Walau tak seheboh Freeport, pembentukan Holding BUMN Migas juga ramai dibicarakan (dan diprotes). Rasanya justru lebih sensitif dari Feeport.
Kembali lagi, untuk menghindari debat politik, kita bahas dari kacamata teknis M&A.
- Pembahasan akan di-simplified, tapi semoga analisis tidak terlalu tereduksi
- Angka akan dibahas general saja
- Analisis dibuat hanya berdasarkan yang bisa diakses secara publik
- Untuk ahli M&A Migas, maaf kalau saya secara tak sengaja ada keliru
Kenapa perlu dibentuk Holding BUMN?
BUMN yang menjadi holding akan memiliki kekuatan financial yang lebih kuat dan memudahkan sinergi operasional.
Sebenarnya saat saham pemerintah PGN dialihkan ke Pertamina, hampir tidak ada perbedaan pendapat. Yang jadi masalah adalah bagaimana mensinergikan 2 anak perusahaan pertamina, PGN dan Pertagas?
Secara struktur korporasi, benar. Kenyataannya di lapangan, PGN & Pertagas, dengan target bisnis masing-masing, tetap bersaing. Apalagi sebelum saham PGN dialihkan ke Pertamina, keduanya memang bersaing.
Sampai disini, kita perlu memahami nature dan teknis dari bisnis gas. Perlu diingat bahwa tidak seperti minyak (liquid), gas lebih sulit disimpan dan dimobilisasi.
Nah PGN dan Pertagas ini sama-sama membangun jaringan infrastruktur pipa gas.
MIsalnya PGN memiliki jaringan pipa ke lokasi A. Pertagas mau menyalurkan ke lokasi B (yang jaraknya dekat dengan A). Pilihan apa yang dimiliki Pertagas?
Kalau kerjasama tak terwujud? Pertagas mau tak mau bangun jaringan pipa ke lokasi B sekalipun jaraknya jauh. Konsekuensi : harga di konsumen.
Muncul pertanyaan teknis : bagaimana struktur dan skemanya?
- Mensinergikan PGN dan Pertagas. Pilihannya bisa dengan merger, inberg, atau acquisition.
Pilihan mana yang lebih baik? Disinilah tantangan yang sebenarnya muncul dan memakan waktu tahunan untuk dibahas.
Pertama, PGN lebih besar daripada Pertagas. Asset infrastruktur pipa gas PGN hampir 3 kali lipat dari Pertagas (c.7.500 km vs c.2.500 km)
Asset memang bukan satu-satunya acuan, tapi kebetulan nature bisnisnya serupa.
Nah dari kedua fakta tersebut, bagaimana kita menimbang pilihan inberg, merger, atau acquisition?
Skema ini tidak menimbulkan perdebatan siapa harus diakuisisi siapa. Merger Tbk (PGN) dan Non Tbk (Pertagas) juga secara teknis memungkinkan.
Ya wajar saja, 2 company jadi 1 company.
Secara skala perusahaan, lebih masuk akal PGN memiliki Pertagas. Tapi kan PGN tidak 100% milik pemerintah?
Apakah ada cara agar Pertagas bisa akuisisi PGN?
Jawabannya ada, selama acquirer punya cara untuk membayar transaksinya! Sederhana kan 😁
Nah bagaimana agar sanggup membayar?
Konsekuensi : Cash flow Pertamina terpengaruh (terbebani) dan pinjaman dari Bank berpotensi lebih besar.
Tinggal tersisa pilihan PGN akusisi Pertagas. Antara Inberg dan Akuisisi, mana yang lebih menguntungkan Negara?
Konsekuensi : asset pipa gas kita c.43% dimiliki publik.
Struktur transaksi ini rasanya cukup optimum karena beberapa alasan.
Kedua, skemanya akuisis, sehingga Pertamina mendapatkan tambahan cash sebagai peralihan kepemilikan.
Ketiga, PGN hanya akuisisi 51% sehingga asset yang beralih dimiliki publik tak terlalu banyak.
Keempat, PGN merupakan listed company sehingga cenderung lebih transparan dan efisien secara operasional, yang pada akhirnya diharapkan akan menguntungkan konsumen gas.
Nah, tapi ada catatan penting.
Selain itu, atas alasan efisiensi operasional, PGN bisa saja melakukan aksi tertentu terkait dengan karyawan Pertagas.
Kedua hal inilah yang sensitif.
Untuk mengatasi kecurigaan bahwa investor publik di PGN punya kepentingan sehingga valuasi tidak objektif, mungkin bisa libatkan KPK cek administrasi dan metodenya apakah sudah benar.
Ingat bahwa akuisisi bukan hanya soal teknis, legal, dan financial. Tapi juga sinergi SDM, kebijakan, dan kultur perusahaan pasca akuisisi.
Keep it as M&A technical issue as possible, kalau kata mahasiswa hati2 provokasi.
Nah kalau lancar, Head of Agreement (HoA) Inalum dengan Freeport dan Rio Tinto juga akan lanjut ke CSPA.
Setelah selesai, PGN resmi menjadi sub-holding BUMN gas, dimana holding BUMN Migas adalah Pertamina.
Majulah industri Migas kita! 🙏