Creepylogy Profile picture
Mar 4 57 tweets 8 min read
-Gedung Sekolah Hilang Karena Disantet-

Parah...Abu Jahl dkk aja gak pernah nyantet Nabi.

RT biar rame
Izin tag
Terima kasih RT/likes 🙏

@IDN_Horor @bacahorror_id @P_C_HORROR @Penikmathorror @threadhororr
#bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror
Suatu kesempatan saya ikut kompetisi sepakbola antarsekolah. Di sana saya mendengar kisah ini dari siswa sekolah yang bersangkutan.

Semua tokoh, sekolah, dan daerah bukan nama sebenarnya. Harap anggap ini hanya sebagai kisah fiksi.
Yayuk sumringah sejadi-jadinya siang itu, seolah-olah dialah wanita paling berbahagia di muka bumi. Padahal penyebabnya sederhana. Ia ditunjuk menjadi penanggung jawab penerimaan siswa baru. K
Kedengarannya memang temeh, tetapi buat Yayuk yang tak pernah puas dengan nasibnya, mengepalai pendaftaran siswa baru adalah peluang mengeruk rejeki.
Sedikitnya ia akan mendapat upah tambahan di luar upahnya yang dianggapnya selalu memble sebagai guru akuntansi masih honorer. Apalagi kalau berani nakal, dan benar, ia sudah berniat curang.
Diam-diam Yayuk berhitung dengan cepat. Soal angka-angka memanglah dia jempolan. Apa guna jadi guru akuntansi kalau tidak mampu menyulap angka. Singkat saja, di kepalanya sudah terbayang harus mengajukan anggaran sekian agar mendapat cuan sekian. Itu soal sepele.
Mengepalai tahun ajaran baru berarti harus belanja, begitu prinsip Yayuk. Ada kebutuhan ada pula uang. Dan setiap orang tentu ingin bersahabat dengan uang, walau tidak mesti sebaliknya.
Untungnya Yayuk punya kewenangan luas. Seminim-minimnya ia bisa mengajukan rencana-rencana hebat, yaitu cetak brosur dan spanduk, iklan di koran, radio hingga baliho, membuat seragam olahraga dan batik, mengadakan buku ajar wajib, laptop yang bisa dicicil, pokoknya banyak.
Bukan rahasia lagi, semua harga dalam transaksi pengadaan itu bisa dikatrol. Tak usah rakus-rakus, lima belas persen saja sudah membuat Yayuk happy.
Institusi tempat Yayuk bernaung, SMA Al Ikhlas, merupakan salah satu yang terbaik di daerahnya. Pendaftarnya saban tahun lebih 800 calon siswa.
Yang diterima kurang dari setengah. Ada tes tertulis dan wawancara yang harus dilewati dengan baik kalau mau tembus. Yang hasilnya jelek siap-siap gigit jari, cari sekolah lain. Dan ini menjadi bonus tambahan untuk Yayuk.
Dia paham setiap tahun pasti ada yang main curang, yaitu meloloskan calon siswa bodoh atau berandalan dengan tebusan lebih. Calon siswa sejenis itu melimpah ruah di semua penjuru daerah.
Pihak yayasan barangkali juga sudah tahu praktik seperti itu, tapi pura-pura tutup mata. Yang penting jangan kelewat rakus.
"Ngapain muluk-muluk, terima saja dua puluh berandalan tahun ini," lantas Yayuk mengalikannya dengan kutipan berjudul biaya pengembangan pendidikan atau apa sajalah, sejumlah sepuluh juta rupiah. "Ah, gampangnya cari uang."
Itu belum semua. SMA Al Ikhlas menerapkan sistem semi boarding. Yang artinya sebagian siswa boleh memilih tinggal di asrama. Samakah asrama itu dengan pesantren-pesantren tradisional? Sembarangan! Mana bisa disanding-sandingkan begitu.
Yang ini fasilitasnya jelas lebih manja juga mahal. Setiap kamar hanya diisi tiga siswa, tersedia internet tanpa batas, TV led, bahkan di luar itu ada lapangan tenis. Makan pun tiga kali sehari, dengan menu tidak kalah dari postingan TikTok.
Sudah pasti ada kualitas ada harga. Dan itu juga menjadi peluang untuk Yayuk. Ia bisa mengajukan anggaran peremajaan fasilitas dan lain sebagainya. Intinya apa saja harus dimaksimalkan demi cuan.
Semakin dekat hari-H. Satu persatu rencana sudah berjalan. Siapa sangka Yayuk telah menjebolkan dana hampir setengah miliar, baru untuk urusan cetak-cetak dan pasang iklan.
Tentu saja itu masih akan bertambah. Sesuai rencana, pendaftaran akan dibagi dua gelombang. Yang pertama bulan Maret, setelahnya Mei sampai Juni.
Dikarenakan baru saja merampungkan pembangunan gedung kelas tambahan, Sekolah menargetkan 350 siswa atau hampir 5 persen lebih banyak dari musim sebelumnya. Tetapi itu bukan sesuatu yang berlebihan, mengingat jumlah pendaftar selalu melampaui kapasitas.
Maret pun tiba. Sebanyak seribu formulir telah disiapkan, di samping ribuan brosur yang tampilannya menggugah hasrat. Pendaftaran berlangsung di satu gedung khusus yang dirancang semenarik mungkin. Untuk itu Yayuk makin bergembira. Ia amat percaya diri tugasnya bakal sukses.
Namun demikian kenyataan tidak serta merta menyenangkan. Ibarat jauh berlayar perahu ikan menepi. Selama satu bulan penuh Yayuk tidak mendapatkan lebih banyak dari lima pembeli formulir.
"Apa yang salah!?" Pertanyaan itu ditudingkan dengan nada keras kepada Yayuk, sebab dialah yang telah menyanggupi tugasnya.
Yayuk tak bisa menjawab, juga tidak perlu, melainkan yang lebih penting ialah mendatangkan sebanyak-banyak siswa baru. Reputasinya sungguh dipertaruhkan. Kalau keadaannya begini terus bukan tidak mungkin ia dicopot di tengah jalan.
Akan tetapi tidak ada pekerjaan yang tidak dapat diukur, begitu pun yang dikerjakan Yayuk. Dan menurutnya ini sangat mengherankan. Ia sudah mengerjakan pemasaran secara terukur, juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
Namun hasil yang didapat justru sebaliknya. Akhir-akhirnya ia malah bertanya pada diri sendiri, "Apa sebenarnya yang salah?" Mustahil sekolahnya tidak diminati, padahal itu adalah salah satu yang terbaik, kalau bukan disebut terbaik.
Bertambahnya bulan tidak membuat keadaan membaik. Yayuk menutup catatan April dengan perasaan sedih. Sepanjang bulan itu cuma sebelas formulir yang bisa dijual.
Lebih kacau lagi, sekolah hanya mampu membuat satu akuisisi, yaitu calon siswa yang tampaknya sangat berandalan. Mau tidak mau Yayuk meloloskan pendaftar tersebut tanpa sogokan sepeser pun.
Sebulan kemudian tidak juga ada perubahan yang menggembirakan. Di sisi lain, Yayuk mengumpulkan informasi pendaftaran tahun ajaran baru dari sejumlah SMA di kotanya.
Kenyataannya semua sekolah itu lancar-lancar saja. Ada yang melonjak sedikit, pula ada yang turun dalam persentase wajar. Namun saat ia membandingkan data itu dengan Al Ikhlas, maka ia jadi begitu yakin ada sebab yang tidak wajar.
Dewan pimpinan sekolah dan yayasan semakin meradang. Puncaknya menjelang Mei berakhir, yang mana mereka hanya sanggup mendapatkan empat calon siswa. Rapat darurat segera digelar dengan pertanyaan yang serupa, "Apa yang salah dari sistem pendaftaran tahun ini?"
Menjadi kewajiban Yayuk untuk memaparkan tugasnya sebaik mungkin. Apa saja yang sudah dikerjakan, dan apakah ia cukup berinovasi dalam pekerjaannya.
Yang ajaib, setelah dua jam ia memaparkan laporan, jajaran pimpinan tidak menemukan kesalahan yang berarti. Malah mereka memuji kampanye iklan yang lebih tertarget daripada tahun-tahun sebelumnya.
Rapat pimpinan agaknya tidak menghasilkan solusi yang berguna. Tidak terasa sudah Juni. Andaikata situasi tak kunjung membaik, sekolah bakal mendapat masalah besar.
Bukan saja soal pendapatan, melainkan mereka bisa mendapat teguran dan sanksi serius dari instansi yang berwenang.
Dengan hanya sedikit siswa berarti sekolah mungkin saja akan menutup salah satu penjurusan serta mengurangi sebagian jam mengajar. Lebih buruk lagi, bisa saja mereka memutuskan kontrak dengan guru tidak tetap.
Selain itu masih ada bahaya laten yang mesti diinsafi sejak dini, yaitu citra sekolah yang bakal ambruk di mata publik. Pasti akan ada suara-suara sumbang mengatakan, "Itu sekolah nggak laku. Salah sendiri mahal dan sok laku!"
Dalam situasi kepepet pimpinan sekolah dengan restu yayasan akhirnya membuat kebijakan radikal. Mereka memangkas setengah biaya pembangunan yang dapat dicicil satu tahun serta menggratiskan formulir pendaftaran.
Satu pekan berikutnya mereka langsung mengevaluasi, apakah kebijakan itu berdampak baik? Rupanya tidak. Seolah-olah SMA Al Ikhlas adalah sekolah terburuk yang pernah ada di kota itu, sehingga hampir tidak ada yang mau belajar di sana.
Sebelum berakhir Juni secara tidak terduga muncul titik terang. Dua orang wali calon siswa mengeluhkan betapa susahnya menemukan sekolah itu.
"Saya sama suami sudah mondar-mandir jalan ini tujuh kali, eee, kok enggak kelihatan gedungnya. Anak saya yang pertama juga sekolah di sini, baru lulus dua tahun lalu. Mana bisa saya lupa tempatnya, apalagi dia kan sering bermasalah, jadi saya sering dipanggil guru."
Mau percaya atau tidak, itulah yang didengar Yayuk. Lalu ia menceritakan situasi yang berkenaan dengan penerimaan siswa.
Tanpa tedeng aling-aling wali siswa tersebut mengatakan, "Terserah Bu Yayuk boleh percaya boleh enggak. Pasti ada yang mengerjai sekolah ini...
...Saya enggak mau nuduh pihak sekolah lain, karena bisa jadi ada siapa saja yang dengki. Tapi coba deh Bu Yayuk cari informasi dari semua SMA swasta. Kalau ada yang tiba-tiba kebanjiran siswa, hmm, siapa tahu, kan?"
"Maksud ibu mengerjai dengan cara klenik, begitu?

"Hiiih, di daerah ini bukan cuma sekali dua kali. Sudah sering, Bu Yayuk! Di perempatan dekat situ, tahu enggak, yang ada bangunan mirip gudang itu?"
"Oh, gudang yang kosong itu, memangnya ada apa? Maaf, saya baru pindah ke sini lima tahun."
"Aduuuh, Bu Yayuk, itu sebelumnya juragan daging dan ayam beku. Usahanya sudah lama, dari saya masih gadis. Bisa dibilang dia itu pelopor bisnis daging beku."

"Kenapa usahanya tutup?"
"Karena sepi, Bu Yayuk. Awalnya karena sepi. Pelanggannya itu ribuan setiap hari, lalu tiba-tiba saja enggak kelihatan lagi. Setelah dua bulan pemiliknya baru tahu bahwa rupanya orang lain melihat toko itu tutup, padahal selalu buka."
"Lantas bagaimana cara pemilik toko mengatasi masalah itu?"

"Saya enggak paham, Bu. Yang jelas setelah itu dia sempat kembali ramai. Sampai kira-kira setengah tahun kemudian."
Wanita itu melirik suaminya untuk meyakinkan dirinya tidak keliru. "Ya, kira-kira setengah tahun, saya dengar pelanggan-pelanggannya pada protes. Kata mereka dagingnya sudah pucat, busuk dan bau...
...Padahal, Bu, pemiliknya itu punya RPH sendiri. RPH pasti punya semacam sertifikat veteriner yang selalu diawasi setiap tahun. Pasti dagingnya selalu segar, dan memang sebelum-sebelumnya enggak pernah kejadian begitu!"
Yayuk menyimak sangat banyak cerita wanita itu sehingga ia mendengar belasan kisah serupa yang terjadi di daerah tersebut. Setelah mereka pulang Yayuk langsung melaporkan hal itu kepada pimpinan.
Rupanya salah satu pengurus yayasan juga telah mencurigai gejala tersebut. Lebih jauh lagi baru-baru ini ia telah mengumpulkan informasi dari semua SMA, dan benar saja, ada satu sekolah yang mendadak kewalahan menerima murid baru.
"Mereka baru menambah gedung dengan kapasitas hampir dua kali lebih banyak. Sebenarnya ini bukan hal baru, tapi saya enggak pernah mengira yang semacam ini juga dilakukan institusi pendidikan," ujar sang pengurus.
Sayang saja, semua sudah hampir terlambat. Dalam hitungan pekan tahun ajaran baru akan dimulai. Pupus sudah harapan Yayuk untuk mengeruk untung banyak. Sekolah terpaksa memperketat segala hal yang berkaitan dengan anggaran.
Ketika tahun ajaran dimulai, hanya 17 siswa baru yang secara resmi bergabung dengan SMA Al Ikhlas.
Informasi dari sejumlah orang menyebutkan, para wali calon siswa bukan saja kesulitan menemukan bangunan tersebut. Di antaranya ada mengalami linglung atau ragu setelah melihat sekolah itu tampak sangat kumuh.

***

Selesai

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Creepylogy

Creepylogy Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @creepylogy_

Mar 2
-Rubanah-

Bagian 25 & 26

Ini cewek apes banget dah ah...

RT biar rame
Izin tag
Terima kasih RT/likes 🙏

@IDN_Horor @bacahorror_id @P_C_HORROR @Penikmathorror @threadhororr @ceritaht
#bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror Image
-Bagian 25-

Ada perkataan sederhana dalam psikologi kejahatan. Apabila engkau merasa dalam ancaman kejahatan, jangan beranjak ke tempat yang semakin jauh dari keramaian. Kenduri telah melalaikan satu hal itu, atau karena memang ia tidak tahu.
Read 89 tweets
Feb 15
-Rubanah-

Bagian 23 & 24

Makin parah aja kosan ini...

RT biar rame
Izin tag
Terima kasih RT/likes 🙏

@IDN_Horor @bacahorror_id @P_C_HORROR @Penikmathorror @threadhororr @ceritaht
#bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror
-Bagian 23-

Hari yang satu telah digantikan hari yang lain. Untuk kali pertama Kenduri memilih absen kuliah, kendati hari itu ia punya dua jadwal kuliah pengganti.
Read 90 tweets
Feb 11
"MISTERI KEMATIAN GUS MUK"

Bacanya pelan-pelan ya 😀

RT biar rame

Izin tag
Terima kasih RT/likes 🙏

@IDN_Horor @bacahorror_id @P_C_HORROR @Penikmathorror @threadhororr @ceritaht
#bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror
-Misteri Kematian Gus Muk-

Sepuluh tahun lalu Kuswara masih brigadir. Kerjanya hanya mengintai-intai berandalan di pinggiran kota. Dari tukang buah pindah ke warung asongan, mengorek informasi tentang si polan atau tentang kejadian apa saja.
Pekerjaan seperti itu tidaklah menjanjikan buat anak dan istri. Oleh itu Kuswara takut kawin. Gajinya sekadar harap maklum. Ada tunjangan, tetapi sudah pasti terpotong buat para informan. Sialnya Kuswara sendiri yang nekat menjadi seperti itu.
Read 90 tweets
Feb 4
"MENGINAP DI HOTEL BEKAS GEMPA"

Hotelnya adalah...

RT biar rame

Izin tag
Terima kasih RT/likes 🙏

@IDN_Horor @bacahorror_id @P_C_HORROR @Penikmathorror @threadhororr @ceritaht
#bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror
Sebuah hotel Z di Kota Y, yang mana pernah terdampak gempa hebat hampir 17 tahun silam. Cerita ini berawal saat saya menginap di hotel tersebut. Lalu saya bertemu teman, dan teman itulah yang mengisahkan pengalaman temannya yang terjadi di hotel yang sama.

***
Namanya Philip. Satu hari di tahun 2012 ia menginap di hotel Z untuk urusan pekerjaan. Sebenarnya Philip bebas memilih hotel. Namun dikarenakan dia cukup fanatik dengan pilihan hotel keluarga, maka dipesanlah satu kamar di hotel tersebut.
Read 74 tweets
Feb 2
-Bagian 22-

Sementara Hasana menengok situasi di luar rumah, Nasikhin mendudukkan Kenduri di sebuah kursi kayu yang tampak lawas tetapi masih terawat. "Tak perlu cemas, Nak. Anak itu takkan berani mengganggumu lagi. Kamu aman di sini," ucap Nasikhin.
Read 35 tweets
Jan 28
"TUMBAL KONTRAKAN"

Banyak kematian yang sukar dijelaskan...

RT biar rame

Izin tag
Terima kasih RT/likes 🙏

@IDN_Horor @bacahorror_id @P_C_HORROR @Penikmathorror @threadhororr @ceritaht
#bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror
Saya mendengar langsung kisah ini. Nama tokoh, tempat peristiwa, dan detail informasi disesuaikan dengan tujuan dramatisasi. Bagaimana pun, harap anggap cerita ini sebagai fiksi.
-TUMBAL KONTRAKAN-

Sebuah kontrakan tiga petak berdiri di tanah yang luas. Ada empat banjar, tiap-tiap banjar berupa 12 pintu. Semuanya 48 pintu. Kontrakan selalu penuh, meski semerawut dan berisik minta ampun lantaran dua penyewa membuka bengkel motor di depan rumahnya.
Read 57 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(