How to get URL link on X (Twitter) App
Aku ingin menceritakan pengalaman mistisku sewaktu kecil. Waktu itu, umurku 11 tahun. Aku tinggal di sebuah desa di daerah Jawa Timur. Kebiasaan kami kala itu setelah salat Magrib adalah bermain benteng atau perang sarung sambil menunggu waktu salat Isya.
Aku dan Dedi pun berteriak memanggil-manggil Ujang.
Kisah ini berasal dari akun Facebook yang bernama @SatanismeTheSecret, tanpa berlama-lama lagi langsung aja kita simak kisah horor ini yang gue jamin bikin bulu kuduk kamu semua merinding!
Kisah horor kali ini berasal dari Sofi, personil dari salah satu grup band musik religi asal Yogyakarta.
Kami menceritakan hal ini ke rekan-rekan lainya dan akhirnya mas hadi menelpon atasan kami dan akhirnya kami diperbolehkan dan diberi dana mengontrak di daerah dekat rumah tersebut.



Selamat membaca, guys.. 

Gedung Biru yang berlokasi di Kalimalang ini...
Nenek pun akhirnya cerita,
“Mas mungkin selama ini sedang banyak pikiran, namun percaya mas gusti allah selalu melindungi hambanya yang selalu sujud dan berdoa kepadanya. Apabila ada sesuatu dan butuh bantuan jangan pernah sungkan ketemu dengan saya.”
Dan akhirnya aku terbangun ketika dedi membangunkanku. Akupun akhirnya membangunkan yang lain dan bilang ke mas hadi kalau bisa kita pindah saja sehingga kita tidak tidur disini jadi kerja pagi sampai sore terus balik ke mes.


Sinopsis
“no!!! Masuk dah mau magrib” Ratnopun terkejut melihat aku kembali ke taman dan dengan segera dia menyudahi pekerjaan dan segera masuk kedalam,
Sontak aku mengucapkan istigfar dan langsung melihat kebelakang. Mas Hadi kaget dengan kelakuanku yang terlihat sangat terkejut dan ketakutan dan ketika ku jelaskan apa yang kulihat ternyata Mas Hadi juga melihat perempuan tersebut.
Aku melihat seperti buku catatan, boneka kayu (seperti jelangkung) yang dibalut selendang merah. Dan akupun langsung memanggil Ratno,
Sesampainya di rumah, Ratno dan Ujang langsung ngeriung di ruang tamu bersama yang lainya akupun langsung ambil wudhu dan langsung sholat Isya soalnya bila langsung ikut ngobrol sama yang lain di ruang tamu pasti bakal panjang, akhirnya jadi malas sholat karena sudah mengantuk.
Ternyata yang menepuk bahuku adalah mas Hadi dan memberitahukan bahwa material sudah datang dan dari tadi ujang memanggilku namun tidak ku gubris sama sekali.
Keesokan harinya setelah pamit, aku pun langsung bergegas ke Jakarta. Sampai di stasiun Senen, aku langsung di jemput oleh Ratno. Betapa bahagianya aku bertemu kawan lamaku ini dan aku cukup terkejut ketika melihat ratno yang agak kurusan.
Perkenalkan namaku Parjo seorang pekerja borongan yang biasa melakukan renovasi gedung maupun rumah. Sudah 5 Bulan lamanya aku menganggur karena pandemi covid yang melanda Indonesia yang menyebabkan aku dan istriku memutuskan untuk tinggal di kampungku di daerah Surabaya.