Profile picture
Bestfriend of Lonely 💙 @pecandumetime
, 64 tweets, 21 min read Read on Twitter
"Aku. Dendamku. Lukaku."

Sebuah cerita tentang penderitaan yang sudah bosan ku pendam sendirian. Maaf bila bahasanya kurang enak untuk dibaca.

- A Thread -

#PecanduMeTime
Aku mahasiswi tingkat sarjana yang sudah melebihi batas studi. Hidupku begini-begini saja. Tidak memiliki suatu pencapaian yang luar biasa seperti orang lain pada umumnya. Keseharianku hanya tidur, nonton film, makan, jalan-jalan.

#PecanduMeTime
Kuliahku apa kabar? Sedikit terbengkalai.
Skripsiku bagaimana? Sudah 95% sebenarnya, tetapi lulusku tertunda karena suatu hal.

#PecanduMeTime
Aku dendam pada dosen pembimbingku, pada teman-temanku, dan juga pada sahabat-sahabatku. Rasanya aku ingin mati. Aku nggak tahu sudah berapa kali aku berpikir untuk mengakhiri hidup karena aku terlalu pengecut untuk menghadapi dunia ini.

#PecanduMeTime
Dengan segala ketidakberdayaanku, dendam-dendam yang aku miliki, dan ketakutan yang menghantuiku rasanya aku tidak akan mampu bertahan lama.
Kalau saja waktu itu dosen pembimbingku tidak membuatku dendam, mungkin hidupku tidak seberantakan ini.

#PecanduMeTime
Awal 2018.

Seharusnya aku sudah bisa mengajukan sidang skripsi saat itu. Karena aku memiliki satu mata kuliah tertinggal yang memang menjadikan pengajuan sidang sebagai syarat pendaftaran mata kuliah ulang. Aku semangat dan tidak putus asa, kala itu.

#PecanduMeTime
Setiap hari aku ke kampus. Berangkat pagi pulang malam. Kebetulan jarak dari rumah ke kampus sekitar 30 km dan ku tempuh menggunakan sepeda motor. Setiap hari.

#PecanduMeTime
Aku sudah berkonsultasi ke dosen wali kalau aku memiliki tanggungan. Ya, beliau menyarankan untuk meminta bantuan ke dosen pembimbingku agar revisi yang tinggal 5% itu dilakukan setelah sidang skripsi berakhir. Tetapi, dengan tegas dosen pembimbingku menolak.

#PecanduMeTime
Tahu tidak 5% yang tidak selesai-selesai itu bagian apa? Bab pembahasan, kurang satu kalimat. Satu kalimat yang membuatku datang ke kampus setiap hari.

#PecanduMeTime
Bahkan di kampus dalam sehari aku bisa revisi 3 kali bolak balik. Belum lagi di waktu weekend aku juga revisi skripsi via email. Hingga detik terakhir pendaftaran mata kuliah ulang, revisi skripsiku belum juga usai. Tetapi aku masih berharap.

#PecanduMeTime
Bahkan aku memelas ke kaprodi agar menambah uluran waktu. Beliau memberiku kesempatan hingga hari terakhir ujian ulang mata kuliah itu.
Tetapi hingga hari terakhir, dosen pembimbingku tidak kunjung memberi tanda tangan dan izin untuk mengajukan sidang skripsi.

#PecanduMeTime
Aku mulai marah. Terlebih lagi beliau membentakku di depan orang banyak (teman-temanku termasuk adik tingkatku).

#PecanduMeTime
Katakan aku lebay dan mentalku lemah. Tapi aku tidak memiliki toleransi kepada siapapun yang membentak seseorang di depan umum. Karena itu sama saja mempermalukan orang tersebut di depan orang banyak. Tetapi aku tetap mengalah sampai detik itu.

#PecanduMeTime
Aku belum merasa dendam dan merasa, “Ah ya sudahlah. Mundur satu semester demi mengulang mata kuliah juga bukan masalah.”. Segala sesuatunya kupikirkan dengan positif.

#PecanduMeTime
Tetapi memang aku marah. Pulang dari kampus siang itu aku kehujanan. Memang kondisinya sedang hujan deras (biasanya aku memilih menunggu reda, tetapi hari itu aku memilih hujan-hujanan sepanjang 30km perjalanan).

#PecanduMeTime
Esoknya aku demam sampai hari Senin pagi. Dosen pembimbingku menghubungiku. Memaksaku untuk mengajukan sidang pagi itu. Like, what? Di sini aku mulai merasa marah. Kenapa tidak dari kemarin?

#PecanduMeTime
Lalu kalau aku sidang sekarang, toh sama saja aku harus menunggu satu semester untuk mengulang mata kuliah. Aku menjelaskan kalau kondisiku tidak memungkinkan untuk mengajukan sidang hari itu karena aku sedang sakit.

#PecanduMeTime
Awalnya beliau yang seperti, “HEH KAMU ITU MAU LULUS NGGAK SIH?”. YA MAU LAH, BU. KALAU NGGAK MAU NGAPAIN KEMARIN SAYA MERENGEK MINTA TOLONG DIPERMUDAH UNTUK MENGAJUKAN SIDANG TETAPI MALAH ANDA BENTAK SAYA DI HADAPAN ORANG BANYAK?

#PecanduMeTime
Akhirnya aku meminta maaf karena tidak bisa mengajukan sidang hari itu karena sedang sakit dan berterima kasih karena sudah memperjuangkan aku. Hingga masa yudisium berlalu, sampailah pada semester baru.

#PecanduMeTime
Aku masih dendam. Aku tidak menemuinya. Bahkan aku malas melihat wajah beliau. Hingga suatu hari aku mendengar dari teman-temanku kalau dosen tersebut membicarakan hal buruk tentangku.

#PecanduMeTime
Katanya aku tidak tahu terima kasih, sudah diperjuangkan malah menyia-nyiakan kesempatan. Padahal aku sudah bilang juga kalau aku sakit. Dan hey, apa yang beliau perjuangkan untukku? Penguluran waktu?

#PecanduMeTime
Semua dosen mendengar berita itu, sampai ke telinga mahasiswa di angkatanku yang juga masih belum lulus. Aku tambah sakit hati. Aku tambah dendam. Aku makin uring-uringan. Emosiku makin memuncak. Moodswing-ku lebih parah dari sebelum-sebelumnya.

#PecanduMeTime
Tetapi aku tidak tahu harus bagaimana. Aku ingin mati, pikirku. Aku sudah menjadi anak tunggal yang gagal. Tidak bisa lulus tepat waktu. Aku malas bertemu orang. Aku benar-benar membatasi diri dan tidak ingin menerima pertanyaan, “kapan lulus?”.

#PecanduMeTime
Serius deh. Pertanyaan kapan lulus itu bagiku seperti pertanyaan kapan nikah tapi diajukan ke orang yang sudah berumur 30 tahun ke atas dan belum juga menemukan pasangan. Menyakitkan.

#PecanduMeTime
Atau teman-teman yang sudah lulus bertanya bagaimana kabar skripsiku, aku pasti akan membentak, “NGGAK USAH NANYA-NANYA SKRIPSI! PAMALI!” dan ku tinggal pergi.

#PecanduMeTime
Untuk orang yang belum mengenalku dan mengecapku kejam, aku lebih kejam dari itu.

#PecanduMeTime
Aku sudah memiliki emosi yang tidak stabil sejak lama. Setelah menerima kejadian itu, ketidakstabilan emosiku makin menjadi-jadi. Aku akan menangis dan marah di waktu bersamaan, lalu akan tertawa seakan hidup ini terlalu lucu untuk dijalani.

#PecanduMeTime
Saat itu aku sempat mengharapkan seorang lelaki yang menurutku mampu menguatkanku. Sebut saja namanya Anton. Kami sangat dekat di kampus. Tetapi ternyata dia menganggap kami tidak sedekat itu. Aku merasa sendirian dan marah. Melebihi marahku terhadap dosenku tadi.

#PecanduMeTime
Marah dan dendamku menumpuk. Sedang Anton bisa berbahagia bersama teman perempuan yang lain, tetapi dia tidak peduli keadaanku. Padahal saat ia terjatuh dan berada di titik paling bawah, akulah yang pertama ada untuknya.

#PecanduMeTime
Tetapi dia memilih berteman dengan teman perempuan lain yang aku tahu sebenarnya nggak memiliki ketulusan apapun dalam berteman. Aku bercerita ke Anton kalau aku depresi, aku capek hidup. TOLONG AKU!

#PecanduMeTime
Bagaimanapun caranya tolong bantu aku keluar dari lubang hitam ini. Tetapi respon Anton makin membuatku marah. Dia benar-benar tidak peduli bahkan ketika aku bilang, “Ton, aku mau mati.”.

#PecanduMeTime
Dia hanya membaca chatku saja. Nggak membalas. Sekalipun membalas ya singkat-singkat terus dalam durasi yang lama. Padahal Anton adalah tipe orang fast respon.

#PecanduMeTime
Aku juga bercerita kepada beberapa sahabatku. Bahkan ada satu orang yang benar-benar tidak sadar sedang kubutuhkan. Aku marah padanya sampai sekarang. Katanya kalau ada apa-apa cerita, cari dia. Ketika aku membutuhkannya, dia tidak ada.

#PecanduMeTime
Sejak saat itu aku selalu melukai diriku sendiri. Pertama mencakar dengan kuku, lalu mencoba dengan ujung kunci motor, sampai yang ketiga menggunakan ujung cotton buds yang tanpa kapas. Aku senang. Karena dengan melukai fisikku, hatiku tidak merasakan sakit lagi.

#PecanduMeTime
Mengapa aku tidak melukai tanganku dengan pisau? Tidak. Aku tidak takut darah. Aku selalu ingin melukai tangan dengan pisau atau cutter. Mungkin nanti, setelah aku merasa ujung cotton buds tidak menyakitkan lagi.

#PecanduMeTime
Orang tuaku? Apakah aku tidak bercerita ke orang tuaku? Haha. Orang tuaku sibuk berantem setiap hari. Kalau kalian, teman-temanku, selalu melihat orang tuaku damai-damai saja, selamat. Anda sedang melihat kepalsuan keluargaku.

#PecanduMeTime
Setiap hari orang tuaku saling mengucap kata kasar satu sama lain, yang satu mengusir dari rumah, yang satu misuh-misuh berkata kasar sambil teriak. Ah, itu selalu ku dengar setiap hari. Pelampiasanku? Menggores tangan dan keluar dari rumah sesering mungkin.

#PecanduMeTime
Tangan kiriku sekarang memiliki banyak bekas goresan. Tidak ada yang mengetahuinya, kecuali aku. Tidak. Aku tidak akan mengirimkan foto goresan tanganku yang buruk rupa itu kesini. HAHA

#PecanduMeTime
Aku jadi terlalu banyak tidur. Suka menghabiskan uang dan hidup miskin di akhir bulan. Yang penting setiap aku punya uang berapapun, harus habis saat itu juga. Itu caraku membahagiakan diriku selain melukai tanganku.

#PecanduMeTime
Apakah aku pernah bertemu psikolog? Ya tentu pernah. Beliau bilang aku ini tidak memiliki masalah mental sedikitpun. Karena setelah bercerita sambil menangis di hadapan beliau, aku masih bisa tertawa lepas seolah tanpa masalah.

#PecanduMeTime
Tetapi setelah keluar ruangan, aku merasa hampa. Aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Apakah tepat untuk merasa sedih? Tepatkah untuk marah? Atau justru seharusnya aku berbahagia? Tidak tidak. Tidak mungkin aku akan berbahagia di keadaan seperti ini.

#PecanduMeTime
Aku juga konsultasi ke 3 psikiater dan rasanya itu belum cukup. Aku masih dibayangi rasa ingin bunuh diri, selalu membenci diri dan lingkungan, selalu ingin melukai tanganku dan menambah koleksi goresan di tanganku.

#PecanduMeTime
Karena setelah tangan kiri penuh, aku menggores tangan kananku, dan aku selalu dibayangi kegagalanku yang akan menghampiriku di kemudian hari.

#PecanduMeTime
Sampai sekarang aku masih menyimpan dendam dan aku belum kunjung pergi menemui dosen pembimbingku hingga detik ini. 10 bulan berlalu dan aku belum mampu memaafkan kejadian saat itu.

#PecanduMeTime
Yang ada semakin hari aku semakin dendam, semakin takut bertemu orang terutama orang baru, dan semakin menjauh dari sahabat-sahabatku.

#PecanduMeTime
Dari satu masalah, merembet ke masalah lain. Aku jadi mudah membenci orang. Aku saat ini adalah seburuk-buruknya aku seumur hidupku. Aku pernah menjadi buruk, tetapi tidak seburuk sekarang.

#PecanduMeTime
Aku membenci semuanya. Aku membenci diriku, membenci dosen pembimbingku, membenci orang-orang yang meninggalkanku di saat aku membutuhkan mereka, aku membenci sahabatku yang tidak selalu ada di saat aku lemah, aku membenci semuanya.

#PecanduMeTime
Sekarang yang mampu kulakukan hanya melukai tanganku. Bukan lagi untuk meluapkan emosi. Tetapi karena aku sudah ketagihan atas rasa sakitnya. Karena rasa sakit itu sungguh menenangkanku. Setelah aku melukai tanganku, percayalah. Aku bisa tidur dengan nyenyak.

#PecanduMeTime
Tetapi aku berterima kasih kepada dua orang yang hadir di saat aku benar-benar ingin mengakhiri hidup, dua orang yang sampai saat ini selalu membuatku bertahan hidup. Orang yang akan membenciku ketika aku berusaha menyakiti diriku.

#PecanduMeTime
Dua orang selain orang tuaku. Ya, walau kedua orang tuaku selalu menyebabkan keadaan chaos di dalam rumah dan semakin membuatku tidak menemukan tempat nyaman sekalipun di dalam rumah, setiap aku melihat mereka pasti aku menangis dan mengurungkan niat bunuh diri.

#PecanduMeTime
Dua orang selain orang tuaku. Orang yang benar-benar mau mendengarkanku sambil bercucuran air mata dan membuatku sadar kalau yang memiliki masalah seperti ini bukan aku saja.

#PecanduMeTime
Aku selalu merasa sendirian, tetapi ternyata aku tidak sendirian.

#PecanduMeTime
Kepada teman-temanku dan semua sahabatku yang mungkin saja membaca ini dan tahu siapa yang menulis ini, terima kasih telah mau bertahan sekalipun aku pernah membenci kalian dan selalu minta ingin diperhatikan.

#PecanduMeTime
Aku tidak peduli seberapa banyak aku dicap orang-orang sebagai attention seeker. Memang katanya seperti itu kan? Orang yang mentalnya terganggu memang suka cari perhatian. HAHAHA. BGST. Mencari perhatian gundulmu!

#PecanduMeTime
Dan untuk sahabatku yang sekarang sudah kutinggalkan karena menurutku kamu nggak pernah ada di saat aku berada di titik terlemah dan nggak mendukungku untuk sembuh, terima kasih. Aku jadi tahu seberapa nilaiku di hidupmu. Terima kasih.

#PecanduMeTime
Aku berjanji, suatu hari kamu akan melihatku jauh lebih baik dan sembuh dari segala rasa sakitku. Juga aku akan membuatmu menyesal karena kamu tidak ada andil dalam perjuangan kesembuhanku dan proses perdamaianku dengan diriku sendiri serta lingkunganku.

#PecanduMeTime
Untuk kalian yang putus asa dan selalu merasakan sendiri, sadarlah. Kalian tidak sendirian. Walau kamu berada di lingkungan sebangsat apapun, tetap selalu ada orang baik yang berdiri di belakangmu dan siap menahanmu dari belakang ketika kamu terjatuh.

#PecanduMeTime
Untuk kalian yang memiliki sahabat yang sedang berputus asa, tetap rangkul mereka. Sekalipun mereka berusaha menghindar karena takut di-judge, takut merepotkan kalian, dan terkesan cari perhatian. Tetap rangkul mereka. Mereka rapuh.

#PecanduMeTime
Terkadang satu masalah sepele menurutmu, akan menjadi berat bagi orang lain. Begitu pula sebaliknya. Setiap orang memang memiliki masalah masing-masing. Tapi ingatlah, setiap orang memiliki kekuatan yang berbeda untuk menghadapi masalahnya.

#PecanduMeTime
Aku berjanji. Bila aku sudah kembali menjadi diriku yang dulu, yang kuat menghadapi apapun, yang tidak kenal menyerah dan tidak peduli omongan orang .. aku akan memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap orang-orang yang membantuku 'kembali'.

#PecanduMeTime
Memberikan ucapan terima kasih yang teramat sangat kepada orang-orang yang membantuku untuk berdiri ketika terjatuh, membantuku berlari sekalipun tertatih, dan yang mau merelakan waktunya untukku. Orang yang tidak berguna dan penuh kegagalan ini.

#PecanduMeTime
Terima kasih untuk kalian yang sudah mau membaca. Aku tidak peduli ucapan buruk yang akan kalian ucapkan untukku nantinya. Yang penting aku senang. Aku sudah bisa mengungkapkan semua ini ke hadapan orang banyak dan mampu membuatku mengeluarkan air mata lagi.

#PecanduMeTime
Ketahuilah. Rasa sakit yang paling parah dan membuat menderita adalah ketika kamu sudah tidak meluapkan itu semua dengan cara menangis. Dan hari ini, akhirnya aku bisa menangis lagi. Terima kasih.

#PecanduMeTime
- S E K I A N -

#PecanduMeTime
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Bestfriend of Lonely 💙
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!