“Mas mungkin selama ini sedang banyak pikiran, namun percaya mas gusti allah selalu melindungi hambanya yang selalu sujud dan berdoa kepadanya. Apabila ada sesuatu dan butuh bantuan jangan pernah sungkan ketemu dengan saya.”
Mendengar ucapan dari pak Muchlisin, entah kenapa hatiku terasa tenang setelah berterima kasih atas doanya aku pun memutuskan untuk pulang.
Di perjalanan aku melihat Dedi sedang makan di warung sunda dan aku memutuskan untuk menghampiri dia.
Saat kutanya kenapa sendirian,
Dia menjawab bahwa Ujang sedang video call dengan keluarganya, sedangkan dia belum melihat Ratno dan mas Hadi ada di rumah pada saat ingin mencari makan, jadi dia memutuskan untuk pergi sendirian.
Diperjalanan pulang, kulihat nenek pemilik warung sedang duduk mengobrol dengan anaknya.
Yeah mungkin karena tidak terlalu banyak juga yang makan saat itu dan langsung saja aku menghampiri nenek tersebut. Lalu aku langsung menceritakan..
Beberapa kejadian aneh yang terjadi di rumah tersebut, dengan harapan mungkin kali ini nenek tersebut mau menceritakan kejadian apa yang pernah terjadi di rumah tersebut.
Mendengar obrolanku dengan nenek dedi langsung menghampiriku dan menimpali omonganku agar meyakinkan nenek ini untuk bercerita.
Terlihat muka nenek tersebut pucat dan saling memandangi anaknya dan seperti terpaksa nenek itupun akhirnya bercerita ke kami.
Bersambung.......
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kami menceritakan hal ini ke rekan-rekan lainya dan akhirnya mas hadi menelpon atasan kami dan akhirnya kami diperbolehkan dan diberi dana mengontrak di daerah dekat rumah tersebut.
Untungnya dihari yang sama kami mendapatkan tempat dan langsung pindah di hari itu juga.
Akhirnya kami pindah ke sebuah tempat yang tidak jauh hanya beberapa puluh meter saja dari rumah yang kami renovasi. Yang mana kami tetap bekerja dari pagi hingga sore namun pada saat magrib kami sudah balik ke tempat kontrakan kami.
Ada yang pernah melewati Gedung Biru ini? Ternyata gedung tua ini menyimpan banyak sekali kisah mistisnya lho. Disimak kisahnya sampai selesai ya guys!
Ternyata Gedung Biru ini merupakan sebuah gedung tua yang udah berdiri sejak tahun 1990-an lho dan alasan gedung ini bernama "Gedung Biru", karena warna gedungnya bercat biru. Hahaha se simpel itu ternyata alesannya, guys.
Tapi dibalik itu semua, Gedung Biru ini menyimpan berbagai hal-hal mistis yang bikin bulu kuduk kita berdiri guys dan bahkan gedung tua ini juga masuk ke dalam deretan bangunan angker di Bekasi.
Penasaran sama kejadian mistis di gedung ini? Buruan di geser ke slide selanjutnya!
Nenek pun akhirnya cerita,
Dahulu rumah itu dihuni oleh keluarga kaya pengusaha kayu dengan 1 anak dan 1 adik dari si suami yang membantu mengurus rumah.
Awalnya keluarga tersebut tampak biasa saja, namun beberapa kali warga yang sedang melakukan ronda melihat sesosok gadis berselendang merah. Entah itu di balkon maupun di depan rumahnya yang membuat warga sini ketakutan sehingga enggan untuk ronda ke daerah situ.
Dan akhirnya aku terbangun ketika dedi membangunkanku. Akupun akhirnya membangunkan yang lain dan bilang ke mas hadi kalau bisa kita pindah saja sehingga kita tidak tidur disini jadi kerja pagi sampai sore terus balik ke mes.
Namun sepertinya mas hadi agak keberatan karena dihitung dari cost serta waktu yang terbuang dari perjalanan dari mes ke rumah ini namun coba nanti dia akan bilang ke atasan mungkin bisa jadi pertimbangan.
Sinopsis
Tasbih Kosong adalah salah satu film horor yang mengangkat kisah nyata dari Sulawesi Selatan. Film ini menceritakan 2 orang pegawai kantor balai statistik yang bernama Asti (diperankan oleh Riskyana Hidayat) dan Umar (diperankan oleh Fritz Frederich).
Mereka ditugaskan untuk pembaruan data di sebuah desa terpencil. Namun siapa sangka kalau ternyata warga dari desa terpencil itu memiliki perjanjian dengan setan dengan menumbalkan manusia sebagai ritual utama mereka.