Pagi tadi, Monster Oligarki bergerak di kawasan Thamrin membayangi para perempuan yang menyuarakan pesan perubahan dalam rangka International Women’s Day 2022 (08/03).

#IWD2022 #BreakingTheBias #PerempuanMelawanKrisisIklim
Aksi ini mengingatkan kita bahwa perempuan adalah garda terdepan dalam perlawanan terhadap pengelolaan sumber daya alam yang eksploitatif, sistem pembangunan yang patriarkis, serta rakus lahan dan air yang bersemayam di dalam watak Oligarki.

#IWD2022 #PerempuanMelawanKrisisIklim
Perempuan memperjuangkan hak-hak mereka yang hilang akibat konflik sumber daya alam dan perampasan lahan yang terus terjadi selama ini.

Seperti perjuangan perempuan di Kodingareng yang melawan penambangan pasir. mongabay.co.id/2021/05/28/beg…

#IWD2022 #PerempuanMelawanKrisisIklim
Tak lupa perjuangan perempuan Kendeng menolak pabrik semen hingga ke Istana Negara, juga perjuangan perempuan melawan tambang di Wanonii, Kasimbar, hingga yang terbaru di Wadas menjadi saksinya.

#IWD2022 #PerempuanMelawanKrisisIklim
Besarnya kepentingan Oligarki membuat isu perempuan semakin diabaikan. Kita bisa lihat bagaimana UU IKN dikebut dan disahkan dalam sebulan, namun RUU Perlindungan Kekerasan Seksual masih belum juga dibahas dan disahkan sejak diusulkan 2012 lalu.

#IWD2022 #SahkanRUUPKS
“Saat ini kita sering melihat justru kaum perempuanlah yang paling banyak menanggung kerugian akibat perampasan lahan dan penghancuran alam. Perempuan berada di garis terdepan untuk melawan ketidakadilan.”

Belgis Habiba, relawan perempuan Greenpeace

#IWD2022
Padahal perlawanan para perempuan terhadap sistem pembangunan yang merusak tidak hanya untuk dirinya sendiri. Perempuan berkontribusi langsung menjaga keberlangsungan alam yang lestari, demi menghidupi keluarganya dan menghindarkan kita dari krisis iklim.

#IWD2022
Tentu saja ini menambah beban permasalahan bagi para perempuan, di atas permasalahan lain yang terus terjadi yaitu kekerasan seksual, diskriminasi berbasis gender, dan kemiskinan.

#IWD2022 #StopKekerasanterhadapPerempuan #BreakTheBias
Namun itu bukan alasan untuk perempuan berhenti bersuara, malah menjadi kekuatan kita perempuan untuk terus berjuang menciptakan perubahan.

Selamat Hari Perempuan Sedunia 💚

#IWD2022 #PerempuanMelawanKrisisIklim

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Greenpeace Indonesia

Greenpeace Indonesia Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GreenpeaceID

Mar 10
Punya harapan untuk melihat tidak ada lagi polusi plastik yang terjadi di sekitar kita? Kita selangkah lebih dekat!

Baru-baru ini, pertemuan United Nation Environmental Assembly 5.2 di Nairobi, Kenya menghasilkan resolusi untuk perjanjian plastik global. Simak yuk. Image
Pertemuan yang disingkat UNEA 5.2 ini diikuti oleh delegasi berbagai negara dan menjadi wadah untuk menyepakati berbagai prioritas kebijakan lingkungan hidup global, serta acuan pengembangan hukum lingkungan internasional.
Kabar baiknya: UNEA 5.2 menghasilkan resolusi untuk perjanjian plastik global yang berjudul “End Plastic Pollution: Toward an international legally binding instrument” yang diadopsi dari draft resolusi Peru-Rwanda.

greenpeace.org/africa/en/pres…
Read 5 tweets
Feb 10
Apa yang terjadi di Desa Wadas hanyalah satu dari sekian banyak konflik agraria yang pernah terjadi. Intimidasi yang disusul dengan penangkapan warga terjadi diberbagai daerah perlawanan.
Intimidasi sering terjadi seiring gerakan warga yang ingin memperjuangkan hak memperoleh informasi jelas dan lingkungan hidup sehat.
Saatnya kita bersuara agar pemerintah tidak semena-mena untuk mencapai tujuan pembangunan versi mereka.
Read 4 tweets
Feb 10
Masih ingat soal Kode Merah untuk Kemanusiaan?

#LaporanIPCC #KrisisIklim
Laporan tahun lalu dari para peneliti Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (#IPCC) sudah memberikan peringatan soal apa yang akan terjadi pada sistem iklim kita, dan kemana kita akan menuju jika tindakan yang diperlukan tidak dilakukan.

Nah, para peneliti kembali lagi.
Berikut beberapa hal yang bisa kita harapkan untuk dipelajari lebih lanjut berdasarkan laporan kedua dari empat bagian penilaian IPCC itu:
Read 5 tweets
Feb 9
Buat yang bertanya-tanya, "ada apa sih dengan Wadas?", atau mau tahu kenapa banyak yang menolak "pembangunan" di Wadas, simak yuk!

[Sebuah utas]

#WadasMelawan #SaveWadas #FaktaWadas
Wadas adalah desa yang diberkahi kesuburan dan pertaniannya produktif. Dengan tanah yang subur, tak heran mayoritas masyarakat Wadas berprofesi sebagai petani yang bergantunh pada tanah dan alam. Komoditasnya hingga milliaran lho.
Sayangnya semua itu terancam oleh pertambangan batuan andesit guna mendapat material urug untuk pembangunan “Bendungan Bener”.
Read 9 tweets
Feb 8
Sejak kemarin siang, ratusan personil Brimob berkumpul di Polres Purworejo, dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk Desa Wadas). Anehnya, di malam hari listrik di Desa Wadas mati, sedangkan desa lain di sekitar Wadas tetap menyala. #WadasMelawan Image
Pagi ini Uut, seorang warga Desa Wadas, ditangkap paksa oleh aparat bersenjata untuk dibawa ke Polsek Bener. Kondisi sinyal dan internet yang terganggu membuat warga Wadas kesulitan untuk berkomunikasi.

#WadasMelawan #WadasMemanggil #StopPengukuranDiWadas #StopAparatMasukWadas Image
Bantu Warga Wadas dengan ramaikan media sosial kamu dengan tagar #WadasMelawan #WadasMemanggil #StopPengukuranDiWadas #StopAparatMasukWadas 🔥

Untuk info terbaru, pantau terus @Wadas_Melawan
Read 5 tweets
Dec 17, 2021
Mungkin tidak sedikit dari kita bertanya-tanya, kenapa Indonesia mengimplementasikan Co-Firing? Kenapa sekarang? Bahan bakarnya dari mana saja? Bagaimana dampaknya?

-A Thread-
Co-Firing sudah digunakan sejak akhir 1990-an di sejumlah negara. Namun, Indonesia baru akan mulai menjadikan Co-Firing sebagai salah satu cara untuk menurunkan emisi karbon. Sayangnya masih banyak hal tentang Co-Firing yang belum dirasa jelas.
Co-Firing di Indonesia akan menggunakan sampah & limbah hasil perkebunan, seperti akasia, sawit, dan sengon dijadikan sebagai bahan baku co-firing. Bahan tersebut merupakan jenis tanaman yang membutuhkan banyak lahan. Artinya bisa menjadi celah tindakan deforestasi lagi dan lagi.
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(