Thread by @Bagirals

"Teman Baru"

(Based on a true story)

#ceritaserem #bacahoror #bacahorror @bacahorror @idn_horor @ceritaht

sepasang suami istri dengan anak perempuannya yang berusia 3 tahun memutuskan buat pindah ke wilayah perkampungan, alasan mereka pindah karna mereka mau suasan baru yang tenang dan jauh dari keramaian

anak mereka yang bernama zee ini terbilang sangat cerdas untuk anak seumurannya, si zee ini terkenal aktif dan banyak bicara, anak ini juga mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya, baru 3 hari zee tinggal di sana, dia tuh udah punya banyak temen di sekitar rumahnya.

4 hari setelah mereka nempatin rumah baru mereka, si zee mulai nunjukin hal yang bikin ayah dan ibunya bingung, si zee selalu senyum secara tiba-tiba, dan saat ditanya kenapa dia senyum, dia selalu ngejawab kalau ada temennya yang datang ke rumahnya.

zee bilang ada dua orang temennya yang ngajakin dia main, padahal gak ada siapapun disana selain ibu dan ayahnya, zee juga sering nunjuk kearah ruang kosong buat ngasih tau kalau temennya lagi berdiri disana.

Ibu dan ayah si zee ini gak mikir hal yang aneh-aneh, karna mereka yakin,mungkin zee ini terlalu hanya merasa terlalu seneng punya banyak temen baru, dan hal itulah yang ngebuatdia selalu ngoceh gak jelas tentang temen hayalannya yang dia bilang ada di rumahnya

Ayahnya selalu mengalihkan si zee saat dia membahas tentang teman hayalannya itu, ayahnya selalu bilang buat nyuruh temennya pulang karna hari sudah malam

Di suatu malam pernah ada kejadian yang bikin ibunya si zee ketakutan, jadi sehabis maghrib si zee minta selimut ke ibunya yang baru selesai shalat, saat ditanya buat apa, si zee bilang selimut itu buat temennya yang kedinginan

Ibunya memberikan selimut itu,lalu si zee lari ke ruang tamu, namun beberapa menit kemudian ia kembali menghampiri ibunya buat minta bantal

Ibunya ngasih satu bantal, namun si zee bilang ke ibunya kalau dia butuh dua bantal karna temennya ada dua orang, setelah dapet dua bantal dia lari keruang tamu lagi

Setelah itu ibunya ngehampirin si zee yang lagi ada di ruang tamu, ternyata selimut dan bantalnya di gelar di lantai dengan sangat rapih, namun anehnya zee malah duduk di lantai sambil menatap kearah selimut dan bantal yang ia gelar

Ibunya nyuruh si zee buat duduk di atas selimutnya, karna di lantai dingin, si zee gak mau duduk di selimutnya karna temennya lagi bobo di situ katanya

Ibunya ngerasa agak merinding karna si zee terus menatap ke selimut dan bantal itu, tanpa fikir oanjang ibunya ngegendong si zee buat diajak tidur di kamar

Setelah si zee tidur ibunya berniat untuk merapikan selimut dan bantal yang sebelumnya di gelar si zee di ruang tamu, beranjaklah ibu kembali keruang tamu

Saat hendak melipat selimutnya, ibu kebingungan karna selimut basah kuyup begitu pula bantalnya, mencoba mencari tau apa yang menyebabkan selimut dan bantal itu basah, namun tidak ada air tumpah atau apapun yang menyebabkan selimut dan bantai itu basah

Anehnya suhu di ruang tamu lebih dingin dari biasanya, membuat perasaan ibu menjadi tidak enak namun ibu tidak mau memikirkan hal yang lebih jauh

diangkatlah selimut dan bantal itu lalu dimasukan ke mesin cuci, tak lama kemudian ayah sudah kembali ke rumah, saat ayah duduk si sofa, ibu menceritakan tentang selimut dan bantal yang basah secara tiba-tiba

Ayah tidak melihat itu sebagai hal yang aneh, menurut ayah mungkin saja hal itu terjadi karna zee yang melakukannya, ibu juga merasa kalau itu masuk akal, karna sebelumnya ibu sedang berada di kamar dan tidak mengawasi zee

Sedang asik berbincang, ada panggilan masuk ke hp ayah, teryata panggilan itu dari adiknya ibu yang memberi tau kalau kakeknya zee sedang sakit, tanpa fikir panjang ayah merencanakan perjalanan dadakan esok hari untuk menjengku kakeknya zee

Di pagi hari ibu merapikan pakaian yang akan di bawa untuk menginap, tak lama kemudian zee terbangun dari tidurnya, ibu memberi tau zee bahwa ia akan menginap di rumah kakeknya, zee sangat senang mendengarnya

Tak lama kemudia zee terdiam menatap ke arah pintu sambil tersenyum, zee berkata pada ibunya apakah temannya boleh ikut kerumah kakeknya, karna ibu sedang repot dan tidak fokus, ibu mengiyakan jawaban zee drngan syarat zee harus bersikap baik dan tidak nakal

Zee sangat senang mendengar ibunya mengatakan itu, mereka pun bersiap-siap lalu pergi menggunakan mobil ayah, biasanya zee gak pernah mau duduk di bangku belakang dan memimilih di pangku sama ibunya di depan, tapi kali ini dia mau duduk di belakang karna ada temannya disana

Sebenarnya ayah dan ibu mulai merasa kalau apa yang dibicarakan zee sudah semakin jauh, namun mereka selalu berfikiran baik kalau semua itu hanya imajinasi seorang anak kecil

Perjalanan memakan waktu hampir satu jam, pada akhirnya mereka pun sampai di rumah kakek, disambutlah mereka oleh nenek dan tantenya zee,ibu dan ayah bergegas menemui kakek yang masoh terbaring lemah

Dari sampai zee terus bermanja pada nenek dan tantenya, ia terus bermain kejar-kejaran hingga hari mulai sore, ibu sadar semenjak sampai tadi zee sudah tidak pernah membicarakan tentang teman hayalannya.

Di malam harinya zee masih aktif bermain dengan tantenya, perlahan zee mulai lelah dan ia mulai keminta susunya sambil berbaring di ruang tamu bersama ayahnya, gak lama kemudian zee tertidur

Waktu semkain malam, si zee tertidur di ruang tamu bersama ayahnya, namun tepat saat jam menunjukan pukul 12, nenek mendengar seperti suara zee yang sedang mengoceh, karna terpancing dengan suara itu, nenek memeriksa zee di ruang tamu

dan benar saja, ia sedang duduk di sebelah ayah yabg sedang tertidur, neneknya bertanya mengapa si zee terbangun dari tidurnya, dengan polosnya si zee bilang kalau ia dibangunin oleh teman yang bernama ulil dan sohib yang mengajaknya bermain.

Nenek merasa sangat bingung dan ketakutan saat mendengar zee mengatakan hal itu, kemudian nenek mamanggil ibu zee untuk mendekat dan juga membangunkan ayahnya yang sedang tidur

Saat ibunya datang, nenek nya tuh ngasih tau apa yang zee katakan tentang ulil dan sohib, ibunya pun baru pertama kali mendengar tentang ulil dan sohib itu, karna penasaran ibunya bertanya pada zee siapa ulil dan sohib yang dia maksud

Zee ngejawab kalau ulil dan sohib adalah temannya yang berasal dari rumahnya di kampung, jawaban zee membuat seisi rumah ketakutan, namun ayah memberitau kalau zee memang suka berbicara ngelantur, dan menurut ayahnya semuanya wajar karna anak seusia zee pandai berimajinasi.

Mereka pun kembali tidur tanpa memperpenjang pembahasan tentang ucapan yang zee lontarkan, walaupun mencoba berfikir positif tetap saja ucapan zee membuat seisi rumah ketakutan.

Di pagi hari semua kembali normal, nenek menyiapkan sarapan bersama ibu, kemudian zee terbangun dari tidurnya dan ngasih tau tantenya kalau dia mau buang air kecil, si zee disuruh bangun buat bergegas ke kamar mandi, tantenya itu nganter sampe depan kamar mandi

pas tantenya ngebuka pintu kamar mandi, entah dari mana hawa dingin berhembus, tantenya gak ngerasa ada yang aneh tapi pas zee disuruh masuk ke kamar mandi, si zee bilang ke tantenya kalau ulil dan sohib lagi ada di kamar mandi, hal itu ngebuat zee gak mau masuk ke kamar mandi.

Tantenya tuh coba ngeyakinin zee kalau di kamar mandi itu gak ada siapa-siapa, pas tantenya masuk ke kamar mandi, suhunya bener-bener dingin, rasanya kaya ada ac di kamar mandi, karna takut tantenya bergegas menjauh dari kamar mandi sambi membawa zee ke ruang makan

disitu tantenya ngasih tau ke semua kalau zee ngomongin tentang ulil dan sohib lagi, tapi tantenya gak ngomong kalau dia baru aja ngalamin kejadian aneh di kamar mandi.

Ayahnya zee terus ngasih tau kesemua kalau apa yang zee omongin cuma hal yang gak karuan, ayah gak mau orang-orang ketakutan karna ucapan anak kecil yang belum faham banyak hal.

Zee nginep di rumah neneknya selama seminggu, berhubung kondisi kakeknya udah mulai membaik, ibu dan ayah mutusin buat pulang esok hari, malam terakhir di rumah neneknya zee terus bermain dengan tantenya hingga larut malam

Saat semua mulai tidur tersisa zee dan ibunya yang sedang merapikan pakaian, disitu zee meminta susu di botol pada ibunya, tanpa fikir panjang ibunya ngebuatin susu itu dan memeberikannya ke zee

Setelah susunya habis, zee kembali meminta susu pada ibunya, namun zee meminta agar membuatkan susunya di gelas, ibunya menuruti kemauan zee karna jika tidak, ibu hawatir si zee nangis dan ganggu orang-orang rumah yang udah pada tidur.

Dibuatkan susu di gelas dan diberikan pada zee, namun zee tidak meminum susu itu dan hanya meletakannya di lantai, ibunya menyuruh zee untuk segera meminumnya, zee mengatakan susu itu untuk ulil dan sohib, kata zee mereka bilang ingin meminum susu yang sama seperti yang zee minum

Tidak ingin zee terus membahas hal itu, ibu mengalihkan pembicaraan dan menyuruh zee untuk naik ke tempat tidur

sebelum zee beranjak ze bilang pada ibunya untuk tidak memindahkan gelas susu itu, ibunya memberi tau jika di biarkan gelas itu bisa ketendang dan tumpah, zee kemudian bilang kalau gelas itu di pindahkan ulil dan sohib bisa marah

Ibunya membiarkan gelas susu itu di lantai, dan setelah zee tertidur ibunya mindahin gelas susu itu ke meja makan

setelah itu ibu berniat mengambil segelas air putih namun ibu di buat kaget karna gelas susu yang diletakan di atas meja pecah dengan sendirinya, ibu sangat kaget dan kebingungan mengapa gelas berisi susu itu pecah secara tiba-tiba.

Nenek yang ngedenger suara itu, bergegas ke arah dapur dan melihat ibu yang sedang berdiam melihat ke arah gelas yang pecah itu, nenek menghampiri ibu yang wajahnya terlihat pucat.

Ibu memberitau nenek kalau gelas berisi susu itu pecah secara tiba-tiba, namun nenek memberi tau ibu kalau hal seperti itu bukanlah hal yang aneh, menurut nenek jika gelas terlalu sering digunakan untuk meminum es, maka saat digunakan untuk menampung air yang panas akan pecah

Namun yang membuat ibu aneh, susu itu sudah di buat lebih dari sejam sebelumnya, otomatis suhunya pasti sudah tidak panas lagi, yang lebih anehnya lagi saat nenek membantu ibu merapikan pecahan gelas, susu yang berserakan di lantai berbau sangat busuk

Nenek terus bertanya-tanya mengapa susu itu bisa berbau sebusuk itu, ibu pun sama bingungnya karna semunya terasa sangat aneh, karna sebelumnya susu itu tidak berbau sedikitpun

Pagi hari pun tiba, zee terbangun lebih dulu dari ibu dan ayahnya, mereka bersiap-siap melakukan perjalan pulang, ibu berusaha melupakan kejadian tadi malam, hal itu sangat aneh baginya

Singkatanya mereka melakukan perjalanan selama 2, pada akhirnya mereka sampai di rumah

Di siang harinya ibu zee mulai mencoba bercengkrama dengan tetangga nya disana, mereka orang yang ramah dan sangat lembut, selagi zee bermain dengan anak-anak lainnya, ibunya asik berbincang dengan tetangga barunya

Tak lama kemudian zee mendekat ke arah ibunya yang sedang berbincang, ibunya bertanya apa yang zee inginkan, zee bilang dia harus pulang karna ulil dan sohib menyuruhnya untuk bermain di rumah.

Salah satu dari tetangganya bertanya mengapa zee tau tentang ulil dan sohib, terus ibu berusaha menjelaskan kalau si zee itu anak yang aktif dalam berimajinasi, ulil dan sohib adalah bagian dari imajinasinya

Mendengar penjelasan ibu, semua tetangganya menatap tajam ke arah ibu, merasa kebingungan ibu terus bertanya apakah ada hal yang salah pada anaknya.

Dengan tatapan bingung tetangganya memberi tau ibu kalau ulil dan sohib adalah nama dua orang anak di desa itu yang meninggal karna tenggelam di sungai pada tahun 2006.

Ibu hanya bisa terdiam dengan jantung berdegup kencang merasakan keheranan, ibu semakin yakin kalau semua bukanlah sebuah kebetulan, zee memang bersikap sangat aneh saat mereka pindah ke kampung itu.

Sadar ada hal yang salah para tetangganya berusaha menenangkan ibu, dan karna penasaran salah seorang tetangga mengajukan pertanyaan pada zee bagaimana rupa ulil dan sohib, zee menjawab kalau ulil punya kepala botak sedangkan sohib hanya punya satu tangan.

Semuanya hanya bisa terdiam merasakan kebingungan yang luar biasa, karna apa yang dikatakan zee adalah sebuah kebenaran ulil dan sohib memang memiliki fisik persis seperti yang zee katakan.

Karna sangat yakin kalau zee sedang di hantui oleh sosok itu, ibu segera memanggil ayah dan menjelaskan semua yang dikatakan oleh tetangganya, mendengar hal itu ayah tidak langsung percaya, ayah mencari tau juga pada teman-temannya yang tinggal di kampung itu

Maghrib pun tiba, ibu merasa sangat ketakutan, belum lagi ayah sedang keluar untuk mencari tau tentang apa yang anaknya katakan, saat itu ibu hanya berdua dengan zee di rumah.

Setelah selesai shalat, ibu menghampiri zee dan mencoba memberi tau zee untuk tidak membicarakan tentang ulil dan sohib lagi, namun zee terlihat sedih, ibu bertanya mengapa ia sangat sedih, zee berkata ulil dan sohib sedang menangis karna tidak boleh bermain lagi bersama zee.

Karna ketakutan, ibu memotong ucapan zee, namun zee malah tertawa terbahak-bahak, ibu kembali bertanya apa yang membuatnya tertawa, zee berkata ulil dan sohib sangat lucu, mereka melepaskan lidah mereka dan menaruhnya di atas kepala ibu

Ibu terdiam kaku mendengar jawaban zee, tiba-tiba bulu kuduk ibu berdiri dan ia merasakan sesuatu menempel di kepalanya

Dengan tangan gemetar ibu memegang bagian kepalanya dan saat ibu menyetuh kepalanya, ibu merasakan sesuatu menepel di rambutnya, terasa sangat dingin dan basah, sadar yang diucapkan anaknya, ibu berteriak histeris lalu menggendong zee menjauh dari kamar

Saat hendak menuju ke ruang tamu, pintu kamar terbanting sangat keras, ibu melihat kearah belakang dan untuk pertama kalinya sosok ulil dan sohib menampakan diri di depan ibu

sosok itu tersenyum lebar dengan mata koson dan mulut penuh darah, ibu terus berlari keluar rumah dan teriak meminta tolong.

Para tetangga mendekat karna teriakan yang ibu lakuakan, ibu hanya bisa menangis dan orang-orang berusaha menenangkannya, tak lama kemudian ayah datang dengan seorang temannya yang bernama pak wawan

Ayah begitu kaget melihat banyak orang berkumpul di depan rumahnya, sambil menangis ibu menceritakan apa yang terjadi, ayah sudah bertanya pada banyak temannya dan ternyata apa yang zee katakan tentang ulil dan sohib adalah sebuah kebenaran

ayah juga membawa temannya untuk membantu zee agar bisa terlepas dari gangguan ulil dan sohib itu Pak wawan menyuruh ibu untuk tenang kemudian pak wawan mendekat ke arah zee

Pak wawan bertanya apakah zee sayang pada ibu dan ayahnya, zee pun mengangguk, lalu pak wawan ini berkata pada zee untuk menyuruh ulil dan sohib pulang

si zee ini awalnya menolak dan bilang kalau si zee kasian sama ulil dan sohib soalnya kalau mereka disuruh pulang mereka bisa kedinginan

Pak wawan tak kehabisan akal, pak wawan bilang kalau ulil dan sohib bukan anak yang baik kaya si zee karna mereka udah bikin ibu zee nangis

Dengan kepolosannya zee mulai berkaca-kaca, pak wawan kembali bertanya apakah zee bisa menyuruh ulil dan sohib pulang, zee pun mengangguk

Pak wawan pun kenggendong zee dan mengajaknya masuk ke dalam rumah, di sana pak wawan mengarahkan zee untuk mengikutu apa yang ia ucapkan, tak lama kemudian pak wawan dan zee kembali keluar dimana banyak orang sedang berkumpul

Lalu pak wawan memberi tau kalau sosok ulil dan sohib sudah kembali ke tempat mereka, semuanya mengucap syukur, begitupun ibu dan ayah yang merasa tenang karna zee sudah terbebas dari sosok yang mengikutinya.

Para tetangga kembali kerumah mereka, ibu dan ayah menyuruh oak wawan untuk masuk ke dalam rumah,
Pak wawan menceritakan kalau ulil dan sohib adalah dua orang anak yang terkenal sangat nakal, pada suatu ketika mereka mencuri mangga dan ketahuan oleh pemiliknya

karna katakutan mereka lari dan berniat untuk melintasi sungai dengan cara berenang, namun karena arus yang cukup deras kala itu membuat mereka kehilangan kendali dan hanyut terbawa air dan dinyatakan hilang, selama hampir 12 tahun mayat mereka tidak pernah di temukan

Dari situ ibu dan ayah belajar untuk lebih perhatian dan tidak menyepelekan apa yang anak kecil katakan, walaupun sangat pandai berimajinasi bukan berarti semuanya hal yang dikatakan adalah hal yang tidak nyata

-Selesai-