Gak banyak referensi yg membahas soal Kaitz Index ini, namun secara sederhana konsep Kaitz Index ini merupakan rasio dari upah minimum dibandingkan dari median upahnya.
Rumusnya :
Kaitz Index = Upah Minimum/Upah Median
Pengertian Upah Median ini apa?
Upah median merupakan nominal upah yg jumlah persisnya ada DI TENGAH-TENGAH antara upah paling kecil dan upah paling gede yg diterima seseorang.
Misal, masyarakat Indonesia nerima gaji dari range 1-10 juta rupiah.
Maka mediannya adalah 5,5 juta (pake rumus excel).
Kita pake contoh diatas.
Rumus awalnya :
Kaitz Index (KI) = Upah Min/Upah Median
Karna diketaui KI Indonesia td 1,05 dan asumsi upah median 5,5 juta, maka :
1,05 = upah min / 5,5 juta
Upah min = 5,5 juta x 1,05 = 5,7 juta.
Dgn KI 1,05 upah minimum kita di angka 5,7 juta.
Kita sekarang coba misalkan KI kita senilai 0,6 seperti yg dimaksud ideal oleh bu Menteri. Maka :
KI = Upah min/upah median
0,6 = upah min/5,5 juta
Upah min = 5,5 juta x 0,6 = 3,3 juta.
Artinya dgn KI 0,6 mestinya upah minimum kita cuman 3,3 juta saja.
Sehingga dari range pendapatan masyarakat 1-10 juta, upah minimum 5,7 juta dianggap udah terlalu tinggi banget.
Harusnya ngikut standar ideal 0,6 aja upah minimumnya - yaitu 3,3 juta aja
Tapi benarkah persoalannya demikian? Kita coba pake ilustrasi lain.
Di Wakanda nih, range pendapatan masyarakatnya 5-10 juta. Dengan demikian upah median mereka ada di angka 7,75 juta.
Dgn asumsi KI ideal 0,6 - maka :
KI = upah min/upah median
0,6 = upah min/7,75 juta
Upah min = 7,75 juta x 0,6 = 4,6 juta.
Terlihat bedanya ya?
Dengan KI Indonesia yg mencapai 1,05 dan median 5,5 juta - upah minimumnya 5,7 juta. Range gaji 1-10 juta.
Sedangkan KI Wakanda yg hanya 0,6 dan median 7,75 juta - upah minimumnya 4,6 juta. Range gaji 5-10 juta.
Artinya besaran upah MEDIAN punya peran signifikan dlm menentukan angka Kaitz Index.
Angka index di Indonesia terlihat BESAR itu justru menunjukkan adanya KETIMPANGAN ekstrim pendapatan yg ada di masyarakat.
Ada yg dapet gaji kecil (1 juta) dan ada yg dapet gaji gede (10 juta).
Berbeda dengan Wakanda yg gap antara gaji rendah dan tinggi gak terlalu jauh (5-10 juta). Sehingga angka mediannya pun gajinya relatif gede (7,75 juta).
Upah minimum dengan index 0,6 aja nominalnya 4,6 juta. Hampir mepet Indonesia yg 5,7 juta tapi dgn index 1,02.
Sehingga menurutku Kaitz Index kurang pas kalo digunakan buat menilai apakah upah minimum pekerja Indonesia terlalu tinggi dibandingkan sama negara lain.
Index kita tinggi karna ketimpangan pendapatan di masyarakat terlalu tajam. Sehingga kita perlu analisis lebih jauh.
Apalagi pengertian upah minimum juga beda dengan living wages.
Upah minimum merujuk pada besaran upah minimal yg akan diterima pekerja.
Sedangkan living wages merujuk pada besaran upah yg cukup bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhan2 bulanannya.
Upah mininum seseorang belum tentu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehingga menggunakan Kaitz Index sbg dasar bilang upah minimum kita terlalu tinggi ya kurang pas juga sebetulnya.
Lebih cocok menggunakan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sbg dasar analisis besaran upah.
Standar KHL menurut Permenaker no 18 tahun 2020 isinya juga buanyak.
Mulai dari sembako, lauk pauk, daging, telur, perlengkapan mandi, baju, celana, sewa kos/kontrak, sampai tabungan dan jaminan sosial.
Menurutku ini lebih relevan aja krna kebutuhannya juga riil banget.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
"Sombong lu mentang2 sekarang cantik."
"Ah, lu sok bener dah. Gak inget pas jaman lu masih gendut?"
Pernah denger kalimat semacam ini? Orang2 kyk gini mgkn pernah ada dlm hidup kita.
They just want to kill our self-confidence. They want to drag us into our bitter past again.
Beberapa orang mungkin punya masa lalu yg kurang menyenangkan. Dikucilkan temen sekelas. Dikerjain tiap hari. Hingga duduk sendirian di pojokan. Nangis dan jadi bahan ketawaan.
Seringkali karna faktor fisik kita yg mereka anggap gak menarik. Jelek. Gak enak dipandang.
Seiring waktu berjalan dan saat kita mulai tumbuh dewasa, mungkin tampilan fisik kita pun berubah. Kita jauh berbeda dengan sosok yg jadi olok-olok beberapa tahun silam.
Gak sedikit orang yg pangling dan gak mengenali kita. We become a whole new different person.
Ketika kita menentukan harga pada suatu produk, tentu kita SUDAH menghitung komponen-komponen cost yg melekat disana, baik itu fixed ataupun variable cost.
Baru selisih antara harga dan cost itu yg nanti jadi margin profit.
Pro-kontra Permendikbud ini menarik.
Yg satu bersikeras ini diperlukan untuk melindungi para korban kekerasan seksual.
Yg satu bersikeras aturan itu membuka penafsiran lain soal legalitas seks bebas.
Jadi, titik tengah yg bisa disepakati soal ini idealnya gimana?