Dari kota gudeg kita geser menuju kota getuk, dan kita coba explore beberapa sekolah² yang memiliki sejarah yang menyimpan reduksi negatif #memetwit
Menurut data sejarah, Bangunan ini dibangun pada tanggal 11 Maret 1912 dan dipergunakan pertama kali sebagai M.U.L.O (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) dan mengalami renovasi dan perluasan bangunan pada tahun 1930
M.U.L.O sendiri adalah sekolah setingkat SMU milik pemerintah Belanda yang dipergunakan untuk masyarakat pribumi namun dengan pengantar bahasa Belanda
Jadi M.U.L.O sebenarnya dipersiapkan untuk menciptakan generasi² pribumi yang cerdas dan memiliki loyalitas tinggi kepada pemerintah Belanda
Bangunan sekolah ini memiliki sebuah kisah heroik serta memilukan yang tersimpan. Salah satu nya dengan keberadaan sebuah monumen kecil untuk memperingati beberapa murid siswa yang terbunuh akibat serangan bala tentara Jepang
Masuknya tentara Jepang sekitar tahun 1942 menjadikan M.U.L.O berganti menjadi Syoto Chu Gakko. Jepang sangat anti dgn segala sesuatu yg berbau Belanda. M.U.L.O yg awalnya menggunakan bahasa pengantar serta budaya Belanda, diwajibkan untuk menggantinya dgn bahasa & budaya Jepang
Siswa murid² sekolah Syoto Chu Gakko dijadikan barisan "Seinendan" (dibentuk pada tanggal 9 Maret 1943), dimana murid² sekolah diberikan pendidikan militer dengan tujuan untuk dipersiapkan sebagai tenaga cadangan jika terjadi perang besar terhadap tentara Sekutu
Tanpa disadari pendidikan militer yang diajarkan oleh tentara Jepang telah menumbuhkan jiwa serta semangat patriotisme untuk berkorban bagi nusa dan bangsa untuk membebaskan diri dari segala penjajahan
Tentara Jepang pada akhirnya tahu, bahwa telah terjadi pembelotan oleh murid² Syoto Chu Gakko. Pesawat Jepang menembaki dari atas sekolah dan jip² tentara melakukan sweping dengan cara masuk ke dalam sekolah dan menembaki murid² secara membabi buta
Yang saat itu bersembunyi didalam kamar mandi, Beberapa siswa akhirnya gugur dalam penyerangan tersebut dan nama mereka tertulis pada tugu monumen yang dibangun disekolah tersebut
Pasca masa kemerdekaan, bangunan tsb difungsikan kembali menjadi bangunan sekolah, bahkan yayasan Taman Siswa milik Ki Hajar Dewantara pernah menggunakan bangunan ini sbgi tempat kegiatan belajar mengajar. Namun peristiwa berdarah kembali terjadi pd masa revolusi tahun 1965-1966
Disini kami tidak akan membahas dari sisi politik, karena tahun 1965 - 1966 bagi kami adalah sebuah peristiwa memilukan dimana perang saudara pernah terjadi pada bangsa ini, ribuan nyawa melayang baik dari golongan kanan maupun golongan kiri
Karena pada waktu itu seolah tercipta sebuah pemahaman "membunuh atau dibunuh
Beberapa guru yang bekerja di sekolah ini, disinyalir adalah aktivis dari golongan kiri. Mereka diculik dari rumah dan dikumpulkan serta di interogasi di bangunan ini. Pada masa kelam tersebut aktivitas proses belajar mengajar dihentikan karena suasana sangat tidak kondusif,
perasaan was² dan saling curiga menyelimuti masa kelam hampir disetiap wilayah Indonesia khusus nya Pulau Jawa
Dari hasil recrotognism, guru² serta warga sekitar yang diduga "terlibat" dikumpulkan di aula sekolah. Namun yang dirasa tidak terlibat akhirnya diloloskan, hingga tersisa sekitar 17 - 19 orang yang pada akhirnya di dibantai di tempat ini
Dugaan kami ada 7 guru sekolah tempat tersebut dan sisanya adalah warga sekitar yang turut disinyalir sebagai aktivis golongan kiri
Selama 5 hari mereka di interogasi bergantian satu persatu, ada yang langsung dipenggal kepala nya hingga darahnya muncrat kemana² di dinding ruangan. Ada pula yang disiksa karena mereka menyembunyikan info yang mustinya diberikan
Jika kami deskripsikan, didalam ruangan interogasi yang awalnya adalah ruangan kelas tersebut terdapat 4 orang. Yakni seorang penanya (yang men interogasi), eksekutor atau yang meng intimidasi, ketiga adalah yang menjemput dari ruang isolasi, dan yang terakhir adalah tertuduh
Para tertuduh yg tidak mau memberikan info, sementara bukti² pendukung sudah kuat akan di intimidasi dengan cara dicoblos matanya dgn paku membara, dimartil jari² tangan serta kaki hingga kukunya hancur serta dipotong kupingnya dgn gunting taman & berbagai tindakan kekerasan lain
Namun ternyata ada beberapa yang memang bukan dari golongan kiri dan salah sasaran. Hal seperti ini pada masa itu jamak terjadi, misal ada seseorang yang tidak suka dengan si B, maka si B akan di hembuskan isyu bahwa si B adalah salah satu simpatisan golongan kiri
Setelah info diperoleh, semua tahanan kemudian dipenggal kepalanya dengan gobang. Baju dan celana dilepas tinggal celana dalam dan kemudian jasad serta kepala nya dibuang terpisah
Ada salah satu tahanan perempuan yang sempat diperkosa oleh salah satu oknum di belakang sekolah, usai diperkosa wanita tersebut dilepas di lapangan sekolah, dalam keadaan depresi dan shock, wanita tersebut berlarian di tengah² lapangan sambil berteriak²
Karena merasa mengganggu, wanita tersebut dibunuh dengan di bacok kepala nya dan kemudian wajahnya dirusak dengan cabikan gobang
Jika hari ini bangunan tersebut terkadang terdengar suara teriakan minta ampun serta penampakan manusia yang berjalan sempoyongan tanpa kepala atau sosok wanita dengan wajah hancur, mereka adalah jin² usil yang merekam peristiwa kelam saat itu
Dan kemudian sengaja menciptakan kembali sosok² tadi dengan tujuan menyerap hawa ketakutan manusia agar mereka mendapatkan energi kekuatan
Ada salah satu kamar mandi yang bagi kami cukup creepy, dmana di tempat tersebut dihuni sosok kuntilanak berlidah panjang hingga perut. Sosok ini suka sekali menjilati sisa² pembalut yang tidak dibersihkan
Saran kami buat temen² cewe, jika membuang sisa pembalut diusahakan dalam keadaan bersih, karena darah adalah sumber energi terbesar bagi jin² negatif
Akhir kata, investigasi ini tidak ada maksud apapun selain hanya mengulang sejarah agar bangsa ini tidak pernah lupa dengan sejarahnya, supaya kejadian² kelam yang pernah terjadi tidak pernah terulang kembali
Berikut adalah beberapa kata-kata korban sebelum meninggal yg disampaikan kepada salah satu Tim kami "Akar kami telah menantjap terlalu dalam diboemi pertiwi ini"
Korban Golongan Kiri | "Kami Tidak Tahu Apa Apa, Kami Yakin, Kami Tidak Salah"
Korban salah target
Dan berikut kata-kata dari kuntilanak toilet sekolah
"Anyir darah itu tenaga bagi saya"
Kuntilanak kamar mandi
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kelahiranku di dunia manusia memang tidak pernah diharapkan, sebab itu kemudian aku tumbuh dan berkembang di alam gaib, di rumah panggung. Disana aku tidak sendiri, kami berteman dengan anak-anak lain, anak-anak yang juga mati dari keguguran.
Orang tua kami, menguburkan kami di dekat rumah panggung ini, dan pada saat malam tiba, pada saat orang tua kami sedang tidur dengan pulas, kami sering datang masuk ke dalam mimpi mereka.
Bukan seperti mengisi ruangan pada umumnya, tentu saja, karena ini adalah rumah hantu. Tentunya hiasan atau dekorasinya akan dibuat semenakutkan mungkin, hingga kalian akan berpikir ulang untuk menikmati wahana ini.
Itulah yang terlintas di pikiranku saat itu. Aku adalah salah satu staff manager di tempat hiburan yang menciptakan rumah hantu pertama di Semarang kala itu.
Bagaimana reinkarnasi bisa menjadi sebuah kesatuan makna dalam perjalanan hidup setiap manusia di bumi? Karena reinkarnasi berangkat dari sebuah pemikiran, yang didasari dari prinsip teologi.
Seperti yang pernah dikemukakan Descartes “saya berpikir, maka saya ada,” menandakan keberadaan atau eksistensi kita, dengan cara kita berpikir.
Waktu adalah ilusi nan menakjubkan, ia dikelilingi kemisteriusan, yang mendorong kita dengan kuat, ke dalam lingkaran tanpa akhir, kita akan terus berputar-putar, tanpa henti di dalam sana, melewati kelahiran, dan kematian berkali-kali.
Dalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda-beda, sebelum akhirnya kita mencapai pada kesempurnaan sejati. Sunan Kalijaga dalam ajaran asli Jawa kuno menamai ini sebagai “Perjalanan batin menuju kesempurnaan”.
Hidup hanya menunda kekalahan demi kekalahan, segala apa yang kita punya, pada akhirnya akan kembali pada asalnya.
Namun terkadang manusia tidak mau begitu saja menerima kekalahan, ada rasa sakit yang harus dibalas dengan rasa sakit yang jauh lebih hebat, dendam kesumat semacam itu, bisa mendatangkan ajal, yang mencengkam dari belakang, ketika kita tidak melihat.