Francine Widjojo (Noni) Jubir DPP PSI membuka acara memperkenalkan para narsum. Pemaparan latar belakang isu.
Mempertanyakan apakah seurgen itu, berdasarkan amanat regulasi katanya "bertahap sesuai kemampuan" negara
Mbak Curie @curiems
Isu anggaran pertahanan sering dibenturkan dengan anggaran lain. harus berpegang ke soal ancaman geopolitik (dan satu isu lagi).
@curiems Isu geopolitis di selat taiwan, misalnya. Mbak curie jelaskan beberapa isu, bagaimana kalau beberapa isu geopolitis itu terjadi ke kita. Mungkin tidak terkena invasi langsung, tapi kedaulatan akan dichallenge. Apakah rela?
Menjadi netral pun mahal. Swedia habiskan >3% berdekade2 utk pastikan netralitasnya.
Itu salah satu sebab butuh penguatan pertahanan, termasuk pembelian pespur.
Bu Connie:
Ucapkan selamat kepada Pak Prabowo krn pembelian massive, baru 2x, dulu di 60an, skarang pak Prabowo.
Pak Prabowo juga umumkan pembelian fregat dan kapal lain dari beberapa negara, pembangunan postur pertahanan
(aduh koneksiku bapuk)
Pengen beli F-35, tapi Pak Prabowo harus sadar F-15 tidak nyambung dengan F-35, itu dari F-16 viper.
Pemilihan 96 pesawat, total 69.4 trilyun. Menhan juga sudah pesan kapsel.
ratas Desember 2021 presiden, akan berikan arahan selesaikan MEF tahap akhir, 2022 2023 2024, hanya disetujui 60 trilyun 4 angkatan. Utk lunasi rafale ini kita tidak punya uang. Perlu tahu dari mana uangnya
UU TNI perlu judicial review yaitu pasal 8,9,10,11,12,24 supaya pak Prabowo tidak terkena dampak hukum. Karena ga bisa balancing strategy.
Kemlu juga perlu umumkan keluar dari Non Blok dan kita ber blok ke Amerika Serikat
-Demikian remark awal bu Connie
Rachel Maryam mulai sesi.
Perlu beli kalau serius ingin jaga kedaulatan kita. Bentuk nyata peran pemerintah lindungi rakyat.
Rachel membahas amanat UU, memuji political will Presiden Jokowi. Bahas jelas arahan-pesan Pak Jokowi, tidak ada visi misi menteri, adanya visi misi Presiden. Pak Prabowo komitmen sungguh2 bantu Pak Presiden selaku pembantu presiden mewujudkan visi misi tsb
(saya ga live report Rachel ya. Males liatnya dikit2 baca naskah)
Ratas bersama kemlu, kemenkeu, menentukan alat2 yg akan dibeli dan dari mana. Pertimbangan, selain kapasitas fiskal, pertimbangan geopolitis dan geostrategis. Berdasarkan itu salah satunya lahir penandatanganan (mou) pesawat Rafale.
anggaran HAN kita hanya 0.8% PDB, negara tetangga di atas 1 koma ada yang 2%. artinya kita masih letakkan pertahanan sebagai prioritas nomor sekian.
(rachel, you are a sight to see, but a sore to my ears... like listening to DPRK news casters)
Ini pembeliannya G2G, tanpa makelar dan kredit ekspor, pembayaran langsung oleh kementerian keuangan.
Rian Ernest:
Bagi PSI dalam sorotan kami, modernisasi senjata sangat penting tapi perlu realistis. Dilema keinginan besar, berhadapan dg anggaran terbatas
Apakah pas jor2an di saat ini?
PSI ingat tragedi putra putri bangsa yg gugur di KRI Nanggala dan pesawat Hercules 2015. PSI mendorong indonesia tidak hanya fokus pemeliharaan senjata tapi juga sampai revolusi krida yudha (?) (military affairs)
yg dibeli harus efisien, terukur untung ruginya.
Dibeli dalam masa ekonomi belum baik, imbas pandemi. Bu Connie sempet bahas anggaran dan eko. belum banyak. Sedang tidak ada uang, tidak semua dari pinjaman, harus ada dari APBN kita.
Ingin uang pajak/keringat kita jelas, mengapa beli Dassault (rafale), tentu soal keamanan negara, intelijensi perang (?). Belum ada info yg mudah diakses publik. terakhir di 2019. 2022 belum ada info yg mudah diakses publik
Jangankan PSI yg di luar parlemen,teman kami di partai lain (dlm parlemen) blg akan panggil Pak Prabowo utk jelaskan kenapa beli pespur ini.
Belum dpt info yg transparan. Dalam penalaran awam/wajar, kami ingin hindari pembahasan ini "kamu bukan pakar". Negara maritim, luas wilayahnya. Ancaman dr negara lain, kenapa jor2an beli pespur dg jumlah masif, juga kapsel
Kalau beli Dassault, harus efisien, gimana anggaran perawatan, pelatihan. Kompatibel atau ngga, adaptasi atau ngga
(Bu Connie dikit2 nyelak Rian Ernest, BTW)
Soal transfer teknologi, kami liat website Dassault,sekilas di rilis pers tidak ada poin transfer tekno. Dg biaya besar kita dapet apa ke depannya. PSI fokus di kebijakan publiknya.
Sampai hari ini masih terpuruk pandemi, ruang fiskal sempit, 315 trilyun dan ke depannya akan belanjakan 1700T sampai 2024, kebijakan publik ini akan kami soroti. sebenarnya tidak ada yg haram apabila informasinya transparan utk publik
Semoga keberanian Pak Prabowo diimbangi transparansi dan akuntabilitas
Demikian remark "Bro Rian"
Rachel meluruskan "cuma Pak Prabowo dan Tuhan yang tahu".
Pak Prabowo diperintah Presiden utk buat grand design. Rancangan dikembalikan ke Pres, rapat dengan Kemenkeu dan Kemenlu. Dapat anggaran itu ranah Menkeu. Saya yakin ibu SMI sudah berhitung financial+opport cost
Bu Connie:
Maksudnya kenapa melampaui ratas desember 2 bulan lalu. Betul presiden tahu,tapi hanya blg selesaikan MEF. Dananya hanya 60T, harus selesai 2024 dibagi 3 angkatan plus mabes TNI. Baru bayar Rafale saya sudah kekurangan sekian trilyun. Padahal sudah ttd scorpene..
...kapal dari beberapa negara.
Makanya saya bilang cuma Pak Prabowo dan Tuhan yg tahu, secara normal aja siapa yg bayar kekurangan sekian trilyun? jgn dianggap rakyat tidak setuju,tidak cinta NKRI.
Mau B2B G2G yg bayar rakyat. Kita perlu tahu, utk yakin akuntabilitas dan good governance. Saya senang sekali Indonesia belanja masif, tapi Pak Prabowo akan terbentur, bbrp pasal UU Indhan, kebijakan polugri,apakah Bu Retno sepakat keluar non blok,dr pembelian terlihat kita --
-- blocking ke NATO. Kalo mau balancing kita harus beli J-20 dari China.
Pembelian senjata tidak top down. Alat perang ga kayak beli mobil. 3-5 tahun adjustment perubahan alutsista. Semua angkatan kaget,belum pernah pake kapal jepang,pespur prancis, dll.
Jd pertanyaan krn tiba2 dibelikan. Perencanaan 3-5 tahun terkait fasilitas HAR kapal,MRO.
Aku ubah alat, kirim orang diajarin di luar, balik, mengajari. Belajar alat di tempat produsen. Harus tahu dipangkalkan,digelar di mana, MRO, harwat seperti apa
Kenapa ga F-16 block kemarin, karena road mau punya F-35. Teknis,tapi beli senjata ga semacam ToT, ada UU lain, uu kebijakan indhan. UU KKIP pengadaan lugri tidak boleh >30%. bagaimana Pak Prabowo jelaskan?
Impian, target bagus, jadi masalah. Apalagi sign di depan Presiden. Contoh soal satelit jadi masalah, Ryamizard blg presiden juga harus dipanggil kalau saya dipanggil. Yg ini saya tahunya Pak Presiden ga perintah beli. Be very careful soal anggaran
Orbit ga selesai2, arbitrase jutaan dolar. Kalau kita libatkan Prancis,tidak cuma Rafale (Dassault),tapi juga Naval Group,Thales dll.
Noni:
Kembali ke koridor,mengacu RPJMN 2020-2024,amanat reformasi anggaran. Penajaman prioritas pengadaan alutsista. Seberapa jauh anggaran efisien dan sesuai.
Bu Connie:
Tahun 2009 anggaran HAN 30an trilyun
Tahun 2020 anggaran HAN 131 trilyun. Kenaikan 389% anggaran HAN. Emang readiness naik 4x? Ngga
Pespur readinessnya 37%. Makanya saya ingatkan commonality pembelian sist senjata. Kita akan punya F-15, Rafale, kita punya F-16, akan sangat mahal HAR,perbaikan,melatih pilot
Kalau tidak sama road map, buku biru, platform berbeda akan sangat mahal. Tugas Menhan memang desain,Menkeu mencarikan uang,tapi harus sesuai keu neg. Sesuai ratas kemarin hanya ada 60T. Ada prinsip2 yg dilanggar. Prinsip alutsista itu commonality
Kita sudah jadi blok Amerika Selatan. bersama prancis di LCS. Kita salah beli kalo F-15,harusnya F-16. Harus ada ukuran lain,misal interoperability. tidak cuma antar angkatan kita, tapi di kawasan.
Balancing tower ga cuma display tapi exercise together
Ada ... cycle, kapan beli kapan dispose.
Quantity lebih banyak,lebih murah. Ketika beli sis senjata,ada itungan support system.
Masuk green water navy, kita harus beli E-767, pes transport harus beli Be-200.
utk pespur Kita harus beli J-20 utk balancing kalo non blok
utk kapal induk harus punya Charles De Gaulle.
Ketika sudah blue water navy baru beli F-35,kapal induk di atas CDG yaitu Type 075.
UU HAN, sekian persen harus masuk industri dagri. Ada omnibus law terkait indhan,lebih ribet lagi.
(Bu Connie sering bilang Rachel Sayang, aku kapan yha...)
Saya konfirmasi langsung ke sumber di perancis, tidak cuma L'Mond (?) begitu ttd lgsg terikat 42 unit (pespur)
Rian:
Keinginan pak prabowo begitu besar, saya takut menabrak peraturan. Ada APBN juga (dipakai) selain pinjaman.
Bu Connie:
IKN 1400an trilyun. Ini hampir 2000 trilyun, siapa yg mau bayar?
Ernest baca pasal2 di UU TNI, strategi harus berubah, tidak boleh lagi sishankamrata. Musti setop. Termasuk Kemhan utk ketahanan pangan mesti setop. Tidak bisa 2-2nya. Mau inward looking yaitu sishankamrata, atau outward looking,ke kawasan, balancing
Jadi program ketahanan pangan di kalimantan, program bela negara, harus stop.
Judicial review harus dilakukan Mbak Rachel dkk di Komisi 1
Road map AU harus ke mana sudah ada, blok 72 hanya utk indonesia, negara lain tidak ada yg pake. Yang bisa ke arah F-35 dengan tekno yg ada, AESA gen 5, ada turunan ke situ. Makany tidak boleh pakai F-15.
Sekali lagi arah HAN sudah berubah, pak Prabowo harus siapkan Doktrin HAN, outward looking military. Jangan sampai kebijakan dianggap tidak nyambung.
Mbak Curie:
Transparansi anggaran HAN ini kurang, komunikasi publik Kemhan dirasa kurang, mbak connie diundang,akademisi dan wartawan diundang utk penjelasan kondisi readiness HAN yg rendah sekali. Mungkin krn itu pak Prabowo tidak terlalu mau transparan
Jangan sampai berkembang di publik dianggap ada off budget, melanggar. Ang APBN kita sudah bisa dipercaya pencatatannya,cek SIPRI dan Jane's itung2annya sama. Apakah sudah ada perubahan dari Ratas yg disebut mbak Connie? kita lihat
Banyak perencanaan,yg dibiayai yg mana kita tidak tahu. perlu byk sumber, penelitian yg saintifik.
Poin bagus mbak connie yg menantang ahli IR,apakah beli dr prancis begitu banyak apakah ubah posisi kita? saya tawarkan alternatif pandangan lain:
Ini tidak lepas dari ancaman embargo AS utk kita beli barang Rusia.
-No strings attached
-Tidak beli dari yang bersinggungan (?)dengan politik kita (?) contoh Tiongkok
-Kemandirian
-Keseragaman
(Connie, kenapa ga ambil J-20, ga akan diembargo)
Prancis,blok barat tapi "anak nakal". Sejak jaman Jenderal de Gaulle,mandiri tekno HAN. Yg ditawarkan prancis ITAR-free,tidak bisa diembargo. Dg beli Rafale,seperti statement besar.
daftar offset yg saya terima,
prancis janjikan akan alih kemampuan maintenance dlm level Depot. Sesuai UU HAN,beli dr pihak asing,maint bisa dilakukan sendiri. Sejauh mana bisa ops sampai life cycle habis,itu strat logistiknya
Keseragaman alutsista hampir tidak pernah tjd dalam konsideran pengadaan di indonesia. Tekno bergerak,diskontinu,tekno yg ditawarkan selanjutnya bisa jadi tidak sesuai kebutuhan kita.
Saya juga ingin ingatkan bahwa prancis bukan pihak asing di (pengadaan) alutsista kita. 3 besar penyedia. Mereka cukup gencar iklankan Rafale.
(Pengen LR ucapan Rachel tapi lagi2 dia seperti ngelirik ke teks tertentu, males kan gw)
(tuh kan Rachel blg kita punya Su-35... ngebaca sih...)
(tuh kan bahas air superiority kayak baca sobriety...)
Connie:
India ketika beli Sukhoi,kena CAATSA tapi ngotot dan diijinkan. Dia ga mau beli Rafale, berhenti di 36. Yang beli skarang negara2 Arab.
contoh, F-35 itu pinter, klo F-16 1 kokpit masalah bisa tuker2an. Sukhoi,di kokpit2 beda2,harus beli the whole cockpit
Exocet kita MM 38 MM 40 tidak ada ToT exocet. Saya ga coba lawan Rafale, ini akan mahal. Kesian Menhan baru,harus lunasi,bikin MRO dll,yg penting ketika beli harus ready. Ga ada yg bahas kapal Itali,kapal Jepang,bunch of things coming into INA
Dg perpanjangan pasal pensiun, berapa persen anggaran terserap ke personil. Saya makanya pesen daripada masalah nanti, jangan cuma aturan pensiun, Judicial Review juga pasal 9-12,20.
(Rachel melanjutkan setelah dipotong Bu Connie. Lagi2 liat2 lirik2 sesuatu. Mungkin di situ ada shiny pokemon diliatin mulu)
Ernest penekanan akses info publik
Rachel bahas DPR akan panggil Pak Prabowo utk penjelasan.
Connie:
Ketika kita beli frigat, pespur, itu jangka panjang. Jangan sampai kita kena arbitrase. Kalau sudah sepakat ttd 6, mengikat yg 36 convert. Anggaran cuma ada segitu, gimana bayar ke depannya. Kita harus hati2
Tugas saya bahwa Kemhan tidak dpt beban yg tidak bisa ditanggung menteri selanjutnya. Tugas saya selaku akademisi.
Mbak Curie:
Kita ga pernah berkonflik dengan Tiongkok. Tidak seperti AUS yg sudah menyatakan sikap via AUKUS. Kita kerma erat dengan industri Tiongkok,mekanisme pertemuan tahunan, def inds and tech meeting-tiongkok rusia ...(bbrp negara),tiongkok tidak bergerak dlm kermanya
Kita tidak bisa menafikan bahwa di Natuna ada masalah dg tiongkok,laut natuna utara.ancaman faktual.
Kalau beli senjata dr Tiongkok. Saya hadir di forum dg Tiongkok,utk kerma indhan,mrk promo indhan. Di saat yg sama kita ada isu Natuna,awkward. Tdk ada hal substantif dari sana
Lebih baik kita memilih negara yg tidak ada persilangan kepentingan geostrategis dg kita.
Bu Connie:
Saya ga bisa lama, saya akan bikin surat ke Pak Prabowo 2-3 halaman.
Mbak Rachel sayang, kita harus jaga dari beberapa aspek. Anggaran, supaya tidak membebani. Kedua tidak boleh ada celah utk arbitrase. Ketiga hati2 dengan balancing power,harus non blok sepenuhnya. Makanya sy blg Pak Prabowo harus persistent seperti india,CAATSA mrk digugurkan
Mimpi besar harus ditunjang UU yang menunjang. Judicial review utk merubah struktur, organisasi, postur perang dsb. Itu saja, saya ada rapat lain.
Saya kebetulan ditugaskan mendesain sistem pertahanan IKN, membangun markas dll perlu 188trilyun
(Bu Connie pamit)
Noni: kenapa bukan prioritas kapal laut (kalau ancamannya di Laut China Selatan/Natuna)?
Rachel:
Tidak cuma beli jet tempur, ada beli kapal fregat, kapal selam. Doktrin gabungan kekuatan laut dan udara cocok utk situasi perang modern di masa depan.
(lagi2 males live report mbak Rachel kecuali yg tidak normatif, maaf ya manteman)
Curie:
(Ditanya pola pertahanan yg cocok)
Uang terbatas,ancaman semakin... opsi kita apa dg pol bebas aktif? kita mau netral,tp tidak bs kalo tdk punya ketahanan kuat?gimana caranya. buat skenario di masa depan,kalo perang kapan dg siapa
Skenario perang masa depan cepat,tekno yg canggih tidak berawak,misal misil hipersonik. AD dan AL belum bergerak,misil sudah sampai. Air power smakin penting. Saya rasa pemilihan pespur terkait persepsi ancaman kita
kalau kita lihat readiness yg plg rendah di semua Angkatan adalah AU.
Ini rencana sudah lama. Kami kaji bahwa dr semua kecelakaan alutsista mayoritas adl pesawat,pespur dan pes latih pur
Dr jaman pak SBY dan Jokowi sudah dilaks peningkatan kesj prajurit. Mayoritas ke arah personil. Modernisasi (ketinggalan). Sampai kapanpun,beli alutsista akan ada perdebatan, dan harus diperdebatkan,utamanya soal persepsi ancaman
Ernest:
Bentuk diskusi kita utk mencerahkan publik apa yg sebenarnya tjd. Bukan soal harus pilih pespur atau skarang,poinnya besar banget dan timing anggaran. Fiskal ga ada,menurut kami tugas Pak Prabowo sbg pembantu Pak Presiden,apapun visi Pak Pres diterjemahkan proper
Pak Prabowo harusnya bisa bijak, tidak jor2an di timing ini. Masyarakat jgn dibiarkan di ruang gelap, mengawasi uang pajak kita.
Angga membandingkan keunggulan kualitatif tank rusia vs ukraina tapi yg dibahas kuantitas.. Memang nih angga klo ngomong sama wanita lgsg samtingwong...
Cih akun gembok @AdlerVolantis membuat rusuh dg bertanya di spes
Pak Agus Widjojo (AW):
Supremasi sipil dr konsep sipil-mil...Mil sbg lem profesional... Hub lapis pol menentukan kebijakan umum,dijabarkan+diterjemahkan lapis profesional...
AW:
sipil merumuskan kebijakan umum. mil melaks kebijakan tsb.
Bahkan di Menwa ITB aja, calon anggota dan peserta diklat tidak boleh disentuh atau disuruh yang tidak kualifikasi SUSPELAT (Kursus Pelatih) yang sudah dapet materi Etika Pelatih dll. Artinya, ngebentuk junior itu "Earned",bukan karena "saya lebih senior saja".
Konsep "Pelatih Sakti" di Menwa ITB:
Pelatih ga boleh keliatan istirahat, santai, letoy
Di balik Pelatih yang tampil prima, ada pelatih yg pas balik ke belakang atau barak pelatih, aslinya lagi demam,panas dingin,letih puol dll. "Pelatih Sakti" bukan utk pelonco,tp jd contoh.