Kenapa Kiai Cenderung ‘Menghindari’ Bab Jihad? Ini Kata Gus Baha’
Khoiron, NU Online | Selasa, 26 Maret 2019 07:30
Kita tidak bisa menutup mata bahwa sebagian belahan dunia Timur Tengah habis dilanda konflik secara bergantian. Bahkan, di antara tokoh Timur Tengah,
ada yang menyerukan jihad melalui jalur perang. Di Indonesia hanya ada sekelompok kecil saja dari orang yang suka membahas tema-tema perang, jihad dan lain sebagainya. Rata-rata, yang suka mengutak-atik dan berfatwa berkaitan jihad melalui jalur keras itu bersumber
dari mereka yang ilmu dasar agama mereka minim. Selebihnya, apalagi para kiai yang ilmunya mendalam secara akademik berusaha menghindari fatwa-fatwa konflik.
Di kitab-kitab salaf (klasik) yang dikaji di berbagai pesantren Indonesia, dalam urusan membahas hukum,
Pernyataan-pernyataan tajam dan kasar Habib Kribo tak ditanggapi oleh yang dikritik atau dilaporkan tapi malah diserang dengan meme yang isinya tak berkaitan dengan isi pernyataannya. Ini justru kian melejitkan nama dan kribo-nya.
*1.* Dia adalah seorang yang punya status sama dengan tokoh-tokoh yang dihormati massanya karena statusnya. Kasarnya, sama-sama punya kartu.
*2.* Dia bukan youtuber, pegiat medsos dan buzzer profesional yang sengaja membranding diri demi meluaskan ketenaran dan mengundang viewer,
Dan kamu melihat berhala-berhala itu
memandang kepadamu, padahal ia tidak melihat.
[7:198]
Umumnya, apa yang terlihat, seperti itu yang kita pikirkan.
Jadi sebenarnya, yang terlihat adalah pikiran kita sendiri,
bukan sesuatu itu, bukan hakikat itu.
Jika ingin melihat dengan jernih, jangan berpikir saat
sedang melihat. Berpikir ketika sedang melihat akan
menghalangi dan mengurangi sesuatu yang terlihat.
Ketika seorang pesuluk melihat, di dalam dirinya
kosong dari segala bentuk pengetahuan.
Melihat bagi pesuluk adalah kesadaran dan juga
tindakan.
✍Dr.Habib @muhsinlabib
Belakangan ini “umat Islam” menjadi frasa langganan yg kerap diucapkan oleh sebagian, bahkan sbagian kecil, org dari umat Islam sendiri, terutama menjelang konstestasi politik dlm skala nasional (pemilu) maupun regional (pilkada).
Frasa ini, terutama bila dijajakan oleh “marketer berbusana agamawan”, lebih ampuh mengeruk suara ketimbang money politics.
Umat adalah kata serapan dari “ummah” yang mengandung makna primer “beberapa orang” karena kesamaan tertentu. “Ummah” juga memiliki makna sekunder bagi seseorang yang diperlakukan sebagai beberapa orang karena keagungan kepribadiannya.
Karena tidak mengerti tentang Syiah, banyak orang mudah menerima info dan doktrin yang menyudutkan Syiah.
Karena info-info dan anggapan sesat dan kafir disebarkan secara konsisten dan inten terutama, maka sebagian masyarakat pun membenci Syiah
Karena membenci Syiah, maka sah difitnah.
Namun fitnah takkan pernah sempurna dan mudah dipatahkan, terutama bila dilakukan oleh orang-orang yang hanya bermodal kepandiran dan kebencian.
*Perhatikan premis-premis dalam penalaran sebagai berikut :* ...👇
1. Menuduh pemerkosa para santriwati sebagai Syiah dengan bermut'ah berarti menganggap Herry dan para santriwati melakukannya dengan ijab kabul atas dasar kerelaan bersama.