dan dengan itu nenek mulai bisa membeli barang-barang yang selama ini hanya bisa menjadi impiannya saja.
Nenek pun kemudian membeli sepetak sawah. Dia membelinya sedikit, demi sedikit, sampai kini sawahnya sudah berhektar-hektar luasnya. Itu semua berkat dari ibuku yang sangat bekerja keras di Jakarta untuk mencari uang.
Kini, kehidupan kami pun terlihat layak, namun tak disangka setelah hidup berkecukupan, nenek malah menjadi sakit-sakitan. Sakitnya pun sangat aneh menurutku. Sakitnya hanya muncul ketika sehabis panen.
Penyakit itu seperti orang yang terjangkit gatal-gatal dan dipenuhi dengan bentol yang berukuran besar. Orang Sunda biasa menyebutnya dengan sebutan ‘kaligata’.
Aku kerap sekali membantu nenek untuk menggaruk punggungnya dengan menggunakan sisir, bahkan memakai garpu. Karena kata nenek, kalau hanya memakai tangan sudah tidak terasa.
Setiap kali penyakit itu datang, aku selalu meminta ibuku untuk pulang dan melihat kondisi nenek, tapi anehnya setiap ibuku pulang untuk menengok nenek, penyakit nenek itu tiba-tiba hilang begitu saja.
Nenek pun terlihat seperti orang biasa kembali, terlihat begitu sehat, hanya memang bekas-bekas dari garukan benda-benda tajam masih terlihat dengan jelas, dan kejadian seperti ini pun berlangsung selama beberapa tahun.
Pada suatu saat, ibuku pulang kampung dan merencanakan akan membawa aku untuk tinggal di Jakarta dan meneruskan sekolah di sana. Aku yang pada waktu itu masih bersekolah SD hanya manut saja, dan dengan berat hati harus meninggalkan nenek di kampung.
Singkat cerita, penyakit gatal-gatal nenek sudah tidak pernah datang lagi, namun digantikan dengan sakit kepala yang sakitnya luar biasa katanya, dan seperti biasa, penyakit itu datang setelah sawah panen.

Nenek pun sudah pernah dibawa ke orang pintar..
.. dan menurut penuturan orang itu, bahwa ada tetangga nenek yang iri, dan dia menanam sesuatu di sekitar rumah.
Akhirnya kami sekeluarga pun mencoba menggali pinggiran rumah, teras, serta belakang rumah nenek, untuk mencari sesuatu yang ditanam tetangga nenek itu, namun hasilnya nihil. Kami tidak menemukan apapun.
Kami pun kembali mendatangi orang pinter tersebut, dan dia bilang bahwa barang yang ditanam ini sudah lama, jadi mungkin sudah sangat dalam dan berakar.

Nenek pun masih terus merasakan sakitnya yang selalu datang dan menghilang secara tiba-tiba.
Neneku pun sudah tidak bisa apa-apa, dia selalu berserah kepada Yang Maha Kuasa.

Beberapa tahun pun berlalu. Saat itu aku ingat, aku masih berseragam SMA. Ibuku menyuruh nenekku untuk secepatnya pergi ke Jakarta.
Ibuku bersikeras bahwa nenek harus pergi ke Jakarta sebelum panen tiba, dan membiarkan panen sawah dilakukan oleh orang lain, yang penting nenek tidak usah ikut memanen..
...namun nenekku juga terus bersikeras tidak mau meninggalkan sawah di masa panen, dan dia tetap memilih untuk tinggal di kampung saja.
Ibuku terus memaksa nenek, walaupun tahu terus menolak, karena pada saat itu ibuku sudah mendapat firasat yang buruk. Ibuku bermimpi, saat dia pulang kampung dan melihat warga kampung membawa keranda menuju area kuburan ..
... ibuku pun bertanya kepada warga yang sedang ikut mengiringi keranda itu.

"Siapa itu yang ada di dalam keranda?" Tanya ibuku dalam mimpinya.

"Ini tetua di kampung …" Jawab salah satu warga.
Jawaban itu membuat ibuku berpikir, siapa tetua di kampung? Apakah wa haji atau siapa? Ibuku tidak berfikir bahwa yang ada di dalam keranda itu adalah nenekku, karena setahu ibuku, nenekku bukan yang paling tua di kampung itu.
Tapi tetap saja, ibuku menganggap ini sebagai sebuah pertanda.

Aku ingat, hari itu adalah hari senin. Saudara di kampung tiba-tiba menelepon, bahwa nenekku sakit parah, dan sudah di bawa ke RS terdekat, dan kini sedang dirawat disana.
Setelah beberapahari dirawat secara intensif, tetap tidak ada kemajuan yang terlihat, malah sakitnya semakin bertambah parah. Akhirnya ibuku pun menyusul ke sana untuk membawa nenekku berobat di RS besar yang ada di kota.
Ibuku pun pulang dan membawa nenekku ke RS yang lebih besar, dengan harapan nenek bisa disembuhkan.

Saya ingat, hari itu adalah hari Rabu. Sudah ada tiga RS besar yang menolak untuk menerima nenek, dengan alasan tidak ada alat yang memadai, ataupun kamar penuh.
Ibu tidak menyerah dan akhirnya nenek pun mendapat perawatan di RS kota yang agak jauh dari kota tersebut.

Setelah menyelesaikan administrasi, ibuku kemudian pamit pulang ke Jakarta, karena posisi waktu itu, ibu juga membawa serta adik-adikku yang masih sekolah,
dan akhirnya terpaksa dia pulang pada hari Rabu malam jam 21.00 dan berencana di hari esoknya akan kembali ke RS untuk menemani neneku.
Tiba-tiba telepon rumah berdering. Aku lihat saat itu jam menunjukkan pukul 3 pagi, dan ibuku masih belum sampai rumah juga. Langsung aku mengangkat telepon yang berdering sedari tadi itu.

"Halloooo ... " Sapa ku, terdengar suara wanita sedang menangis.
"Halloo, halooo ... Siapa ini ...! " Sambungku dengan nada sedikit meninggi.

"Haloooo ... Neng ... Ibu udah sampe rumah? " Tanya seorang wanita yang ternyata itu adalah bibiku.

"Belum ... Kayaknya masih di jalan. Emang ada apa bi? Kok nangis gitu … " Tanyaku penasaran.
Bibi tidak menjawab pertanyaanku, malahan dia menangis semakin kencang, dan aku merasa jengkel pada saat itu, kenapa bertele-tele sekali, membuat orang penasaran aja, pikir ku dalam hati.
"Nenek meninggal neng ... " Jawab bibiku disertai tangisan yang kencang.

Aku sontak terkaget tidak percaya mendengarnya. Akupun langsung menangis sejadi-jadinya.

Singkat cerita, aku sekeluarga pun pulang kampung untuk menyiapkan pemakaman dan tahlilan untuk almarhumah nenekku.
Sudah beberapa hari kami berada kampung, karena tahlilan itu diadakan selama 7 hari berturut turut, dan kejanggalan demi kejanggalan pun datang saat tahlilan tiba dan ibuku semakin curiga dengan kematian nenekku yang begitu janggal.
Saat itu ibuku begitu terpukul kehilangan neneku, padahal ibu sudah menyiapkan sejumlah uang untuk nenekku pergi haji, namun sayangnya ajal lebih dulu menjemputnya.
Malam kedua tahlilan, ibuku sengaja memanggil orang pintar untuk berjaga, karena dari malam pertama kemarin, suasananya dirasa sangat mencekam.

Saat itu aku melihat orang pinter itu sedang duduk bersila di suatu kamar khusus yang sudah disediakan oleh ibuku.
Aku melihat orang pintar itu bertingkah sedikit aneh, tangannya tidak berhenti bergerak, seperti menahan sesuatu. Aku pun langsung berlari dan memanggil ibuku, kemudian menceritakan apa yang aku lihat.
Tidak lama kemudian terdengar suara wanita yang berteriak, terbang melewati pinggiran rumah. Sebagian dari bapak-bapak yang melihatnya langsung mengejar sosok itu, sosok wanita terbang berbaju merah tersebut, namun mereka tidak berhasil menangkap sosok tersebut.
Keesokan harinya, si orang pintar itu kemudian bercerita, bahwa semalam dia bertengkar dengan sesosok jin wanita. Jin wanita itu terlihat cantik parasnya, sehingga membuat siorang pintar itu tertarik dan tergoda untuk berhubungan intim,
namun si orang pintar itu menyadari bahwa yang sedang dihadapinya adalah jin jelmaan, yang memang sedari tadi menggodanya untuk melakukan hubungan intim, agar orang pintar itu bisa dikalahkan.
Orang pintar itu pun tiba-tiba tersadar, dan sosok wanita cantik itu kemudian berubah menjadi sosok kuntilanak merah yangg mengerikan. Sontak si orang pintar itu langsung mengeluarkan jurus untuk mengalahkan jin tersebut.
Dan itulah yang menjadi alasan, terdengarnya teriakan kemaren malam, sosok jin tersebut berteriak dan langsung pergi begitu saja.

Di malam ketiga tahlilan, warga kampung digegerkan kembali oleh penampakan sesosok pocong yang bertubuh gemuk.
Warga mengira itu adalah pocong dari nenekku, karena memang nenekku kebetulan perawakannya itu gemuk.

Pocong itu menganggu warga dengan cara meminta tolong.
Malam itu tetangga nenek yang bernama Mimih sedang perjalan pulang dari tahlilan, rumahnya memang terbilang paling jauh diantara tetangga yang lain.
Saat dia berjalan melewati pohon pisang, Mimih melihat sesuatu seperti gedebong (batang pohon) pisang yangg sangat besar, dalam keadaan terbungkus oleh kain kafan. Mimih pun terkaget, "Astagfirulaaah ... Yaa Allah ... " ucap mimih.
"Miiihh ... Tolongaan, Mih " ucap lirih sosok pocong tersebut.

Mimih pun lari terbirit-birit menuju rumahnya, dan menceritakan kepada warga kampung keesokan harinya, apa yang dialaminya tadi malam.
Hari berikutnya sampai tahlilan selsai, entah kenapa ibuku merasa tidak puas, seperti ada yang mengganjal. Ibuku merasa bahwa nenekku kini sedang berada dalam kesulitan, dan yangg dikubur itu bukan nenekku, hanya jasadnya saja yang menyerupai nenekku.
Akhirnya ibu dan pamanku memutuskan untuk menemui seorang Kiyai yang katanya bisa menyelesaikan persoalan seperti ini.

Ibu dan pamanku pun sampai di kediaman Kiyai tersebut dan mereka dibuat kaget oleh pernyataan Kiyai tersebut.
Dia berkata bahwa nenekku itu disantet oleh 4 orang sekaligus, dan benar saja, sukma nenekku masih berada di suatu tempat, dan kami sekeluarga harus ikut mencari ke alam ghaib, dimana sukma nenek disekap.
Satu persatu keluarga pun diajak untuk masuk ke alam ghaib untuk mencari dimana nenek, karna ada sebuah petunjuk, nenek diikat di suatu tempat seperti dapur, yang di belakangnya terdapat air kobokan.
Singkat cerita, apa yang kami upayakan hasilnya nihil.Kami sekeluarga tidak menemukan nenek, dan teka-teki rumah yang di belakang dapurnya terdapat kobakan air pun belum terpecahkan

Kami pun berpikir keras, siapa lagi anggota keluarga yang dapat menembus lebih jauh ke alam ghaib
untuk menemukan sukma nenek. Kami pun sempat patah semangat, karena kami tidak kunjung berhasil untuk menemukan keberadaan sukma nenek.

Oh ya, ibuku ini kebetulan punya seorang bibi yang bekerja sebagai TKW, dan sudah lama bekerja disana.
Keluarga kami sepakat untuk tidak menceritakan kematian nenek kepadanya, sebut saja dia ‘Mamah’, Karena kami sekeluarga takut kalau mamah tau, dia menjadi tidak bia berkonsentrasi dengan pekerjaannya,
namun beberapa minggu setelah nenek meninggal, mamah dikabarkan akan pulang ke Indonesia.

Akhirnya kamipun menyambut kedatangan mamah, namun anehnya mamah langsung ingin bertemu nenek, dan selalu mencari nenek.
Saat mamah datang kami tidak langsung memberitahu kalau nenek sudah meninggal, mamah kemudian bercerita, bahwa beberapa minggu belakangan ini, dia selalu bermimpi bertemu dengan nenek..
...dan nenek selalu meminta tolong kepadanya untuk segera pulang ke Indonesia dan mamah pun kembali bekerja, karena tidak mendapatkan jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi dengan nenek.

Mimpi itu kembali datang dan terus berulang, sehingga membuat mamah gelisah..
dan mulai mencurigai ada sesuatu yang tidak beres. Mamah berusaha mencari tahu, namun kami sekelurga saat itu masih tetap sepakat untuk tetap tidak memberitahukan apa yang sebenarnya menimpa nenek.
Akhirnya mamah pun dengan terpaksa harus mengakhiri kontrak kerjanya, karena dilanda penasaran dan memutuskan untuk pulang kembali ke tanah air. Lama kelamaan kami pun akhirnya harus memberitahukan yang sebenarnya kepada mamah, apa yang terjadi dengan nenek.
Betapa terkejutnya mamah, ketika tahu bahwa nenek sudah tidak ada. Mamah beberapa kali jatuh pingsan saat itu, kami yang melihatnya sangat prihatin, mamah memang salah satu kelurga yang dekat sekali dengan nenek.
Keesokan harinya, mamah pun dibawa ke tempat Kiyai yang dulu kami datangi, untuk mencoba kembali memasuki dunia alam gaib, dengan harapan mamah bisa menemukan dimana sukma nenek berada.

Malam itu beberapa keluarga ikut untuk menemani mamah.
Setelah sampai di kediaman sang Kiyai, mamah kemudian disuruh untuk duduk bersila. Awalnya mamah takut, tapi demi kecintaanya kepada nenek, mamah pun akhirnya bersedia untuk masuk ke alam ghaib, untuk mencari sukma nenek.
Setelah mamah masuk, semua terlihat normal. Mamah masuk ke suatu tempat di daerah kampung dan memasuki rumah nenek di alam itu, namun tidak ada siapa-siapa di sana, lalu mamah memutuskan untuk keluar lagi dari rumah nenek.
Ketika dia diluar, mamah kemudian melihat sebuah rumah, yang dimana rumah itu terlihat seperti rumah yang sudah sangat tua. Akhirnya mamah pun memberanikan diri untuk memasuki rumah tua tersebut.
Betapa terkejutnya mamah, ketika sampai di depan pintu rumah tua tersebut, dia disambut oleh sesosok algojo yang bentuknya sangat besar dan menyeramkan. Mamah pun sangat ketakutan pada saat itu dan bingung harus bagaimana,
namun tiba-tiba terdengar sebuah suara, suara seorang kakek-kakek tua. Suara itu memerintahkan agar mamah mengahadapi algojo itu dengan tangan kosong. Suara itu berpesan, bahwa mamah akan dibantu oleh kakek tersebut.
Perkelahian pun dimulai, entah bagaimana mamah pun tidak percaya, karena dia bisa dengan mudah mengalahkan makhluk besar tersebut, mamah pun langsung masuk kedalam rumah tua itu.

"Eceeeuu ... Eceeuu ... Dimana?!" Teriak mamah memanggil nenek disertai isak tangis.
Mamah pun berjalan ke arah dapur. Disana dia melihat nenek yang sedang dalam keadaan terikat kepada sebuah batang pohon pisang, yang dijaga oleh sesosok makhluk itu tinggi besar berbulu dan bertaring, serta matanya merah menyala, disamping nenek, seolah sedang menjaganya.
Mamah saat itu sempat berputus asa, karena merasa bahwa tenaganya sudah habis dan terasa sangat lelah, setelah perkelahian melawan algojo penjaga pintu tadi.

Mamah pun berdoa sebisa mungkin kepada Allah SWT, agar melindungi dirinya,
serta agar diberi kekuatan untuk bisa menghadapi makhluk tersebut. Tidak lama kemudian mamah melihat ada sebuah sosok yang datang, dan ternyata itu adalah seorang kakek-kakek berjubah putih.
Semuanya serba putih, bahkan jenggotnya pun berwarna putih, dan membawa sebuah tongkat. Kakek itu berada tepat di belakang mamah.
"Ayo nak, Kakek hanya bisa bantu dari belakang, karena yang bisa melawan makhluk itu dan membebaskan saudaramu adalah dirimu. Kakek hanya bisa memberimu kekuatan tenaga dalam saja … " Bisik kakek itu kepada mamah.
Mamah mengganggukan kepala, tanda paham maksud si kakek. Tiba-tiba mamah merasa menjadi lebih berani dan seperti memiliki kekuatan untuk menghadapi makhluk yang sedang menyandra sukma nenek.

Tanpa pikir panjang, mamah pun langsung bertarung dengan makhluk tersebut..
..sembari sedikit berkomunikasi dengannya. Mamah penasaran, sebenarnya siapa yang menyuruh makhluk itu untuk menyekap nenek di rumah ini.
"Hahahaaa ... Kamu semua juga mengenalnya" teriak makhluk besar itu, disertai tawa yang menggelegar.

Raga mamah yang pada saat itu sedang duduk bersila, terlihat sudah basah kuyup oleh keringat.
Saudara-saudara yang lain hanya bisa melihatnya disertai dengan doa, semoga mamah bisa selamat di alam ghaib, dan juga bisa melepaskan sukma nenek yang saat ini sedang tertawan.
Sekitar 1 jam berlalu, akhirnya makhluk besar itu pun bisa dikalahkan oleh mamah, namun mahluk tersebut tetap tidak memberitahu secara detail, siapa sebenarnya yang menyuruhnya. Makhluk tersebut selalu berkata hal yang sama, bahwa kami sekelurga mengenal orang tersebut.
Setelah berhasil mengalahkan makhluk tersebut, mamah langsung memeluk nenek, dan melepaskan ikatannya, nenek pun menangis, begitu juga dengan mamah.

Kami melihat raga mamah pun mengeluarkan air mata pada saat itu, namun saudara-saudara yang lain..
...pada saat itu melihat raga mamah menangis, kemudian menjadi panik, takut jika terjadi sesuatu kepada mamah, karena tidak ada yang bisa menyusul ke sana.
Tidak sembarangan orang bisa masuk ke alam ghaib dan kuat berlama-lama di sana, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa, dan salah satunya adalah mamah.
Singkat cerita mamah pun mengantar nenek menuju kuburan, dimana nenek dikuburkan, namun ketika dilihat oleh mamah, bukanlah sebuah kuburan, tetapi sebuah rumah yang cukup besar dan mengeluarkan cahaya.
Mamah dan nenek pun kemudian berpelukan untuk terakhir kalinya, namun mamah tidak mau pulang pada saat itu, bahkan ingin ikut nenek untuk tinggal di rumah yang bercahaya itu,
lalu tak lama kemudian kakek berjubah putih pun datang kembali dan melarang mamah, dia menyuruh mamah untuk kembali ke alamnya, karena masih banyak tugas yang belum diselesaikan.
Akhirnya mamah dan nenek pun saling berpisah, mamah melihat nenek masuk ke dalam rumah barunya, sambil menangis.

Mamah kembali ke dalam raganya dengan selamat dengan begitu kelelahan.
Mamah langsung pingsan pada saat itu, dan beberpa saat kemudian dia siuman kembali dan langsung menangis dengan kerasnya. Saudara-saurada yang melihatnya pun semua ikut menangis,
saat mendengar mamah bercerita apa yang dialaminya di alam ghaib, bahwa nenek sudah pulang ke rumah barunya yang bercahaya.

---TAMAT---
Teman2 bisa petik bagian postifnya ya. Ini kisah nyata, percaya atau tidak, bahwa hal-hal yang seperti itu bisa terjadi.

Tokoh mamah dalam cerita ini sampai sekarang, alhamdulilah masih hidup, namun sedang dalam keadaan sakit-sakitan ...
mohon doanya agar beliau selalu dalam lindungan Allah SWT.

Sayapun menceritakan ini sambil sedikit menitikan air mata, begitu jahatnya manusia sampai tega melakukan hal tersebut.
Kami sekeluarga pun sudah tahu siapa sebenarnya yang melakukannya, tapi kami sudah mengikhlaskan kepergian nenek, dan biar Allah saja yang membalas perbuatan jahat mereka.
Nb : Beres ya PWers, kurang lebihnya mohon dimaafkan, apalagi kalo ada hal-hal negatif di kisah ini, semoga kita bijak untuk mengambil sisi positifnya :)

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Pusara Waktu

Pusara Waktu Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @pusara_waktu

May 12
Yok, Lanjut lagi PWers~
"Biasanya para pemuja siluman ular atau orang yang melakukan pesugihan siluman ular, akan memberikan sesuatu benda berupa apa saja, termasuk uang, dan uang itu sebagai tanda, bahwa orang yang akan menjadi tumbal adalah pemegang uang itu.
Biasanya uang itu sudah diritualkan terlebih dahulu, lalu memberitahukan pada siluman ular untuk mengambil tumbal yang sudah ditandai dengan uang yang sudah diritualkan tadi, tapi sebelumnya, Mas Wi minta maaf ya Ti." Jelasku.
Read 77 tweets
May 11
Halo PWers~
Kita lanjut pelan-pelan ya. Dan untuk yang gak sabaran, bisa langsung baca di karyakarsa, sekalian ngesupport akun ini juga :D
Seorang laki-laki tua berusia satu abad lebih, masih terlihat segar. Sorot matanya tajam dengan telinga yang masih jelas untuk mendengar dan langkah kaki tegap berjalan dengan bantuan satu batang tongkat berkepala seekor ular naga, kini sedang lekat menatap ke arahku.
Read 73 tweets
Mar 11
ERIKA (Part 4 - END -)
- Keluarga Korban Santet -

A Thread

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht

#pusarawaktu #threadhorror #kisahseram #bacahorror #kisahnyata
ERIKA (Part 4 END)

Setelah membereskan semuanya, dan hanya menyisakan 3 benda pusaka, aku kemudian melakukan sebuah tirakat di dalam kamar itu. Segera aku keluarkan buku yassin dari saku baju dan sebotol air mineral yang sudah aku persiapkan sebelumnya.
Aku membuka tutup botol mineral itu dan segera membaca Yassin tujuh mubbin, dimana di setiap ayat yang ada kalimat mubbinnya di ulang sebanyak tujuh kali. Ini aku lakukan sesuai dengan arahan dari mbah Yai, ketika aku masih mondok di salah satu pesantren di daerah Jawa timur.
Read 167 tweets
Mar 10
ERIKA (Part 3)
- Keluarga Korban Santet -

A Thread
@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht

#pusarawaktu #threadhorror #kisahseram #kisahnyata #bacahorror
ERIKA (Part 3)
- Keluarga Korban Santet -

Pada suatu hari aku pun memutuskan untuk berpamitan, berhenti bekerja di rumah ini. Pak Kasran menatapku lekat-lekat, begitu juga dengan bu Wandra yang terperangah, saat mendengar kata-kataku untuk berhenti bekerja.
Mereka berdua membujuk dan memintaku untuk tetap bertahan bekerja di rumah ini, minimal sampai keluarga Kasran mendapatkan pegawai pengganti.

Aku yang mengetahui kondisi keluarga ini pun, sedikit mengerti dengan alasan dari bapak dan ibu Kasran,
Read 150 tweets
Mar 8
ERIKA (Part 2)
- Keluarga Korban Santet -

Melihat raut muka Sinta yang begitu antusias dan terlihat polos, aku pun tersenyum mendengar pertanyaannya.
"Santet itu sudah ada pada jaman Rasul sekali pun, bahkan dalam sebuah hadist diterangkan bahwa pernah satu hari Rasul pernah disihir atau disantet oleh para dukun waktu itu, hingga beliau muntah darah dan malaikat jibril yang berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya.
Read 131 tweets
Mar 7
ERIKA
(Keluarga Korban Santet)

Ns : Mas Wijaya

Aku mencium bau yang tidak asing, saat berada di halaman depan yang ditumbuhi beberapa pohon pisang kipas, sejenis pohon pisang hias dan sebuah pohon mangga yang cukup besar berdaun rimbun.
Sekilas disudut mataku, aku melihat sebuah sosok hitam legam sedang menatapku dengan sorot matanya yg berwarna merah menyala. Segera aku palingkan muka dan berjalan ke arah pintu gerbang untuk menguncinya, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang tidak asing, aku mengenal suara ini.
Read 132 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(