Thread by @LSI_Lembaga

Saat ini sedang berlangsung Rilis Survei Nasional: "Persepsi Publik Tentang Demokrasi, Korupsi dan Intoleransi di Indonesia". Rilis Survei ini merupakan Temuan Survei Nasional yang kami adakan pada tanggal 1 - 7 Agustus 2018.

Latar Belakang (1)

Latar Belakang (2)

Latar Belakang (3)

Metode

Alur Penarikan Sampel

Validasi Sampel:

Perbandingan Profil Demografi Sampel LSI dan Populasi dari Sensus BPS

Perbandingan Profil Demografi Sampel LSI dan Populasi dari Sensus BPS

Dukungan pada Sistem Demokrasi: Demokrasi Bentuk Pemerintahan Terbaik

Mayoritas 83% setuju bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan terbaik.

Dukungan pada Nilai Demokrasi:Warga bebas memeluk agama atau keyakinan

Mayoritas sekitar 90% setuju kebebasan memeluk agama.

Kepuasan terhadap Jalannya Demokrasi

Mayoritas warga puas dengan jalannya demokrasi di Indonesia sekarang (73%).

Tren Kepuasan terhadap Jalannya Demokrasi

Tingkat kepuasan warga terhadap jalannya demokrasi terus menguat dalam 3 tahun terakhir.

Temuan terkait hal-hal Demokrasi

Korupsi di negara kita dalam dua tahun terakhir

Dalam survei Agustus 2018, mayoritas warga (57%) merasa bahwa tingkat korupsi di negara kita mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Dibandingkan tahun lalu, penilaian ini cenderung tidak berubah secara signifikan.

Pemerintah serius melawan korupsi?

Mayoritas warga (64%) menilai pemerintah serius atau sangat serius melawan korupsi. Jumlah ini masih tidak berubah signifikan dibanding tahun lalu (67%).

Temuan terkait hal-hal Korupsi

PERILAKU KORUP APARAT NEGARA/PEMERINTAH:

Interaksi antara warga dengan pegawai pemerintah paling banyak terjadi dalam hal mengurus kelengkapan administrasi publik (55.7%), selanjutnya dalam pelayanan kesehatan (45.1%), ketika berurusan dengan pihak sekolah negeri (28%)....

Temuan terkait Perilaku Korup Aparat Negara / Pemerintah

Sikap Terhadap Korupsi:

Mayoritas warga (67%) berpendapat bahwa pemberian uang/hadiah ketika berhubungan dengan instansi pemerintah (gratifikasi) adalah hal yang tidak wajar.

Pendapat mengenai Kolusi dan Nepotisme

Mayoritas warga, sekitar 52%, berpendapat bahwa kolusi adalah tindakan yang negatif (40% menilai tidak etis dan 12% menilainya sebagai sebuah kejahatan). Sementara yang berpendapat bahwa korupsi adalah hal yang positif sekitar 37%.

Hubungan antara Perilaku Korup Aparat Negara/Pemerintah dan Sikap Pro-Korupsi

Temuan perihal Sikap terhadap Korupsi

(In)toleransi Muslim terhadap Non-Muslim (Khusus Responden Muslim)

Non-muslim Mengadakan Kegiatan Keagamaan.
Mayoritas warga Muslim (54%) tidak keberatan jika orang non-muslim mengadakan acara keagamaan di daerah sekitarnya.

Non-Muslim Membangun Tempat Ibadah
Mayoritas warga Muslim (52%) keberatan jika orang non-muslim membangun tempat peribadatan di sekitarnya.

Non-Muslim Menjadi Bupati/Walikota

Mayoritas 52% warga muslim keberatan jika orang non-muslim menjadi bupati/walikota.

Non-Muslim Menjadi Gubernur

Sekitar 52% warga Muslim keberatan jika orang Nonmuslim menjadi gubernur.

Non-Muslim Menjadi Wakil Presiden
Mayoritas 55% warga Muslim keberatan jika orang Nonmuslim menjadi wakil presiden.

Non-Muslim Menjadi Presiden

Mayoritas 59% warga Muslim keberatan jika orang Nonmuslim menjadi presiden.

Tren Intoleransi Religius-Kultural (%)

Intoleransi religius-kultural turun dari 2010, namun penurunan ini berhenti di 2017.

Tren Intoleransi Politik (%)

Dalam tiga terakhir, warga Muslim semakin intoleran terhadap nonmuslim dalam hal politik (menjadi pemimpin pemerintahan).

Temuan terkait (In)toleransi Muslim terhadap Non-Muslim (Khusus Responden Muslim)

Mayoritas warga Nonmuslim tidak keberatan jika orang muslim mengadakan acara keagamaan (84%), membangun tempat ibadah (70%), menjadi bupati/walikota (78%), menjadi gubernur (78%), menjadi wakil presiden (86%), dan menjadi presiden (86%)

Temuan terkait (In)toleransi Nonmuslim terhadap Muslim (Khusus Responden Nonmuslim)

Dalam skala 0-100, di mana 0=sangat toleran dan 100=sangat intoleran, total skor intoleransi Muslim terhadap non muslim sebesar 54.2, jauh lebih tinggi dibanding total skor intoleransi Nonmuslim terhadap Muslim 13.4.

Keterangan Indeks Intoleransi

Sekitar 89% warga berpendapat bahwa kelompok agamanya merupakan mayoritas di wilayah (kecamatan) tempat tinggalnya. Yang merasa minoritas 4%, dan merasa bukan mayoritas maupun minoritas 4%.

Ada perbedaan tingkat intoleransi menurut perasaan sebagai mayoritas dan bukan mayoritas. Mereka yang merasa sebagai mayoritas lebih intoleran dibanding yang merasa bukan mayoritas. Gejala ini terjadi baik pada warga Muslim maupun Nonmuslim.

Temuan Faktor "Mayoritas-Minoritas"

Hubungan antara dukungan pada Demokrasi, Sikap Pro Korupsi, dan Intoleransi

Dukungan terhadap sistem dan nilai demokrasi berhubungan dengan intoleransi, tapi tidak berhubungan dengan sikap terhadap korupsi. Semakin toleran semakin pro demokrasi.

KET: Indeks dukungan pada Demokrasi awalnya berskala 2-10 dan indeks sikap pro terhadap korupsi awalnya berskala 2-6. Kedua indeks tersebut ditransformasi ke skala 0-100 untuk mempermudah interpretasi.

Temuan pada Indeks Dukungan pada Demokrasi, Sikap terhadap Korupsi, dan Intoleransi menurut Demografi

Kesimpulan (1)

Kesimpulan (2)

Kesimpulan (3)

Kesimpulan (4)

Kesimpulan (5)

Kesimpulan (6)

Kesimpulan (7)

Terima Kasih. Terus simak live streaming kami, saat ini Mas Adnan Topan Husodo (Koordinator ICW) sedang memberikan tanggapan..