GATOT NURMANTYO SANG JENDERAL POLITIKUS 
Gatot Nurmantyo kami sebut sebagai Jenderal Politikus karena masa2nya menjabat sebagai Panglima TNI dihabiskan untuk mengejar ambisinya di pilpres 2019 nanti. Oleh karenanya beliau juga bukan tentara yg profesional apalagi setia pada atasan.
Banyak manuver Gatot Nurmantyo yg mencederai Sumpah Prajurit TNI, bahkan cenderung melakukan politisasi TNI untuk isu-isu tertentu semata2 demi mengejar ambisi pribadi. Yang dampaknya tentu saja sangat membahayakan Bangsa dan Negara ini.
Salah satunya adalah tentang isu hantu PKI yg secara sengaja kembali diangkat oleh Gatot, yg dianggap oleh banyak pihak sebagai upaya 'menantang' Jokowi demi untuk mengangkat popularitas pribadinya. Ulah Gatot ini akhirnya merepotkan banyak pihak dan hampir menimbulkan kerusuhan
Cara Gatot mengangkat kembali isu PKI ini cukup lihai (atau licik?). Kita semua tahu bahwa sejak pilpres 2014 fitnah Jokowi PKI mulai dihembuskan oleh pendukung Prabowo (kata Romy). Dan secara massive dan terus menerus disebarkan ke masyarakat
Kebohongan yg diulang2 akan dianggap sebagai kebenaran. Tidak hanya rakyat kecil yg termakan fitnah tersebut, banyak orang berpendidikan bahkan Kiai yg terpengaruh fitnah Jokowi PKI itu.
Dengan kata lain fitnah Jokowi PKI itu sudah menjadi "Top of Mind". Inilah yg dimanfaatkan betul oleh Gatot. Tanpa perlu secara langsung menuduh Jokowi PKI, meramaikan kembali isu kebangkitan PKI akan memposisikan Jokowi sebagai pihak tertuduh.
Dengan kata lain, isu PKI pada medio September 2017 kemarin targetnya adalah Jokowi. Goalnya, meningkatkan popularitas Gatot terutama di kalangan kanan.
Aksi memojokkan Presiden lewat isu PKI berlanjut dan makin menjadi2. Mulai dari gencarnya tagar #DaruratPKI di sosial media hingga cara2 "fait accompli" lainnya. Intinya makin ramai isu PKI, makin terpojoklah Jokowi serta makin populerlah Gatot.
Begitu ngototnya Gatot memanfaatkan fitnah Jokowi PKI demi untuk mengejar ambisi pribadi, sampai2 gelap mata tak mau dengar nasehat manapun
Dan puncak petualangan Gatot menghembuskan isu PKI itu akhirnya nyaris membawa korban dgn pecahnya insiden pengepungan LBH Jakarta. Inilah bahayanya jika TNI apalagi panglimanya kegatelan berpolitik.
Masih banyak manuver Gatot sebagai Politikus TNI yg membahayakan profesionalisme tentara kita. Salah satunya yg membuat heboh adalah isu yg dilontarkannya tentang 5 ribu senjata ilegal
Dalam isu 5 ribu senjata ilegal itu mata kita pun terbuka lebar betapa bahayanya jika seorang Panglima TNI berubah menjadi seorang politikus. Semua prajurit TNI akan menanggalkan profesionalismenya demi sang Panglima
Berikut kami tunjukkan bahayanya jika seorang Panglima TNI sampai berpolitik praktis. Salah satunya adalah tulisan yg dimuat di web resmi Kodam Mulawarman ini, yg sekarang halamannya sudah tidak bisa diketemukan lagi
Sayangnya tulisan tersebut sudah terlanjur kami capture dahulu. Silakan baca tulisan lengkapnya disini
Dan bisa dibayangkan betapa rusaknya profesionalisme prajurit kita gara2 Gatot ini ketika situs resmi milik TNI menyebut MCA dgn sebutan "teman-teman MCA".
Akibat kelabakan karena kebehohan tuduhannya yg tak terbukti, akhirnya beliau ngeles mengatakan pernyataannya itu bukan pernyataan pers. Bukan pernyataan pers kok diumbar di depan awak media?
Dan jika tuduhannya itu bukan pernyataan pers lantas mengapa sampai situs resmi milik TNI ikut2an melontarkan tuduhan (bahkan secara spesifik) dengan membawa2 nama MCA segala? Ada apa antara Gatot dan MCA?
Kasus isu PKI dan isu penyelundupan senjata adalah bukti betapa Gatot telah memanfaatkan posisinya sebagai Panglima TNI justru untuk 'melawan' pimpinannya, dalam hal ini Presiden
Demi ambisinya Gatot tidak perduli anak2 teriak bunuh2 setelah nonton film G30S dan Gatot tidak perduli terjadi kekikukan diantara tubuh TNI sendiri
Jika sebagai Panglima TNI saja Gatot dianggap suka melanggar Sumpah Prajurit serta tidak loyal kepada Presiden RI, maka bisa dibayangkan apa yg akan diperbuatnya pada partai2 yg bersedia mengusungnya sebagai capres nanti?
Untuk sementara sekian dulu kultwit kami tentang Gatot. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih.
