Thread by @korantempo

Kepolisian RI harus mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan seorang pengunjuk rasa di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Apa pun alasannya, penembakan tersebut tidak dapat dibenarkan. #Editorial #KoranTempo

Polisi semestinya tak lagi menggunakan cara-cara brutal untuk meredakan protes. Korps Bhayangkara harus mengutamakan pendekatan persuasif dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam menangani unjuk rasa. #Editorial #KoranTempo

Polisi tidak dapat melarang seseorang menyampaikan pendapat. Sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dan berekspresi, unjuk rasa dijamin serta dilindungi oleh Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi oleh Indonesia. #Editorial #KoranTempo

Kebebasan mengemukakan pendapat di muka umum juga dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945. #Editorial #KoranTempo

Polisi harus mengusut tuntas kasus penembakan ini. Pelakunya harus dihukum. Tanpa ikhtiar serius untuk mengusutnya, kekerasan serupa akan terus terulang. Bukan kali ini saja polisi bertindak brutal saat membubarkan demonstrasi. #Editorial #KoranTempo

Salah satu harapan yang digantungkan ketika Polri dipisahkan dari Tentara Nasional Indonesia adalah agar polisi lebih profesional dalam melindungi dan melayani masyarakat. #Editorial #KoranTempo

Polri dituntut menanggalkan watak kekerasan. Sayangnya, setelah 22 tahun, hal itu masih sebatas angan-angan.

Selengkapnya, simak #Editorial #KoranTempo. bit.ly/3gJCJ3a