pertama, sistem pemeliharaan #NilaTerpalSeries, kebutuhan aerator sistem bioflok dengan ras jelas berbeda.
Ras menggunakan sirkulasi air, boleh menggunakan tenaga aerator lebih kecil dibanding bioflok.
Beda dengan kolam bioflok, aerator jadi satu-satunya sumber suplai DO
Volume air kolam menjadi kunci dari kebutuhan aerator. Sebagian praktisi ternak nila menyebutkan kebutuhan aerator sebesar 10 liter/kubik.
Ada sih itungannya, cuman jujur aja gw nyerah sualan ngitung2 gt, manut ae wes :D
Sedangkan ketiga, jumlah tebar. Semakin banyak bibit #NilaTerpalSeries yang ditebar, maka kebutuhan DO juga akan makin besar.
Pada kolam produksi, 1 meter kubik bisa tebar sampe 250 ekor, karena memang ditarget 10 pekan panen (kurleb 6-7 ekor/kg).
Secara logika, jika tebar padat, otomatis aerator juga harus lebih kuat.
Dan memang demikian adanya, pada #NilaTerpalSeries, kebutuhan DO akan meningkat seiring jumlah ikan yang ada dikolam
Oke, karena kita bicara kolam #NilaTerpalSeries rumahan dengan ukuran 2x1x1 m, dengan tinggi air 80 cm, maka volume air dalam kolam sekitar 1,6 m kubik.
Dengan pakem diatas perlu aerator dengan kekuatan 20 liter /menit.
Kemaren gw pake yamano LP20, dengan 20 watt bisa menyuplai 2.000 liter/jam, atau konversi ke menit kurleb 33 liter/menit.
Cukup untuk 1 kolam 2x1x1? Jelas sangat cukup, bahkan berlebih.
Tapi karena gw pake untuk 2 kolam #NilaTerpalSeries maka aerator ini nanggung.
Nanggung karena kekuatan 33 liter/menit pas2an banget untuk menyuplai dua kolam 2x1x1 dan ketinggian air 80 cm.
Karena ga kuat, maka akhirnya tinggi air diturunkan ke 65-70 cm dan tambah pompa venturi, sehingga suplai DO masih cukup.
RAS adalah sistem yang menitikberatkan pada kebersihan air sehingga ketersediaan oksigen terlarut (DO) tetap terpenuhi dengan cara melakukan sirkulasi air melalui filter dan dikembalikan lagi ke kolam
Disclaimer 1. Gw bukan peternak, praktisi atau peneliti, hanya menikmati waktu senggang 2. Belum tentu yang gw share ini adalah mutlak benar, bukan berarti juga mutlak salah. 3. Kegiatan ini learning by doing, membaca dan melihat refrensi kemudian dilakukan dngan penyesuaian.
4. Tujuan akhir adalah panen, namun resiko gagal tetap ada. Kita lihat saja nanti akhirnya bagaimana.
5. Karena trit ini adalah series, direncanakan akan panjang, dari awal mulai budidaya sampe panen nanti, perkiraan 4-5 bulan kedepan. Ga sabar? Skip aja.
Udah 2-3 minggu ini rem belakang si neng aya bunyi tektek jika diinjak.
Ga selalu bunyi, tapi jika diinjak kecepatan >70 kmpj atau turunan yg curam, barulah bunyi.
Emang sih sejak gw adopsi si neng, gw belum #servisrem. Baru garap kaki2 dan bagian engine/transmisi aja.
Karena rem adalah piranti penting dalam kendaraan, maka harus segera #servisrem.
Jadi pas rehat siang, gw bawalah si neng ke bengkel. Bukan Beres, mana ada di pulau kecil behini. Jadi ke bengkel yang mekaniknya udah gw kenal dan cukup lihai triknya.
Ketangguhan dan keiritan diesel panther adalah yg terbaik di kelasnya. Gw pernah bawa Sub-Jkt-Pandeglang pp cm habis sobus 800 rebu
Posisi duduk panther yg tinggi ini bikin driver leluasa lihat jalan, Tapi tetap cukup nyaman buat nyetir jauh.
Isu panther bakalan off sebenarnya sudah mencuat lama.
Selain minor vengembangan, t soal mesin, hal emisi juga jadi vertimbangan. Panther masih euro2. Vdhl mesin modern hrs standar euro4.
Sub itu surabaya gaes, bukan Subang.
2016, gw gantian ama temen nyetir bertiga, 6 jam ganti. Via pantura, masuk tol semarang, balik pantura, baru masuk tol Brexit lagi sampe jkt. Total 2100 km, habis solar busuk 800 rebu pp.